felix bramasta seorang anak muda yang tampan tidak terlalu banyak bicara dan yang paling menonjol darinya dia adalah seorang petarung tangan kosong dan ahli dalam senjata.
bunga vasillia igor seorang gadis cantik, tapi terkenal cuek dia dari keturunan kaya raya. semua mengenalnya karena dia lahir di keluarga igor yang mana merupakan keluarga terkaya di negaranya.
hingga pada akhirnya keduanya di pertemukan, mereka menjadi tuan dan pelayan. banyak keseruan kelucuan, kebucinan, dan ketegangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
alfin berulah
kini wanita itu sedang di tangani oleh para dokter ahli karena mereka tau siapa yang datang dengan korban dia adalah putri tunggal dari keluarga igor sekaligus pemilik dari rumah sakit harapan bangsa.
kini bram, bunga, dan adel sedang menunggu kabar dari wanita yang di tolong nya itu.
" sebenarnya apa yang sudah terjadi pada wanita itu.... " bunga.
" entahlah ada dua kemungkinan saat ini ia yang bisa aku simpulkan. " adel.
" apa kesimpulanmu. " bunga.
" pertama mungkin wanita ini sedang hamil karena melihat darah yang keluar dari bagian sensitif wanita itu.
kedua mungkin wanita itu sudah mengalami pelecehan seksual yang di lakukan secara kasar oleh seseorang. " jelas adel.
" dua kemungkinan ini sangat memungkinkan untuk masalah kali ini. " bunga.
bram hanya diam saja bram hanya menunjukkan ketenangan saja. tidak ada yang berlebihan dalam tindakan bram.
tak lama lampu ruang ICU mati dan pintu kamar pun terbuka setelahnya. yah para tim medis memindahkan wanita itu keruang ICU setelah tau yang datang dengannya adalah nona muda igor.
" maaf di mana keluarga pasien. " ujar dokter.
" tidak ada saat ini dia dalam tanggung jawabku. " ujar bunga.
" baik lah Non bunga. " jawab dokter itu.
" jadi katakan apa yang sudah terjadi pada wanita itu. " ujar bunga.
" begini nona setelah kami melakukan pemeriksaan wanita itu mengalami trauma karena sesuatu yang buruk sudah terjadi padanya dan sepertinya itu terjadi semalam karena melihat dari hasil pemeriksaan medis wanita itu sepertinya mengalami kekerasan dalam *** sehingga bagian sensitifnya sampai terluka. " jelas dokter.
" lalu bagai mana sekarang. " tanya bunga.
" dia hanya perlu istirahat untuk sekarang nona dan untuk luka itu sudah kami tangani dalam seminggu sudah akan membaik dan pasien membutuhkan seseorang untuk terus menguatkan dia dari banyak kasus seperti ini biasanya korban suka bertindak nekat seperti bunuh diri. " jelas dokter.
" lalu apa kita boleh masuk sekarang untuk melihat keadaannya. " bunga.
" jika hanya nona saja tidak masalah.
tapi menurut saya lebih baik di ruang perawatan saja jika ingin melihat pasien. " jelas dokter.
" ya sudah cepat pindahkan pasien jika sudah selesai. " bunga.
" baik nona kami akan segera melakukannya.
saya permisi jika begitu nona. " dokter.
" em.... " bunga.
" *siapa orang yang sudah melakukan hal menjijikkan dan hina seperti ini awas saja jika aku mengetahuinya. " ujar hati bram
author : bang bram gak tau tuh seandainya malam itu abang bran tidak menukar minuman itu mungkin ini tidak terjadi*.
" kamu benar adel..." bunga.
" ya... " adel.
" aku sangat membenci orang yang melakukan hal seperti ini. awas saja jika aku tau siapa orangnya nanti akan ku buat dia membayarnya dengan setimpal. " ujar bunga
" semoga saja wanita kuat dan mau melanjutkan hidupnya. " ujar adel.
" em.... "
di ruang perawatan VIP kini bunga dan yang lainnya beserta wanita itu berada. dapat di lihat wanita itu masih pucat dengan wajah yang terlihat sedih.
" nona pasien masih dalan pengaruh obat kemungkinan pasien akan sada dua jam lagi. " ujar dokter memberitahu.
" em... " bunga.
" baik hanya itu saja nona saya permisi. " ujar dokter lalu pergi.
tak lama ponsel bunga segera berdering tanda ada panggilan masuk.
Dara calling
📞.........
" ya dara ada apa.... " bung
" kamu gak masuk hari ini..... " dara.
" masuk.... aku masih ada di rumah sakit. " bunga.
" eh....
kamu sakit bunga....
ya udah kita kesana sekarang rumah sakit mana kamu. "
" udah bukan aku yang sakit.
ya udah nanti aku jelasin di kelas. "
panggilan pun terputus.
"satu jam lagi aku ada mata kuliah seseorang harus ada di sini untuk menemani dia jadi adel atau bram. " bunga.
" aku saja bunga....
biarkan mas bram mengantar kamu saja. " adel.
" ya sudah segera kabari aku jika dia sadar. "
" em...
baik lah...
kau pergi dulu adel. " bunga
" ya.... " adel.
" bram ayo berangkat. " bunga.
