Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!
"Apa-apaan ini!"
Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Langsung Padam
"Ini pesanannya." Ujar Caroline.
"Ini uangnya."
"Terimakasih dan kembali lagi." Ucap Caroline dengan tersenyum kecil.
"Iya, tentu saja." Kedua mahasiswi itu pergi dengan membawa belanjaan mereka.
"Jadi itu ternyata... Ada yang membuka dan berjualan yang sama dengan ku." Caroline duduk sembari berpikir.
"Bagaimana?" Tanya Zian yang baru kembali.
"Ada yang beli."
"Syukurlah, setidaknya masih ada yang membeli. Meksipun, tidak banyak."
"Iya."
'Aku aku pergi. Pergi ke persimpangan lampu merah itu. Dan melihatnya sendiri. Apakah itu tidak sengaja? Atau kesengajaan?'
Dan ya, hampir seminggu ini dagangan Caroline tidak laris seperti biasanya. Dan itu membuat dia semakin bertekad untuk memeriksa sendiri.
"Sungguh bisa pergi sendiri?" Tanya Zian memastikan istrinya untuk belanja sendiri.
"Iya, lagipula tidak banyak. Aku bisa sendiri. Kalau kita pergi bersama, kasihan... Ella nanti kepanasan. Cuaca terlihat terik hari ini." Jelasnya Caroline mencari alasan.
"Lagipula aku akan kembali cepat. Aku hanya membeli beberapa pcs kotak, coklat serta sedotannya saja." Jelas Caroline meyakinkan.
"Baiklah, segera kembali ya."
"Hati-hati ibu." Ucap Daniel.
"Iya, ibu akan segera kembali."
Menggunakan angkutan umum, Caroline berhenti di persimpangan lampu merah yang dimaksud. Dan ya, dia langsung melihat keramaian dan juga spanduk besar yang bertuliskan....
"Tahu isi... Beli 1 kotak gratis satu kotak lagi." Ujar Caroline.
Di kedai itu.....
"Wah! Kalau begini aku dapat untung banyak! Ternyata langsung laris. Lagipula, siapa yang tidak tertarik dengan diskon seperti ini kan?" Ketika anaknya melayani pembeli, wanita gemuk itu sibuk mengipas- ngipasi dirinya dengan uang yang didapatnya.
"Pasti warung pesaing ku itu sepi! Rasakan! Karena sudah berani merebut pelanggan ku!"
***************
"Eh, mau kemana?" Tanya seorang pria pada temannya.
"Mau pergi ke warung tahu isi la. Kayak biasa." Jawabnya.
"Ayo ikut! Lumayan ngenyangin perut."
"Nggak deh! Kalian aja!"
"Kenapa? Harganya murah kan? Banyak lagi."
"Bukan harganya, tapi rasanya nggak enak. Tahunya emang besar, tapi kerasa tepung nya!" Jelasnya mengeluarkan uneg-uneg.
"Kalian pasti juga merasakan nya bukan? Cuma tahu dibaluri tepung. Lebih banyak kerasnya dibanding yang lunak!" Lanjutnya.
"Iya juga. Tapi gue bosan makan nasi p@dang mulu."
"Kalau gitu mending beli yang di perempatan deh. Masuk dikit, ngga jauh! Dengar-dengar rasanya juga enak! Dapat minum lagi!"
"Yang benar? Harganya gimana?"
"Mending kita kesana deh! Ikut nggak?"
"Ya udahlah! Kita coba aja."
*************
Caroline tersenyum melihat pembeli yang kembali datang dengan cukup banyak. "Ternyata benar.... Tidak semuanya bisa diselesaikan dengan kekerasan." Kata-kata Zian terngiang-ngiang di kepalanya.
"Kalau ada yang ikut jualan kayak kita biar saja." Ucap Zian setelah mendengar dari omongan orang-orang.
"Grace..." Sentuhan lembut itu seolah memadamkan api yang tengah membara di dalam diri Caroline. Dia sudah mengatur rencana untuk membalas saingannya.
"Grace, berapa banyak pun orang yang meniru jualan kita. Kalau untuk rasa, tidak mungkin akan sama. Pelanggan kita pasti akan kembali, jika dagangan kita lebih enak. Jadi, jangan terlalu memikirkan ya. Kita lewati bersama-sama ya." Jelas Zian dengan lembut.
Entah mengapa, kata-kata itu membuat Caroline tersenyum sendiri. Bahkan sembari mengambil pesanan, dia tersenyum sendiri.
"Wajah mbaknya lebih glowing sekarang. Pakai skincare apa Mbak?" Pertanyaan itu membuat Caroline tersadar.
"Lebih glowing?"
"Iya, mbaknya lebih cantik. Padahal, tiap hari berurusan dengan minyak." Puji mereka.
"Tapi kayaknya, mungkin dapat perhatian dari suami mbak ya. Soalnya, suaminya bantuin." Mahasiswi itu berbisik-bisik dan masih terdengar di telinga Caroline.
***********
"Aduh! Kok sepi lagi? Pembeli pada kemana?" Tanya wanita gempal itu melirik kedainya dan melihat sekeliling.
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰
memberikan kesempatan pada mereka karena kelemahan dan ego, INGAT!! perselingkuhan bisa terjadi bila ada " KESEMPATAN"
tetap semangat dan sehat kak, lanjut /Determined/