Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.
Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.
"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Wedding Erwin & Vania.
"Abang....Lisa, apakah kalian memiliki hubungan?" tanya Vania kepada Juna dan Lisa, sedangkan yang di tanya hanya bisa salah tingkah saja.
"Iya dek, abang sama Lisa sudah berpacaran dan sebentar lagi kami juga akan bertunangan...." kata Juna yang akhirnya berkata jujur kepada Vania.
"Wah....berarti Lisa sebentar lagi akan menjadi kakak iparku, jadi apakah aku harus memanggil dengan sebutan kakak Lisa?" ucap Vania dan kemudian bertanya sekaligus menggoda Lisa sahabatnya.
"Haruslah, kamu harus memanggil aku kakak...." ujar Lisa kemudian dengan nada sombongnya, walaupun hanya bercanda saja.
"Terus, apakah kak Rizwan sama Gisel juga sedang pacaran?" tanya Vania kepada Rizwan dan Gisel.
"Iya dek, sama kayak abangmu dan sebentar lagi kami akan melaksanakan pertunangan...." lanjut kata Rizwan menjelaskan, sedangkan Gisel di sebelahnya hanya bisa menundukkan kepalanya saja.
"Mama, aku mau kwetiau dan risoles...." kata Dev yang melihat di atas meja makan ada makanan favoritnya.
"Aku juga mau ma...." timpal Andra.
"Ya ampun....sayang maafkan nenek yang lupaan ini, ayo kita makan...." ucap mama Selvi yang mengajak kedua cucunya tersebut.
"Mama....papa, kalau begitu aku dan Rizwan pamit mau ke kantor dulu. Sayang, terimakasih untuk bekalnya...." ujar Juna kemudian yang berpamitan.
"Sayangnya uncle, uncle berangkat ke kantor dulu ya dan kalian mau uncle bawain apa nanti?" tanya Juna kepada Dev dan Andra.
"Aku mau martabak keju coklat, sama martabak telur...." sahut Dev kemudian.
"Kalau Andra?" Juna kembali bertanya.
"Aku mau donat saja...." sambung Andra kemudian.
"Siap akan uncle bawakan buat kalian, donat, martabak manis dan juga martabak telur. Dek, mau martabak keju susu gak?" lanjut Juna kemudian dan menawarkan Vania juga.
"Boleh bang, belinya di tempat biasakan?" tanya Vania yang menerima tawaran dari Juna.
"Iya, di tempat langganan kita...." kata Juna kembali, kemudian Juna dan Rizwan pun meninggalkan kediaman Adriansyah.
Sepeninggalan Juna dan Rizwan, mama Selvi pun mengajak kedua cucunya dan juga Vania dengan Nita ke meja makan, untuk menikmati makanan yang di masak oleh mama Selvi, Lisa dan Gisel.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
Singkat cerita Erwin dan keluarga juga Rizal sedang bersiap, karena akan mendatangi kediaman keluarga Adriansyah buat melamar Vania.
"Win, Kamu sudah siap belum?" tanya papi Febri kepada anaknya tersebut.
"Sudah pi....aku sudah sangat siap, untuk datang ke sana...." kata Erwin yang menjawab pertanyaan dari sang papi.
"Kalau gitu kita berangkat saja, karena kita semua juga sudah pada siap untuk datang ke sana...." ucap papi Febri kembali.
Kemudian mereka pun segera berangkat menuju kediaman keluarga adriansyah, akan tetapi langkah mereka terhenti ketika akan memasuki mobil.
"Mami....papi dan sayang, kalian pada mau kemana?" tanya seseorang kepada papi Febri, mami Gina dan Erwin.
"Ngapain kamu kesini dan ini tidak ada urusannya denganmu Adel...." ujar Erwin dengan suara rendahnya dan ekspresi tidak suka, ketika melihat Adel ada di depannya.
"Iiihhh....sayang kok kamu begitu sih, kan aku kesini mau mengajak kamu jalan-jalan...." sahut Adel kembali dengan wajah yang pura-pura cemberut.
Erwin, Edwin dan Rizal yang mendengarnya hanya bisa memutar kedua bola matanya.
'Del....sudahlah Del jangan mengejar dia lagi dan lagi pula dia juga tidak melihat ke arahmu, sedangkan di sini ada aku yang selalu menunggumu dan menanti perhatian darimu....' kata seseorang dari dalam hatinya.
"Minggir aku mau lewat, ayo semuanya aku takut ke siangan...." sambung Erwin yang mengajak semua keluarganya untuk segera berangkat.
