Terjerat Cinta Alana

Hai gengsss... ketemu sama author centil pengemis like dan vote yaaa.

So plis... yang baca klik vote dan likenya dongg 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 Yang udah vote ... i lap yu pullllll

Akan stabil update setiap hari jam 13.00.

Maaf karena hari ini terlambat update, karena tangan thor yang jempol semua, niatan mengklik send menjadi klik hapus. Maka tulisan untuk episode 18 yang seharusnya sudah tayang menjadi kehapus total. Dan disitulah thor menjadi frustasi. Biar gak frustasi thor makan, baru nulis lagi, karena idenya hilang semua😂😂😂.

Makanya, budayakan like dan vote😘😘 yang banyak. Biar thor ada ide terus dan MT nya gak lama kasi lolos reviewnya. Author sangat amat berterima kasih buat readers yang sudah meluangkan waktu dan upaya buat nge vote tanpa paksaan karena berarti reader menghargai author yang sudah susah payah bikin cerita ditengah kesibukan yang ada. Sekali lagi makasihh💋💋

Oleh karena itu plissssss, jangan lupa like ( ini gratisssss) dan votee ( ini juga gratis kokkk) 😭😭😭... biar review dan updatenya bisa cepet.

😘😍😋

Jangan lupa vote like vote like vote like vote like😇😇😇

Sambil nunggu update, bisa cek karya thor yang lain.😘 Terjebak dalam tubuh Keyra sudah up ya ep selanjutnya bakal up setiap hari juga tuh, Yang Rasa itu masih ada juga udah end..

Happy reading!!!

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Saka hanya memandangi wajah Alana yang cantik. Ia serasa seperti mimpi saat Alana tertidur didalam pelukannya. Beberapa hari yang lalu, jangankan bisa memeluk tubuhnya dengan perut buncit Alana yang sangat ia rindukan itu, mendengar suaranyapun Saka tak bisa. Sekarang ia sangat besyukur banget bisa kembali memeluk Alana dan merasakan anaknya yang bergerak sangat aktif di dalam perut Alana.

" Dek, daddy sayang banget sama kamu. Sehat sehat di perut mommy ya. Daddy pingin banget ketemu sama kamu. Jangan nakal. I love you." bisik Saka sambil memeluk perut Alana dan mengusap tonjolan di perut Alana, sementara Alana sama sekali tidak terganggu dengan aktifitas Saka mengelus perutnya karena sudah tertidur nyenyak.

Saka menarik tubuh Alana lebih dekat lagi sehingga kepala bersandar penuh di dadanya yang bidang. Membuat Saka punya akses penuh untuk menciumi kepala Alana dan menghirup wangi shampo yang masih melekat disana.

Aroma Alana membuat Saka menjadi rileks, memejamkan mata dan ikut melayarkan dirinya ke alam mimpi bersama dengan Alana.

***

" Morning, sunshine" sapa Saka kepada Alana yang baru saja bangun tidur. Alana menggeliatkan tubuhnya yang pegal dan melemaskan otot ototnya yang kaku.

" Bby, kamu gak tidur?" tanya Alana dengan heran. Alana melihat suaminya itu sudah tampak segar dan sedang mengecek ponselnya saja. Padahal Saka emang sudah bangun sedari subuh tadi dan sesudah ia melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim yang taat ia langsung melakukan pekerjaan yang sudah ia tinggalkan selama berhari hari tidak sadarkan diri di rumah sakit.

" Tidur dong sayang. Bahkan tadi malam aku tidur nyenyak banget karena sambil memeluk guling yang bisa mendesah ketika dipeluk." sindir Saka dengan senyumnya yang tidak lepas dari raut wajahnya yang tampan.

" Hah? Meluk guling yang bisa mendesah? Emang kamu meluk siapa sih, Bby?" tanya Alana heran

" Meluk kamulah cantik." jawab Saka sambil menghampiri Alana yang sudah terduduk di ranjangnya.

" Tidur kamu nyenyak kan?" tanya Saka sambil mengelus dagu Alana.

" Huum" sahut Alana sambil mengangguk. Mungkin karena ditungguin sama Saka, tidur Alana jadi tampak lebih berkualitas. Sudah berbulan bulan Alana tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Alana tampak hendak beringsut turun dari ranjangnya. Aktifitas ini ditangkap oleh sudut mata Saka yang tadi nya sudah kembali menyelesaikan tugas tugasnya yang sudah dikirim Lio melalui email.

