Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 GBSDM
Pagi hari.
Udara di luar benar-benar dingin, dan salju juga masih turun walaupun tidak terlalu banyak. Namun, salju benar-benar menutup jalan, dan para petugas sedang membersihkan jalan dari salju agar bisa di lewati.
"Va, kamu sudah mau berangkat?" tanya Hazel, dia melihat Ava sudah menggunakan baju dinas kantor dan tidak lupa dengan mantel bulu dan sepatu boots, karena di luar udara dingin menyentuh angka paling dingin.
"Iya, aku ada pertemuan hari ini, dan lagi pertemuan ini tidak bisa di tunda lagi. Sebenarnya aku malas sekali keluar sebab udara di luar membuat aku ingin menarik selimut tebal," keluh Ava. Dengan helaan napas berat dan rasa malas yang mendera.
Sedangkan Hazel hanya bisa terkekeh dia benar-benar kasihan pada Ava yang harus datang ke pertemuan dalam cuaca sedingin ini.
"Sudahlah aku pergi dulu ya, Zel! Nanti aku kesini lagi," ucap Ava.
"Baiklah, Hati-hati di jalan ya!" Hazel melambaikan tangannya saat melihat Ava keluar dari rumahnya.
Hazel akhirnya memilih untuk kembali ke kamarnya. Sebab hari ini rencananya dia akan tidak akan ke toko, sebab semalam ia pulang cukup larut karena sudah beberapa hari cuti membuat ia harus kembali masuk agar tak di pecat.
Ting
Tong
Saat kaki Hazel baru saja menapak pada tangga pertama, suara bel pintu membuat langkah Hazel terhenti, dia menoleh dan melihat kearah pintu.
"Iya, tunggu sebentar!" seru Hazel.
Dia berjalan dengan cepat dan saat membuka pintu wanita itu langsung akan menutup pintu. Namun, kaki panjang yang di balut sepatu Pantofel berwarna hitam itu menghalangi celah pintu.
"Kau itu mau apa lagi?" tanya Hazel dengan wajah kesal. Saat melihat Rexton kembali datang.
"Sudah aku bilang, kalau aku ingin kamu Nona Hazel!" jawab Rexton, dia akhirnya memilih masuk kedalam rumah Hazel dan itu membuat si empunya rumah kesal.
"Kamu benar-benar pria menyebalkan!" ujar Hazel, dia tak peduli walaupun Rexton adalah bos pemilik club dimana ia bekerja.
"Terima kasih untuk julukannya," kata Rexton dengan tidak tahu malunya.
"Tuan saya ini sibuk, jadi apa sebenarnya maksud kedatangan mu?" tanya Hazel, dia kehabisan kesabaran.
"Pasangkan dasi untukku!" perintah Rexton.
"Hah, apa kamu tidak punya tangan?" sindir Hazel. wajahnya benar-benar menunjukkan ketidaksukaan yang jelas terlihat.
"Punya. Namun, aku ingin kau yang memasangkannya langsung!" kata Rexton cuek.
Hazel rasanya ingin sekali mencakar wajah tampan Rexton. Namun, dia tahan sebab tidak ada gunanya berdebat dengan pria gila itu.
Hazel langsung merebut dasi berwarna abu-abu itu dan dengan gerakan cepat berdiri di atas sofa agar bisa menjangkau leher Rexton.
Sedangkan prian itu, Rexton namanya, dia segera menarik sudut bibirnya dan itu membentuk senyum miring. Karena tahap pertama berhasil.
"Kau sudah cantik, apa mau pergi?" tanya Rexton, saat Hazel sedang sibuk memasang dasi.
"Iya, dan kau mengganggu ku!" jawabnya ketus.
Rexton tidak menanggapi ucapan Hazel, dia suka saat wanita di depannya ini marah dan mengomel terus, sebab itu terlihat lucu dan rasanya Rexton ingin sekali mencium wajah yang cantik itu dengan gemas.
"Mau aku colok matamu itu?" ucapan ketus dari Hazel membuat Rexton hanya bisa tersenyum lucu.
Hazel tidak peduli lagi, dia memilih fokus dan tidak menghiraukan tatapan mata Rexton yang liar pada wajahnya.
"Apa pagi ini anak kita menyusahkan kamu?" pertanyaan itu secara tiba-tiba meluncur dari bibir Rexton, dan itu membuat Hazel menghentikan gerakan tangannya. Dia menatap Rexton dan enggan memberikan jawaban.
Selesai dengan urusan dasi, Hazel secara perlahan turun dari sofa, dan dia lalu menatap Gevariel dengan tatapan kesal,"Anak apa yang sedang kamu bicarakan itu, Tuan Muda Rexton? bukankah anda bilang jika anda itu mandul, lalu bagaimana mungkin bisa ada anak?" jawabnya dengan senyum miring saat melihat Rexton bungkam.
Rexton menaikan sebelah alisnya, dia menarik pinggang Hazel dan itu membuat tubuh keduanya saling menempel satu sama lain tanpa celah.
"Apa harus aku perjelas lagi? Atau kamu ingin aku mengulang lagi malam itu agar anak itu benar-benar ada? Kamu tinggal pilih saja!" bibir Rexton berbisik tepat di bibir Pink Hazel, dan jelas Hazel bisa merasakan napas hangat pria itu.
"Arghhh! Kamu gila ya?" suara bariton itu membuat Hazel langsung mundur
...Hazel menatap datar pada Rexton, dia lalu berucap,"Rasakan, dasar pria mesum. Keluar kamu dari rumah ku sekarang!" usirnya."Dan ingat satu hal lagi, urusan kita selesai sejak malam itu!" Imbuhnya lagi....
Rexton berteriak ketika Hazel menginjak kakinya tadi, pria itu mengaduh kesakitan sebab Hazel menginjak menggunakan tenaga.
Rexton menatap pada Hazel, dia berdehem dan setelah itu pergi dari sana. Karena menurutnya hari ini sudah lebih dari cukup untuk mengganggu Hazel.
"Aku akan datang lagi nanti!" Rexton mengedipkan sebelah matanya dan itu membuat Hazel membalasnya dengan delikan.
"Dasar pria tidak waras! Kenapa juga aku harus sial sekali? Biasanya pria enggan bertanggung jawab, tapi kenapa pria itu gigih sekali ingin bertanggung jawab untuk malam itu? Perjanjian itu sudah berakhir, lalu kenapa masih saja mengganggu!" gerutu Hazel, dia menghentakkan kakinya kesal dan akhirnya memilih untuk kembali ke kamarnya karena hari ini dia akan kembali melanjutkan tidurnya yang terganggu oleh kedatangan Rexton.