NovelToon NovelToon
Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Alya terpaksa menggantikan Putri yang menghilang di hari pernikahan nya dengan putra dari konglomerat keluarga besar Danayaksa. Pebisnis yang di segani di dunia bisnis. Pernikahan yang mengantarkan Alya ke dalam Lika - liku kehidupan sebenarnya. Mulai dari kesepakatan untuk bertahan dalam pernikahan mereka, wanita yang ada di masa lalu suami nya, hingga keluarga Devan yang tidak bisa menerima Alya sebagai istri Devan. Mampukah Alya melewatinya? Dengan besarnya rasa cinta dari Devan yang menguatkan Alya untuk bertahan mengarungi semua rintangan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Move On

*****

" Kamu workaholic ya, juga sangat hemat." Ucap Devan.

Alya terkekeh hanya terkekeh menanggapi ucapan suami nya barusan.

"Aku kerja seumur hidup juga tetap tidak bisa mengalahkan kekayaan Danayaksa." Kata Alya.

Mendengar jawaban Alya barusan malah membuat Devan tertawa.

"Tidak perlu mengalahkan, kamu akan dapat bagian, kan suami kamu pewaris kekayaan Danadyaksa." Devan  menjawabnya dengan candaan yang sebenarnya serius.

Alya hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepala nya.

"Kenapa kamu sampai harus mengambil side job? Gaji mu tidak kurang untuk memenuhi kebutuhan, kan?" Tanya Devan.

Devan jadi penasaran, pria itu tahu sedikit banyak perkiraan gaji seorang sekretaris.

"Kan sudah kubilang untuk memperkaya diri." Jawab Alya.

Mendengar itu membuat Devan menggeleng, wanita itu sulit tebak.

"Kenapa tidak suka belanja? Biasanya wanita belanja minimal seminggu sekali, membeli tas, sepatu, baju and so on." Tanya Devan lagi.

"Itu karena kamu biasa di kelilingi oleh wanita yang seperti itu kali, mas. Tidak semua wanita belanja tiap minggu. Capek Mas kalau menuruti nafsu belanja." Ucap Alya.

Alya kemudian sedang memotong - motong kentang menjadi bentuk dadu, wortel yang di buat potongannya menyerupai bunga.

"Tapi sebagian wanita menjadikan itu kesenangan." Kata Devan.

"Ya, sebagian lagi merasakan lelah karena terus melakukan itu seperti tidak ada habis nya." Balas Alya.

" Anyway, Naomi mengirim pesan pada ku,mas. Kata nya akan ada makanan malam di rumah eyang? Benar?" Tanya Alya dengan nada yang sanksi, pasal nya pria itu belum mengatakannya.

"Mas?" Panggil Alya menunggu jawaban pria itu.

" Kenapa mas Devan tidak memberitahu ku lebih awal? Apakah dia enggan membawa ku ke acara keluarga nya karena memang pernikahan kami tidak memiliki masa depan?" Bathin Alya bertanya dengan bingung.

Seharusnya Alya sudah menduga itu, bukan nya itu yang sejak awal dia tanamkan dalam hati. Untuk tidak memiliki harapan apanpun atas pernikahan ini.

Namun kenapa dia masih tetap merasakan kecewa saat pria itu secara nyata mengungkapkan ketidak keinginannya dia ada dalam acara keluarga pria itu?

Devan terdiam, menatap lekat pada wanita itu. Ini adalah acara keluarga pertama yang akan di hadiri oleh Alya. Mungkin wanita itu telah merasakan jika keluarga nya belum menerimanya kecuali Naomi.

Entah kenapa, Devan khawatir, khawatir jika ucapan - ucapan mama nya dan keluarga nya di sana nanti akan melukai Alya yang tidak memiliki salah apa pun.

Tapi jika dia tidak datang atau tidak mengajak Alya, maka sampai kapan ini akan terus berlarut? Devan harus menghadapinya dengan Alya.

"Iya, masih Minggu depan. Aku baru akan memberitahu mu nanti nanti. Seperti nya kamu butuh belanja untuk membeli baju baru? Lagian uang ku sebagai nafkah belum kamu pakai, Alya." Jawab Devan memberi penekanan pada wanita itu.

Ucapan Devan membuat Alya terdiam.

" Benarkah dia akan benar - benar mengatakannya? Atau dia mengatakannya karena aku yang lebih dulu membahas hal ini?" Bathin Alya.

"Oke, nanti aku pakai untuk membeli baju untuk makan malam minggu depan." Ucap Alya pada akhirnya, ogah untuk bertanya lebih lanjut.

*

*

*

Sebuah pesan kembali masuk ke ponsel Alya saat Devan baru saja memakirkan mobil nya di area parkir salah satu ballroom hotel di Jakarta pusat.

Pria itu menatap sang istri dengan tatapan terpesona. Alya terlihat begitu cantik dengan dress berwarna soft pink yang memiliki lace sebagai pemanis.

Hiasan wanita itu juga sempurna, terlihat natural namun mampu memperlihatkan kecantikan wanita itu yang sesungguh nya.

Nyata nya, wanita itu selain pandai mencari uang juga pandai mempercantik diri nya namun tidak berlebihan.

