NovelToon NovelToon
Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja harus menjadi pengasuh 3 anak CEO nakal yang tiba-tiba sangat lengket padanya?

Rosetta, seorang gadis cantik yang berusia 19 tahun, adalah putri seorang bupati yang memiliki keinginan untuk menjalani hidupnya sendiri. Namun ayahnya telah membuat keputusan sepihak untuk menjodohkan Rosetta dengan seorang pria tuatua bernama tuan Bramasta, yang memiliki usia dan penampilan yang tidak menarik. Rosetta sangat enggan dengan keputusan ini dan merasa bahwa ayahnya hanya menggunakan dia sebagai alat untuk meningkatkan karir politiknya.

Hingga puncaknya Rosetta memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sisi lain ada Zein arga Mahatma, seorang bussiness man dan single parents yang memiliki tiga anak dengan kenakalan di atas rata-rata. Karena kebadungan anak- anaknya juga tak ada yang sanggup untuk menjadi pelayan di rumah nya.

Dalam pelarian nya, takdir mempertemukan Rosetta dan ketiga anak Zein yang nakal, bagaimana kah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter : 18

Sesampainya di pusat perbelanjaan, anak- anak tertawa riang sambil berlari kecil. Rosetta yang turut merasakan kebahagiaan mereka, lantas ikut tertawa. Ah, Kadang-kadang dia rindu masa kecilnya. Di mana dalam masa- masa itu tak ada kekhawatiran berlebih soal masa depan, hanya tahu soal bermain dan belajar saja, tanpa perlu memikirkan apapun yang membuat pusing, hanya ada kebahagiaan dan kecerian.

Sementara Zein sengaja berjalan di belakang mereka, melihat Rosetta dengan wajahnya yang berselimut kabut, membuat nya merasa ingin menghibur gadis itu.

"Ayo, kita beli baju untuk mu. " Seru Zein, yang kini sudah berjalan di samping gadis itu.

Rosetta lantas terhenyak. "Untuk saya tuan? " tanyanya memastikan, sambil menunjuk diri sendiri.

"Ya, untuk mu. Memangnya aku bicara dengan siapa? "

Rosetta cengegesan. "Hehehe iya juga. " dia menggaruk kepalanya. Dasar, Rosetta gemar sekali menunjukkan kebodohannya. "Ah, tapi gak perlu lah tuan. Saya takut merepotkan. "

"Apanya yang merepotkan? aku yang menawarkan mu, " ujar Zein menempatkan lipatan tangan di atas perut, sambil menatap lurus ke depan. "Kau ini aneh. orang normal biasanya akan sangat senang jika di tawarin berbelanja secara gratis, tapi kau malah menolak. " Pria itu menggeleng sambil berdecak.

"Berarti saya gak normal? " Ucap Rosetta, merasa tak terima.

Zein lantas terkekeh. "Itu presepsi mu sendiri. Aku tidak mengatakannya secara langsung. "

Rosetta sontak cemberut. Tak lama setelah nya, Zein dengan cepat menarik tangannya lalu di bekap dalam genggaman tangan pria itu yang lebih besar. "Ayo!" ujar Zein, lalu menariknya pergi.

Deg! deg! deg!

Rosetta merasakan jantungnya berdetak dengan cepat. Dia gugup sekali, sumpah demi SpongeBob! tangannya yang di genggam Zein terasa begitu hangat. Dia tidak menduga pria itu akan menggenggam tangannya seperti ini.

"Alvaro, Alaska, Chiara! " panggil Zein kepada ketiga anaknya yang sedang melihat toko mainan di depan.

"Ya pah. " sahut ketiga nya.

"Sebelum pergi bersenang-senang, kita akan pergi dulu membeli beberapa potong pakaian untuk atee sissy kalian ini. Bisa? "

"Tentu saja pah. " ketiganya mengangguk kompak. "Lalu Chiara maju untuk mengenggam jemari Rosetta. " Ayo atee sissy, kita beli pakaian untuk mu. "

Rosetta tersenyum pada gadis kecil itu. Beberapa orang berlalu lalang melirik ke arah mereka lalu tersenyum dan saling berbincang.

"Keluarga yang sangat harmonis ya. "

"Ayah dan ibunya tampan dan cantik. Menghasilkan bibit yang good looking juga. "

"Iya seperti keluarga selebriti. "

Itulah beberapa sekelebat omongan yang di gumamkan orang-orang itu dan mereka jelas bisa mendengar nya. Wajah Rosetta sontak memanas."

"Aih, mereka malah salah paham. Gak tau aja aku cuma pengasuh anak- anak ini. " gumam Rosetta dalam hati nya.

Lalu dia melirik ke arah Zein, yang sepertinya juga tak nyaman dengan pembicaraan orang-orang itu terhadap mereka.

"Manusia setampan dan sekaya ini, sudah tentu akan memilih istri dan calon ibu untuk anak-anak nya dari kalangan yang sama dengan nya juga. Tidak mungkin kan dengan diriku yang hanya remahan rengginang ini. " batinnya lagi dengan nelangsa.

Padahal tanpa Rosetta ketahui, Zein juga sedang menahan rasa salting nya, dengan bersikap sok cool padahal hatinya juga sedang kejedar- kejedur.

"Ya sudah ayo kita pergi ke butik yang ada di depan sana. " ucap Zein, ia kemudian melepaskan tangan Rosetta yang ia pegang tanpa seijin gadis itu, menyadari nya ia berdeham pelan.

"Maaf."

