NovelToon NovelToon
Dengki

Dengki

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Konglomerat berpura-pura miskin / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Siapa yang tidak menginginkan harta berlimpah. Segala keinginan dapat diraih dengan mudah. Tak heran banyak orang berfoya-foya dengan harta.

Berbeda dengan keluarga Cherika. Mereka menggunakan hartanya untuk menolong sesama dan keluarga.

Tapi tidak disangka, karena harta lah Cherika kehilangan harta keluarganya. Orang tuanya menghilang sejak mendapatkan kecelakaan. Hanya Cherika yang selamat.

Cherika kemudian tinggal bersama saudara ibunya. Dan tanpa sengaja, Cherika mendengar penyebab tentang kecelakaan orang tuanya.

Kabar apakah itu?

Ikuti jalan ceritanya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Kembali Pulang

Lina kaget mendengar teriakkan Cherika yang memekakkan telinga. Lina spontan melayangkan pukulannya ke wajah Cherika.

PLAK!

Cherika tidak tinggal diam. Cherika membalas memukul balik wajah Lina.

PLAK!

Cherika terlalu marah. Tamparan Lina membuat wajah Cherika terasa panas. Cherika mengerahkan seluruh tenaganya menampar Lina. Saat itu Lina tidak menyangka Cherika akan membalas. Lina kaget dan belum siap menerima balasan dari Cherika. Rasa sakit menjalar dari wajah sampai kepala. Lina langsung pingsan di tempat.

"Ma ... maaf," Cherika memandangi Vian. Dia tidak menyangka pukulannya sekuat itu. Lina adalah orang pertama yang ditamparnya.

Vian keluar dari mobil. Vian berdiri sebentar di parkiran rumah sakit. Vian sepertinya menunggu seseorang. Vian melihat orang yang dia kenal dan memanggilnya.

Orang yang dipanggil Vian adalah sopir pribadi Lina. Vian membuka pintu mobil. Sopir pribadi Lina menggendong Lina. Vian membantunya sampai masuk ke dalam mobil. Vian meminta pak sopir untuk membawa Lina ke rumah sakit.

Vian masuk kembali ke dalam mobil. Nampak kecemasan di wajah Cherika. Vian menenangkan Cherika.

"Semua baik-baik saja," Vian menepuk lengan Cherika.

"Maaf, sekali lagi maaf," ucap Cherika.

"Kamu gak salah. Dia sendiri yang teriak-teriak. Vian, bener dia itu tunangan lu?" Satria menatap dari kaca spion.

"Sumpah, nggak. Dia cuman sepupu jauh aku," Vian mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

Satria memperhatikan ekspresi Cherika yang cemas. Vian terus meyakinkan Cherika.

"Awas aja lu nyakitin Cheri. Gue laper. Kita pesan makanan dulu."

Satria melajukan mobilnya ke jalan raya. Satria masuk ke dalam restoran cepat saji. Satria memesan beberapa makanan lewat jalur drive thru. Pesanan pun sudah siap. Satria mencari tempat yang nyaman untuk mereka makan.

Satria memarkirkan mobilnya di dekat pohon rindang, pinggir jalan dekat dengan sungai. Satria mengamati sekitarnya. Tidak ada orang, selain mereka bertiga. Vian membuka bagasi mobil mengambil tikar piknik dan menggelarnya tepat di bawah pohon.

Mereka bertiga duduk santai menikmati kentang goreng, ayam goreng, burger, minuman cola yang dipesan Satria.

"Cheri, sudah waktunya kamu mengetahui siapa yang membakar rumahmu," tiba-tiba saja Satria berkata seperti itu.

"Apa kalian berdua mengetahuinya? Sebelumnya Kak Vian juga janji akan memberitahuku," Cherika memandangi Vian dan Satria secara bergantian.

Satria dan Vian saling berpandangan. Setelah kebakaran itu, Vian menyewa seorang detektif untuk menyelidiki penyebab kebakaran di rumah Cherika. Begitu juga dengan Satria. Dia juga menyelidiki.

"Siapa pelakunya?" tanya Cherika.

"Laudya," jawab Vian dan Satria.

"Laudya! Laudya! Selalu dia!" Cherika mengepalkan tangannya.

"Apa rencanamu?" tanya Satria.

Cherika menghela napas. Cherika menyenderkan diri di pohon. Sejenak Cherika menutup matanya. Cherika kembali mengingat semua kejadian di masa lalu. Betapa jahatnya keluarga yang selama ini ditolongnya. Cherika perlahan membuka matanya.

"Setelah operasi, aku akan kembali kota Zamrud."

"Kebetulan, Kakek membuka kantor cabang baru di kota Zamrud. Dan Kakak sebagai direkturnya. Kita akan bekerja di sana," kata Satria.

"Ehemmm, perlu tenaga kerja gak? Gue mau jadi pengawalnya Cheri," canda Vian.

"Lu kan sudah punya kantor sendiri," sahut Satria.

Mereka tertawa bersama sambil menikmati hembusan angin sore yang sejuk. Cherika mempersiapkan diri dan mentalnya untuk menjalani operasi plastik rekonstruktif.

Dhika, Laudya, Tante Susi, tunggu aku pulang, batin Cherika.

...----------------...

🌑 Kota Zamrud.