" Siapa? " Tanya Devan saat Alya masih sibuk dengan ponsel nya.

Untuk kesekian kali nya,  pesan yang lagi - lagi di kirimkan Langit yang semakin intens sejak 3 hari terakhir.

Pria itu dengan gila mengajak nya untuk datang bersama ke acara pesta pernikahan hari ini, padahal pria itu sudah menikah dengan selingkuhannya saat mereka masih berpacaran dulu.

Kembali menjadi pria toxic yang menyalahkan Alya atas kandas nya hubungan mereka.

( Aku masih mencintaimu, Alya. Aku menyesal tidak mampu menahan nafsu ku hingga aku tidur dengan Bibah. Tapi itu semua karena kamu yang selalu menolak ku. Ciuman di Pipi pun kamu menolak nya. Jangan kan cium, pelukan pun kamu tidak pernah memberikan nya pada ku satu kali pun. Bagaimana aku tahan dengan gaya pacaran kamu yang seperti itu?)

( Tapi demi Tuhan, Alya. Hanya kamu yang ingin aku jadikan istri. Karena kamu adalah wanita baik - baik yang akan menjadi istri idaman. Aku tidak ingin kehilangan kamu.)

( Aku akan menceraikan Bibah setelah anak kami lahir. Tolong beri aku kesempatan. Aku mampu membahagiakan kamu, Alya.)

Itu 3 pesan terakhir yang membuat Alya mendesis, Langit semakin hari justru semakin menunjukkan siapa diri nya yang sebenarnya.

Mereka menjalin hubungan selama kurang dari 2 tahun, selama itu pula Alya merasa begitu di cintai oleh Langit.

Pria itu begitu manis, penuh perhatian, lembut dan tidak pernah menuntut apa pun dari Alya. Alya bahagia dan nyaman nya dengan nya, pria itu tidak pernah memintanya yang aneh - aneh, menghormati dan tujuan mereka menjalin hubungan untuk mengenal dan mencari kecocokan satu sama lain sebelum memutuskan pada tahap yang lebih serius.

Satu tahun setelah hubungan mereka berjalan, Alya rasa nya semakin mencintai Langit dengan segala kebaikan yang selalu di.berikan pria itu dengan penuh totalitas.

Namun, nyata nya Langit justru mencari kesenangan yang lain di luar sana untuk memenuhi nafsu nya yang tidak bisa di penuhi oleh Alya.

Nyata nya, pria itu tidak bisa menjaga kehormatannya sebagaimana Alya menjaga nya selama ini. Alya tidak bisa menerimanya, pernikahan dan kehidupan rumah tangga yang dia inginkan adalah memiliki suami yang mampu membimbingnya menjadi lebih baik, sebelum akhir nya impiannya itu patah dengan pernikahan kilat nya dengan Devan Danayaksa.

" Alya...ada apa?" Tanya Devan sekali lagi karena melihat Alya melamun.

Alya menggeleng dan tersenyum.

" Masih belum siap bertemu dengan mantan?" Tanya Devan.

Pertanyaan Devan yang tepat sasaran membuat Alya tersenyum.

" Ayo keluar, mas." Ajak Alya.

Alya keluar, menunggu Devan lalu tanpa ragu mengapit tangan pria itu.

" Bukan belum siap, hanya saja malas bertemu dengan mantan." Ucap Alya dengan senyum nya.

Jawaban Alya membuat Devan mengernyit.

" Malas karena belum move on?" Tanya Devan lagi.

Alya hanya diam. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan dari Devan barusan.

Move on? Alya memang butuh waktu untuk menghapus nama pria itu di hati nya. Sungguh selama bersama Langit, pria itu begitu baik, mereka tidak pernah terlibat konflik, namun kebaikan itu nyata nya menikam nya. Pria itu menjadikan diri nya begitu sempurna untuk menutupi cacat nya.

Hingga Alya begitu terluka dan terpuruk. Namun itu kemarin, kini diri nya telah pelan - pelan bangkit. Meninggalkan semua itu sebagai bagian dari masa lalu nya. Buku yang telah usai. Dan tidak akan pernah di buka lagi.

" Sudah move on." Ucap Alya menatap Devan dengan senyum nya, membuat Devan sebentar terpana dengan senyum wanita itu yang terlihat begitu indah dengan polesan lipstik yang membuat bibir wanita itu karena cepat terlihat lebih seksi?

Biasanya Alya menggunakan warna nude atau soft pink namun kali ini wanita itu menggunakan warna merah bata.

" Good girl." Kata Devan.

***

Bener nggak sih kalau Alya benar - benar sudah move on dari mantan?

Ada yang nggak sabaran ketemu mantan nya Alya nggak nih ??

1
Neng Nosita
menarik,aku suka ceritanya
Neng Nosita
seru juga ya,pertama x bertemu dpernikahan tapi langsung nyambung obrolannya ga jaim² an apalagi judes/jutek secara mereka baru kenal
Neng Nosita
yg bacanya mh bagian mesem mesemnya Thor😁
Neng Nosita
karakter Alya kayaknya orangnya humble,apa adanya...
belum nemu kemistrinya Thor🙏
Neng Nosita
cukup menarik utk terus lanjut baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!