NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. My Little Girls

Gisel tersenyum saat sampai di depan mension, dia bergegas masuk untuk bisa bertemu dengan Leon.

"Leon,," Ucap Gisel membuka pintu utama.

"Nona Gisel,"

"Dimana Leon, dia pasti di ruang kerja kan?"

"Nona tunggu."

Gisel terdiam dan menatap Lila. "Apa Lila, kamu tau aku mau ketemu Leon."

"Lila,," Panggil Calista keluar kamar dan langkahnya terhenti saat melihat Gisel berdiri dan juga menatapnya heran.

"Ya Nona" Lila segera menghampiri Calista.

Gadis itu, dia juga ada di sini. Siapa sebenarnya gadis itu. Batin Gisel menatap Calista.

"Aku bisa minta tolong sebentar."

"Baik Nona."

Calista berbalik ingin kembali ke kamar namun suara Leon membuatnya menoleh.

"Ca,,"

Gisel yang mengenal suara itu langsung tersenyum dan berlari naik.

"Leon, ternyata kamu benar dirumah."

Leon menoleh dan mengernyit, Gisel terus melangkah hingga berdiri dihadapannya- tersenyum.

"Aku tunggu kamu di kantor tapi kamu tidak kembali, ternyata benar kamu di rumah."

Leon tidak menjawab namun dia malah menatap Calista yang diam menatapnya.

"Ayo Lila." Ajak Calista menarik tangan Lila masuk ke dalam kamarnya.

Brak.!

Leon menghela napasnya, dia tau Calista pasti salah paham.

"Aku bawa makanan kesukaan kamu, ayo kita makan. Aku sudah lapar." Gisel menarik tangan Leon namun langsung ditepis.

"Kamu ada apa ke mari."

Gisel menautkan alisnya dan berbalik menatap Leon.

"Kamu lupa? Aku bahkan sering datang ke sini."

"Itu dulu Gisel."

"Aku tau aku dulu terlalu sibuk, tapi kamu tau itu karena aku mengejar cita-cita aku Leon. Tapi sekarang aku sadar, itu kenapa aku kembali ke Indonesia karena aku mau kembali seperti dulu. Kamu mau kan?"

Leon mengangkat alisnya.

"Kamu sibuk ataupun tidak, kamu akan mengejar cita-cita kamu atau menyerah itu hak kamu. Dan aku tidak bisa melarangnya."

Gisel terdiam. Bukan ini maksudnya. Dia hanya ingin dekat dengannya, bersamanya.

"I know, So- let's eat first because I came here to eat together."

"Sorry aku sudah makan- Kamu bisa makan bersama Zidan."

Zidan yang baru saja datang menatap bingung, Gisel menoleh dan memutar bola matanya malas. Kenapa bisa Zidan datang di waktu yang tidak tepat.

"Saya- kenapa Tuan."

"Gisel mengajak makan bersama."

"Serius Sel, pas banget gue juga belum makan."

Leon mengangguk dan berjalan meninggalkan mereka. Zidan berjalan mendekat dan menatap sesuatu di tangan Gisel.

"Ayo Sel, kita makan."

"Nih buat Lo aja, gue udah makan."

Zidan menautkan alisnya heran, namun dia mengangkat bahunya dan berjalan turun menuju dapur dan mengambil piring.

"Tuan Zidan."

"Bik, bisa tolong saya, ini tolong siapin di meja."

"Baik Tuan."

Zidan menyerahkannya dan dia berjalan keluar menghampiri Gisel yang manyun.

"Jadi, gadis itu tinggal di sini." Ucap Gisel saat Zidan duduk di sampingnya.

"Maybe."

"Zidan, come on. Don't hide anything from me. Who is that girl really?"

Zidan menghela napasnya dan terdiam. Dia tidak bisa memberitahu siapa sebenarnya Calista sedikit pun. Karena bukan haknya.

"Lo bisa tanya langsung ke Leon Oke, gue lapar Lo mau makan juga."

"Gue gak lapar."

"Ya sudah."

Zidan beranjak bangun menuju meja makan.

Sementara Calista, dia duduk terdiam memikirkan siapa sebenarnya Gisel.

"Apa ada yang lain Ca," Ucap Lila namun Calista hanya diam melamun.

"Caca,," Ulang Lila menatapnya.

Lila menggeleng dan berjalan menghampirinya. "Caca,"

"Iya Lila, kenapa?"

"Kamu mikir sesuatu?"

Calista menggeleng "Oya, apa sudah selesai."

Lila mengangguk namun masih tetap menatap wajah Calista, dia tau jika Calista memikirkan sesuatu.

"Oke makasih Lila."

"Kamu mau cerita? Aku tau kamu sedang memikirkan sesuatu."

"Tidak-

"Nona Gisel.?" Potong Lila tersenyum dan Calista hanya diam.

"Tuan Leon pasti sudah menjelaskan siapa Nona Gisel, dan yang pasti semua yang di cerita itu memang benar."

Calista menatap Lila dalam "Kenapa kamu bisa berpikir itu."

"Karena memang itu yang sebenarnya."

Calista mengangguk dan terdiam namun suara pintu terbuka membuat Lila menunduk.

"Nona saya keluar, Permisi Tuan."

