NovelToon NovelToon
Bukan Istri Kedua

Bukan Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Hidup tak berkecukupan, memaksakan Alana mengubur impiannya untuk berkuliah. Dia akhirnya ikut bekerja dengan sang ibu, menjadi asisten rumah tangga di sebuah rumah cukup mewah dekat dari rumahnya. Namun masalah bertubi-tubi datang dan mengancam kehidupan dirinya dan sang ibu. Dengan terpaksa dirinya menerima tawaran yang mengubah kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu Gundik

Jeselyn yang tak bisa lagi menunjukan wajahnya di hadapan publik, kini selalu menutupi wajahnya dengan masker di manapun. Bahkan dia meng konfrontasi beberapa perawat dan juga dokter yang ada di rumah sakit, yang dia curigai sebagai orang yang merekam kejadian tersebut.

"Bawa saja dia ke rumah, kita juga bisa lebih tenang tanpa harus ketakutan oleh orang-orang di luar sana," ucap Rudi yang sudah kehilangan beberapa klien di perusahaannya karena skandal.

"Uangku juga sudah tak bisa lagi mengkover biaya perawatan. Apalagi mas Aravind, maksudku pria itu sudah tak mengirim uang harian padaku."

"Sayang, tenanglah. Ibumu akan di rawat dengan baik di rumah."

"Kenapa dia tidak mati saat itu juga? Aku sangat kesal dengan wanita tua ini, kalau saja akhirnya seperti ini kita tak perlu bersusah payah mencelakainya," ucap Jeselyn yang membuka rahasianya. Rasa takutnya membuat wanita itu tak berpikir jernih saat ibunya mulai mencurigai kegiatan mereka berdua.

12 tahun lalu, kehidupannya dengan sang ibu begitu menyedihkan. Sari yang hanya menjadi pembantu dari keluarga kaya, selalu menghayal menjadi nyonya. Dirinya yang memiliki seorang putri tanpa suami, harus bekerja keras menghidupi anak semata wayangnya.

Jeselyn yang baru menginjak kelas IX, tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Namun, tanpa hadirnya peran ayah di hidupnya membuat gadis itu gampang terkena rayuan pria yang berpura-pura peduli padanya.

Setiap kali dia membantu sang ibu bekerja, rasa iri tumbuh di hatinya kala melihat keluarga sang majikan yang begitu hangat. Dia menginginkan kasih sayang seorang ayah dan perhatian dari ibunya.

"Bu, sebenarnya ayah aku di mana? Aku juga ingin punya keluarga utuh seperti tuan muda Revan," tanya Jeselyn yang penasaran dengan sosok sang ayah.

"Ibu tak tahu, karena saat itu tak hanya satu pria yang ku layani," jawab Sari tak tahu malu. Dia memilih tidur di banding menjelaskan masa lalunya. Sementara Jeselyn terus di penuhi rasa penasaran di pikirannya.

"Bi Sari, bisa antarkan makan siang ini untuk suamiku di kantor. Aku harus segera pergi ke salon, ada sesuatu yang genting. Tolong ya!"

Sari mengangguk saat sang nyonya meminta tolong padanya. Wanita berusia 30 tahun itu, merapikan pakaian dan juga rambutnya. Seolah ingin menemui kekasihnya sendiri. Tak dapat dipungkiri jika Sari memiliki paras cantik dan kulit putih, sedikit lipstick berwarna merah sudah membuat wanita itu terlihat mempesona.

Sampai di kantor, Sari berjalan dengan anggun menuju lantai 5 dimana ruangan Rudi terdapat di sana. Banyak mata yang melihat, terpesona oleh wanita yang masih cantik walau telah memiliki satu anak.

"Tak ada orang di sini," keluh Sari yang tak melihat sekretaris di mejanya. Sari yang sudah bersiap tebar pesona pun masuk ke dalam ruangan majikannya. Namun ada pemandangan yang begitu mengejutkan. Sang sekretaris ternyata sedang duduk di pangkuan majikannya.

"Tuan," lirihnya yang membuat Rudi terkejut setengah mati.

"Kenapa kau masuk seenaknya Sari? Aku tak pernah membiarkan siapapun masuk tanpa izin ku, Chika keluarlah!"

Wajah Rudi nampak emosi dan juga tegang, ada rasa takut jika Sari akan melaporkan hal ini pada istrinya.

"Nyonya meminta saya mengantarkan makan siang."

"Ah, dasar. Awas saja kalau kau mengadukan ini pada istriku," ancamnya tanpa jaminan apapun.

Sari hanya mengangguk dan berbalik untuk pulang. Namun setengah jalan menuju pintu, wanita berbalik dan berjalan mendekati Rudi.

"Aku tak akan mengatakan apapun pada nyonya, asalkan... "

Sambil menarik dasi Rudi, Sari berbisik pada telinga pria mata keranjang itu. Kedua kini bertatapan dan tatapan itu berubah menjadi penyatuan bibir keduanya. Ciuman panas itu membuat Rudi tak bisa menahan hasrat untuk segera beradu asmara.

