NovelToon NovelToon
Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Legenda Pedang Chen Li (Dewa Ilusi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Spiritual / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Tiga Roh Penjaga datang dengan membawa sejumlah misteri. Dari medali, koin, lonceng misterius, sampai lukisan dirinya dengan mata ungu menyala, semuanya memiliki rahasia yang mengungkap kejadian masa lalu dan masa depan. Yang lebih penting, panggilan dari Kaisar Naga yang mengharuskan Chen Li menjalankan misi yang berkaitan dengan pengorbanan nyawa, sekaligus memperkenalkan peluang rumit tentang kondisi Mata Dewanya.

Dengan ditemani dua murid, mampukah Chen Li memecahkan misteri tersebut, sekaligus menyelesaikan misi dari Kaisar Naga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. ~ Kabar Dari Balik kabut

Chen Li menutup Kitab Pengetahuan Langit. Nafasnya berat. Semua petunjuk mengarah pada Klan Bayangan, namun justru membuatnya merasa seperti berjalan di labirin gelap. Siapa dalang sebenarnya di balik semua ini? Dan kenapa Naga Guru menghilang tepat di saat yang krusial?

Dia memutuskan untuk beranjak keluar dari pagoda. Tanpa kehadiran Long Yi dan Naga Tua, Chen Li yakin Long Jin akan semakin berulah. Ambisinya untuk mendapatkan posisi tertinggi di klan Naga Langit begitu tinggi. Dia sudah lama merencanakan hal ini, bahkan tidak tanggung-tanggung meminta bantuan Pihak sesat untuk mencapai tujuannya.

"Aku akan mengurus Long Jin nanti." Saat melangkah keluar dari Pagoda, dua penjaga yang di temuinya, Long Mi dan rekannya menghampirinya dengan wajah bersalah. "Chen Li, tentang Naga Guru tadi..."

Chen Li mengangkat tangan. "Bukan salah kalian, Senior." Chen Li memasang senyum ramah. Dia hendak melangkah pergi, namun sejenak menghentikan langkahnya dan berbalik menoleh ke arah dua Naga Penjaga itu.

"Senior, apakah kalian merasakan akhir-akhir ini ada yang salah dengan istana?" Chen Li mencoba memastikan sebuah tebakan yang ada dalam kepalanya. Bahwa sebuah desain rumit yang menjerat istana akhir-akhir ini tidaklah begitu dirasakan oleh sebagian besar penghuninya, apalgi untuk dua penjaga yang notabene hampir Idak pernah meninggalkan pintu masuk pagoda.

Keduanya saling berpandangan dan sama memasang wajah bingung lalu menggelengkan kepala.

Chen Li tersenyum kecil. Sesuai dugaannya. Dia kemduian berbalik, setelah permisi ke dua senior Naga itu, berniat langsung menuju gerbang utama. Namun, langkahnya terpaku saat hampir mencapai gerbang. Dari balik pilar, seorang pelayan muda yang wajahnya pucat menghampirinya dengan tergopoh-gopoh. Chen Li mengenalinya, itu adalah An Yi En, pelayan yang ditugaskan melayaninya selama dia di istana.

"Tuan Chen! Ini... ini..." bisik An Yi En, suaranya bergetar ketakutan. Tangannya yang gemetar menyodorkan sepotong kain sutra berwarna gelap, yang tampak sobek dari ujung jubah seseorang. "Aku... aku menemukan ini di dekat kamar Tuan Long Yi, tersangkut di sudut dinding yang biasanya tidak dilewati siapa pun. Ada... ada bau aneh di sana, bau seperti logam dan bunga layu..."

Chen Li menerima kain itu. Jarinya menyentuh permukaannya, dan dia langsung merasakan sisa energi yang membuat kulitnya merinding, energi yang gelap, asing, dan sama sekali bukan milik warga Naga Langit. Ini adalah energi yang sama yang sempat dia curigai menghilang di ruang bawah tanah.

Jantungnya berdebar kencang. Ini bukan lagi soal politik atau ambisi Long Jin. Ada penyusup yang sudah menginjakkan kaki di jantung istana.

