NovelToon NovelToon
The Chicken Mafia

The Chicken Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Karir / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

Seorang mafia ayam 🐓

Renardo adalah seorang pria yang baru saja bekerja di perusahaan mafia yang aneh. sistemnya menggunakan ayam, jadi setiap pekerja punya rekan kerja ayam masing-masing untuk menjalankan tugas.

ayam-ayam bisa dilatih dan dilengkapi senjata. Para ayam juga bisa memakan obat tertentu untuk mendapat kekuatan.

Renardo yang saat itu hanya disuruh membawa ayam tanpa informasi tambahan membawa ayam jagonya yang berasal dari perternakan biasa bernama Kibo.

Akankah Renardo dan Kibo melakukan pekerjaan mereka dengan baik?

🥚 Peringatan Organisasi Ayam: Segala perdagangan obat-obatan ayam, undian ayam, atau pemerasan peternak dalam cerita ini hanya terjadi di dunia fiksi. Jika Anda mencoba di dunia nyata, Anda bukan mafia ayam… Anda hanya mencari masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejar-kejaran di Jalanan

Sampai akhirnya kami sampai ke tangga menuju parkiran bawah tanah. Kami bergegas menuruninya.

Bruno bergegas membuka pintu di ujung tangganya. Begitu pintu dibuka, Vin langsung melemparkan peluru pelontar kedepan.

Karena benar saja di depan kami sudah ada dua anggota Brimob menundongkan senapan ke arah kami.

Jadi ledakan pelontar itu sudah cukup membuat kedua polisi itu terdorong menjauh dan tidak menembak kami.

Kami semua langsung maju begitu ada kesempatan itu. Menuju lokasi mobil polisi kami sebelumnya.

Di perjalanan jelas banyak anggota Brimob yang menghadang kami. Jadi kami lawan dengan menendang dan memukul senapan mereka sebelum pelurunya sempat melesat.

Bruno juga menggunakan senapan yang dicurinya. Ia menembak kaki beberapa pasukan Brimob, walau mereka pakai pelindung, itu sudah cukup untuk membuat mereka tidak memiliki posisi kokoh lagi.

Sampai akhirnya tiba di mobil polisi kami. Rodanya sudah dipasangi alat penahan, jadi kami semua bergegas membukanya.

Sesekali ada anggota Brimob yang mengambil kesempatan itu untuk menembak kami. Tapi kami menghindarinya.

Suasana jadi lebih menyeramkan lagi karena sekarang kami harus fokus melepas alat penahan roda. Bukan melawan.

Saat keempat alat penahan itu terlepas. Kami langsung masuk, alat yang menahan roda itu juga kami bawa masuk.

Tanpa berlama-lama, kali ini Van langsung menancap gas. Mobil kami melesat di parkiran ini yang dikelilingi pasukan Brimob.

Tanganku menahan Kibo di pangkuanku. Karena gerakan mobil ini sengaja dibuat Van bergerak zig-zag dengan beberapa goyangan lain agar para anggota Brimob tidak mudah membidiknya.

Kaca jendela mobil disamping Bruno dibuka. Bruno mulai menembakkan senapannya kepada anggota Brimob yang ada di sisi kanan.

Peluru dari Bruno mengenai kaki dan tangan para petugas Brimob. Tapi jelas saat Bruno membuka jendela ada kekurangannya, peluru dari anggota Brimob ada yang melesat kedalam mobil.

Untungnya aku dan Lola bisa menghindarinya. Ternyata walau sudah bergoyang begini area kaca tetap menjadi target luas bagi anggota Brimob.

Beberapa peluru Bruno juga meleset karena berada di dalam mobil yang bergoyang. Tapi sesekali tetap bisa juga membuat anggota Brimob itu teralihkan untuk menembak

Jadi Bruno memutuskan tidak lama-lama menembaknya. Memilih kembali menutup jendela beberapa saat kemudian.

Sampai akhirnya keluar dari area parkir bawah tanah. Suasana terasa lebih mencekam, bahkan ayam-ayam kami kali ini ikut diam seperti tau yang akan dihadapi lebih besar lagi.

Kali ini di depan kami tidak ada jalanan yang dikenal dengan lalu lalang dati kendaraan warga sekitar.

Tapi dikelilingi beberapa kendaraan pasukan Brimob.

Ada mobil Barracuda, Rantis Komodo, dan kendaraan yang membawa barikade kawat berduri mengelilingi jalanan sekitar.

"bagaimana kita bisa melewati barikadenya?" tanya Bruno setelah melihatnya.

"tenang, kita bisa mengatasinya." kata Van, lalu kembali menginjak gas kemudi.

Mobil polisi yang kami naiki menuju salah satu barikade kawat berduri.

"hei, apa kita mau bunuh diri!?" tanya Lola, dia ikut tegang menyaksikan hal itu.

"seharusnya tidak, semoga saja kita selamat." jawab Van.

Aku memegang Kibo lebih erat. Jika kali ini kami tertangkap, jelas tidak akan mudah kaburnya.

