Arief adalah seorang mahasiswa jenius teknik informatika dari Indonesia yang hidupnya berubah total ketika sebuah artefak misterius dari sebuah pameran purbakala melebur ke dalam tubuhnya. Ia terlempar ke Benua Azure Timur, sebuah dunia fantasi xianxia (kultivasi) yang dipenuhi sihir, Binatang Spiritual, dan kultivator perkasa.
Di dunia barunya, Arief menemukan bahwa artefak itu telah memberinya warisan terlarang: Akar Spiritual Lima Elemen Surgawi, bakat kultivasi tertinggi yang dapat menarik perhatian dan keserakahan sekte-sekte raksasa. Demi keselamatannya, ia diselamatkan dan dibawa oleh kultivator wanita dingin, Lin Xiu, ke Sekte Awan Bening.
Master Sekte Tian, yang menyadari potensi luar biasa Arief, segera mengangkatnya sebagai murid langsung dan memberinya misi genting: menyembunyikan bakatnya. Arief, si "naga yang menyamar sebagai ular," harus menggunakan kecerdasan dan logika programmer-nya untuk menguasai teknik kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17: Perburuan Batin, Artefak Formasi Kunci, dan Balas Dendam Han Xue
Arief melesat ke dalam ruangan bundar di jantung Makam Abadi Guntur. Udara dipenuhi aroma ramuan surgawi yang kuat dari kolam cairan hijau pekat, yang dikenal sebagai Kolam Qi Esensi Kayu. Pemandangan itu luar biasa, tetapi fokus Arief tetap pada musuh di hadapannya.
Di tengah ruangan, Han Xue dan Jiang Qiao sedang berjuang melawan dua murid Pemburu Naga Hitam. Salah satu murid (Tingkat 6) fokus menyerang Han Xue, sementara yang lain (Tingkat 7) mencoba menahan Jiang Qiao agar tidak mendekati Kolam Qi.
"Arief! Ambil botol giok di dekat kolam!" teriak Han Xue, suaranya tegang saat ia menangkis pedang lawannya.
Arief mengabaikan botol giok itu. Prioritasnya adalah melumpuhkan ancaman.
"Saya akan mengurusnya!" seru Arief. Ia melesat lurus ke arah kultivator Tingkat 7 yang menahan Jiang Qiao.
Kultivator Tingkat 7 itu, yang menggunakan Qi Tanah untuk pertahanan, terkejut melihat Arief yang seolah tak terluka setelah berhadapan dengan Penatua Wu.
"Kau berani mengganggu Makam ini lagi, bocah sekte!" geram kultivator itu, memanggil perisai Qi Tanah tebal di depannya.
Arief tidak membuang waktu. Ia mengaktifkan Tinju Guntur Api, Versi Stabil yang baru. Ia menyalurkan Qi Guntur-nya, kali ini dibungkus rapat oleh lapisan Kayu, sebelum dicampur dengan Api. Ini adalah serangan kejutan yang sempurna.
BOOM!
Tinju Arief menghantam perisai Qi Tanah lawannya. Perisai itu, meskipun dikenal memiliki pertahanan yang kuat, tidak bisa menahan gabungan kecepatan Guntur dan kekuatan membakar Api. Perisai itu hancur berkeping-keping. Kultivator Tingkat 7 itu terlempar ke dinding batu, tubuhnya hangus dan pingsan.
"Satu tumbang!" teriak Jiang Qiao, yang kini bebas. Ia segera berlari menuju kolam untuk mengumpulkan Esensi Kayu.
Balas Dendam Han Xue
Kultivator Pemburu Naga Hitam yang tersisa (Tingkat 6) teralihkan oleh tumbangnya rekannya. Han Xue memanfaatkan momen itu. Matanya bersinar dingin.
"Kau akan membayar atas semua yang dilakukan faksi Pemburu Naga Hitam!" desis Han Xue.