Cherika dan Satria menginjakkan kaki mereka di kota Zamrud. Genap dua tahun mereka meninggalkan kota Zamrud. Terlihat sedikit perubahan. Kota Zamrud yang dulunya punya satu mall, kini memiliki tiga mall besar. Taman bermain di tengah kota juga bisa ditemui di mana-mana.

Tempat kuliner dari masakan lokal sampai interlokal banyak berhamburan di setiap sisi kota. Kota Zamrud juga sedikit padat dan macet. Tempat yang pertama kali Cherika dan Satria datangi adalah rumah orang tua Cherika.

Cherika meneteskan air mata saat melihat rumah orang tuanya. Rumah itu sekarang hanya menjadi kerangka. Banyak rumput ilalang disekelilingnya. Cherika dan Satria menemui warga setempat dan menanyakan di mana rumah ketua RT.

Seorang ibu-ibu, menawarkan diri untuk mengantar mereka ke rumah ketua RT. Cherika dan Satria dengan hangat disambut ketua RT di rumahnya. Kedatangan mereka ke sana ingin mewakafkan tanah orang tua Cherika.

"Maaf, Anda berdua ini siapa?" tanya Pak RT.

"Nama saya Satria, dan ini Nayyara. Kami adalah keponakan Om Arvin," jawab Satria.

"Lalu di mana anak dari Pak Arvin. Kalo gak salah namanya Cherika," Pak RT mencoba mengingat.

"Cherika ada di rumah kakeknya di kota sebelah. Cherika meminta tolong kepada kami untuk mewakafkan tanah orang tuanya agar bisa dipergunakan sebaik-baiknya," kata Satria sambil memberikan sertifikat tanah kepada ketua RT.

"Sampaikan ucapan terima kasih kami kepada Non Cherika. Saya masih ingat dengan Pak Arvin dan Bu Tamara. Mereka sangat dermawan. Non Cherika mewarisi darah mereka."

Tiba-tiba saja ketua RT menangis. Beliau menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ketua RT meminta maaf kepada mereka. Ketua RT menceritakan sesuatu yang membuat Cherika dan Satria terkejut.

Beberapa jam sebelum terjadinya kecelakaan mobil. Ketua RT yang saat itu belum menjabat sebagai ketua RT, beliau bernama Pak Umar, menelpon Arvin untuk mengabarkan bahwa rumahnya terbakar.

Saat itu Pak Umar pulang dari kantor lurah. Pak Umar ditabrak seorang pria yang tidak dia kenal. Saat itu dia terlihat panik dan terus mencari Arvin. Pak Umar bertanya ada urusan apa mencari Arvin. Pria itu bilang, rumah Arvin dirampok dan dibakar.

Di ingatan Pak Umar hanya ada satu Arvin yaitu suami dari Tamara. Pak Umar juga sangat panik dan langsung menelpon Arvin mengabarkan rumahnya dirampok dan terbakar.

Pak Umar setelah menelpon Arvin langsung menuju rumah Arvin. Pak Umar segera mencek kondisi rumah Arvin. Tidak terjadi kebakaran. Rumahnya pada saat itu terkunci rapat.

Pak Umar kembali menghubungi Arvin. Tapi saat itu, Arvin tidak bisa lagi dihubungi.

"Menurut cerita Cheri, saat itu toko karpet punya ibunya hangus terbakar. Dan tepat di saat itu juga, Om Arvin mendapat kabar rumahnya juga terbakar. Mereka langsung menuju ke rumah. Dan siapa sangka, ada yang merusak rem mobil Om Arvin. Akhirnya mereka mengalami kecelakaan," Cherika meneteskan air mata mengingat kejadian masa lalu.

"Saya sangat yakin, ada yang berniat mencelakakan mereka. Tunggu sebentar," Pak Umar masuk ke dalam kamarnya.

Tidak berapa lama, Pak Umar memberikan anting tusuk bermata berlian yang hanya ada sebelah kepada Cherika dan Satria.

"Apa ini Pak?" Satria memperhatikan anting itu.

"Ini yang saya temukan di depan pintu rumah Pak Arvin. Saya pikir itu anting milik Bu Tamara yang ketinggalan. Maaf, anting ini sudah lama saya simpan dan baru ini saya ingat mengembalikan. Mohon maaf karena faktor usia," ucap Pak Umar.

Cherika ingat, ini adalah anting yang dia temukan beberapa tahun yang lalu di dalam rumahnya. Apakah ini sebuah petunjuk? Cherika akan mencari tahu semuanya.

Dengan wajah dan identitas barunya, Cherika berniat akan membalas perbuatan keluarganya dan juga mencari pelaku perampokan di rumahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mauk
😭
Mauk
Laudya blm move on
Al!f
😱😱😱😱😱😱
Fang
Tunangan gadungan 🤣
Al!f
🤣🤣🤣🤣
Al!f
Pasti Nyai lagi
Fang
Anak haram ?
Al!f
ngaku² tunangan , pdhl bukan
Al!f
cemburu
Fang
😍
Fang
Kasian Abang bakso
Al!f
Laudya terhindar dari bencana 🤭
Al!f
😭😭😭😭😭😭
Mauk
Dhika kumat
Mauk
Kalo ada CCTV dlm toilet bahaya
Mauk
Balas dendam di mulai
Mauk
Waaaaaw🤭
Tuti
Dijinakkin pake black magic 🤭
Baby
Syukur in
Al!f
😱😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!