Dia memandang An Yi En yang masih gemetaran. "Jangan beritahu siapa pun tentang ini. Pamit saja bahwa kau kutugaskan untuk mengambilkan ramuan di luar istana. Pergilah, jaga keselamatanmu."

An Yi En mengangguk cepat sebelum berbalik dan menghilang di balik koridor.

Chen Li memandang kain di tangannya. Dia harus pergi. Sekarang juga. Tapi dia tidak bisa meninggalkan Istana Naga Langit dalam bahaya seperti ini. Ada terlalu banyak orang yang tidak bersalah di dalamnya.

Dia mengubah arah, tidak menuju gerbang utama, tapi ke sebuah taman terpencil di sayap timur istana, tempat yang dulu pernah ditunjukkannya oleh Long Yi, tempat sebuah formasi komunikasi rahasia klan Naga berada. Jika Naga Guru memang menghilang karena terpaksa, mungkin dia sempat meninggalkan pesan.

Taman itu tampak sepi. Chen Li segera menyalakan formasi itu dengan sepotong kristal energi. Layar energi kecil berkedip, namun yang muncul bukanlah pesan dari Naga Guru, melainkan satu baris tulisan pendek yang terputus-putus, seolah ditulis dalam keadaan terburu-buru.

"Jebakan

jangan percaya siapapun...

Pagoda Pelindung...

kunci..."

Pesan itu lalu menghilang.

Dadanya terasa sesak. Pagoda Pelindung? Apakah mereka sekutu atau musuh? Pesan ini terlalu ambigu.

Dia mematikan formasi, pikirannya kacau. Chen Li berpikir harus pergi ke Pagoda Pelindung, tapi sekarang dengan tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi. Dan sebelum pergi dia harus memastikan satu hal.

Dia berbalik, dan di sana, berdiri dengan senyum tipisnya, adalah Long Jin.

"Bermain-main dengan formasi rahasia, Chen Li?" ucap Long Jin. "Kau semakin tidak tahu tempat."

Chen Li menyimpan kain sutra itu. "Aku akan pergi, Long Jin. Jangan coba menghalangiku."

Long Jin tertawa. "Pergi? Setelah mencurigai ada yang tidak beres? Itu justru membuatku semakin yakin kalau kau terlibat."

Tangan Long Jin memegang pedangnya. Chen Li bisa melihat niat di matanya, dia ingin menangkapnya, di sini, di tempat sepi ini.

Tapi Chen Li tidak punya waktu untuk pertarungan yang sia-sia. Saat Long Jin melesat, Chen Li tidak menghindar. Dia mengulurkan tangannya, dan di depan Long Jin tiba-tiba muncul tujuh bayangan Chen Li, masing-masing dengan ekspresi dan posisi yang berbeda.

Ilusi Seribu Cermin.

Long Jin terhenti dan mulai kebingungan membedakan mana yang asli. Dalam kebingungannya itu dia mendengar suara Chen Li dari semua arah, berbisik dingin.

"Kau ingin memerangkapku, Long Jin. Tapi kau tidak sadar, kau sendiri yang sedang berada dalam perangkap yang lebih besar. Jagalah istana ini. Jika kau benar-benar mencintai tempat ini, buka matamu."

Saat bayangan-bayangan itu menghilang, Chen Li asli sudah tidak ada di tempat. Yang tersisa hanyalah Long Jin yang berdiri kaku, wajahnya dipenuhi rasa frustrasi dan keraguan yang mulai menggerogoti hatinya.

Dari balik pepohonan, Chen Li menyaksikan keraguan di wajah Long Jin. Itu cukup. Dia tidak perlu mengalahkannya. Dia hanya perlu menanam benih keraguan.

Dia berbalik, dan kali ini benar-benar pergi meninggalkan Istana Naga Langit. Tujuannya yaitu Pagoda Pelindung. Dengan sepotong kain misterius, sebuah pesan yang membingungkan, dan keyakinan bahwa jawaban dari semua teka-teki ini ada di sana.

1
AR
suka sekali dengan ceritanya. tiap bagian dari perjalanan Chen Li adalah Isi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!