NovelToon NovelToon
Kambing Hitam

Kambing Hitam

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Mafia / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Gangster / Tamat
Popularitas:902
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Perang dunia organisasi kriminal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tugas Dadakan

Kambing hitam memang tidak diperbolehkan untuk terlihat dan mengungkap identitas mereka yang sebetulnya. Mereka harus menjaga dan melindungi nama organisasi berserta para anggota yang lain.

Tapi mereka masih bisa pergi kemana-mana selama kegiatan yang mereka lakukan tidak berpotensi membahayakan. Mereka bebas mau apa saja tidak terbatas modal.

Moka sedang syahdu menikmati panorama alam di Kaukasus, Azerbaijan.

Selain indahnya pemandangan dan suasana pegunungan. Di sana Moka bisa menyantap hidangan lezat yang terbuat dari bahan-bahan yang segar. Daging domba, susu, sayuran dan buah-buahan yang dimasak di depan mata.

Serasa baru kemarin Moka berperan sebagai kambing hitam menjalankan misi maut yang hampir menumbalkan nyawa. Hari ini sudah datang lagi.

Tidak disangka-sangka Max menyusul Moka untuk menemuinya. Pasti ini ada sesuatu yang penting.

Max sekarang adalah satu-satunya penghubung bagi para kambing hitam dengan orang-orang di organisasi kelompok penguasa dunia.

Max menemui Moka secara tatap muka tanpa menggunakan pesan atau pun perjanjian untuk bertemu di suatu tempat terlebih dahulu. Pasti ini ada sesuatu yang penting. Tidak mungkin juga Max datang kemari mau ikut berlibur.

"Bagaimana kabarmu Moka?",

"Tidak pernah lebih baik Max",

"Ada apa Max?",

"Ada tugas untuk mu",

"Dari kalian bertiga kamu yang paling pantas melakukannya",

Putri salah seorang petinggi di kelompok penguasa dunia tengah kabur dari rumah. Perempuan muda yang masih berstatus sebagai mahasiswi itu pergi bersama teman-temannya untuk liburan ke Eropa. Demi melihat pertunjukkan dan mendatangi tempat-tempat wisata.

Putri yang bernama Angela itu tidak meminta izin dan membohongi kedua orang tuanya beserta seluruh pekerja rumah dan pengawal pribadi keluarga.

Ayah putri itu menginginkan kambing hitam untuk memastikan keselamatan anaknya. Ayah putri itu merasa kecewa dengan dirinya sendiri lantaran sang putri tidak berpamitan kepadanya. Pasti karena selama ini peraturan sang ayah terlalu ketat. Biasanya kemana-mana putri itu selalu dalam pengawasan dan kawalan.

"Namanya Angela umurnya dua puluh satu tahun",

"Seperti ini wajahnya",

Max memperlihatkan foto Angela.

"Bagaimana dengan nomor telepon?",

"Dia meninggalkannya di rumah",

"Apa yang harus aku lakukan?",

"Jaga dia dari dekat dan pastikan tidak ada yang berani macam-macam padanya",

"Begitu juga dengan mu Moka",

"Buang dulu pikiran kotor mu itu",

"Tenang saja Max aku sekarang adalah seorang profesional sama seperti yang lain",

"Berangkat lah malam ini juga"

"Besok pagi dia dan teman-temannya akan tiba di bandara",

"Sampaikan kepada orang tua gadis itu Max",

"Aku akan memastikan tidak ada satu orang pun yang menyentuhnya apalagi sampai menyakitinya",

Semua aman terkendali bagi Moka. Nama, wajah dan alamat sudah cukup untuk menemukannya. Putri orang penguasa yang kabur dari rumah karena mau berlibur.

Moka percaya ini tidak akan menjadi pekerjaan yang menyulitkan. Tapi mungkin saja bisa jadi membosankan.

*

Paris Charles de Gaulle (CDG), The Airport

Di tengah keramaian bandar udara yang selalu sibuk. Moka menantikan kedatangan Angela dan teman-temannya.

Tidak lama dari waktu yang sudah diumumkan. Pesawat yang ditumpangi putri penguasa itu mendarat dengan selamat.

Begitu perempuan muda itu turun dari pesawat. Moka tidak pernah melepaskan pandangan mata pengawasannya.

Angela datang bersama lima orang temannya yang semuanya adalah perempuan. Dari bandara rombongan teman satu kampus itu langsung menuju ke hotel tempat mereka menginap.

Moka mengikutinya. Ia juga sudah memesan kamar di hotel dan di lantai yang sama. Yang tidak jauh dari kamar Angela dan teman-temannya.