Dia melancarkan teknik pamungkasnya: Tombak Esens Air Tujuh Bintang. Qi Air Han Xue berubah menjadi tujuh tombak es tajam yang melesat ke arah lawan. Tombak itu menembus pertahanan Qi lawannya yang tidak stabil, dan murid Tingkat 6 itu jatuh tersungkur, terluka parah.
"Selesai! Kita harus segera menjarah harta karunnya!" perintah Han Xue, segera bergabung dengan Jiang Qiao di tepi Kolam Qi Esensi Kayu.
Arief berdiri di tengah ruangan, memonitor pintu masuk dengan waspada.
"Ma Ling! Di mana Ma Ling?" tanya Arief, menyadari hanya tiga dari mereka yang berada di sana.
"Ma Ling masuk lebih dulu ke lorong Formasi. Dia mencari Artefak Formasi Kunci yang harus kita temukan," jawab Han Xue, sambil mengisi botol gioknya dengan Esensi Kayu. "Artefak itu adalah kunci untuk Makam yang lebih dalam dan, yang lebih penting, ini adalah artefak yang dicari Pemburu Naga Hitam."
[Peringatan Nexus Surgawi]: Titik Energi Musuh (Penatua Wu dan satu murid Tingkat 8) bergerak menuju lokasi ini. Waktu Tiba: 45 detik.
"Kita harus keluar dari sini, atau bergabung dengan Ma Ling sekarang!" Arief memperingatkan. "Penatua Wu sudah mendekat!"
"Tidak bisa!" kata Han Xue. "Ma Ling bilang, dia harus menemukan kunci Formasi. Tanpa itu, kita hanya mendapat Esensi Kayu ini."
Keputusan Sulit dan Analisis Cepat
Arief melirik ke arah lorong di seberang ruangan. Ia melihat jejak kaki halus dan sedikit Qi spiritual yang menunjukkan jalur Ma Ling. Ia segera mengaktifkan Pemetaan Spiritual Nexus.
Nexus memproyeksikan lorong itu, yang dipenuhi Formasi Tersembunyi (berwarna merah) yang rumit.
[Analisis Nexus Surgawi (Kueri Biaya 3% Qi Giok Murni)]
Formasi di Lorong Ma Ling: Formasi Ilusi Tiga Dimensi, Formasi Kunci Udara, dan Jebakan Esensi Guntur. Formasi Ilusi dapat diselesaikan dengan Keseimbangan Qi Air/Kayu.
Lokasi Artefak Formasi Kunci: 150 meter dari lokasi saat ini.
"Ma Ling berada di 150 meter di depan. Lorong itu penuh jebakan Qi Guntur dan Ilusi," kata Arief. "Aku akan menjemputnya. Kalian amankan yang kita punya dan tetap siap di ruangan ini."
"Kau gila! Sendirian? Kau sudah lelah!" protes Han Xue.
"Aku bisa menembus Formasi lebih cepat darinya. Aku punya alat yang diperlukan," kata Arief, menunjuk ke kepalanya. Aku harus menggunakan Nexus untuk menavigasi jebakan.
Arief melesat ke lorong. Begitu dia melangkah, pandangannya langsung berubah. Lorong yang tadinya lurus, kini menjadi labirin tak berujung, dengan patung-patung yang bergerak dan dinding yang berputar.
Formasi Ilusi diaktifkan!
Arief mengaktifkan Nexus. Layar Nexus menampilkan jalur yang benar (berwarna hijau) di tengah ilusi. Arief mengabaikan apa yang dilihat matanya dan mengikuti panduan logis dari Nexus.
Ia berlari melewati dinding palsu dan melompat melewati jebakan lantai yang sebenarnya tidak ada. Tiba-tiba, ia merasakan Qi Guntur di udara. Itu adalah jebakan yang ditenun halus.
Arief segera melompat ke sisi kiri, mengikuti sinyal Nexus. Tepat di tempat ia berdiri sebelumnya, sambaran petir Qi Guntur melesat dan menghantam dinding.
"Hampir saja," gumam Arief. Tanpa Nexus, aku akan menjadi arang.
