Maaf kalau juduh sama cover berbeda karena judul ditolak untuk di ganti.
Hidupnya benar-benar hancur. Pernikahannya di rusak oleh sang adik, suaminya menikahi adik perempuannya, anak yang ia kandung meningal dunia dan keluarganya malah mengusirnya setelah di hasut oleh sang adik.
Di tengah rencana balas dendamnya. Ia dipertemukan dengan duda anak satu yang memiliki trauma tentang pernikahannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisa sitepu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adamson George Taran
"Kurang ajar! Berani-beraninya kau melakukan tindakan memalukan seperti itu!!!"
Pantas saja sekolah milik keluarganya beberapa tahun belakangan mulai meredup. Andai saja sang ayah tidak memaksanya melihat kondisi sekolah elit tersebut hari ini, mungkin sampai kapan pun bahkan sekolah itu hancur mereka tidak akan pernah tahu apa penyebabnya.
Harvey yang tidak tahu apa-apa tentang perbuatan sang wakil ikut terkejut sekaligus kecewa. Ia sudah memberikan kepercayaan untuk pria tersebut namun sekarang ia mendapati kepercayaannya di salah gunakan.
"Tidak, Tuan. Saya tidak pernah melakukan hal seperti itu. Gadis ini pasti sengaja memfitnah ku." Ia berusaha menyangkal dan menjatuhkan kesalahan pada Della.
"Apa tujuan dan manfaat ku memfitnah anda?"
Tentu saja tidak ada, Della tidak punya hubungan apa pun dengannya bahkan ia bukan penduduk asli negara A. Sangat mustahil jika ia berniat menghancurkan hidup Steward kecuali pria itu yang lebih dulu mengusiknya.
"Bahkan jika aku melakukannya, aku berbuat seperti itu hanya agar tuan Franky yang merupakan pemberi bantuan tetap pada sekolah kita tidak menarik dananya kembali." Akhirnya Steward mengakui kesalahannya, namun tetap saja mencari pembenaran.
Sebenarnya, sekolah elit tersebut tidak terlalu membutuhkan bantuan dari orang lain, namun jika ada keluarga yang ingin membantu mereka akan menerima dengan tangan terbuka. Bukan berarti uang itu sangat berharga, hanya di gunakan jika ada kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah. Jadi, status Franky bukan hal yang harus pemilik sekolah perhatikan.
"Bahkan jika dia pemberi bantuan, dia juga tidak berhak mengeluarkan siswa berprestasi hanya karena putrinya tidak senang. Siapa dia sehingga bisa mengendalikan sekolah milik kelurga Selvator?!"
Meski keluarga Selvator tidak sekuat keluarga Taran, tapi di mata mereka keluar Savior hanya kecoa menjijikan. Kekayaan mereka jauh lebih banyak namun lihatlah bagaimana sombongnya keluarga Savior hingga berani menguasai sekolah keluarga Selvator.
"B-bukan seperti itu, Tuan."
"Aku tidak perduli! Mulai sekarang, kau ku pecat dan putri dari keluarga Savior keluar dari sekolah ini!!!"
Leta terkejut, bahkan hampir pingsan ketika mendengar keputusan putra dari pemilik sekolah. Bukankah seharusnya yang keluar adalah Della, lalu kenapa sekarang semuanya tiba-tiba berubah menjadi dirinya yang di keluarkan. Ini tidak boleh terjadi, kalau sampai dia dikeluarkan. Maka masa depannya akan hancur, status yang selama ini ia pertahankan rusak dan ia akan kehilangan teman-teman dari kalangan pebisnis yang sudah lama ia miliki.
"Tidak, anda tidak bisa melakukan itu pada ku! Jika aku keluar maka masa depan ku akan hancur."
"Oh, kau punya masa depan? Lalu bagaimana dengan masa depan anak-anak yang sudah kau hancurkan? Mereka masuk ke dalam sekolah ini dengan kerja keras dan otak sedangkan kau hanya mengandalkan keluarga mu."
Sepertinya Leta terlalu dimanjakan sehingga tidak pernah memikirkan perasaan orang lain. Baginya, selama ia tidak bahagia dan ayahnya bisa memberikan apa yang ia inginkan, maka semuanya akan baik-baik saja.
