NovelToon NovelToon
Tetangga Badboy

Tetangga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Playboy / Selingkuh
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Messan Reinafa

Nania, seorang wanita pekerja kantoran yang tengah merantau di Kota B, tinggal sendirian di sebuah apartemen. Meski berasal dari keluarga berada di sebuah desa di S, ia memilih hidup mandiri. Namun, kemandirian itu tak menutupi sisi lugu dan cerobohnya.
Suatu pagi, saat bersiap menuju kantor, mood Nania langsung terganggu oleh suara musik metal yang keras dari apartemen sebelah. Kesal, ia memutuskan mengetuk pintu untuk menegur tetangganya. Tapi alih-alih menemukan seseorang yang sopan, yang muncul di depannya,muncul seorang lelaki dengan telanjang dada dan hanya mengenakan boxer membuka pintu dan memandangnya dengan acuh tak acuh.
Akankah pertemuan pertama yang tak terduga ini justru menjadi awal dari sesuatu yang manis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Messan Reinafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenyataan

Kai mengambil ponsel nya,

ia mencari nomor Hanny di kontak nya.

"Halo"

"Hanny aku ingin bicara sama kamu besok"

"Tentang apa sayang, kenapa ga langsung pulang aja kalau kamu kangen" Hanny terkekeh menggoda Kai

"Aku temui kamu besok di kantor Harvan Wijaya.

Hanny terlihat sedikit cemas, ada apa gerangan Kai ingin bertemu dengan nya dan Harvan.

Timbul kekhawatiran ia akan mengakhiri hubungan mereka dan membongkar semua nya.

Tentu Harvan akan marah besar jika tahu siapa ayah dari bayi ini.

ia menggigit jarinya mencari cara untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

Bagaimana reaksi Harvan jika mengetahui itu.

"Baiklah" ia menutup telpon dengan tangan gemetar

"Akkhh Kai sialan! apa yang akan dia lakukan?"

......................

"Anggara, aku minta link file yang kemarin agar dikirim ke email ya"

"Siap kakak" Anggara mengangkat tangannya melakukan pose hormat.

"Udah akrab aja nih" seru Artha yang baru datang membuyarkan pose hormat Anggara. Ia pun tersipu malu.

"Hai semua" tiba-tiba Hanny menyusul Artha dari belakang.

Wajah Nania berubah menyadari kehadiran Hanny yang tiba-tiba

Anggara yang semula bercanda heran dengan perubahan mimik muka Nania yang tiba-tiba.

"Ibu Hanny berkunjung ingin melihat sudah sejauh mana pembuatan website dan memastikan target marketnya" Artha menjelaskan.

"Silahkan buk Hanny" Nania membawa Hanny menuju sofa dekat dengan ruang kerjanya.

"Ga apa-apa saya cuma mau lihat-lihat aja kok, dan ini siapa? ia menunjuk ke arah Anggara yang menatapnya heran.

" Saya Anggara buk, bagian kreatif"

" Hmm.... begitu" ia manggut-manggut memperhatikan seluruh ruangan dan melihat ke arah Nania yang kembali ke tempat duduk nya tajam.

"Saya izin pamit sebentar ya buk Hanny, karena ada jadwal meeting lain" Artha memecah suasana.

"Ya silahkan, saya mau disini sebentar mau menemani buk Nania" Hanny tersenyum ke arah Artha dan menatap Nania sinis.

Sepeninggal Artha, Hanny menyeret kursi kosong ke samping tempat duduk Nania,

"Nania, aku cuma mau kasih tahu... minggu depan aku dan Kai akan menikah,kamu harus pastikan sudah melupakan calon suamiku dengan baik, kamu harus sadar posisimu sekarang." bisiknya tersenyum licik

Nania tercekat, apa benar mereka akan menikah secepat itu. Dan ternyata benar Nania hanyalah permainan baginya.

"Maaf buk, ini sudah jadwal makan siang, kami mau ke kantin dulu" suara Anggara membuyarkan lamunan Nania, ia mencoba menyelamatkan Nania dari situasi yang membuatnya merasa bersalah.

"Hmm...ok, saya juga mau pergi, kalau kamu mau datang nanti saya kirim undangannya" sela Hanny kepada Nania sembari beranjak meninggalkan ruangan itu.

"Nania, ayo kita makan dulu!" ajak Anggara. "aku tau rumah makan baru ga berapa jauh dari sini, katanya sih masakannya lumayan enak"

" baiklah" Nania mengangguk lalu kembali mengalihkan pandangannya tidak mau Anggara terbawa suasana dari sikapnya

sesampainya dirumah makan sederhana, mereka menikmati makanannya dengan nikmat.

di saat menikmati makan siang satu berita di televisi mengagetkan Nania

judulnya membuat hati Nania berdegup kencang

"Pernikahan batal! benarkah anak yang dikandung Hanny Wijaya bukan anak Kai Hanson"

Disana, Kai dikelilingi wartawan membuat pengakuan mengejutkan.

"Benar, itu bukan anak saya, selama ini saya dijebak"

"Lalu apa saudara tahu, siapa ayah dari anak yang dikandung saudari Hanny" terdengar celutukan wartawan didepannya.

"Saya tahu, biar nanti pihak Hanny sendiri yang membuat pengakuan" ia tersenyum tegas meninggalkan wartawan yang mengejarnya.

"Lalu apa yang akan anda lakukan, jika pihak Hanny Wijaya tidak senang dengan pengakuan anda?"

"Tidak masalah, selagi orang yang saya sayangi kembali mempercayai saya, karena untuk menemukan bukti yang akurat saya harus mengecewakan perempuan yang saya cintai, meski harus kehilangan karir saya sendiri".

