Terlambat

Setelah Xero berusia 20 tahun, Calista mengalihkan perhatian penuh padanya. Dia berusaha merayu jenderal muda itu tidak hanya dengan kecantikan dan tubuhnya, tetapi juga dengan memberikan informasi mengenai urusan dalam negeri dan internasional. Informasi yang tidak seharusnya dia ketahui. Namun, itu hanyalah permainan anak-anak bagi Calista, yang memiliki hubungan gelap di sana-sini sejak dia masih muda. Track record nya buruk sejak dulu.

Di saat yang sama, Calista juga akan berusaha menghalangi rencana Moft dalam memajukan pernikahan Xero. Lagi pula, jika Xero menikah, dia tidak akan bisa menyentuhnya lagi. Namun, jika dia mencoba menyingkirkan semua calon nikahnya, dia hanya akan dicurigai. Jadilah Calista memutar otaknya sekali lagi.

Xero menyadari semua ini. Itu karena sejak Calista masih menjadi putri mahkota, dia sangat terobsesi padanya, dan itu menjadi lebih buruk setelah dia menjadi ratu. Xero mengambil inisiatif untuk menanam informasi di seluruh istana kerajaan, terus-menerus menerima laporan dari mereka. Upaya itu Xero lakukan bahkan sebelum dia berusia dewasa.

Sifat asli yang mengerikan mengintai di balik fasad yang begitu megah. Begitulah seorang ratu negeri Yamen, Calista Yamen.

Terlepas dari kekhawatirannya, dia tidak sanggup mengungkapkan kebenaran kepada saudaranya yang sakit, sang raja. Moft sudah lemah, seakan terkena tipu daya wanita licik tersebut, Moft percaya bahwa istrinya adalah wanita yang suci dan sangat mencintai dirinya. Dia merasa jijik dengan wanita yang selingkkuuh itu tanpa akhir, tapi sampai dia tahu seberapa jauh dan luas pengaruh Calista telah menyebar, dia memutuskan untuk berpura-pura jatuh cinta padanya. Meski jijik, Xero melakukan hal tersebut untuk melindungi banyak hal, kakaknya dan dirinya.

Suatu hari nanti, dia akan membawa wanita kejam yang mengkhianati saudara laki-lakinya, sang raja, dan menyeret nama keluarga kerajaan ke dalam lumpur karena kekejamannya yang tak ada habisnya. Itulah tekad Xero.

Selama masa itu, dia hidup semata-mata untuk mencapai tujuan itu. Jadi meskipun dia menjadi laki laki yang terpikat oleh bungkus kecantikan dan keanggunan sang ratu, Xero pandai menyembunyikan emosinya.

Xero tidak punya niat menikahi siapa pun. Dia ingin melihat hari di mana Calista dicopot dari jabatannya dan diminta membayar semua yang telah dilakukannya. Selain itu, Calista kemungkinan besar akan mengejar pasangannya. Menikah hanya akan menambah masalahnya—

—Atau begitulah pikirnya, sampai suatu hari dia bertemu Naina.

Itu adalah hari pesta yang diselenggarakan oleh keluarga kerajaan. Setelah berbicara dengan bangsawan tingkat tinggi satu demi satu, Xero mulai lelah. Segera, giliran bangsawan berpangkat rendah yang menyambutnya.

“Berikutnya adalah Baron dari keluarga Simont, yang mengatur wilayah Selatan.”

Baron Simont masuk melalui pintu yang dibuka oleh bendahara. Naina berada paling belakang, mengikuti kakak laki-laki nya. Namun pasangan kakak dan adik tersebut mungkin juga tidak menghalangi pandangan Xero, karena saat itu Xero hanya bisa melihat Naina.

Betapa cantiknya dia… Aku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.

Dia terpaku melihat Naina. Tatapannya tertunduk, sementara rambutnya yang berwarna pirang madu disisir ke satu sisi. Kemudian, dia membungkuk sambil memegang ujung gaun biru lautnya yang menonjolkan kecerahan kulitnya.

Saat menyapa Naina, percakapan formal yang tadinya terasa membosankan dan lama kini seakan berlalu dalam sekejap.

Setelah itu, keluarga tersebut menundukkan kepala untuk terakhir kalinya sebelum berangkat.

Saat itu, mata mereka bertemu sebentar.

Sampai saat itu, dia telah menurunkan pandangannya. Akhirnya, dia bisa melihat warna matanya yang merah cerah. Ketika dia menatap lurus ke arahnya, Xero mendapati dirinya terengah-engah. Karena malu, dia mengalihkan pandangannya. Namun entah kenapa, hatinya menolak untuk tenang.

Setelah waktu sapa selesai, Xero segera mencari tempat tersebut, mencari seseorang.

Dimana Naina? Mata Xero mengendarakan pandanganya ke segala sisi di ruang pesta tersebut.

Dia segera menemukannya. Melihat beberapa pria sudah menghampirinya membuatnya marah, tapi dia tidak bisa campur tangan. Mana mungkin gadis secantik Naina tidak memikat para lelaki. Tapi Xero segera sadar.

Calista sedang menatap Xero dari singgasana. Bahkan riak kecil di hati Xero tidak luput dari perhatiannya. Xero segara bersikap seperti biasanya, seolah acuh tak acuh, namun sesekali melihat sisi Naina yang tersipu malu diajak mengobrol oleh para bangsawan laki laki muda.

“Sepertinya putri Baron Simont menarik perhatian Anda. Apakah wanita seperti itu yang kamu sukai?”

Sehari setelah pesta dansa, Calista memanggil Xero ke koridor hijau, dan itu adalah hal pertama yang dia katakan. Xero dalam hati mendecakkan lidahnya melihat betapa tertariknya dia. Bagaimanapun juga, dia tidak cukup bodoh untuk terguncang oleh level pertanyaan itu. Xero meraih tangan Calista dan bergumam dengan menyesal.

"Itu tidak benar. Aku sudah memberitahumu berkali-kali bahwa hatiku adalah milikmu, iy berlaku sejak awal dan untuk selamanya.”

Rayuan Xero selalu manjur saat merayu Calista, seakan semua kata tabu itu hadir dengan mutlak. Cinta Xero hanya untuk Calista, begitulah yang di inginkan wanita ular tersebut.

“Apakah kamu mengatakan bahwa aku salah?”

"Kamu salah paham. Di seluruh dunia ini, hanya ada satu wanita yang ingin aku nikahi… Dan anda tahu betul siapa orang tersebut.”

Xeeo mencium ujung jari Calista dan menatapnya dengan penuh semangat.

“Saya yakin Anda sadar bahwa mereka berencana untuk memajukan pernikahan Anda, bukan?”

"Aku tahu. Saya sudah menolak semua tawaran, tapi tawaran itu tetap ada.”

“Ya, tapi akan aneh jika kamu tetap tidak menikah selamanya. Katakanlah, jika itu adalah bangsawan rendahan seperti wanita itu, perceraiannya akan cepat, kan?”

"Jadi begitu…"

Meskipun jawabannya tidak terlalu berkomitmen, dalam pikirannya, dia mulai menghubungkan titik-titik tersebut.

Ini dia!

Dengan berpura-pura jatuh cinta pada Calista dan membuatnya percaya bahwa mereka akan menikah suatu hari nanti, dia bisa mengambil seorang wanita bangsawan berpangkat rendah sebagai istrinya. Jika Calista mengira Xero akan membuang wanita itu dalam waktu dekat, dia seharusnya tidak merasa perlu menanganinya sendiri.

Itu masih berbahaya, saya tahu..