NovelToon NovelToon
Membawa Benih Mafia

Membawa Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Aliansi Pernikahan / Iblis
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: CantiknyaKamu

Shanca Evalyne Armandez tak pernah meminta hidup seperti ini. Sejak kedua orang tuanya tewas dalam kecelakaan misterius, ia menjadi tawanan dalam rumah sendiri. Dihabisi oleh kakak tirinya, dipukuli oleh ibu tiri yang kejam, dan dijual seperti barang kepada pria-pria kaya yang haus kekuasaan. “Kau akan menyenangkan mereka, atau kau tidak akan makan minggu ini,” begitu ancaman yang biasa ia dengar. Namun satu malam mengubah segalanya. Saat ia dipaksa menjebak seorang pengusaha besar—yang ternyata adalah pemimpin mafia internasional—rencana keluarganya berantakan. Obat yang ditaruh diam-diam di minumannya tak bekerja seperti yang diharapkan. Pria itu, Dario De Velluci, tak bisa disentuh begitu saja. Tapi justru Shanca yang disentuh—dengan cara yang tak pernah ia duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CantiknyaKamu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBM

Paginya Alaska mengosongkan jadwalnya untuk menemani Sancha memeriksa kandungan nya sekalian cek jenis kelamin anak yang di kandung Sancha.

Pagi Hari – Mansion Alaska, Canada

Cahaya matahari pagi menembus tirai kamar Sancha, membangunkannya dengan lembut. Hari ini ia tampak lebih semangat dari biasanya perutnya yang sudah membulat dengan sempurna menandakan bahwa kehamilannya sudah masuk bulan ke-6 lebih. Hari ini adalah jadwal kontrol dan juga momen mengetahui jenis kelamin anaknya.

Sancha tersenyum di depan cermin sambil mengelus perutnya pelan. “Kita akan tahu siapa kalian hari ini… semoga kalian sehat ya, Nak…” bisiknya lembut.

Di Lobi Mansion

Alaska sudah menunggu lebih dulu di depan mobil, mengenakan setelan kasual yang tetap terlihat mahal dan rapi. Ali membuka pintu mobil ketika Sancha muncul dari pintu utama dengan cardigan putih lembut dan dress hamil berwarna pastel.

Alaska menoleh. Tatapannya singkat, tapi cukup lama untuk mengamati Sancha dari ujung rambut hingga kaki. Sancha sempat melirik, lalu menunduk tersenyum. “Aku siap,” ucapnya lirih.

Tanpa sepatah kata, Alaska membukakan pintu mobil untuknya.

Di Rumah Sakit – Ruang USG

Dokter Luna, dokter kandungan yang juga sahabat keluarga Alaska, mempersiapkan alat USG sambil berbincang ringan.

“Baik, Nyonya Sancha, hari ini kita akan lihat bagaimana perkembangan si kecil… atau mungkin si kembar?” candanya.

Sancha mengerutkan kening. “Si… kembar?”

Dokter Luna tertawa kecil, lalu meletakkan gel di perut Sancha dan mulai menggerakkan alat USG.

“Oh… tunggu… saya akan pastikan…”

Beberapa detik kemudian layar memperlihatkan dua kantung kehamilan.

“Selamat… sepertinya Nyonya tidak hanya membawa satu… tapi dua calon bayi sehat di dalam sini.”

Sancha menutup mulutnya kaget. Matanya berkaca-kaca. Ia menoleh ke arah Alaska yang berdiri di sisi kanan tempat tidur. Pria itu tidak langsung menunjukkan reaksi, hanya menatap layar dengan mata tajam dan rahang yang mengeras.

“Aku… hamil anak kembar?” lirih Sancha.

Dokter Luna mengangguk. “Dan dari hasil ini… satu laki-laki, satu perempuan. Keduanya sehat, posisi bagus.”

Sancha meneteskan air mata bahagia. “Terima kasih Tuhan…”

Alaska memalingkan wajah. Namun matanya sedikit memerah. “Kalau begitu, siapkan segalanya tiga kali lipat…” gumamnya dingin.

Di Mobil – Setelah Keluar dari Rumah Sakit

Sancha masih memeluk hasil cetak USG sambil tersenyum tak henti-henti.

“Kau tidak marah, kan? Karena tiba-tiba… dua bayi…” ujarnya sambil melirik ke arah Alaska yang menyetir sendiri.

“Hanya orang bodoh yang marah pada kehidupan yang bertambah…” balas Alaska.

Mobil berbelok, bukan menuju mansion.

“Kita kemana?” tanya Sancha bingung.

“Ada tempat yang ingin aku datangi. Sesuatu yang ingin aku beri untukmu…” jawab Alaska tanpa melihatnya.

Sancha terdiam. “Apa itu?”

“Tunggu saja.” jawab Alaska dingin.

“kau tidak akan mencuri ku lagi kan…?”tanya Sancha polos..

