AKU SARANIN BUAT BACA DUREN SAWIT 👉GEGANA SANG PENJINAK HATI👉CINTA UNTUK NAGARA TERLEBIH DAHULU BIAR CERITANYA NYAMBUNG OKE
Pria tampan akan kalah oleh pria humoris, pria humoris akan kalah oleh pria kaya, pria kaya akan kalah oleh pria yang bisa membuat wanita nyaman, dan dari ke 4 nya pasti akan kalah oleh pria tampan, humoris, kaya sudah begitu bisa bikin nyaman lagi. Dan itu semua ada didalam diri Barata Adam Prayoga
Tapi tidak bagi Tata, gadis yang berhasil menjadi operator hati Barata, Gadis yang sedikit pendiam itu hanya memandang aneh pada Bara yang selalu banyak bicara saat bersamanya.
Tata yang berulang kali hatinya dipatahkan oleh sang kekasih, akankah Bara mampu menakhlukan gadis dingin itu? dan menjadikan Tata Operator Hati miliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kulitmu Lebih Eksotis
Agatha menganggukan kepalanya dan sudah membuka pintu mobil, sedangkan Alvian masih terdiam. Ada rasa tidak rela saat nanti melihat Agatha duduk berdampingan dengan pria lain.
"Bukannya dibelakang juga Agatha masih bisa menunjukan jalannya nanti?"
Bara menoleh kearah Alvian, tatapan pria bertatto dipunggungnya itu terlihat datar persis dengan tatapan sang Ayah kalau dia tidak menyukai seseorang.
"Kalau begitu silahkan anda saja yang membawa mobil ini, saya yang akan duduk dibelakang."
"Ah tidak, biar anda saja yang membawa mobil dijalan mengerikan ini. Saya yang akan duduk dibelakang."
Alvian segera turun dari dalam mobil, sementara diluar sana Agatha sudah siap masuk kedalam mobil.
"Sudah siap?"
Agatha menganggukan kepalanya, begitu juga kedua orang yang sedang duduk bersebelah dibelakang mereka.
"Kenapa bukan Agatha saja yang membawa mobil ini, dengan begitu saya bisa duduk didepan dan Agatha tidak perlu menunjukan jalan pada anda."
Bara yang hendak menyalakan mesin mobil itu terlihat mengurungkan niatnya, Bara menatap kearah Agatha yang terlihat tengah mengotak atik layar gadget yang diberikan oleh Ikhsan tadi.
"Kamu bisa membawa mobil ini?"
Agatha menoleh kearah Bara dan Alvian, dan setelah itu dia menggelengkan kepalanya.
"Tidak! tapi kalau Pak Alvian ingin segera bertemu dengan malaikat maut tidak masalah biar saya yang akan menyetir."
"Tidak tidak, biar si pengawas ini saja yang bawa, kayaknya dia sudah biasa membawa mobil dijalan buruk seperti ini."
Bukannya tersinggung Bara malah menerbitkan seringai tipisnya, sedangkan Agatha terlihat kembali fokus pada gadgetnya. Agatha tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan oleh kedua manusia yang ada dibelakangnya itu.
"Belok kanan Pak!"
Bara menurut, pria itu memutar kemudinya untuk berbelok masuk kedalam area hutan sawit dan perkebunan pohon karet.
"Loh tangan kamu kenapa Via?"
Alvian meraih punggung tangan Elvia yang terlihat memerah seperti terbakar.
"Ini tidak apa apa Mas, tadi kepanasan sedikit kok."
Bara yang terlihat fokus menyetir pun sedikit mengintip kedua orang itu lewat spion dalam.
"Nanti kita obati ya biar gak nimbulin bekas hitam."
Barata menyunggingkan senyuman tipisnya melihat inreraksi kedua anak manusia itu. Sementara Agatha, gadis itu terlihat diam namun dia juga tidak buta serta tuli, Agatha mampu melihat semua interaksi antara kekasihnya dan adik tirinya itu dibelakang.
"Kulit kamu bagus Ta, aku gak pernah lihat kulit seeksotis milik kamu dikota asalku. Kalau kulit putih sudah biasa buat aku, tapi kalau kulit eksotis seperti kamu aku belum pernah melihatnya."
Agatha mengerenyitkan dahinya mendengar ucapan Barata yang tiba tiba. Apa lagi pria itu membahas kulitnya, eksotis katanya? ini bukan eksotis ganteng tapi gosong. Ingin rasanya Agatha berteriak keras pada pria yang tengah tersenyum polos padanya.
"Ini gosong Pak, bukan eksotis."
"Tapi saya suka yang eksotis atau gosong apalah itu, lebih kelihatan sexy dan tangguh dari pada yang putih dan takut matahari."
"Kayak Pak Bara?"
Bara berdecak mendengar ucapan Agatha, niatnya untuk memuji malah gadis itu menyindirnya.
"Apa kamu lihat saya takut matahari? enggak kan, biarpun saya berjam jam dibawah sinar matahari kalau kulit putihnya original gak akan merah apa lagi gosong."
Agatha menganggukan kepalanya mendengar ucapan Barata, Agatha bahkan menarik sudut bibirnya sedikit dan itu tidak disadari oleh siapa pun disana.
"Belok kiri!"
"Perasaan kamu kerjanya didalam eksa, kenapa bisa gosong?"
"Kulit saya memang sudah kuning langsat dari asalnya Pak, ditambah sinar matahari jadi tambah gosong. Saya juga tidak pernah perawatan kayak gadis lainnya, bukan tidak mampu tapi tidak sempat."
Bara menganggukan kepalanya, sementara pria yang ada dibelakang mereka berdua terlihat menatap tidak suka pada Bara yang sangat terlihat akrab dengan Agatha.
"Sepertinya aku akan memberi kamu jatah cuti biar kamu bisa kesalon, nanti aku memberi tahu Ikhsan dulu ya."
ALVIAN SAPUTRA
ELVIA MAHARANI
love you lah ....
kmarin baca yg reina ilham dg gara lovy.. full baper....