Kerakusan.

Vicius menatap tajam ke arah Mugi dan juga Lim Vy. Seluruh petualang melihat Vicius yang berhadapan dengan para petualang.

..." Lim?. Kau sudah dewasa ya, aku kira kau telah mati setelah di buang oleh keluarga kita ketempat ini. "...

Ucap Vicius kepada Lim Vy. Lim Vy melihat ke arah Vicius dengan tatapan yang begitu tajam, dia mengeluarkan pedang dari sarung nya gigi nya menggeretak.

..." Lim Vicius!!?. "...

Lim pun berlari menuju ke arah Vicius. Melihat itu Vicius langsung mengerahkan pasukan nya untuk menghajar Lim Vy, akan tetapi Mugi juga menyuruh seluruh petualang maju.

..." Ayo para petualang!. Bantu Lim Vy. "...

Ucap Mugi, seluruh petualang bersorak dengan berkata.

..." Ayo!!. "...

Gemma sorakan memenuhi Medan perang, mereka semua maju maju menghadapi seluruh pasukan kerajaan. Melihat Lim Vy yang berlari mendekatinya dia bergumam dengan suara hatinya.

..." Lebih baik aku mencari tempat lain untuk bertarung dengan nya. "...

Ucap nya saat itu. Vicius pun berlari dengan cepat ke tempat lain. Di balik peperangan yang berlangsung, suara pedang yang terdengar di kiri dan kanan nya, Lim Vy melihat Vicius yang kabur dia berteriak karena kesal melihat Vicius.

..." Vicius!!. Jangan kabur!. "...

Dia pun mulai berlari mengejar Vicius, Sachy pun menghampiri Mugi.

..." Lebih baik kau ikuti Lim Vy. Disini biar aku yang mengurus nya. "...

..." Bukan kah Lim saja sudah cukup untuk menghadapi Vicius?. "...

Jawab Mugi. Akan tetapi Sachy menggelengkan kepalanya.

..." Vicius itu kuat, Lim sendiri tidak mungkin bisa menghadapi nya. "...

..." Begitu ya. "...

Jawab Mugi, dia berdiri tegak dengan tangan melipat di dada nya, mata nya sedikit menyipit mengarah langit.

..." Sachy. Aku serahkan peperangan disini kepada mu. "...

Mugi pun langsung berlari menuju Vicius. Sachy melihat ke kiri dan ke kanan nya. Kerusakan terjadi dimana mana, kerajaan altair kini di penuhi peperangan dan pertumpahan darah. Tidak lama setelah itu ledakan besar terjadi di tempat Liyan bertempur.

..." Liyan begitu bersemangat dengan pertempuran nya. Ledakan nya bagaikan Bom Nuklir. "...

Disisi lain, di dalam kerajaan Altair, ada seorang petualang peringkat SSS yang sedang berdebat, ada 4 petualang disana.

..." Bagaimana bisa!, kenapa para petualang menyerang kerajaan!?. "...

Ucap salah satu petualang, dia berjubah merah dengan baju hitam ketat dengan baju lengan pendek yang ia kenakan. mendengar itu salah satu petualang menjawab.

..." Mereka di pimpin oleh Mugi untuk menyerang istana. "...

Mendengar nama Mugi pria berjubah merah itu begitu kesal, dia berkata dengan suara lantang.

..." Kita harus maju dan bertahan!, kita harus bertahan bagaikan tembok tebal yang tidak bisa di trobos!. "...

Pria itu menarik jubah merah nya dengan perasaan marah.

..." Jangan bercanda!!. Kenapa kau yang memerintah!?. "...

Dia menepis tangan pria itu, kelopak mata merah nya menatap tajam ke arah pria itu.

" Kau tak tau apa-apa soal peperangan. Apa kau tidak mengkhawatirkan para penduduk?. "

Pria itu hanya bisa terdiam, dia tidak bisa berkata-kata lagi, pria berjubah merah itu mengibaskan jubah nya sembari berkata.

..." Aku akan mengambil alih komando. "...

Ucap nya, dari kibasan jubah nya itu, terlihat peringkat bintang di pundak nya, ke 3 petualang peringkat SSS itu tercengang membatu melihat nya. Matanya melotot seolah tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

..." Lencana jabatan itu!?..."...

..." Seorang kolonel?. "...