Leon berjalan masuk dan menatap gadisnya. Calista hanya diam menunduk. Membuat Leon berjalan mendekat berlutut di hadapannya.

"Leon-

"Ada yang bikin kamu tidak nyaman?"

Calista menggeleng "Maksud kamu, tidak nyaman ?"

"Ya,,"

"Engga ada, kamu kenapa malah kemari bukannya kamu makan malam bersama Nona-

"Gisel, tidak perlu kamu panggil dengan sebutan Nona. Dia sedang bersama Zidan."

"Bukannya dia juga ajak kamu makan."

"Aku sudah makan bareng kamu bukan."

"Tapi kasihan dia sudah datang Leon."

"Aku tidak peduli."

Calista memalingkan wajahnya, Leon terus menatapnya dalam- berlutut di hadapannya.

Leon tersenyum dan mengacak gemas rambut gadisnya.

"Ayo keluar.." Ajak Leon mengulurkan tangannya.

"Tapi aku -

"Sama aku."

Calista mengangguk dan menggenggam tangan Leon. Mereka keluar dan berjalan turun.

Suara langkah membuat Gisel yang sedang duduk langsung mendongak, namun matanya menatap dimana Leon kembali menggenggam tangan gadis itu. Gisel mengepalkan tangannya. Siapa sebenarnya gadis itu , mereka tampak dekat dan Leon- sejak kapan dia bersentuhan dengan perempuan. Selama mengenalnya bahkan Leon tidak pernah bersentuhan dengannya walau hanya sekedar pelukan. Tapi gadis itu- Leon mengandeng tangannya.

Calista menunduk saat Gisel menatapnya.

Calista tampak duduk bersebelahan dengan Leon, di hadapan Gisel yang masih berdiri bingung menatapnya.

"Permisi Tuan ,Nona." Ucap Lila mengantarkan minuman untuk mereka.

"Terimakasih Lila." Ucap Calista tersenyum.

Gisel duduk di hadapan mereka dan melirik segelas susu hangat, berbeda dengan dirinya juga leon yang tampak segelas kopi.

"Kamu minum kopi padahal ini sudah malam Leon." Ucap Calista menatapnya tajam.

"Seharian kamu bahkan sudah beraktivitas dan selalu minum kopi, lantas malam pun minum Kopi.?"

"Oke aku ganti, Lila." Panggil Leon membuat Lila segera datang.

"Ya Tuan."

"Ganti teh hangat sesuai perintah gadis kecil ini." Ucap Leon tersenyum menatap Calista.

"Baik Tuan."

"Leon- aku bukan anak kecil lagi."

"Kamu bahkan masih selalu minum susu."

"Ck," Kesal Calista membuat Leon mengusap rambutnya.

Gisel mengepalkan tangannya, pemandangan macam ini bahkan mereka seakan tidak menyadari dirinya berada di sana. Dia Leon- dia bisa selembut ini, senyuman yang terlihat tulus. Selama mengenalnya bahkan Gisel tidak pernah mendapatkan semua itu dari Leon.

"Leon, sampai kapan kamu terus mengacak rambut aku?"

"Forever, Maybe"

Calista mencebik kesal namun malah semakin membuat Leon gemas. Mereka benar-benar tidak menganggap adanya Gisel disana.

"Cukup.!" Ucap Gisel tegas membuat keduanya menoleh.

"Apa kalian tidak melihat aku di sini? Kalian seperti tidak menganggap aku sekarang."

Leon menautkan alisnya, sementara Calista hanya diam. Dia menggenggam tangannya sendiri.

"Leon- siapa sebenarnya gadis ini. Kenapa dia berada di Mension."

"Bukan urusan kamu kenapa dia berada di sini Gisel."

"Fine.! Tapi siapa gadis ini."

Leon menatap Calista dan tersenyum "My little Girls."

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
partini
pasang yg cocok yg satu suka lobang yg satu suka batang,,semoga kena penyakit kelamin biar mamfussss
wo te
ko skrng up nya 1 ja kak 🤔🤔
Cindy
lanjut kak
partini
busettt mau main" kamu ma Leon
Cindy
lanjut kak
partini
ihhh Kunti kepo banget,,
partini
betul kan dia punya rasa cinta,,kalau kamu diem aja bakal bikin huru hara yg tegas jadi laki jangn myek2 ,,ular punya seribu bisa yg berbaya so be smart don't be stupid,,like novel yg aku baca percaya masa teman ujungya nyesek di tinggal pergi jauh
Cindy
lanjut kak
partini
teman ?
itu kamu kalau dia mah ga cuma teman pasti ada rasa lah
kamu aja yg ga peka ,,hati" dia bisa bikin masalah kedepan nya
biasanya ceritnya seperti itu
Salsa aja
mosok iya setragis ituu sehhh pk bagas.. /Facepalm/
#cumadinovelll
terkesan lebay
Encha Imout: Thanks buat masukannya Kak 🙏
yuk aku bakal baca cerita karya kakak
total 1 replies
wo te
tadi aletha skrng Bianca bntr lgi viola 🤣🤣🤣
wo te
ko Aleta SH 🤔🤔
wo te
ruang krja x kak BKN rmh krja 🤭🤭
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!