Aileenath gumilang seorang ibu rumah tangga yang keseharian nya mengisi waktu luang dengan menonton drama indosiar. siapa sangka kisah dalam sinetron itu kini malah menimpa dirinya.. sebagai seorang wanita yang sudah di duakan aileen bertekad membuat suami nya menyesal dengan perubahan dirinya yang dulu dekil sekarang menjadi cantik. apakah penampilan aileen sekarang mampu membungkam mulut pelakor itu?? apakah aileen dapat memikat cinta suaminya lagi ?? atau seperti akhir kisah dalam sinetron yang berujung perpisahan?? yuk baca yuk insyaalloh nagih😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aphrodhite_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18 : Kejutan1
"Aww sakit Bu! Tolong lepaskan!" Aku meringis kesakitan saat tangan besar ibu mertuaku tiba-tiba menjambak rambut beserta jilbab syar'i yang sedang kugunakan semakin kuat
"Dasar kamu ya! Menantu tidak tahu adab! Berani kamu meneriaki ku?!! Mau melawan aku hah?!" Geram ibu mendengar aku melirih meminta ampun bukannya dilepaskan justru ia semakin kuat menjabak ku sehingga hampir saja jilbab yang aku kenakan jatuh dan memperlihatkan aurat rambut ku.
"Maaf Bu! Tolong lepaskan Bu! Kepala ku sakit Bu!" Lirihku menahan Isak
"Apa?! Lepasin?! Nggak !! Kamu emang Pantas mendapatkan hukuman ini! Kamu sudah mempermalukan ibu didepan banyak orang! Berani² nya kamu meneriaki ku! Rasakan ini dasar menantu tidak tahu diuntung!!" Omel ibu sambil terus menjabak jilbabku hingga rambut ku pun terlihat akibat jilbab yang jatuh di tarik ibu
Mendengar ada keributan di dalam rumah mas Abi pun datang dan melerai kami
"Astaga! Bu ada apa ini!? Kenapa kalian bertengkar?!" Tanya mas Abi
"Kamu tanya aja sama istri kamu tuh! Bilangin jaga sopan santun di depan mertua! Kuwalat nanti baru tahu rasa!" Jawab ibu dengan dada naik turun
" Dek?! Ada apa ini sebenarnya?! " Kini giliran mas Abi bertanya kepada ku
"Maafkan aku mas! Aku sudah berusaha menghormati ibu tapi tadi apa yang ibu lakukan sudah keterlaluan mas aku sudah tidak bisa mentoleransi lagi perbuatan ibu kali ini. Ibu sengaja memfitnah dan menghina ku di hadapan banyak orang mas, aku sudah coba untuk bersabar selama ini mas Tapi ibu..''
"Hiks..hiks.. tuh kan bi istri kamu itu memang selalu saja tidak menyukai ibu bahkan dia berbohong di depan kamu. padahal niat ibu baik.. ibu hanya ingin ia sedikit sopan dan bersikap lembut didepan para tamu " tangis ibu tiba-tiba membuat ku semakin tersulut emosi
" Mas bukan begitu mas tapi ibu duluan yang menghina ku tadi ibu..".
(Plakk!! )Satu buah tamparan lagi melayang di pipiku perih dan panas menjalar keseluruh tubuh bahkan bekas tamparan ibu mertuaku juga masih berasa pedihnya
"Cukup Ai! Kamu jangan pernah kasar pada ibuku ! Jangan melewati batas! Dia itu ibu ku Ai ibu kamu juga!" Bentak mas Abi
"Huuuhuuuhu...huhhhuuu.. sudah lah bi ibu tidak apa-apa bi! Mungkin Aileen benar ibu yang salah bi..! Huuuhuuuhu.. ibu mau masuk kamar dulu ya nak!"
Klek!! Terdengar Suara Pintu kamar ibu yang dikunci dari dalam dari sini pun masih terdengar samar-samar ibu sedang sesenggukan menangis di dalam apa yang sebenarnya sedang ibu rencanakan dengan mengadu domba kami yaalloh..
Melihat ibu sudah masuk kamar dan selesai memainkan drama nya aku memilih untuk pergi dari hadapan mas Abi hatiku sudah benar-benar sakit dan serasa sudah mati rasa tak ku pedulikan mas Abi yang berulang kali terus memanggil-manggil namaku memohon untuk meminta maaf
"A-aileen!! Dekk tunggu - tunggu dulu dek mas minta maaf dek mas khilaf mas tersulut emosi tadi. mas tidak bermaksud begitu.. tunggu Dek tolong! ayo kita bicara dek! Mas minta maaf dek! Aileen! Istri ku!"
Bug!bugh! Bugh! Mas Abi terus menggedor pintu kamar ku aku mengunci nya dari dalam percuma saja berbicara dengan nya
"Pergi! Kamu mas Jangan ganggu aku! " Teriakku dari dalam kamar sambil menangis meratapi betapa malangnya nasibku memiliki mertua dan suami yang toxic seperti mereka
...
Di gedung pernikahan..
