NovelToon NovelToon
Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Romansa / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: SooYuu

“Jangan sok suci, Kayuna! Kalau bukan aku yang menikahimu, kau hanya akan menjadi gadis murahan yang berkeliling menjual diri!”

Demi melunasi hutang ayahnya, Kayuna terpaksa menikah dengan Niko — CEO kejam nan tempramental. Ia kerap menerima hinaan dan siksaan fisik dari suaminya.

Setelah kehilangan bayinya dan mengetahui Niko bermain belakang dengan wanita lain. Tak hanya depresi, hidup Kayuna pun hancur sepenuhnya.

Namun, di titik terendahnya, muncul Shadow Cure — geng misterius yang membantunya bangkit. Dari gadis lemah, Kayuna berubah menjadi sosok yang siap membalas dendam terhadap orang-orang yang menghancurkannya.

Akankah Kayuna mampu menuntaskan dendamnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SooYuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

Dua bulan telah berlalu seusai pertemuan terakhirnya dengan Adrian. Kini Kayuna kembali terkurung di rumah besar, setelah Niko mendengar laporan dari Yudha yang melihat Kayuna keluar ruangan bersama dengan seorang pria tak lain adalah mantan kekasihnya.

“Huek, huek!” Sejak pagi Kayuna terus merasa mual.

Perempuan itu duduk bersandar di dekat pilar teras rumah. Tangan kanannya masih memegang gagang sapu pel, sementara tangan satunya meremas erat kain daster yang dikenakannya. Masa mengidam tengah menyiksanya.

“Biar saya saja yang ngerjain, Nyonya,” ujar Mbok Surti sambil melangkah pelan mendekati sang majikan.

“Nggak usah, Mbok. Biar saya saja, kalau ketahuan Mas Niko nanti malah Mbok yang dimarahi,” sahut Kayuna seraya berusaha bangkit dari duduknya.

Niko sengaja menghukum istrinya. Kayuna harus mengurus kebersihan rumah tanpa bantuan pembantu. Sudah berbulan-bulan wanita itu menghabiskan keringat sebagai babu di rumah suaminya sendiri.

“Tapi, Nyonya … lihat ini perutnya sudah kelihatan buncit. Kasihan si jabang bayi kalau ibunya sampai kelelahan,” tegas Mbok Surti.

Kayuna menunduk, tangannya menyentuh lembut perutnya yang kini sudah tampak membulat. “Akan lebih kasihan kalau dia mendengar suara Ayahnya yang terus marah-marah, Mbok.”

Mbok Surti hanya menghela napas berat sambil mengelus perut wanita yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri. “Sehat-sehat ya, Utun,” gumamnya.

Terdengar suara gerbang terbuka. Langkah kaki cepat mendekat ke teras.

“Astaga … dari tadi nggak selesai-selesai ngepel rumah?!” Vena muncul dengan wajah masamnya, tak lupa juga dengan segala cibirannya.

“Udah kok, Ma. Baru selesai,” jawab Kayuna singkat.

Vena masih berdiri congkak, tatapan tak senang terus tertuju pada menantunya. “Jangan pikir kehamilanmu ini bisa jadi alasan untuk bermalas-malasan!” cetusnya. “Setelah ini pergi ke ruang laundry, cuci semua baju-baju yang menumpuk di sana.”

“Ma. Kayuna sudah cukup lelah mengurus kebersihan rumah sebesar ini, cucian bisa kirim aja ke jasa laundry,” balas Kayuna sambil mengelap peluh di pelipisnya.

“Enak aja!” bentak Vena. “Ini sebagai hukuman, kau harus dididik dengan tegas biar nggak jadi perempuan liar!”

“Apa maksud, Mama?”

“Mama rasa hukuman dari Niko belum cukup untuk menyadarkan istri yang tak tahu malu ini. Sudah miskin banyak tingkah! Sudah bagus anakku mau menikahimu, eh malah main gila sama laki-laki lain, dalam kondisi sedang hamil pula.” Mata Vena melotot kala melontarkan cemoohannya.