Artefak Formasi Kunci
Arief tiba di sebuah ruangan kecil. Ma Ling berada di tengah ruangan, mencoba memecahkan Formasi Segel di atas sebuah pedestal batu. Di atas pedestal itu, terletak artefak yang dicari: sebuah cakram perunggu kuno yang memancarkan aura formasi yang tak terlukiskan—Cakram Segel Formasi Kunci.
"Ma Ling! Aku di sini!" seru Arief.
Ma Ling menoleh, wajahnya pucat karena kelelahan. "Arief! Syukurlah kau datang! Formasi Segel ini memiliki paradoks waktu. Aku tidak bisa memecahkannya!"
Arief mendekat dan melihat Formasi Segel itu. Itu adalah Formasi Segel Tingkat 5.
[Analisis Nexus Surgawi (Kueri Biaya 5% Qi Giok Murni)]
Formasi Segel Cakram: Membutuhkan masukan Qi Guntur dan Kayu yang berselang-seling pada siklus 4:2, mengikuti resonansi Qi Yin Makam. Catatan: Kesalahan akan memicu ledakan Qi Guntur.
"Paradoks waktu? Itu tidak benar. Itu adalah Formasi Resonansi Siklus Ganda," kata Arief, membuat Ma Ling terkejut. "Kita harus memasukkan Qi Guntur dan Qi Kayu secara bergantian, empat siklus Guntur diikuti dua siklus Kayu, dan harus selaras dengan resonansi Qi di ruangan ini."
Arief mengambil posisi. "Aku akan memasukkan Qi Guntur. Kau fokus pada Qi Kayu. Begitu aku memicu Guntur, segera balas dengan Kayu!"
Mereka bekerja berdua, Arief sebagai eksekutor yang presisi, Ma Ling sebagai penyeimbang yang stabil. Siklus Guntur... Siklus Kayu... Siklus Guntur...
Setelah enam siklus yang menegangkan, Formasi Segel di Cakram itu meredup dan mati.
Ma Ling segera meraih Cakram Segel Formasi Kunci. "Kita berhasil!"
Pertarungan Balik dan Penutupan Makam
Tepat pada saat itu, langkah kaki terdengar di lorong. Penatua Wu, diikuti oleh muridnya yang tersisa, telah mencapai Makam lebih dalam.
"Mereka sudah di sini! Formasi Segelnya terbuka!" raung Penatua Wu dari lorong.
"Kita harus pergi! Sekarang!" teriak Ma Ling.
Arief, Ma Ling, Han Xue, dan Jiang Qiao segera bertemu di ruangan Kolam Qi Esensi Kayu.
"Kita sudah dapat Cakram Kunci dan Esensi Kayu!" kata Han Xue. "Arief! Formasi Ilusi Makam! Bisakah kau menutupnya?"
Arief mengaktifkan Nexus dan mengarahkannya ke salah satu patung Formasi Ilusi. Untuk menutup Makam ini, aku hanya perlu menonaktifkan Jembatan Qi Utama pada simpul ke-32.
"Ma Ling, berikan aku Cakram Kunci itu!"
Ma Ling melemparkan Cakram Segel Formasi Kunci kepada Arief. Arief segera menyalurkan Qi Guntur murni ke Cakram itu. Cakram itu bersinar terang.
"Pergi! Aku akan menutup jalan masuk utama Formasi Ilusi!"
Saat Penatua Wu dan muridnya muncul di ambang pintu, Arief melancarkan Guntur yang tersimpan di Cakram itu ke arah Formasi.
BOOOM!
Aura Formasi Ilusi di lorong itu runtuh total, dan seluruh lorong mulai runtuh. Makam Abadi Guntur segera menyegel dirinya sendiri, mengubur Penatua Wu dan muridnya yang tersisa di dalam reruntuhan.
Arief dan tim Serigala Merah bergegas keluar, meninggalkan Makam yang kini menjadi tumpukan puing, terhindar dari pengejaran yang mematikan.