I Love You CEO Tampan

Lollyta ingin sekali bisa bertemu dengan Zivanna tapi dia melihat Zivanna yang sibuk dengan anak asuhnya.

"Aku tidak percaya jika Zivanna bisa menjadi dewasa karena dia yang mengurus anak perempuan itu, aku lihat anak perempuan itu sangat cantik sekali."

Lollyta merasa Zivanna akan berubah menjadi lebih baik dan mungkin akan menjadi seorang ibu yang baik kelak jika dia berumah tangga.

Hari ini adalah jadwal untuk iklan produk shampo nya, Lollyta melihat Maudy yang datang tepat waktu.

Maudy pun langsung melakukan proses syuting iklan dan Lollyta hanya memantau nya saja dia merasa Maudy memang yang terbaik.

"Lupakan masa lalu nya dan aku merasa dia memang yang terbaik."

Lollyta merasa puas dengan hasil kerja Maudy.

"Terimakasih banyak sudah memberikan yang terbaik yaa, semoga produk shampo ini bisa laris di pasaran yaa."

Maudy pun langsung tersenyum dan dia merasa sangat puas sekali, Maudy berharap akan banyak yang datang kepada nya untuk tawaran iklan dan sebagainya.

Karena Maudy yang berniat untuk pergi dari kehidupan Sebastian.

Setelah selesai melakukan syuting, Maudy seperti mengingat kembali wanita muda yang bersamaan dengan Samuel. Dia merasa sangat penasaran sekali siapa wanita muda tersebut.

"Jika nanti iklan ku sudah tayang di televisi maka Samuel akan mengetahui jika aku yang masih hidup, dan masih cantik seperti dulu."

Maudy ternyata masih mengharapkan cinta Samuel, dia ingin Samuel meninggalkan wanita muda yang bersamaan dengan nya.

Di tempat yang berbeda Zivanna menunggu Bianca pulang, Bianca pun teriak dan langsung menghampiri Zivanna.

"Ayo Suster Zi kita pulang, aku banyak PR nih yuu bantu aku untuk mengerjakan PR nya."

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil tapi tiba-tiba saja Zivanna merasa ingin mengetahui tentang Ibu nya Bianca.

"Bianca, boleh Suster Zivanna bertanya?."

Bianca menganggukkan kepalanya karena dia yang sambil makan Snack.

"Apa benar Mommy Bianca itu sudah meninggal dunia,?"

Zivanna mencurigai wanita yang bersamaan dengan Ibu nya karena pandangan mata nya yang berbeda ketika melihat Bianca.

"Papa bilang seperti itu, dan aku pun juga belum pernah melihat foto Mommy aku. Kata Papa jangan memikirkan Mommy karena Papa juga sangat sayang sama aku."

Zivanna merasa tidak yakin jika Mommy nya Bianca yang sudah meninggal dunia dan Zivanna pun seketika langsung terdiam.

"Suster Zivanna, aku ingin dong maen ke rumah Suster Zivanna."

Zivanna melirik kaget ketika mendengar perkataan Bianca.

"Hmmmm, maen ke rumah Suster yaa. Nanti yaa jangan sekarang ya sayang."

Zivanna tidak mau Bianca mengetahui semuanya dan sampai menceritakan semuanya kepada Papa nya.

.

Zivanna ingin semua orang mengetahui jika dirinya itu adalah seorang anak sederhana.

Mereka berdua pun akhirnya sampai di depan pintu rumah dan handphone Zivanna yang berdering kencang sekali.

"Ibu, ada apa yaa ibu telephone aku."

Bianca memilih untuk menunggu Zivanna.

*Hallo Ibu*

*Aku Zivanna, apa kabar kamu sayang*

*Aku baik-baik saja Bu*

*Aku merasa sangat merindukan mu setelah semalam kita berdua bertemu*

*Iya Bu aku juga sama*

"Kapan kita bisa mengobrol bersama sayang, ada sesuatu yang ingin ibu bicarakan dengan kamu*

*Aku tidak tahu Bu, karena orang tua Bianca sangat sibuk sekali sehingga aku tidak bisa meningal nya sendiri di rumah*

*Memang nya di mana Ibu nya Bianca*

*Ibu nya Bianca yang sudah meniggal dunia*

Lollyta langsung terdiam ketika dia mendengar Ibu nya Bianca yang sudah meninggal lalu bagaimana dengan Maudy yang masih hidup.

*Sudah dulu yaa Bu*

Zivanna mengakhiri panggilan telephone nya.