“Ma! Apa yang Mama dengar itu bukan keadaan yang sebenarnya!” Kayuna menegaskan ucapannya. “Aku bukan perempuan seperti itu, laki-laki yang Mama maksud, dia hanya menolongku di restoran saat itu.”

“Halah! Jangan manipulatif kamu!” Vena langsung membuang muka.

Sebelum masuk ke rumah, wanita paruh baya itu menghentakkan kakinya di tanah yang masih basah akibat hujan deras semalam. Dia sengaja menekan hingga semua kotoran menempel pada sandal flatnya.

“Kerjakan apa yang saya perintahkan!” tekannya sambil berjalan masuk.

Bekas telapak sandalnya mengotori lantai yang belum benar-benar kering, padahal Kayuna baru saja selesai mencurahkan seluruh tenaganya mengepel dengan susah payah.

“Astaghfirullah …,” ucap Mbok Surti. “Nyonya? Apa kita racun saja ya si Nenek Lampir itu?!”

Kayuna tersenyum tipis mendengar celetukan wanita baya di sampingnya. “Nanti malah kita yang kena pasal, Mbok. Udah biarin aja.”

Tring!

Dering pesan masuk di ponsel Kayuna.

“Jam delapan malam. Temui aku di hotel Harmony kamar nomor 175.”

“Mas Niko? Hotel?” gumam Kayuna. “Tumben sekali mengajakku ke hotel.”

***

Di lorong hotel suite. Kayuna berjalan pelan, langkahnya terasa berat dan ragu menuju kamar yang sudah dijanjikan suaminya.

“Perasaanku nggak enak nih,” gumamnya pelan.

Akhirnya tiba di depan kamar 175. Kayuna menempelkan kartu akses lalu masuk dengan perlahan.

Aroma lavender menyambutnya, hiasan lilin berjejer di lantai ruangan. Lampu temaram juga kasur empuk yang dipenuhi bunga mawar membuatnya membeliak heran. Kamar itu dihias layaknya kamar untuk honeymoon pengantin baru.

“Ada apa dengan Niko? Sikapnya … membuatku merinding.”

Kayuna menelisik seisi ruangan. Kamar itu cukup luas hingga pandangannya pun jatuh pada seorang pria yang duduk membelakanginya di sudut ruangan.

Kayuna tersentak. “Mas? Sudah di sini rupanya?”

Pria itu tak langsung menjawab. Dia tetap diam menikmati sebatang rokoknya, asap kecil mengepul di udara.

“Mas?” panggil Kayuna seraya melangkah mendekat.

Pria itu lalu berdiri — melepas jasnya.

Kayuna menghentikan langkahnya, raut wajahnya mendadak kaku, tangannya meremas erat ujung bajunya. “Anda … bukan Mas Niko, ‘kan?” tanyanya yang langsung mengenali bahu pria itu bukan milik suaminya.

Laki-laki itu tertawa sebelum akhirnya berbalik menatap Kayuna.

Kayuna menegang seketika, matanya membulat, bibirnya bergetar tanpa suara. “Yudha?” Dia mundur selangkah.

“Hai, Kayuna …,” ucap pria itu sambil tertawa keras.

Kayuna terus mundur, matanyanya tak berkedip. Pandangannya liar — mencari jalan keluar. “Aku … masuk di kamar yang salah.”

Perempuan itu menekan gagang pintu berulang kali, tapi tak lekas terbuka. Seolah ada orang lain yang sengaja menahannya dari luar.

Kayuna terus mengetuk keras pintu. “Tolong! Siapapun tolong saya!” serunya dengan napas tersengal.

Yudha semakin mendekat. Tatapannya datar namun penuh ancaman, ia melepas kemeja putih yang membalut tubuhnya. “Tak akan ada yang menolongmu malam ini, Kayuna.”

“Mundur!” bentak Kayuna seraya menodongkan telunjuknya pada Yudha. “Kau tahu siapa suamiku, ‘kan? Dia tidak akan tinggal diam kalau tahu kelakuanmu seperti ini!”

Yudha kembali tertawa keras, lalu menatap dengan senyum miring. “Suami?” ujarnya sinis. “Niko sudah menjualmu padaku, Kayuna. Dan asal kau tahu, aku membayar cukup mahal untuk malam ini.”