"Tidak apa- apa tuan. "

Zein tersenyum canggung, berusaha terlihat tenang meski hatinya berdegup kencang. Rosetta merasakan kegugupan itu dan sebisa mungkin menenangkan diri. Tanpa ingin berlama-lama dalam suasana yang penuh ketegangan ini, mereka berdua mengikuti langkah anak-anak yang sudah berlari menuju butik.

Di sana mereka masuk dan di sambut hangat oleh pelayan tokoh di sana.

Zein membiarkan Rosetta memilih beberapa baju dan ada juga yang di rekomendasi kan oleh pelayan tokoh sesuai bentuk tubuhnya. Sementara Chiara juga terlihat excited membantu Rosetta memilih pakaian yang ingin di beli.

"Yang ini bagus."

"Yang ini juga bagus. Semuanya cocok dan bagus untuk atte sissy, " ujar riang si gemas Chiara.

Alvaro kemudian menyahut. "Ya sudah beli saja semuanya. "

Alaska tersenyum lantas menyahut. "Nah setuju! "

Ketiganya dengan enteng berbicara sementara Rosetta jelas terbelalak kaget. "Hah di beli semua? " apa dia tidak salah dengar? yang dia coba ada sekitar delapan baju dan semuanya di bandrol dengan harga di atas sepuluh juta? Tidak salah?

Tapi berapa pun jumlah nominalnya tentu kecil di mata zein. Jika mau, dia bahkan bisa membeli seluruh butik ini.

"Ide yang bagus," sahutnya kemudian. Lantas sepasang mata Rosetta semakin melebar mendengar ucapannya.

Zein kemudian memanggil pelayan tokoh untuk mendekat. "Bungkus semua yang sudah di coba, juga yang di sana, dan yang di sana. "

Rosetta tercengang. Bahkan Zein membeli hampir separuh isi yang ada di butik ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah selesai berbelanja, mereka lalu keluar dari butik itu di lepas di lepas dengan senyum penuh keramah tamahan dari kepala tokoh karena mereka telah memborong di butik mereka.

"Tuan sejujurnya ini terlalu berat untuk saya. Semua ini terlalu banyak. " Rosetta mengeluarkan uneg- unemnya yang sejak tadi ia pendam.

"Tidak apa- apa. Dengan begitu kau tidak perlu memakai baju yang kebesaran dan kuno itu lagi. "sahut Zein, santai.

Sementara Rosetta terhenyak. Ternyata Zein telah mengamatinya selama ini. entah kenapa itu membuat hatinya menghangat.

" Anak- anak setelah ini kalian boleh bermain- main di Timezone. " seru Zein kepada anak-anak nya, yang langsung di sambut sorakan bahagia dari mereka.

"Horee!" Alvaro, Alaska dan Chiara lalu kompak menarik tangan Rosetta. "Ayo kak sissy, kita akan bersenang- senang! "

Rosetta tersenyum dengan semangat mereka. Lantas mengangguk dengan wajah yang berseri- seri. Raut wajah yang jelas sangat berbeda dari yang Zein lihat saat mereka baru memasuki area mall tadi. Diam-diam Zein ikut tersenyum tipis melihat sifat gadis itu yang sudah kembali seperti semula.

Mereka pun tiba di area Timezone. Alvaro dan Alaska jelas yang paling semangat untuk mencoba semua permainan yang ada di sana, tak lupa mereka mengajak Chiara turut serta.

Sedangkan Rosetta dan Zein masih berdiri di sana untuk melihat kegembiraan mereka. Namun tiba-tiba saja semua kecerian itu mendadak hilang, saat seorang wanita berpakaian kini datang menghampiri mereka dengan wajahnya yang sudah di kuasai angkara murka.

"Oh jadi ini alasan kamu sampai gak hadir di makan malam spesial kita tadi malam Zein? " Victoria berteriak murka. Wajahnya sampai memerah padam karena menahan kesal dan juga kecemburuan yang besar.

Tatapannya beralih pada Rosetta, dengan cepat tangannya sudah bergerak dan menjambak rambut gadis itu.

"Lo juga dasar pellakor gak tau diri! bisa- bisanya lo malah berduaan sama tunangan gue! "

Namun Rosetta tentu tak tinggal diam begitu saja. Dia jelas tidak terima di katain pellakor apalagi di permalukan di depan umum begini.

"Gue bukan pellakor ya! " Rosetta balas menjambak rambut Victoria dan tarikan nya lebih keras.

"Lo tuh ani- ani, baju mini tapi body gak ada! "

"Apa?! " mata Victoria melebar menahan gejolak amarah.

******

1
Dancingpoem
🥰🥰🥰🥰🥰
beybi T.Halim
awal yang memacu adrenalin ..,dengan anak2 yg luar biasa pintar 😊
Harwanti Jambi
Haha jodoh tak pernah salah jalan
Dancingpoem: betul 👍
total 1 replies
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋
apa itu Zein, benih cinta kah/Shy/
Dancingpoem: hahahaha
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Dancingpoem: hahaha/Joyful/
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
Dancingpoem: terimakasih untuk rating 5 nya/Determined/
total 1 replies
Moh Rifti
up
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Helen@Ellen@Lenz
lanjut thor biar seru 💪💪
Helen@Ellen@Lenz: iya pasti dong
Dancingpoem: siappp, smoga tetap setia ya ngikutin cerita nya/Smile/
total 2 replies
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined/
Moh Rifti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Helen@Ellen@Lenz
sy doakan moga jln cerita yg authur buat moga sukses ya dan dilimpahi rezeki bt ceritanya
Dancingpoem: Aamiin MasyaAllah terharu sekali komentar nya kak, semoga kk juga sehat selalu ya sekeluarga Aamiin 🥺😇🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!