Ucap 2 petualang lain nya, pria berjubah merah itu langsung pergi menuju keluar ruangan. Disisi lain Vicius Berhadapan dengan Lim Vy, dia melayang di udara melihat Lim Vy yang menatap tajam ke arah nya.

..." Adik ku. Maafkan aku, kini kau harus aku musnahkan dari sini. "...

Vicius mengepalkan tangan nya kehadapan terlihat petir ungu yang menghancurkan tanah dan dengan cepat mengarah ke pada Lim Vy. Lim Vy hanya bisa melihat sihir itu mengarah kepada dirinya, akan tetapi sihir pelindungan berhasil melindungi Lim Vy.

..." Kau baik-baik saja?. "...

Ucap Mugi. Ternyata Mugi lah yang melindungi Lim Vy, dan terlihat ada 2 petualang lain yang ikut bersama Mugi.

..." Kita akan melawan Vicius bersama. "...

..." Iya!!, ayo kita serang!!. "...

Ucap Seluruh petualang. Mereka pun maju bersama menyerang Vicius, akan tetapi Vicius dengan mudah menghindari serangan mereka semua, melihat itu Lim Vy menggunakan sihir tebasan udara yang mengarah ke Vicius.

..." Wind Cutter!. "...

Ucap Lim Vy. Dengan sekilap mata Vicius langsung menebas sihir itu dengan pedang nya, dan menendang salah satu pahlawan yang menyerang dirinya, dia langsung bergerak cepat menuju Lim Vy.

..." Adik ku yang malang. "...

Ucap Vicius dia langsung mengarahkan pedang nya ke leher Lim Vy. Akan tetapi Mugi dengan cepat menolong Lim Vy.

" Kau begitu kejam dengan adik mu sendiri. "

Ucap Mugi, dia langsung mengeluarkan sihir bola api yang dengan cepat mengarah kepada Vicius. Vicius menghindari nya dengan melompat ke udara, namun di udara petualang wanita yang di tendang oleh Vicius kini melayang ke udara dan mengeluarkan tinju nya. Vicius menahan nya dengan pedang milik nya. Terlihat udara bergetar, dan menciptakan gelombang udara yang begitu dahsyat.

..." Mati saja kau!!?. "...

Vicius tersenyum sembari berkata.

..." Lebih baik kau saja yang mati!. "...

Dia pun melempar petualang wanita itu sehingga terjatuh ke tanah. Tidak lama setelah itu, petualang pria dengan cepat bergerak mengajar Vicius dengan gerakan petir miliknya, Vicius pun bergerak mundur. akan tetapi serangan demi serangan di lancarkan terus oleh petualang itu, sehingga terlihat efek dari serangan nya menghancurkan bangunan di sekitar nya, petir terus menyambar. Akan tetapi dengan santai Vicius terus menahan serangan itu.

..." Hebat!!. "...

Ujar Vicius. Vicius dengan cepat turun ke tanah dan melihat ke udara, Pria petualang itu dengan sigap membentuk srigala dengan sihir petirnya dengan berkata.

..." Ini adalah serangan terakhir ku untuk mu!!. "...

..." Maju lah!!. "...

Ucap Vicius. Pria itu langsung menghempaskan serangan nya kepada Vicius sehingga menghancurkan tanah, debu berhamburan kemana-mana tanah, sehingga menciptakan lobang di yang begitu besar. Saat itu ternyata Vicius berhasil menahan serangan itu dengan sihir perlindungan diri dan pria petualang itu pun terkapar di tanah.

..." Sungguh pria yang malang. "...

Ucap Vicius. dari sisi kiri dan kanan Vicius, terlihat Mugi dan Lim Vy yang bergerak melancarkan sebuah pukulan, dengan sigap Vicius menahan pukulan itu dengan kedua tangan nya. Terlihat udara yang bergetar hebat karena benturan serangan itu, Vicius memutar kan tubuh nya dan melempar Mugi dan Juga Lim Vy, dia melayang ke udara sembari menyatukan kedua telapak tangan nya.

..." Aku sedari tadi hanya menahan serangan kalian saja!. Akan tetapi kali ini akan berbeda. Kalian merasakan neraka yang sesungguhnya!. "...

Tanah naik ke udara membentuk meteor raksasa, meteor itu menutupi sinar matahari, dan petir ungu gelap menyambar ke udara yang keluar dari tubuh Vicius, dia tersenyum jahat seolah siap menunjukkan neraka yang sesungguhnya.