•••

Jeselyn remaja mengetahui perselingkuhan sang ibu dengan pria yang sangat dia favoritkan. Melihat bagaimana pria itu mencumbu ibunya, seketika membuat Jeselyn merasakan hal yang tak biasa pada tubuhnya.

Dia yang tak mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah, ingin merasakan pelukan dari Rudi seperti pria itu memeluk sang ibu.

"Ibu, apa tuan Rudi kini jadi ayahku?" Tanya Jeselyn yang berharap hal itu terjadi.

"Belum sayang, tunggu saja waktunya," jawab Sari yang yakin jika dia akan di nikahi Rudi.

Jeselyn tersenyum bahagia, keinginannya untuk memiliki ayah sebentar lagi akan terwujud. Hingga suatu hari, nyonya rumah itu memergoki suaminya tengah menghabiskan waktu bersama Sari.

Perceraian majikannya adalah hal yang paling di nanti oleh wanita jahat itu. Tak peduli dengan rasa sakit, trauma yang dia berikannya pada korban perceraian itu. Sementara wanita itu merayakan seolah Rudi akan menikahinya.

Tiga bulan berlalu setelah kepergian mantan istri dan putra semata wayangnya ke luar negeri, Rudi benar-benar menikahi Sari karena ancaman dari wanita itu. Sari mengancam akan membunuh dirinya sendiri dan membuat itu seakan kesalahan Rudi agar pria itu mendekam di penjara.

Dengan ancaman yang tak henti-hentinya dia lakukan, membuat Rudi menikahinya walau sederhana dan hanya pernikahan siri. Jeselyn yang paling bahagia atas pernikahan mereka karena dia kini memiliki seorang ayah.

Rudi menikmati perannya sebagai suami Sari, karena bagaimanapun Sari bisa memberikan kepuasan entah itu di masakan atau di ranjang. Sampai suatu ketika, Jeselyn mengajak Rudi berbicara saat keduanya terbangun di malam hari karena lapar.

"Aku sangat senang karena kau mau jadi ayahku," ucap Jeselyn sambil menyantap mie kuah buatan dirinya. Begitu pun Rudi yang tersenyum karena mendapatkan ucapan dari seorang gadis remaja yang membuat rasa tak karuan.

"Apa ada hal yang kau inginkan? Setelah aku menikah dengan ibumu, kau belum meminta apapun padaku," ucap Rudi berusaha mendekati anak tirinya.

Jeselyn hanya tersenyum, entah apa yang dia inginkan karena baginya terlalu berlebihan jika mengharap sesuatu dari pria yang baru saja dari ayahnya.

"Ayah, bolehkan aku panggil ayah pada anda?" Tanya Jeselyn memastikan dan Rudi mengangguk.

"Apa boleh aku mendapat pelukan dari ayah baruku?"

Rudi dengan senang hati memeluk Jeselyn pertama kalinya, namun saat berpelukan ada perasaan aneh yang di rasakan oleh Rudi.

"Aku sudah tak normal, bisa-bisanya berhasrat pada gadis yang kini jadi putri tirinya," gumam Rudi yang merasakan miliknya menegang.

"Ayah, kenapa rasanya ada yang aneh?" Tanya Jeselyn setelah melepas pelukannya dari Rudi. Namun Rudi yang sudah tak tahan ingin menyalurkan hasrat, tiba-tiba mengulum bibir gadis itu dengan liar. Tangannya memegang ke area yang sensitif, membuat Jeselyn merasakan hasrat yang seharusnya tak boleh dia rasakan seusianya.

"Apa kau mau kasih sayang yang sesungguhnya dari ayah," bisiknya pada Jeselyn yang sudah lemas, yang akhirnya di tanggapi anggukan oleh gadis remaja itu.

Mereka berdua pun masuk ke kamar Jeselyn, dan melakukan hal tak senonoh antara ayah tiri dan juga anak tiri.

Tak hanya malam itu, berulang kali Rudi membuat Jeselyn akhirnya ketagihan dengan rutinitas terlarang mereka setiap malam. Sampai akhirnya, Jeselyn tak kunjung haid selama dua bulan.

"Huekk, huekk," Jeselyn yang selalu mual setiap pagi, membuat Sari curiga dengan keadaan putrinya.

"Jeselyn, kenapa denganmu? Apa kau sakit?" Tanya Sari pada putri semata wayangnya.

"Aku tak tahu mommy, tapi rasanya sangat aneh. Tubuhku selalu merasa lemah dan juga kepalaku pusing," jawab Jeselyn yang tak tahu dengan kondisi tubuhnya.

"Kalau begitu, masukan ini ke air pipismu. Nanti kau tadah dalam wadah kecil ini," ucap Sari yang memberikan cup kecil beserta tespek. Jeselyn yang tak mengetahui alat tersebut, hanya mengangguk dan menurut saja.

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
Fitri Widia: Terima kasih 🥺🙏
total 1 replies
partini
waduh waduh imbalannya tempik
partini
ibunya lagi main kah
partini
good
Fitri Widia: terimakasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!