" Mau kemana sih sayang?" tanya Saka dengan lembut.

" Mau buang air kecil, Bby!"

Tanpa ba bi bu, Saka langsung menggendong Alana ala bridal yang membuat Alana menjerit kecil karena kaget dan langsung memgalungkan kedua tangannya di leher Saka.

" Ayo tuan putri silahkan kalau mau buang air kecil." kata Saka sambil menurunkan Alana dan mendudukannya di kloset.

" Keluarlah dulu, Bby!"

" Gak bisa, aku akan menungguin kamu disini." Saka kekeh dengan pendiriannya.

" Bby, aku mau buang air kecil, kalau ada kamu aku gak bisa. Karena aku gak biasa buang air kecil dilihatin.Aku malu tau, Bby!"

" Ya ampun Alana Mahen istriku tercinta. Aku sudah mengenal seluruh bagian dari tubuhmu luar dalam. Bahkan aku sudah pernah merasakan.."

" Hubbbyyyyy!!! Jangan mesum!" potong Alana cepat.

" Alana sayangku, istriku tercinta, aapa yang aku omongkan kan emang benar;" kata Saka lagi.

" Ihhhhh, sebel aku maluuuu, lagian habis buang air kecil aku juga mau mandi, Bby!"

" Dokter bilang kamu belum boleh mandi dulu sayang. Karena berdiri terlalu lama itu berbahaya buat kandunganmu saat ini. Nanti aku akan mandiin kamu di ranjang aja. Sambil meraba tubuhmu yang tela.."

"Hubbyyyyyyyy... mesummm" seru Alana sebal. Pagi pagi Saka udah menggodanya dengan kemesumannya.

" Astafirullah, sayanggg! Kamu sudah selesai buang air kecilnya.?"

" Kamu berbalik dulu dong."

" Haiz, iya iya. Ihhh manjanya istriku" kata Saka sambil membalikkan tubuhnya. Setelah mendengar Alana berkata selesai, Saka langsung berusaha membuka baju Alana yang segera ditepis oleh tangan Alana.

" Bby, kamu ini loh, mau apa?" tanya Alana dengan gemas. Karena Saka tidak mau menyerah untuk mencoba membuka pakaian Alana.

" Mau mandiin kamulah. Aku buka bajumu dulu disini, trus menggendong kamu diranjang lalu baru memandikan kamu pake washlap." jelas Saka sambil memandangi Alana.

" Aku bisa mandi sendiri, sambil duduk disini aja." kata Alana sambil mulai membuka bajunya sendiri.

" Nah, aku cuman bantuin kamu, sayang." kata Saka sambil menelan salivanya berkali kali melihat gundukan dada Alana yang sudah mulai menyembul saat baju hamil Alana sudah terbuka bagian atasnya.

" Bby, tangan kamu tuh ya. Nakal banget. Aku bisa sendiri, Bby!!" sergah Alana saat tangan Saka kembali menyenggol dadanya, saat membantunya membuka baju bagian atas.

" Gak sengaja sayang.. " kata Saka sambil tidak henti hentinya matanya jelalatan dan menelan salivanya serta menahan Junio agar tidak menyerang Alana. Susahnya itu minta ampun. Tapi Saka harus tahan, karena ia tidak mau dianggap sebagai orang yang hanya menginginkan Alana sebagai pemuas nafsunya saja.

Padahal, ia nafsu dan perhatian sama Alana karena Alana istri sahnya. Dan karena ia benar benar mencintai Alana. Saka kadang bingung. Nanti kalau ia tidak menjamah Alana dikatain dirinya tidak mencintai Alana lagi. Netijen oh netijen, Saka sampai ga tau apa yang harus ia lakukan supaya netijen itu mendukungnya. Saka menepuk jidatnya dengan perlahan.

"Bby, aku mau mandi aja, jangan washlap doang. Rasanya tubuhku itu lengket loh, bby!" kata Alana menatap Saka sambil menutupi bagian atas tubuhnya yang sudah tidak mengenakan apa apa dengan kedua tangannya. Saka harus membuang muka untuk tidak terlalu fokus ditubuh Alana. Bagaimanapun dia itu laki laki normal.

.

.

.

TBC