Kawat berduri sudah terlihat makin dekat, atau lebih tepatnya kamilah yang mendekatinya. Para pasukan Brimob membiarkan kami menabraknya karena tau akan terhenti.

Aku, Bruno, dan Lola memejamkan mata. Bersiap jika terjadi benturan.

Kreeeng!!

Suara nyaring itu terdengar memekakkan telinga. Itu suara dengingan kawat berduri yang tergeser olah mobil kami. Untungnya karena kami berada di dalam mobil suara mengerikan itu jadi tidak terlalu keras. Suara itu juga membuatku, Lola, dan Bruno reflek membuka mata kembali.

Van terus menginjak gas di mobil. Membuat barikade itu tergeser perlahan, tapi makin lama makin pelan.

Kaca jendela di samping Vin dan Van terbuka.

Vin langsung mengerti maksudnya. Dia bersama Van melemparkan bom-bom pelontar ke arah barikade itu.

Boom! Boom!

Barikade itu jadi terdorong makin mundur. Ditambah lagi mobil kami yang tetap terus sengaja menabraknya.

Para anggota Brimob yang menyadari usaha kami punya kemungkinan berhasil akhirnya kembali menembakkan senapan mereka ke arah jendela Vin dan Van.

Tapi Vin dan Van gesit menghindarinya sambil terus melemparkan bom-bom pelontarnya ke arah barikade.

Bruno juga membantu. Dia membuka jendela kaca disebelahnya, lalu mulai menembaki beberapa anggota Brimob yang mencoba menembak ke arah Vin dan Van.

Beberapa dari mereka yang terlalu fokus pada Vin dan Van terkena tembakannya karena tidka sempat menghindar atau berlindung.

Lalu suara keras terdengar lagi memekikkan telinga. Kali ini para anggota Brimob tadi juga sampai mundur.

Barikade kawat mereka putus! Bagian yang putusnya tersangkut mengelilingi bagian depan mobil kami.

"itu tidak bisa disebut kerusakan ringan... Tapi setidaknya kita berhasil kabur." kata Van sembari menutup kembali jendela kacanya dan Vin dari kemudi.

Bruno juga kembali menutup jendela kacanya. Kali ini para anggota Brimob belum siap, jadi agak tertinggal untuk mengejar kami.

Kota menjadi sepi. Sepertinya semua warga sudah diberi tau akan adanya kejar-kejaran berbahaya ini. Jadi mereka bersembunyi di rumah masing-masing.

Semoga saja tidak ada dari mereka atau rumah mereka yang terkena peluru. Mereka tidak terlibat dalam hal ini.

Tidak lama kemudian, beberapa mobil Rantis Komodo dan Barracuda mengejar kami. Ada juga yang pakai semacam senjata gatling di atapnya.

Mobil kami sebenarnya bisa saja lebih cepat daripada kendaraan Brimob. Karena kendaraan mereka adalah kendaraan berat.

Tapi sisa kawat duri yang tadi tersangkut di bagian depan mobil memperlambat mobil kami. Karena ada bagian yang masih terseret di aspal.

Sejak tadi juga kawat itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan terlepas sama sekali. Kawat itu tersangkut cukup dalam.

Aku melirik ke jendela belakang, senjata gatling tadi sepertinya sudah siap menembak.

"hati-hati Van, senjata gatlingnya sudah siap menembak." kataku mengingatkannya.

Van mengangguk, dia menggenggam kemudi lebih erat dan waspada.

Benar saja senjata gatling itu sudah mulai menembakkan pelurunya bertubi-tubi keatah mobil kami.

Tapi Van sudah siap. Van membelok-belokkan mobil kami agar bisa menghindari serangan tembakannya.

Setidaknya kami mendapat keuntungan dengan jalanan sepi ini. Mobil kami lebih leluasa untuk menghindari serangan.

Mobil yang kami naiki berbelok-belok saat menemukan persimpangan tajam.

Membuat mobil kami sedikit lebih maju dibandingkan kendaraan Brimob yang mengejar kami.

Bruno hendak membantu dengan membuka jendelanya dan menggunakan senapannya, tapi aku memegang bahunya.

"jangan, rata-rata kendaraan mereka anti peluru. Menembaknya sekarang akan menghabiskan peluru, lebih baik menyimpannya sampai saat yang lebih tepat." kataku.

Bruno mengangguk. Menahan tangannya yang hendak membuka pintu jendela.

Dari tadi juga aku sudah menimbang-nimbang kapan saat yang tepat untuk menggunakan senjata baruku ini.

Kondisi mobil kami makin lama makin buruk. Karena walau bisa menghindari senjata gatling, ada beberapa senapan dari pasukan Brimob di dalam mobil yang mengenainya.

Jadi kaca belakang mobil ada yang bolong, untungnya kami masih bisa menghindari pelurunya.

1
Rudian Rudi
konsepnya unik dan seru, semangat terus thor updatenya/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!