Nania tercekat, bulir air mata jatuh di pelipisnya. Ia menyesal atas sikapnya pada Kai. Sedangkan untuk berjuang lepas dari Hanny ia kembali mengorbankan dirinya.

"Na, are you ok?"

Nania menyeka air matanya, "Hmm..ya nggak apa-apa"

"kalau udah selesai kita balik lagi aja" ujar Anggara

Nania mengangguk mantap.

Mereka kembali ke kantor yang jaraknya tidak begitu jauh dari kantor.

matanya menyusuri semua ruangan kantor memastikan Hanny tidak lagi berada dikantor nya.

Ia kembali teringat kata-kata Hanny tentang pernikahan minggu depan. Apa semua nya hanya untuk melemahkan Nania, atau ia tidak tahu Kai menggelar konferensi pers hari ini?

......................

Malamnya...

"Apa maksud kamu Kai?!" bentak Hanny diseberang telpon

"Untunglah aku tidak perlu menunggu sampai besok untuk menemui mu Hanny.

Aku dalam perjalanan kekediaman Harvan Wijaya, dan kebetulan sekali kau sudah ada disana" ucapnya sambil membelokkan stir mobil ke arah gerbang kediaman Harvan Wijaya.

"Ada apa sayang" terdengar suara Harvan mengejutkan Hanny yang terlihat cemas.

ia menutup telpon dengan cepat

"Daddy, belum makan?, tadi ada telpon dari klien"

"Kenapa?apa ada sesuatu yang tidak beres?" tanya nya penasaran.

"Eng..ti...tidak Dad, sebaiknya Daddy istirahat dulu aja" tubuhnya bergetar ketakutan. Ia benar-benar kalut.

Ting...tong....

Suara bel depan berbunyi.

"Bik Inah, buka pintu depan!?" teriak pria tua itu pada pembantunya.

"Baik tuan!"

"Jangan!!!, jangan dibuka bik! Hanny berteriak ketakutan.

"Ada apa Hanny! ceritakan pada Daddy!

"Maaf nyonya, tuan? apa pintunya tidak dibuka saja" ucap bik Inah kebingungan melihat sikap majikannya.

"Hanny! katakan?! ada masalah apa?! ,Bik Inah cepat buka pintu nya! rahang pria itu mengeras dan menatap tajam pada anaknya yang ketakutan.

"Baik tuan!Bik Inah beranjak menuju pintu depan.

"Tuan, ada mas Kai didepan!?" terdengar suara Bik Inah.

Harvan Wijaya mengerutkan keningnya, melihat ekspresi Hanny yang begitu ketakutan

"Bukannya itu calon suami kamu!"

"Selamat malam, Om Harvan" Kai memandang Harvan dengan tajam.

"Ada apa?" Harvan membalas dingin.

"Saya kesini, ingin membatalkan pernikahan antara saya dan Hanny"

"Apa maksud kamu?"

Suasana berubah tegang, sedangkan Hanny gemetaran dibelakangnya menghadapi kenyataan yang akan terjadi.

"Sebelumnya terimakasih sudah membawa saya ke situasi yang disutradarai sendiri oleh putri anda, Hanny".

Kai mengambil sebuah ponsel di kantong celananya.

Memperlihatkan sebuah rekaman video yang ia ambil di sebuah kamar hotel.

Dimana Hanny dan Gerard terlihat mesra dan melakukan hal mengarah ke adegan seksual.

Dalam rekaman itu terdengar pembicaraan antara Hanny dan Gerard yang mengakui dengan jelas bahwa anak yang dikandung nya adalah anak dari mereka berdua.

Mata Hanny terbelalak, ia tidak percaya apa yang ia lihat, ingatannya kembali saat ia menemui Gerard di sebuah kamar hotel dan tanpa sadar membiarkan pintu kamar sedikit terbuka.

"Sialan kau Kai!!

Hanny melempar ponsel yang dipegang Kai hingga pecah.

Ia histeris memukul-mukul Kai menjauh dari Harvan yang syok melihat rekaman itu.

Pria itu tidak bergeming melihat rekaman video Hanny dengan lelaki paruh baya pesaing bisnisnya. Dan yang lebih parahnya lagi pria itu sudah mempunyai istri dan anak yang mungkin seumuran dengan Hanny.

Kai memungut kembali ponselnya yang mati.

beranjak meninggalkan Harvan yang mematung dan Hanny yang tersandar di sofa menangis histeris.

Pembantunya kebingungan dengan suasana yang terjadi dan memilih mengambil jarak jika suatu saat kemarahan justru menyasar pada mereka.

Plakk!!

"Dasar anak tidak berguna!" tamparan Harvan mengenai pipi Hanny.

"Maafkan aku Dad!!! ia memohon terisak

Harvan tidak bergeming, pandangannya penuh kemarahan pada putrinya yang akan menghancurkan reputasi seorang Harvan Wijaya.

Hanny menangis sejadi-jadinya hingga ia merasakan sesuatu yang menyakitkan diperut bawahnya

" Ahh..aduh.." Hanny berteriak histeris.

Harvan tersentak, sadar jika putrinya masih dalam kondisi hamil besar. "Inah! cepat panggil ambulan!

" Ba..baik Tuan!"

Suasana jadi tidak karuan.

Hingga malam itu sepeninggal Kai, Hanny dilarikan ke rumah sakit disusul Harvan dan beberapa pembantunya.

1
Koesbandiana
3 bagus tu gambarnya
Messan Reinafa: trmakasih, note 🙏🙏
total 1 replies
Shinn Asuka
Wah, keren betul!
Messan Reinafa
makasi
Libny Aylin Rodríguez
Pengen baca lagi dan lagi!
Messan Reinafa: ikutin terus ya 🙏🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!