" baik nona....
bak adel saya tinggal untuk mengantar nona. " bram
" ya pergilah mas bram. " adel.
bram dan adel segera pergi dari ruangan VIP itu.
" bram..... "
" ya nona.... "
" mengapa kamu berjalan di belakangku. " tanya bunga.
" jika di depan maka saya bukan bodyguard nona dan lagi saya tidak akan melihat nona untuk keamanan nona jika saya di depan. " ujar bram.
" lalu mengapa kamu tidak berjalan di sampingku saja. " tanya bunga lagi.
" tidak pantas nona yang pantas berjalan beriringan dengan nona hanya ayah nona tau ke kasih nona. " jawab bram.
" orang ini punya jawaban dari semuanya. " gumam bunga di hatinya.
"hah...
ya sudah terserah kamu. " bunga.
setibanya di mobil seperti biasa bram akan membukakan pintu untuk bunga. setelah bunga masuk bram juga segera masuk lalu mobil segera melaju kembali.
lama dalam perjalanan kini bram menghentikan mobil. bunga bingung dengan apa yang di lakukan bram mengapa berhenti.
" paket lengkap satu. " ujar bram pada seorang pelayan setelah membuka kaca mobil.
" eh... apa dia lapar ya.... " gumam bunga tapi kembali mengabaikan itu.
tidak lama. " silahkan nona saya rasa ini sudah siang dan nona masih belum makan sian jadi silahkan di makan. " ujar bram.
" kamu membeli ini untukku. " ujar bunga kaget dan sedikit tersentuh karena ini pertama kalinya seseorang perhatian padanya selain ayahnya.
" iya nona. " bram.
" lalu kamu. " ujar bunga kemudian menerima apa yang bram berikan.
" saya gampang nona. " ujar bram.
bunga tidak menjawab tapi malah membuka kaca mobil. tolong paket lengkap satu lagi. " ujar bunga.
" baik silahkan tunggu sebentar. " ujar pelayan itu.
tak lama paket itu sudah siap bram segera menerimanya dan melakukan pembayaran.
" ini nona. " bram.
" untuk kamu. " bunga kemudian mulai menyuapi mulutnya.
" eh... tapi nona. " bram
" itu perintah. " bunga
" baik lah nona. " bram pasrah. ada rasa kagum di hati bram di perhatikan oleh bunga yang merupakan seorang wanita cantik .
" *bram kendalikan dirimu ingat siapa kamu ini hanya antara majikan dan pelayan tidak lebih. " hati bram kemudian mobil kembali melaju.
" bram ini baik dan perhatian ternyata. " hati bunga merasa tersentuh dengan tindakan bram*.
mobil kini melaju dengan kecepatan sedang menuju universitas tempat bunga belajar bunga masih menikmati makanan yang bram beli.
hingga sekitar 45 menit kemudian mobil sudah tiba di Universitas bram segera memarkirkan mobil di tempat parkir khusus milik bunga.
alfin yang sudah menunggu kedatangan bunga segera akan mendekat tapi ketika melihat seorang peria yang keluar dari mobil bunga alfin menghentikan langkah.
" eh apa dia anak baru...
tapi itu mobil bunga jadi siapa dia mengapa dia turun dari mobil bunga. " gumam alfin
bunga pun keluar setelah bram membukakan pintu di sana juga sudah ada dua mobil sahabat bunga.
" bram kamu bisa pergi tidak perlu menungguku karena aku mungkin masih lama. " ujar bunga.
" tidak maslah nona sudah menjadi tugas saya jadi nona tidak perlu pikirkan. " bram
" ya sudah terserah kamu saja. " ujar bunga.
alfin yang dari jauh melihat bunga berbicara dengan bram sedikit kesal alfin segera saja mendekati keduanya.
" hey....
bunga.... " ujar alfin.
" ya..... " jawab bunga.
" siapa dia bunga. " tanya alfin dengan tatapan sinis pada bram.
bram sendiri tersenyum mengingat kejadian semalam.
" apa kelanjutan dari malam itu aku penasaran sekali. " ujar bram di dalam hatinya.
" oh di orang papa yang di minta untuk menjaga ku. " jawab bunga.
" hanya seorang pelayan rupanya....
hey ingat akan status mu yang hanya seorang pelayan jangan sampai kamu melebihi batasan itu jika tidak kami akan berhadapan dengan ku. " ujar alfin dengan nada permusuhan. "
" maaf saya tidak mengerti dengan yang Anda katakan dan saya juga tidak pernah berfikir untuk melewati batas. tapi yang saya heran anda ini siapa nona bunga. " ujar bram dengan suara santainya dan di juga santai sekali.
" kamu....
asal kamu tau nama ku alfin aron dari keluarga aron dan asal kamu tau aku ini adalah.... "
" sudah lah... alfin kamu ini apa apaan coba main ancam orang sembarangan. " ujar bunga memotong ucapan alfin.
" ini demi kebaikan kamu bunga aku takut pelayan ini akan melewati batas. "
" sudah terserah kamu aku tidak peduli. " ujar bunga.
"alfin akan berulah jika aku biarkan lebih baik aku segera pergi saja. " ujar bunga dalam hati
" ah yasudah...
bunga kamu ada kelas kan hari ini ayo aku akan antar kamu ke kelas. " ujar alfin dengan ramah