Alaska menoleh dengan kening yang berkerut…”apa kau gila…?dan lihat,kau terlalu banyak bicara dari tadi…”

“karena aku senang,aku membawa dua nyawa dalam tubuh ku,bagaimana kalau kita buat kesepakatan…”

Alaska menoleh…

”supaya adil,karena kau akan mencampakkan ku,maka kita akan membawa anak ini satu-satu,kau pilih yang mana…?”

Alaska mengerem mendadak mobilnya…

“apa yang kau katakan…?”

“aku akan membawa anak ini satu dan kau bawa satu,karena dunia ini harus adil…”

“kau bahkan belum tau niat ku kepada mu sancha,tapi kau sudah membuat ku mengurungkan niatku kepada mu…!”

“aku hanya menyampaikan apa yang ada di hati ku,baik,aku tau kau butuh pewaris,maka bawa lah yang laki-laki aku ikhlas dan aku akan pergi jauh setelah itu…!”

“SANCHA….!”teriak Alaska memukul setir murka..

“aku bahkan mempertimbangkan saran dari keluarga ku,akan menikahi mu,tapi kau selalu membuat ku ingin marah…arghhhh…”ujar Alaska muak dan memutar setir tidak akan pergi ke tempat yang Alaska katakan,jantung Sancha berdetak kencang.

mereka kembali ke mansion,Sancha merasa bersalah atas perkataan nya,tapi di satu sisi dia juga takut di nikahi oleh seorang Alaska,yang ada di pikiran nya ia hanyalah wanita kecil yang sedang di timpa masalah.

Mobil SUV Alaska Malam Hari, Dalam Perjalanan Kembali ke Mansion

Mobil melaju pelan di tengah jalanan yang mulai gelap. Lampu-lampu jalan memantulkan cahaya hangat ke dalam kabin, menciptakan bayangan lembut di wajah Sancha.

Sancha menatap tangannya sendiri, lalu perlahan melirik ke arah Alaska yang tetap diam menyetir. Tidak ada kemarahan di wajahnya. Tapi tidak juga kehangatan. Justru yang membuat Sancha gelisah adalah… ketenangan Alaska yang terlalu tenang.

“Tuan…” suara Sancha akhirnya pecah dalam hening.

Alaska hanya melirik sekilas.

“Maafkan aku atas perkataan ku tadi. Aku terlalu… terlalu banyak menuntut tanpa tahu apakah aku pantas menerimanya atau tidak.”

Alaska tak langsung merespons. Matanya tetap fokus ke jalan. Sancha menghembuskan napas pelan, mencoba menenangkan detak jantungnya.

“Aku hanya… kadang lupa kalau aku bukan siapa-siapa. Aku hanya gadis biasa… yang tidak tahu apa-apa soal dunia yang kau jalani. Tentang bagaimana hidupmu dibangun dari kekuasaan dan ketegasan… sedangkan aku? Aku hanya gadis yang sedang hamil di luar rencana dan terus-menerus membuat masalah.”

Mobil berhenti di depan gerbang besar mansion. Pengawal membukakan pagar. Lampu sorot menyambut kedatangan mereka.

Alaska akhirnya berbicara, pelan… tapi setiap katanya seolah memaku udara.

“Kau bukan gadis biasa, Sancha,Kalau kau hanya gadis biasa… aku tak akan pernah mengurungmu, tak akan pernah mencarimu seperti orang gila, dan tak akan pernah… berpikir untuk menikahimu.”

Sancha menatapnya, mata membulat pelan.

“Tapi…” lanjutnya lirih, “menjadi istrimu membuatku takut, Alaska. Aku takut kehilangan diriku sendiri. Aku takut… bahwa cinta itu tidak akan cukup jika semua yang kau beri hanyalah rasa memiliki tanpa pengertian.”

Alaska menarik rem tangan. Mobil benar-benar berhenti total di garasi mansion.

Ia menatap Sancha, mata tajamnya menembus gelap.

“Kau tak perlu takut jadi istriku. Tapi kau harus cukup berani untuk menjadi ibu dari anak-anakku.”

“Dan untuk itu… aku akan belajar mengurangi kekuasaan, dan kau belajarlah untuk tetap bertahan di sisi pria yang bahkan belum pernah diajarkan cara mencintai.”

Pintu mobil dibukakan oleh pengawal. Sancha tidak langsung keluar. Ia hanya menatap Alaska lama sebelum akhirnya mengangguk perlahan dan melangkah turun.

Langkahnya pelan. Tapi tekadnya mulai tumbuh. Ia mungkin tidak yakin dengan masa depannya bersama Alaska, tapi untuk anak-anaknya ia tahu, ia harus bertahan.

Dalam Mansion, Pemandangan Sancha berjalan menuju kamarnya sambil mengelus perutnya, sedangkan Alaska berdiri di ambang pintu, memandangi punggung Sancha yang menjauh. Mata Alaska masih menyimpan badai… namun ada sesuatu yang baru: keinginan untuk berubah.

1
Faulinsa
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!