hallo semua
semoga kalian terhibur dengan novel yang aku buat ini
disini menceritakan pengorbanan seorang adk yang menggantikan posisi kakak nya untuk mengurus anak dan suami milik kakak nya
penasaran????
yukk langsung di baca
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon faujiah berutu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Iren sungguh sangat bimbang, apa yang harus ia lakukan sekarang.
Bagaimana tidak kedua orang tua nya meminta dirinya, untuk menjadi ibu sambung untuk kedua cucu nya, dan menggantikan Tasya sebagai Istri Sigit.
Satu sisi ia tidak ingin mengecewakan orang tua nya.
sisi lain ia masih memiliki kekasih, walaupun jelas jelas kekasih nya telah menghianatinya.
"Cuman kamu yang bisa papa dan mama harap kan sayang, apa kamu tega melihat ke dua keponakan kamu hidup tanpa belas kasih dari seorang ibu, Mama yakin ,Alm kakak mu Tasya juga menginginkan hal ini." ucap mama Ratna yang ingin membujuk Iren untuk bersedia menajadi ibu sambung untuk ke dua cucu nya
Pak Bambang dengan tenang menyakin kan putri nya yang sedang tampak kebingungan
"Iren sayang,,,Papa dan Mama gk bermaksud merusak masa muda kamu sayang, Ataupun ingin membuat kamu menderita dengan menikah muda dan langsung mengurus ke dua anak Alm kakak kamu." sambung pak Bambang kembali yang ingin menyakinkan Iren
" Papa mama yakin ini sudah menjadi keputusan yang tepat
Tapi papa dan mama gak bisa maksa kamu sayang, semua keputusan ada di tangan kamu Apa pun keputusan Kamu Papa dan Mama akan tetap bangga sama kamu." ucap mama Ratna yang tidak bisa memaksa kehendak dengan Iren
Sungguh sangat perih hati Iren mendengar permintaan ke dua orang tua nya, jika ia harus mengabulkan keinginan orang tua nya, bagaimana dengan masa depan nya, kuliah nya dan juga kekasih nya.
jika ia tidak mengabulkan keinginan orang tua nya, apa yang akan terjadi dengan ke dua keponkan nya, tanpa seorang ibu.
Iren yang sudah tidak tahan menahan air mata nya berlari meninggalkan papa dan mama nya.
Sigit yang melihat Iren menangis tentu sudah mengerti, karna orang tua Iren sudah terlebih dulu membahas keinginan mereka dengan Sigit.
Awalnya Sigit pun kecewa dengan Keputusan Mertua nya, bagaimana bisa ia menikahi perempuan yang sudah membuat istrinya mati. dan bagaimana bisa ia menikahi perempuan yang sama sekali tidak ia cintai.
Namun setelah ia pikirkan kembali tentu ada bagus nya juga buat dia, siapa nanti yang akan mengurus ke dua baby nya sementara ia harus kerja. dan jika pake pengasuh Sigit takut baby kembar nya tidak di urus dengan baik.
Dengan berat hati Sigit hanya bisa menerima dan Menyerahkan semua kepada mertua nya.
Sementara Iren kini sedang menangisi Nasib nya, dia merasa perempuan yang paling tidak beruntung.
"Apa salah ku tuhan, kenapa kau berikan aku cobaan seperti ini, kenapa hidup ku berubah jadi hancur begini hiksss...hikssss..hiksssss ...hiksss Apa yang harus aku lakukan " ucap Iren yang menangisi nasib nya
Iren mengambil foto Alm kakak nya yang ia pajang di meja kamarnya.
" Kenapa kakak tega kak, Kenapa kakak biarin Iren menggantikan kakak, bagus Iren saja yang Mati, Iren gak sanggup kak, hiksss hiksss hiksss" ucap Iren kembali yang sangat merasa terpukul dengan semua kejadian yang menimpa dirinya
Tangis Iren pun seketika berhenti ketika ia mengingat semua candaan dengan kakak nya. Kakak nya memang sangat menginginkan dirinya untuk menggantikan posisi nya jika terjadi apa apa dengan nya.
Iren langsung menghapus air mata nya
"Baik lah kak aku akan setuju menggantikan posisi kakak, jika kakak memang menginginkan ini, maka biarkan ini terjadi tanpa ada masalah, ini semua ku lakukan demi kakak, aku harap kakak restui keputusan ku ini" ucap Iren dan meletakkan kembali foto kakaknya.
Iren yang melihat kedua orang tua nya dan Sigit yang tengah asik berbincang di ruang keluarga, segera menghampiri mereka.
"Pa,,Ma,,Iren setuju untuk menikah dengan Kak Sigit" ucap Iren memberi jawaban yang sedang di tunggu tunggu oleh pak Bambang dan mama Ratna
Spontan Mama Ratna langsung memeluk putri nya dengan tangis bahagia.
"Terimakasih sayang Papa dan Mama yakin kamu pasti tidak mengambil keputusan yang salah" ucap mama Ratna yang merasa bangga dengan jawaban yang sudah Iren berikan