"Mereka pantas mendapatkannya! Kalau saja mereka tidak melewati batas dan tidak menyaingi ku di sekolah maka aku juga tidak akan membuang-buang waktu untuk mereka."
Astaga, semua orang menjadi emosi ketika mendengar perkataan tidak tahu malu Leta. Della bahkan tertawa terbahak-bahak, bukan tawa bahagia tentunya tapi tawa penuh ejekan dan penghinaan.
"Berani-beraninya kau tertawa!!!"
"Kenapa aku tidak boleh tertawa? Siapa kau sehingga aku harus menghormati mu? Hanya anak angkat saja sudah bertindak seperti anak kandung, tapi benar memang. Hewan melata memang berkumpul bersama."
Sebutan hewan melata membuat Leta dan keluarganya berang. Ini benar-benar penghinaan, baru Della yang berani melakukannya.
"Hebat, karena sudah seperti ini dan kalian malah berani mengeluarkan putri ku, maka mulai sekarang aku tidak akan lagi menjadi pemberi bantuan! Kita lihat bagaimana sekolah yang terancam hancur ini keluar dari kekacauan mereka." Franky dengan percaya diri mengancam keluarga Selvator.
"Hanya keluarga di tingkat tiga tapi sudah berpikir tinggi." Kali ini, pria yang sejak awal hanya memandang Della angkat bicara. Ia bahkan tidak mengalihkan pandangannya ketika berbicara. Membuat Della semakin tidak nyaman.
"Siapa kau yang berhak menghina keluarga ku?!"
"Perkenalkan, aku Adamson George Taran. Kau pasti tahu aku dengan jelas."
Semua orang di Negara A tahu keluarga Taran, termasuk pria yang bernama Adamson. Keluarga Taran merupakan penguasa di Negara A sedangkan Adamson yang merupakan pewaris kekayaan Taran di cap sebagai pria iblis yang sangat di takuti oleh banyak orang.
"K-keluarga Taran." Franky ketakutan. Betapa bodohnya ia karena tidak bisa melihat jelas siapa pria yang hadir di antara mereka.
"Mulai sekarang, keluarga Taran akan menjadi penyumbang tetap sekolah milik keluarga Selvator! Jadi, tidak perlu ada yang menerima bantuan dari keluarga lain apalagi keluarga seperti Savior yang sombong."
Kalau sudah seperti ini, Franky dan keluarganya hanya bisa pasrah, begitu juga dengan Steward. Mereka tidak akan pernah bisa mengalahkan Adam bagaimanapun caranya.
"Apa kau sudah dengar? Kami keluarga Selvator tidak membutuhkan kalian. Jadi sekarang pergilah dari sini, dan kelompok yang ikut dalam transaksi ilegal bersama keluarga Savior akan di pecat juga." Tentu saja ia senang mendapatkan sumbangan dari keluarga Taran.
"Jangan lupa untuk menghukum para tukang bully, Tuan." Della angkat bicara kembali. Ia harus memberikan pelajaran pada geng milik Leta.
"Tentu, Nona. Kami akan menindaklanjuti perkara ini, dan terima kasih atas bantuan penyelidikan anda tentang dalang di balik turunnya reputasi sekolah Selvator."
Miko Rafranda Selvator percaya bahwa Della pasti sudah melakukan penyelidikan dan mungkin saja ada dendam tersembunyi antara murid tersebut dengan keluarga Savior sehingga ia melakukan banyak hal demi hari ini.
"Jangan berterima kasih, Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Lagi pula, saya ingin membantu paman Harvey. Bukankah begitu Paman?" Della tidak tanggung-tanggung dalam bersandiwara. Ia bahkan menyeret pria paruh baya tersebut, namun kali ini ia berniat menyelamatkan Harvey dari kemarahan Miko.
"Ya, Tuan muda. Saya meminta keponakan saya melakukan penyelidikan, maaf karena melakukan hal seperti ini tanpa meminta pendapat anda."
knp up ny lm bgt....
Jangan lupa mampir kekarya pertamaku judulnya Akhir Derita Istri Kecil CEO🤭