Dan mereka pun meninggalkan Adel seorang diri, akan tetapi ada seseorang yang terus menatap ke arah Adel dan berharap Adel akan berhenti dengan keinginannya itu.
Rizal bersama Erwin di mobil yang berbeda dengan kedua orang tuanya dan juga Edwin dan mereka mulai meninggalkan kediaman Arcelio menuju kediaman Adriansyah.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
Di sisi lain mama Selvi yang di bantu dengan Lisa, Gisel dan juga Nita. Sedang menyiapkan suguhan berupa makanan berat dan makanan ringan untuk menyambut kedatangan keluarga Arcelio.
"Ma....semuanya sudah selesaikan? Kalau sudah aku mau ke kamar membantu Vania untuk merias diri...." kata Lisa yang bertanya kepada mama Selvi.
"Sudah sayang....lebih baik kalian bertiga juga bersiap, karena sebentar lagi mereka akan segera tiba dan terimakasih atas bantuannya...." ucap mama Selvi kepada Lisa, Gisel dan Nita.
"Ya sudah ma, kalau begitu aku akan bersiap juga dan membantu Vania di atas...." ujar Lisa kembali dan mereka bertiga pun pergi meninggalkan mama Selvi seorang diri.
Tidak beberapa lama mereka pun mendengar suara dua buah mobil yang memasuki perkarangan keluarga mereka.
"Cie....calon suamimu bersama dengan keluarganya sudah pada datang, pasti calon suamimu itu akan terpikat dengan riasanmu ini...." sahut Gisel yang menggoda Vania dan saat ini keempat perempuan cantik ini sudah pada rapi dan terlihat berbeda dari sebelumnya.
Dan yang sedang di goda hanya bisa tersenyum saja, sambil menundukkan kepalanya.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
Mobil yang berisi mami Gina, papi Febri dan Edwin sampai terlebih dahulu dan di belakangnya di ikuti oleh mobil yang berisi Rizal dan Erwin.
Huft....
Erwin menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya kembali, ketika akan keluar dari mobil.
"Santai bro, jangan di buat tegang...." kata Rizal kepada Erwin.
"Aku bukan tegang tapi gugup...." balas Erwin.
Dan Rizal hanya bisa tersenyum saja, melihat sahabat sekaligus atasannya itu terlihat berbeda dari yang sebelumnya.
"Yuk kita turun, kasihan kedua orang tua kamu dan Edwin menunggu kita...." ucap Rizal yang mengajak Erwin, untuk turun dari mobil.
Dan pada akhirnya Rizal dengan Erwin pun turun dari mobil dan bergabung dengan kedua orang tuanya dan juga Edwin, kemudian mereka pun memasuki rumah Vania setelah di persilahkan.
Singkat cerita saat ini para orang tua sedang membicarakan tanggal pernikahan buat Vania dan Erwin akan di laksanakan.
Dan mereka pun sepakat akan mengadakan pernikahan Erwin dan Vania sebulan lagi, bertepatan dengan hari lahirnya Si kembar.
ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ
Hari berganti Minggu dan Minggu pun berganti bulan, saat ini keluarga Adriansyah sudah ada di sebuah gedung serba guna yang mereka sewa untuk hari ini beserta para perias yang mereka panggil.
Sedangkan keluarga Arcelio sedang bersiap di rumah dan akan berangkat menuju gedung itu.
"Apakah kamu sudah menghafal kalimat ijab qabul buat nanti?" tanya mami Gina kepada Erwin.
"Huft....sudah mi, walaupun rada sulit tapi aku harus menghafalnya...." kata Erwin dan saat ini mereka sedang berada di jalan menuju gedung serba guna tersebut.
Sesampainya di depan pintu masuk, mereka sudah di sambut oleh kedua orang tuanya Vania dan mereka pun digiring untuk masuk ke dalam gedung tersebut.
Setelah di buka acaranya oleh seorang MC dan berdoa sebelum ijab, Erwin terlihat sangat santai walaupun di dalam hatinya dia sangat gugup.
Tidak beberapa lama acara pun di mulai dengan papa Seno menjabat tangannya Erwin dan mengucapkan kalimat ijab kabul untuk pertama kali dan diikuti oleh Erwin setelahnya.
"Bagaimana para saksi SAH?" tanya pembawa acara kepada saksi pernikahan Erwin dan Vania.
"SAH...." teriak mereka bersamaan dan mereka pun mengucapkan hamdalah.
Setelahnya Vania keluar dari sebuah ruangan bersama dengan ketiga sahabatnya, yakni Lisa, Gisel dan juga Nita.
TBC.