NovelToon NovelToon
JURUS-JURUS TERLARANG

JURUS-JURUS TERLARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Dimana masih ada konsep pemenang, maka orang yang dikalahkan tetap ada.

SAKA AKSARA -- dalam mengemban 'Jurus-Jurus Terlarang', penumpas bathil dan kesombongan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKSARA 20

Faaz akan berangkat ke Singapura langsung dari rumah sakit pusat kota Depok. Semua berkas rujukan telah usai dibuat Fahmi dengan bantuan Hanggini, tinggal menunggu kesiapan Faaz.

Tugas Saka sekarang adalah pergi ke Kampung Jenggalaーrumah Faaz, untuk mengambil segala keperluan berupa pakaian dan lainnya yang akan dibawa Faaz ke negara tetangga.

Diantar Fahmi dengan motornya, sekarang Saka dan pria itu sudah memasuki gang.

Beberapa jarak tersisa menuju sampai ke kediaman ....

"Stop dulu, Bang!"

Tepukan tangan Saka di pundaknya otomatis menghentikan laju motor yang dikendarai Fahmi, pria sepupunya Faaz itu lantas bertanya, "Ada apa, Sak?!"

 Telunjuk Saka melewati wajah Fahmi dari samping, memanjang ke depan. "Itu ... mereka itu siapa, Bang?"

Lama tinggal di kampung itu, Saka tak pernah sekali pun melihat mereka.

Dari ujung telunjuk Saka, Fahmi menyorot setitik arah di depan sana. "Iya ya, Sak. Kok berenti di depan pager rumah Faaz? Ampe gerombolan gitu?"

Ternyata Fahmi pun tak mengenali, jadi orang-orang itu bukan saudara mereka.

Jeep hitam, menurunkan segerombol pria dengan tampang-tampang tak bersahabat, memasuki kediaman Faaz setelah beberapa saat menelisik ke dalam dan mereka saling melempar pandang.

“Kok perasaan Bang Fahmi gak enak ya, Sak?"

“Saka juga, Bang.”

Sepemikiran, akhirnya Saka yang membuat keputusan, “Bang Fahmi tunggu di sini. Saka samperin ke sana.”

“Eh, jangan, Sak! Gimana kalo mereka bukan orang baek-baek! Tampangnya aja serem semua.” Fahmi tak setuju, tapi Saka sudah turun dari boncengan.

“Gak apa, Bang. Saka intip dari pinggir pager aja dulu. Kalo beneran ada yang gak beres, Saka tereak.

Fahmi diam berpikir. Dia sangat tahu, Faaz punya banyak musuh di masa lalu, jadi bukan tak mungkin orang-orang itu pun bagian dari musuh yang disebutkan.

Kelamaan mikir, Fahmi baru sadar kalau Saka sudah gerak menjauh.

“Sak! Saka!” seru panggilnya, seraya melambai-lambai tangan berusaha mencegah.

Sayangnya Saka sudah tidak bisa dicegah.

“Anak itu beneran mirip Faaz, suka gak dengerin apa yang gua bilang!” Akhirnya Fahmi yang lumayan penakut ini hanya mengalah.

Di posisi Saka.

Langkah terayun pelan dengan gerakan mengendap ala pencuri. Seperti yang dikatakannya pada Fahmi, akan mengintip dulu dari luar pagar yang terhalang pohon pepaya jepang.

Terlihat, mulanya orang-orang itu mengetuk, sampai tiga kali mengulang tidak ada sahutan, lalu berubah jadi gedoran.

“Lampunya gelap, kayaknya ini rumah kosong," kata salah seorang sambil mengamati melalui celah gorden, mengintip di kaca ke bagian dalam.

“Tapi bener 'kan ini rumahnya?” tanya satu lainnya sambil melihat-lihat samping bersebrang posisi Saka.

“Bener kok. Kampung Jenggala, RT 5 RW 2 nomor rumah 78.” Lainnya menjawab sembari melihat ke bagian panel nomor rumah di samping pintu.

Jumlah mereka lima orang.

Satu yang sedari tadi diam, akhirnya membuat keputusan.

“Kalo bener ini rumahnya, kenapa harus nunggu yang punya. Kita gak punya waktu! Bos akan marah kalo yang kita lakukan cuma bergosip.”

BRAK!

Saka terperanjat. Orang itu mendobrak pintu. Hanya sekali saja pintu sudah melebar, kalah oleh tendangan.

Kemudian mereka langsung menyerbu rumah.

“Cari di mana pun! Sisir semua ruangan! Kalo ada yang menghalangi, hajar!"

Seruan itu cukup jelas untuk sampai ke telinga Saka. “Sebenernya apa yang mereka cari?"

BRAK BRUK PRANG BRAK!

Dalam sesaat, bunyi-bunyi gaduh dari dalam rumah mengempas kebisuan malam.

“Bisa ancur rumah Bang Faaz.” Saka cemas, lalu berpikir, setelah meraih hasil berupa keputusan singkat, dia menegakkan badan. “Masa iya gua biarin aja.”

Keputusannya adalah ....

HAP!

Melompati pagar dan mendarat tanpa suara debam dari kakinya. Jika melalui pintu utama pagar, akan kelihatan dari dalam rumah, karena Saka punya sebuah cara.

“Gua matiin dulu lampunya.”

TAK!

Listrik rumah itu dimatikan Saka melalui kilometer yang ada di luar.

“Woy! Mati lampu!”

Mereka yang di dalam sekejap gaduh, pasti mengira lampu mati karena pemadaman.

“Pake senter hape, Bodoh! Kita harus cepat temukan bukunya!”

Melebar mata Saka sekarang, langsung paham apa yang dicari mereka. “Jadi ini yang dimaksud Bang Faaz. Orang-orang ini incer bukunya. Dan dipastiin, mereka orang-orang Agra Badawi.” Ingat nama itu yang menghancurkan masa depan Faaz, tatapan anak muda ini menjadi kelam.

Tidak banyak waktu untuk main asumsi yang jelas kurang faedah, Saka mengepalkan dua telapak tangan, lalu melangkah ke dalam rumah dengan kepercayaan diri sepenuh langit.

Satu orang tengah mengacak-acak nakas, semua benda di sana dibuat jatuh berserak di atas lantai termasuk tempat lilin kesayangan Faaz.

Lalu ....

JEDAG!

BRUK!

“Hey! Kenapa tendang gue, Sialan!"

Dalam keremangan karena ponsel dengan senter menyala ikut terlempar, orang ini mengira diserang rekannya sendiri.

Di titik-titik berbeda, yang lain yang tengah melakukan hal serupaーmencari secara acak, langsung melengak mendengar teriakan dari ruangan tengah.

“Kenapa tu si Brewok?!"

“Gak tahu gua. Paling kesandung."

“Ya udah terusin cari.”

Percakapan dua orang ini terjalin di dalam kamar paling pojok berdekatan dapur, ruang kamar Faaz.

Tapi suara itu terdengar lagi, suara pukul dan erangan sakit dari ruangan tengah.

Satu yang dari dapur tergopoh. “Kenapa sih, lu?!” tanyanya, lalu melebarkan mata saat dia dapati rekannya sudah dalam keadaan nahas tak sadarkan diri. “Wok!”

Baru dia akan berjongkok untuk memastikan keadaan rekan bernama Brewok ....

DAG!

Sebuah tendangan mendarat di punggungnya hingga tersungkur membentur sebuah meja. Auto mengaduh sakit.

“Bajingan!” teriaknya, menoleh dan mendapati sesosok laki-laki berhoodie hitam berdiri menjulang di dalam remang.

Saka!

Sebat dia maju mengindahkan pria kedua.

Kali ini, orang itu berhasil bangkit. Pergulatan terjadi hingga memancing tiga orang lainnya berkumpul ke tengah ー posisi Saka.

“Wah, siapa keparat ini?!”

Saka bangkit menegakkan badan setelah menumbangkan orang kedua, hadapnya kemudian dia luruskan ke satu arah di mana tiga pria lainnya berjejer.

“Muka tua semua, tapi akhlak kek bocah autis. Acak-acak rumah orang gak pake otak.”

Dari suara mudanya, bisa tertebak sebanyak apa usianya di muka bumi.

Kalimat-kalimat songong yang diucapkan Saka itu tak lantas membuat tiga orang yang tersisa ini tercoreng harga dirinya. Mereka sudah biasa.

“Siapa bocah sinting ini?”

“Yang jelas dia mau dipukul.”

“Jangan panggil aku anak kecil, Paman!" Saka berlagak, meniru tokoh kartun India anak kesayangan Ladu Singh yang di tipi itu.

“Gak guna kalian ajak bicara! Cepet bekuk dia!”

Langsung dua orang maju menyerang Saka dua detik setelah komando gertakan dari pria yang sepertinya punya posisi lebih tinggi dari keempat rekannya.

Saka langsung bermain kecepatan tangan, menangkis kiri dan kanan serangan pukul dua orang pria yang belum pantas disebut tua. Sesekali kakinya juga ikut berperan.

Semua barang-barang dalam ruangan semakin kacau berserak-serak meninggalkan posisi baik.