Aku memang masih marah dengan mas Abi meski begitu karena aku yang mengurus semua keperluan mas Abi mau tidak mau aku harus ikut Dengannya menuju gedung pernikahan yang sudah di sewa mas Abi , disana ia sudah memesan kan kamar tidur untuk ku dan juga sio bila ingin beristirahat Sedangkan yang lainnya akan ikut menyaksikan akad mas Abi. lalu aku memilih tinggal didalam kamar bersama sio. bukan hanya karena alasan Ibu mertuaku yang menyuruhku untuk tidak usah ikut .kata beliau penampilan ku memalukan bila ikut bergabung bersama mereka, tapi juga karena lebih tepatnya aku sadar diri ini tidak cukup kuat pabila harus menyaksikan dengan mata kepala sendiri suami yang paling aku cintai menikah lagi dengan wanita yang berhasil merebut hati mas Abi dan sebentar lagi akan menjadi maduku..
"Ehm!! Pak Abi mempelai wanitanya sudah siap! Bapak dipersilahkan untuk memasuki aula akad akan segera kita mulai" Pak RT memberitahukan kepada mas Abi bahwa akad sudah bisa dimulai
"Eh ah iya pak RT terimakasih saya akan segera menyusul bersama orang tua saya " Jawab mas Abi
"//TOK!!TOK!!TOK!!// Dek.. aku minta maaf! Kuharap kamu bisa ikhlas menerima Sari sebagai madumu. Sekali lagi Maaf kan aku dek yang sudah melukai hati mu dan mengkhianati cinta kita! Akad akan segera dimulai dek ku harap kamu mau datang " ucap mas Abi memohon sebelum akhirnya ia memilih pergi..
sebenarnya aku juga memang sudah berniat untuk datang belakangan karena ada hadiah pertunjukan yang harus aku berikan untukmu mas..
"Yaalloh hanya kepada mu hamba menyembah dan bersujud ampunilah dosa-dosa hamba ya Alloh .. hamba iklhas Dengan cobaan yang telah kau berikan kepada hamba ya Alloh .. berikan lah hamba kekuatan dan rasa sabar menghadapi ujian mu ini yaalloh aminnn...yarobbal'alamin" setelah semua ku curahkan kepada sang Rabb hatiku terasa sedikit lega dan lebih tenang
"Mamah!! Mah!! Mamah kok sholat nya sambil nangis?" Tanya sio mengelap air mataku
" Ah ini mata Mamah barusan kena debu sayang jadi nggak sadar ngeluarin air mata" bohong ku yang tak ingin bila sio ikut bersedih
"Mamah jangan nangis ya ! Sini sio tiupin mata mamah biar sembuh! Fyuhhh fyuhhh! Udah mah . Mamah jangan sedih lagi ya mah! Bilang aja sama sio kalo ada yang nyakitin mamah biar sio tendang jauh-jauh" ucap nya polos
Sempat membuat ku tersenyum-senyum sedih ku usap pucuk kepala ben lalu aku memeluk tubuhnya
"Maafkan mamah ya nak! Anak Se usia kamu harus merasakan kekurangan kasih sayang dari orang tua bahkan harus terbiasa didewasakan oleh keadaan.." batinku sambil terus memeluk tubuh mungil sio erat, tak terasa pipiku ternyata sudah banjir oleh airmata yang sudah tak dapat dibendung lagi
...
Dilain sisi Abi sedang melangsungkan akad pernikahan
"saya terima nikah dan kawinnya Sari binti Susilo prambagio dengan mas kawin berupa kalung liontin seberat 20karat dibayar tunai" ucap mas Abi gugup
"Bagaimana sanksi? Sah??!!" Tanya pak penghulu
"Sahh!!" Jawab ibu mertuaku yang sangat senang.
"Alhamdulillah selamat ya mas Abi sekarang kalian sudah resmi menjadi suami istri semoga marwa sampai akhir hayat " ucap pak penghulu mengakhiri
"Terimakasih pak penghulu silahkan menikmati jamuan hidangan nya dulu" ucap mas Abi kemudian mas Abi menggandeng tangan Sari menuju ke pelaminan.
"Dulu tangan ini yang engkau genggam erat mas dulu tangan ini pula yang sudah merawatmu mas menemani masa sulitmu suka dan duka kita lalui bersama penuh dengan cinta kini dengan alasan cinta yang lain pula kau dustakan cinta kita mas kau hadirkan dia perusak dalam bahtera rumah tangga kita mas Abi " tangis ku pecah dari kejauhan mas Abi menangkap tatapan mata ku yang sedang mengintip acara akad mereka meski hati ini sakit mas aku tetap mendoakan yang terbaik untuk kalian ku restui pernikahan kedua mu meskipun kau tak pernah meminta restu dan izin dariku semoga kalian bahagia begitu juga dengan ku semoga Alloh melapangkan dada ku dan memberikan jalan kebahagiaan tersendiri untuk ku ...
klo msih di ksih sehat... dia akn sll berulah & tak tau diri....🙄🙄