Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.
Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.
Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)
Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
𖤓HAPPY READING𖤓
"Tumben banget lo telat Ema!" ucap Givan ketika melihat Meina sudah berada di dekat pintu.
"Ada pekerjaan sebentar." sahut Meina dan segera berjalan menghampiri tempat duduknya.
"Di mana Sheyna, Van." tanya Meina sambil melipat jaketnya.
"Ada keluar sebentar, nanti juga ke sini lagi." jawab Givan. "Eh kamu udah ngerjain tugasnya belum!?"
"Udahlah, apa jangan-jangan lo belum selesai ya..." Meina mulai meledek Givan, dengan spontan Givan pun mengelak. "Gue juga udah kok."
"### Kirain belum, takutnya nanti di marahin lagi sama dosen." Meina menimpali sambil cekikikan.
-
-
"Maaf iya mbak telat datangnya." ujar Lastri ketika sudah duduk diantara mereka.
"Slaw mbak, kita juga nungguinnya gak sambil melongo kok, tapi sambil makan." sahut Farhan.
"Gimana? kalian mau langsung kerja!?" tanya Lastri yang membuat suasana hening beberapa saat dan hanya ada suara mobil dan motor yang berlalu lalang.
"Boleh mbak." jawab Samy sambil tersenyum.
"Gimana kalau kalian kerja di perusahaan SG gaji di sana besar loh." ujar Lastri.
"Kok mbak tahu gaji di sana besar!?" ucap Farhan sambil memicingkan matanya menaruh curiga. "Apa jangan-jangan Mbak ini...."
Plak!
"Aduh... sakit tahu mbak." ringis Farhan sambil memegangi tangannya.
"Kalian gak perlu tahu, yang pasti kalian kalau kerja di perusahaan itu gajinya besar." monolog Lastri.
"Yaudah, yang penting kerjaannya halal mbak, tapi kita kerja jadi apa?" tanya Akara.
"Gampang itu mah, mbak punya pilihan kalian tinggal memilih." jawab Lastri. "Yang pertama, jadi OB, yang kedua jadi Chef di kantin, yang ketiga jadi security dan yang keempat cleaning servis."
"Nah bagus tuh, Akara jago masak kamu jadi chef di kantin aja ka." balas Alvin.
"Yaudah nanti kita diskusikan dulu mbak, terimakasih banyak udah mau bantu kami cari pekerjaan." ujar Akara.
"Sama-sama, gak perlu sungkan sama mbak, oh iya satu lagi, ini ada berkasnya, kalau kalian mau ngelamar kerja tinggal isi persyaratan di sini dan juga pekerjaan yang mau kalian ambil." Lastri pun memberikan map coklat berisikan berkas-berkas.
"Mbak mau pergi dulu, soalnya ada pekerjaan yang mau mbak selesaikan. Assalamu'alaikum."-
" Wa'alaikumussalam..." jawab mereka berempat serempak.
"Gimana? kita mau ngelamar kerja jadi apa nih." ucap Farhan ketika Lastri sudah berlalu pergi.
"Terserah, kita ambil pekerjaan yang sesuai kemampuan kita aja." ujar Samy.
"Udah yuk, kita balik ke kosan." Akara pun beranjak dari duduknya menghampiri penjual batagor untuk membayar.
"Kayanya kita harus fotocopy juga." ujar Alvin sambil melihat-lihat isi formulir.
"Iya nanti kita ke konter." Farhan menimpali sambil berjalan cepat menuju kosan.
"Kenapa dia tuh, kebelet kah?" tanya Samy.
"Mungkin biarin lah." sahut Alvin. "Oy jangan ngelamun Aka, nanti kesambet dedemit loh." ucap Alvin sambil menyenggolkan tanganya.
"Siapa juga yang ngelamun." balas Akara balik menjahili Alvin dengan menggelitik kan perut nya dan berlari.
"Woy, aduh jangan lari Aka!! " terjadilah aksi kejar-kejaran dan Samy hanya terdiam melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
"### Biasanya Farhan dan Alvin, sekarang Akara malah ikut-ikutan jadi begini." Samy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pasrah.
-
-
"Eh Samy! ngapain bengong di sana ayo masuk!!" seru Alvin yang sudah berada di dekat gerbang bersama Akara.
"Iya-iya sabar." sahut Samy
"Sabar-sabar gigimu lebbar!" gerutu Alvin.
Visual Samy 🤣
See you again🥰
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea