NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

GAIRAH CINTA JANDA BERSEGEL

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Kapan kau akan memberi kami cucu!!"

Hati Sherly seperti di tusuk ribuan jarum tajam setiap kali ibu mertuanya menanyakan perihal cucu padanya. Dia dan Bima sudah menikah selama hampir dua tahun, namun belum juga dikaruniai seorang anak.

Sherly di tuduh mandul oleh Ibu mertua dan kakak iparnya, mereka tidak pernah percaya meskipun dia sudah menunjukkan bukti hasil pemeriksaan dari dokter jika dia adalah wanita yang sehat.

"Dia adalah Delima. Orang yang paling pantas bersanding dengan Bima, sebaiknya segera tandatangani surat cerai ini dan tinggalkan Bima!!"

Hadirnya orang ketiga membuat hidup Sherly semakin berantakan. Suami yang dulu selalu membelanya kini justru menjauh darinya. Dia lebih percaya pada hasutan sang ibu dan orang ketiga. Hingga akhirnya Sherly dijatuhi talak oleh Bima.

Sherly yang merasa terhina bersumpah akan membalas dendam pada keluarga mantan suaminya. Sherly kembali ke kehidupannya yang semula dan menjadi Nona Besar demi balas dendam.

Lalu hadirnya sang mantan kekasih mampukah membuka hati Sherly yang telah tertutup rapat dan menyembuhkan luka menganga di dalam hatinya?! Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

-
-

Hanya cerita cerehan, semoga para riders berkenan membaca dan memberikan dukungannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Hari Bahagia

Sherly masih belum percaya kalau dia menikah. Rasanya tadi siang dia masih berstatus sebagai Janda, dan malam ini statusnya telah berubah. Rasanya semua itu seperti mimpi.

Sherly melihat dirinya di cermin dan dia masih menggunakan gaun pengantinnya. "Apakah ini nyata, atau aku sedang bermimpi?" Ucap Sherly sambil mencubit pipinya sendiri berkali-kali. "Aww, sakit!!" Gadis itu menjerit. Sakit, artinya ini bukan mimpi.

Cklekk..

Sherly menoleh setelah mendengar suara decitan pintu di buka. Sosok Rey yang masih dengan balutan jas hitamnya memasuki ruangan sambil mengurai senyum lebar. Kemudian Sherly beranjak dan menghampiri pria yang telah resmi menjadi suaminya itu.

"Kenapa kau kemari, apa semua orang sudah pulang?"

Rey menggeleng. "Aku kemari justru untuk memanggilmu. Orang tua dan kakakmu menunggu dibawa, dan ingin sekali bertemu dengan putri tercintanya." Ucap Rey.

Mata Sherly sontak membelalak. "Apa?! Mereka ada disini?! Bagaimana mungkin, bukankah kita tidak menghubungi mereka?" Sherly menatap Rey penuh tanya.

Rey maju dua langkah lebih dekat. "Bagaimana pun juga ini adalah acara yang sangat suci dan sakral. Dan kau pasti akan sangat sedih jika pernikahanmu tidak dihadiri oleh mereka. Itulah kenapa aku meminta mereka bertiga untuk datang." Tutur Rey menjelaskan.

Sherly menyeka air matanya lalu berhambur ke dalam pelukan suaminya. "Aku tidak tau harus berkata apa lagi, terimakasih Rey. Kau adalah pria terbaik yang pernah ada di dalam hidupku." Rey tersenyum. Dia mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Sherly.

"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan. Sebagai suamimu, bagiku adalah kebahagiaanmu yang paling penting."

"Lalu bagaimana dengan orang tuamu?! Bahkan Ibumu masih belum menerimaku hingga detik ini." Sherly mengangkat wajahnya dan menatap Rey dengan sedih.

Rey menyeka air mata yang ada di pipi Sherly lalu menggeleng. "Tidak perlu memikirkan mereka, dan aku tidak akan menjadikan mereka terutama mama sampai menyakitimu. Ya sudah, ayo turun sekarang. Jangan membuat mereka menunggu terlalu lama." Ucap Rey, Sherly mengangguk.

"Baiklah."

-

-

Bima menatap sepasang pengantin baru yang tampak bahagia. Entah kenapa hatinya terasa begitu sesak melihat kebahagiaan pasangan itu yang pastinya adalah Rey dan Sherly.

Saat melihat mereka di boutique, Bima memutuskan untuk mengikuti kemana mereka pergi. Dan ternyata mereka pergi kesebuah gedung untuk melangsungkan pernikahan. Acara sakral itu memang tidak dihadiri banyak tamu undangan, namun mereka terlihat sangat bahagia.

Bima menekan dada kirinya yang terasa sakit. Bukankah dia telah merelakan Sherly dan memilih wanita yang dicintainya, tapi entah kenapa hatinya sangat sesak ketika melihat Sherly bersanding dan bahagia bersama orang lain.

"Aku perhatikan kau terus melihat pasangan yang sedang berbahagia itu. Apa kau mengenalnya?" Tegur seorang pria yang kebetulan duduk tak jauh darinya.

Bima menoleh dan menatap pria setengah baya itu sedikit datar. "Ya, wanita yang menikah itu adalah mantan istriku. Kami bercerai 7 bulan lalu karena sudah tidak lagi sejalan dan aku mencintai wanita lain." Jawabnya.

"Lalu kenapa kau sekarang terlihat sedih melihat mereka bahagia? Apa yang masih kau harapkan dari pernikahan yang telah hancur? Jika Tuhan tidak menakdirkan kalian untuk berjodoh. Meskipun pernikahan yang sudah bertahan selama puluhan tahun pun pasti akan berantakan."

Bima kembali menatap mereka berdua. Saat ini Sherly sedang berpelukan bersama wanita yang dia ketahui sebagai ibu kandung gadis itu. Dan berapa bodohnya Bima yang tidak tau jika sebenarnya Sherly bukanlah orang yang berasal dari keluarga tak berada apalagi seorang gadis kampung.

Dan orang tua yang menikahkan mereka dulu adalah orang yang sengaja Sherly sewa untuk menjadi orang tuanya. Rupanya Sherly tidak ingin statusnya sebagai seorang Nona besar diketahui lalu dimanfaatkan oleh dia dan keluarganya yang haus akan harta.

"Maaf, aku harus pulang. Mungkin istriku sedang menungguku di rumah." Bima bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.

Mungkin memang sudah saatnya dia melepaskan masa lalunya. Karena kebahagiaan telah menanti dirinya bersama Delima.

-

-

Nyonya Ivanka tak kuasa menahan air mata harunya. Akhirnya putrinya menemukan pria yang mungkin saja akan menjadi cinta sejatinya. Melihat bagaimana tulusnya Rey membuat Nyonya Ivanka sangat yakin jika dia bisa membahagiakan putrinya.

Sherly menyeka air mata yang menetes di wajah cantik ibunya. "Apa yang Mama tangisi? Putrimu ini sekarang sudah bahagia." Ucap Sherly sambil tersenyum.

"Kau salah paham, Sayang. Mama bukan menagisimu, tapi kakakmu yang sampai sekarang masih sendiri. Usianya sudah 35 tahun, tapi dia belum juga mendapatkan jodohnya. Dan Mama takut jika dia jadi bujang lapuk." Jelas Nyonya Ivanka.

Sherly langsung cengo setelah mendengar alasan ibunya menangis. Tapi tidak mengherankan juga sih, mengingat jika kakaknya yang sampai sekarang belum menemukan pasangannya.

"Mama tenang saja, aku akan membantu Kak Steve untuk segera mendapatkan pasangan. Kebetulan aku memiliki banyak kenalan dan teman wanita, semuanya cantik-cantik."

"Bagus, bagus, Mama sangat mendukungnya. Kau memang harus membantu kakakmu. Mama hanya takut dia jadi bujang tua."

Steven menggaruk tengkuknya frustasi setelah mendengar pembicaraan ibu dan adiknya. Lalu ia menghampiri mereka berdua dengan wajah memelas.

"Ma, berhenti memaksaku untuk segera menikah!! Aku ini masih ingin menikmati masa mudaku yang indah ini. Aku belum siap jika harus menjadi kepala rumah tangga dan hilang kebebasan. Dan kalau Mama mendambakan seorang cucu, Mama bisa bisa memintanya pada Sherly dan Rey. Mereka pasti bisa memberinya padamu," ujar Steven panjang lebar.

Tukkk...

Dan sebuah pukulan keras mendarat mulus pada kepala Steven. "Dasar anak tidak berguna, bagaimana bisa kau memiliki pemikiran sedangkal itu?! Kapan kau bisa berbakti pada orang tua!!"

"Ma, ampun Ma. Jangan memukulku lagi!!" Teriak Steven dan langsung menyita perhatian semua orang yang berada di gedung pernikahan.

Semua orang tertawa dan mereka terhibur dengan. Sedangkan Sherly hanya bisa mendengus dan menggelengkan kepala melihat tingkah ibu dan kakaknya. Namun detik berikutnya sudut bibirnya tertarik ke atas.

Hari ini semua orang begitu bahagia. Dan Sherly berharap kebahagiaan semacam ini akan berlangsung selamanya. Tanpa ada orang ketiga dan benalu dalam pernikahannya dan Rey. Meskipun Sherly sendiri tidak yakin akan hal itu. Mengingat bagaimana bencinya Nyonya Veronica pada dirinya.

"Semua akan baik-baik saja." Sherly menoleh. Sudut bibirnya tertarik ke atas. Lalu dia menyandarkan kepalanya pada dada bidang pria yang kini berstatus sebagai suaminya.

Gadis itu mengangguk. "Ya, aku juga berharap begitu." Sherly tersenyum simpul. Dia meremas lengannya sendiri. Sherly sedikit gelisah.

Dalam hatinya, Sherly terus berharap, semoga suatu saat nanti hati Nyonya Veronica bisa terbuka dan menerima dirinya sebagai menantu dalam keluarganya. Meskipun kemungkinannya sangat kecil.

-

-

Bersambung.

1
Marvina
Kayanya maksudnya mutiara ya thor?
Khairul Azam
emang banyak penulis yg ngadi ngadi gak masuk akal, mereka awalannya saling cinta kq bosa nikah selama itu blm disentuh. bener sih cuman novel tp klo novel gak berlogika ya aneh
guntur 1609
kena tula kalian kan. selama ni Bima yg seharusnya di bela ( sherly) ni yg gak seharusnya di bela malah dibela. dasar begok
guntur 1609
rasain kalian
guntur 1609
mampus kau Bima. rasain kau. gak tahu ja kalian kalau sherly orang kaya
Kusii Yaati
dahlah bim ceraikan saja delima, istri model gitu masih kau pertahankan...
Kusii Yaati
heleh jadi jalang aja bangga banget 😒
Kusii Yaati
bima goblok
Kusii Yaati
pengen tertawa aq 🤣
Kusii Yaati
kamu saja bisa membawa tamu seorang wanita kerumah dengan santai dan tidak merasa bersalah, kenapa giliran Serly yang membawa tamu cowok kamu marah2 .... nggak jelas banget 😒
Kusii Yaati
kalau aq jadi Serly juga ogah di suruh mencuci pakaian kakak iparnya 😏
Kusii Yaati
bagus Serly aq suka gayamu... lanjut Thor
A&R
bagus
Rebecca Jaimin
keep strong girl
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!