Kayuna mengerjap tak percaya. “Nggak mungkin!” sahutnya dengan yakin.

***

Sehari sebelumnya.

“Kau tahu maksudku, ‘kan?” ujar Yudha sambil menajamkan tatapannya.

Di ruangan yang luas tapi terasa sempit itu. Niko duduk sambil terus menelan ludah, pandangannya fokus menghitung jumlah angka yang ditawarkan oleh Yudha. “Kenapa kau sangat tertarik dengan istriku?”

“Istri?” Yudha tersenyum miring. “Jangan berlagak bodoh kau, Niko.”

“Aku tahu alasanmu menikahinya, berbagilah denganku, kau sudah cukup menikmatinya selama ini … maksudku, tubuh istrimu,” ucap Yudha, sudut bibirnya terangkat perlahan. “Dua kali lipat dari perjanjian awal, jika aku berhasil meniduri Kayuna. Aku akan segera tanda tangani proyek kerja sama kita.”

Niko melebarkan matanya. ‘Kesempatan emas! Akhirnya istriku berguna juga.’

“Matamu cukup bagus, Yud,” kata Niko dengan tawa sumbang.

“Apa maksudmu?” sahut Yudha sedikit mengangkat alisnya.

“Dada Kayuna memang cukup aduhai, sangat memuaskan!” Niko kembali tertawa setelah berbisik — menceritakan hal tak senonoh tentang istrinya. “Oke, aku akan atur pertemuanmu dengan istriku,” ujarnya.

“Deal?”

“Deal!” seru Niko dengan percaya diri. Seolah keputusannya adalah hal wajar, menjual istrinya demi bisnis.

***

Kayuna berdiri gemetar di dekat pintu kamar hotel.

“Kau pikir aku tak tahu alasan dia menikahimu?” Suara Yudha rendah, tapi menusuk. “Dia sama sekali nggak pernah mencintaimu, Yuna. Kau hanya dijadikan pelampiasan — budak nafsunya.”

“Dan kau tahu apa yang paling menjijikan? Dia menerima ratusan juta dariku, untuk menjualmu.” Langkah Yudha terus mendekat, setiap katanya terasa menampar batin.

Kayuna terpojok di dinding. Napasnya tertahan, jemarinya gemetar tak karuan, tapi tatapannya terus nyalang. “Kau tak jauh beda dengannya, kalian berdua sama-sama menjijikan!”

Yudha mengatupkan bibirnya. Dahinya mengerut rapat. “Apa kau bilang?” desisnya. “Kau yang paling hina, Kayuna!”

Laki-laki bermata bengis itu pun mengangkat tangannya — mencekik Kayuna tanpa ragu. “Kau menikahi Niko tapi masih bermain dengan Adrian?” tanyanya sambil melotot. “Kau lebih rendahan daripada aku. Setidaknya aku hanya mencintai satu wanita hingga saat ini.”

“Ta —”

Tak memberi kesempatan untuk Kayuna bicara. Yudha melepas cengkeramannya, lalu dengan beringas mengecup bibir dan meremas dada wanita malang itu.

Kayuna meronta. “Akhhh! Lepas!” teriaknya berusaha melepaskan diri.

Seolah tuli, Yudha terus melecehkan perempuan itu, tak sedikitpun menghiraukan rintihan Kayuna.

Kayuna terus melawan hingga akhirnya Yudha menghempaskannya ke lantai. Kayuna terbatuk-batuk, napasnya putus-putus. “Apa yang kau harapkan dari seorang wanita hamil? Aku … tak bisa memuaskanmu, Yudha,” ucapnya sambil menutupi dadanya yang tampak terbuka.

Yudha mengangkat tinggi alisnya. “Hamil?”

“Ya, aku hamil. Jadi tolong lepaskan aku, aku mohon …,” pinta Kayuna dengan suara bergetar.

Yudha kian melangkah maju. “Tak masalah, bukankah wanita hamil rangs_angannya lebih kuat?” ujarnya dengan tatapan bak psikopat berdarah dingin.