Mereka memesan tiga kamar double. Satu kamar untuk dua orang. Angela dan teman-temannya akan berada di Eropa selama tiga hari tiga malam.

Sejauh ini tidak ada yang aneh. Mereka benar-benar selayaknya para remaja putri yang sedang ingin berlibur tanpa melakukan hal-hal yang macam-macam. Tidak ada juga orang atau kelompok yang membuntuti mereka atau patut dicurigai.

Setiba di hotel mereka baru keluar dari dalam kamar saat jam makan siang. Mereka makan di restaurant di tempat yang sama.

Ketika Angela dan teman-temannya turun ke bawah Moka masuk ke tiga kamar wanita-wanita muda itu. Moka menggeledah barang-barang mereka semua termasuk memeriksa kamar hotel untuk yang kedua kalinya.

Tidak ada sesuatu yang bisa membuat khawatir. Semuanya aman dan bersih. Hanya ada satu plastik daun ganja kering yang Moka temukan di salah satu tas milik teman Angela. Moka mengambilnya. Selebihnya tidak ada yang lain.

Moka akan mengikuti dan mengawasi Angela dari dekat. Baik di dalam hotel mau pun juga ketika mereka bepergian keluar yang jauh.

Malam pertama ini putri penguasa dan teman-temannya itu pergi ke sebuah club malam.

Di tengah bisingnya alunan suara musik yang menggema itu. Ada seorang pemuda culun yang tampak sedang memperhatikan rombongan Angela dan teman-temannya.

Seorang remaja laki-laki yang juga datang bersama teman-temanya.

"Mana yang kamu suka?",

Moka menghampiri anak laki-laki berkacamata itu.

"Aku menyukai yang rambutnya di kuncir itu",

"Yang rambutnya brunette atau yang pirang?",

"Yang pirang",

"Kalau begitu bicaralah dengannya",

Pemuda itu pun pergi menghampiri Angela untuk mengajaknya berkenalan. Tapi tidak lama kemudian remaja berjerawat itu kembali menghampiri Moka.

"Bagaimana kawan?",

"Apa yang terjadi?",

"Perempuan-perempuan itu tidak ada yang mau berbicara denganku",

"Tenang saja kawan itu tidak apa-apa",

"Dilihat dari penampilannya mereka memang datang hanya untuk berlibur dan bersenang-senang",

"Lagi pula lihatlah dandanan mereka kawan",

"Mereka pasti bukan anak orang sembarangan",

"Mereka punya kelasnya sendiri",

"Tenang saja kawan dunia belum berakhir ketika kamu tidak diterima oleh satu orang perempuan",

"Lihatlah masih banyak wanita yang lain",

Pemuda itu kemudian berkenalan dengan wanita di kelompok yang lain. Dan ia diterima di sana.

Moka yang sudah menjajal berbagai ragam tabiat para perempuan dengan sendirinya tumbuh menjadi lebih bijaksana. Pengalaman yang mengajarinya.

Semua orang tidak dilarang untuk berharap dan memilih. Tapi mereka juga bisa dicampakkan.

Jangankan sampai jatuh cinta. Menyebutkan nama dan memperlihatkan dirinya saja sudah tidak mau.

Mereka beralasan bermacam-macam yang intinya adalah karena memang tidak suka.

Tapi dunia tidak seburuk itu. Jika orang yang kamu suka tidak menyukai kamu. Maka berikanlah rasa sukamu itu kepada orang yang lain. Sampai bertemu dengan orang yang sama-sama dan saling suka.

Moka terus mengikuti Angela dan teman-temannya selama liburan tiga hari tiga malam ketika berada di Eropa.

Tidak terjadi apa-apa semuanya berjalan lancar dan aman. Gadis-gadis pergi ke tempat wisata, berbelanja dan melakukan hal-hal perempuan lainnya.

Menurut Moka ini hanya ayah Angela saja yang berlebihan atau over protektif. Siapa juga yang mau berurusan dengan anak orang penguasa. Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang ingin menyakitinya di tempat seperti ini.

Bahkan saking posesifnya Moka juga tahu kalau orang petinggi di kelompok penguasa dunia itu menugaskan pengawal yang lain untuk mengawasi putrinya dari jarak jauh.

Pulang

Moka ikut terbang di dalam satu pesawat yang sama bersama dengan Angela dan teman-temannya untuk perjalanan pulang ke rumah.

Pekerjaan dadakan ini sudah berakhir ketika Angela dijemput oleh sopir dan pengawal pribadi keluarganya begitu sampai di bandara.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!