Tidak butuh waktu lama untuk Saka menumbangkan dua orang itu. Mereka terpental ke dua titik berbeda dengan jarak ambruk setengah menit.

Sisa satu orang lagi.

"Bocah SIALAN!"

Membawa kesiapan, pria terakhir itu maju menyerang Saka. Sebuah meja kayu diangkatnya ke atas kepala, lalu dilemparkan ke arah Saka.

BRAKKK! PRANGG!

Meleset, berakhir membentur kaca jendela dan memecahkannya.

“Bajingan kecil!”

1
Be___Mei
susuk nggak tuh kwkwkwkw
Be___Mei
kwkwkwkwkwk selamat bergabung dalam hiruk pikuk dunia cinta yang membagongkan, Sak 🤣🤣 Liona, Gendhis, semoga nggak ada cewek lain yang pengen ketemu kamu langsung kek Liona sekarang yaaa 🤭🤭
Be___Mei
Pasti canggung banget ketawanya saka 🤣🤣
Be___Mei
Bau bau persaingan dua wanita mulai kecium. Semoga jalan cintamu nggak kayak trek ninja Hatori
Be___Mei
Lailahailallah, jadi serius mau langsung cap neng Gendhis pacar kamu, Sak? Sat set banget 🤣🤣
Be___Mei
Sak, woi!! Ini bagian dari rencana ape gimana nih? PD banget ente 🤣🤣
Be___Mei
Bisnis Garam cina? 😶
Be___Mei
Tarung dulu deh baru komentar. Ini contoh manusia liat produk dari bungkusnya doang
Batsa Pamungkas Surya
ini mantap banget
Wan Trado
bingung kan sak..?? gendhis atau liona yg menawarkan diri..??
sama-sama beresiko dan bermuara pada satu orang.. yordan..
Wan Trado
sak..?? sak semen kahh..?? 🤣
Batsa Pamungkas Surya
dan.... besok jawabnnya
Batsa Pamungkas Surya
ada misi apakah si Grayon kok menampakkan diri?
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Liat2 aja, Kak🤣
total 1 replies
Wan Trado
sejauh ini alur berjalan baik, tidak bertele-tele.. intrik dan misteri tersedia dalam kondisi realita, kondisi pertempuran dan keilmuan beladirinya juga dapat diterima logika.. namun hati-hati dalam mendapatkan kesaktian jangan terlalu dibuat sangat luarbiasa, mengingat usia saka yg masih muda sudah mampu berilmu sangat tinggi melampaui lawan-lawan yg sudah mendalami ilmu tahunan.. buat bertahap atau diadakan percepatan saka sudah menjadi lebih dewasa..
🙏
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Muda bukan tolak ukur lemah atau kuatnya individu, bukan patokan bodoh atau cerdas, bukan juga mentah dan matangnya pola pikir seseorang. Usia dewasa hanya perkara angka, bukan jaminan pengalaman seseorang bisa sebaik yang [mungkin] memangku anugerah. Anugerah yang bahkan bisa saja didapat sejak dalam kandungan. Di dunia ini gak ada yg mustahil meskipun bertentangan dengan logika.

Dan satu lagi ... It's just fiction.

Buat kakak yang baik dan kerena abis, makasih sarannya, sangat aku terima.
Makasih taburan bintangnya, dan makasih juga buat bergelas2 kopi yang bikin melek itu.😍😜

Saranghaeyo..🥰
total 1 replies
Wan Trado
ga keliatan juga senyum sinisnya, kan pake masker... 😁
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Gak tau kenapa, sistem lagi sentimen banget. balasan komentar aku semuanya kena hide🥴
total 1 replies
Be___Mei
Shiva shiva shiva kwwkkwkw
Be___Mei
ngenes cinta modelan begini, kasih tak sampai lebih parah dari Mangu Yara sama Jefrey 🥺
Be___Mei
Bukan kadang aja mak, selalu jahat buat korban KTP pinjol 😅🤣🤣
Be___Mei
Ohh, jadi si Yordan ini introvert sikopet yang cintanya ketahan karena Liona sukanya sama Gege. Bahaya sih otaknya, Gege happy dikit auto kebakaran hatinya. Kudu di ruqyah mak ni anak 😱
Be___Mei
'P' nggak tuh 😭 gedeg banget kalo ada yang chat pake pe gini. Kayak nggak ada salam baik gitu lhoooo
𝕸𝖆𝖌𝖎𝖘𝖓𝖆: Sama, Mak.
Sepanjang miara WA, sekalipun belum pernah aku pake 'P' buat ngechat orang
kalo Liona di sini kan genZ🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!