Kayuna semakin geram, tangannya mengepal erat meski wajahnya tampak getir. Ia berusaha berdiri. “Kau … pria biadab!” ucapnya tajam.

Yudha kembali mencekik wanita muda di depannya. “Biadab? Kau benar. Aku menjadi biadab karena tergila-gila padamu, Kayuna.”

“Lepas!” Kayuna menjerit.

“Tak akan ada lagi pangeran berkuda yang menolongmu. Kau, akan menjadi milikku sepenuhnya malam ini.” Yudha menajamnya kata-katanya.

“Laki-laki bangsat! Aku bersumpah akan menghancurkanmu!” jerit Kayuna keras. Ia melawan sekuat tenaga, berusaha melarikan diri. Namun, tenaganya kalah telak dengan sosok pria mesum bertubuh tinggi besar.

Yudha menyambar rambut Kayuna — menariknya dengan kuat. Sementara Kayuna terus menahan, tangannya meraba meja di dekatnya, ia meraih teko listrik lalu menghantam kepala Yudha dengan keras.

Bugh!

“Akhhh!!” Yudha menggeliat kesakitan.

Dengan sekuat tenaga Kayuna berusaha membuka pintu, hingga akhirnya berhasil melarikan diri dari ancaman laki-laki mesum itu.

“Niko bajingan kau! Aku bersumpah akan membalas perbuatan kejimu!” umpatnya seraya berjalan dengan langkah tertatih menuju ke rumah.

*

*

Bersambung ….

1
Sunaryati
Emak sangat mendukungmu Kayuna, semoga lancar dan sukses, semua misi balas dendammu. Aku kok mengharapkan ada sanksi sosial juga pada Airin dan Nico. Juga proses perceraian juga lancar.
SooYuu: sanksi sosial, sanksi hukum. pokoknya harus lengkap, Mak. 😭
total 1 replies
Anna
Sahhh .... sah! 🤣
SooYuu: sabar ...😭
total 1 replies
Anna
Mau ketularan Amina ini sepertinya🤣
SooYuu: amina pengaruh buruk 😭
total 1 replies
Sunaryati
Kau akan hancur Nico walau perlahan , perselingkuhan kamu juga akan terungkap dan mempengaruhi perusahaan kamu. Kekejaman pada istrimu pun akan diberitakan lewat berbagai media, dengan begitu kamu tak bisa lolos dari jeratan hukum karena diketahui publik. Itu harapan emak sih
SooYuu: pantau terus Niko, Mak 🔥
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
jgn² kena penyakit mematikan👏...jgn buat dia hamil ya thor🙏
💕Bunda Iin💕
lo yg bermain² dgn adrian😡
💕Bunda Iin💕
lo yg salah ko mau nyiksa anak org mulu😡...udah cukup dia tersiksa selama menjdi istri lo niko biarkan dia yg bahagia
💕Bunda Iin💕
tak apa tapi itu author
💕Bunda Iin💕
itu ikan cuma satu karna cukup untuk menemani adrian seorg sja🤭
💕Bunda Iin💕
kayuna thor bukan kayuan😁
SooYuu: waduh, author hilap 😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
pagi² disuguhkan pemandangan yh indah ya kayuna🤭
Anna
wajah tampan kelakuan setan.
Anna
strokee ajaa dahh strokeee
SooYuu: ngik-ngik 🤣
total 1 replies
Sunaryati
Segera dapat karma pada Niko dan Airin
💕Bunda Iin💕
cantik nya nyo💖💖💖
💕Bunda Iin💕
mimpi atau nyata ya?...mudah²an mimpi
💕Bunda Iin💕
hahaha bisa aj neng kayuna ini😂
💕Bunda Iin💕
sangat² tepat...ayo semangat kayuna balas semua rasa sakit mu walapun itu dilarang tpi ini benar² jahat banget + penindasan nya udah di luar akal sehat...andaikan geng yg di ciptakan adrian ada di dunia nyata sangat tertolong untuk org² yg lemah🥺
💕Bunda Iin💕: betul betul betul😭
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
sabar sabar masih istri org itu🤭
💕Bunda Iin💕
mau masang set bel atuh kayuna😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!