Alvonso adalah seorang Mafia dan juga CEO terkenal dingin dan kejam. Sangat tampan digilai banyak wanita tapi Alvonso tidak pernah tertarik terhadap wanita manapun.
Kasandra seorang gadis cantik, genius dan baik hati. Namun sayang keluarga besarnya lebih menyayangi anak angkatnya dibandingkan dirinya. Lebih parahnya lagi mereka sering menyiksa Kasandra akibat fitnah keji anak angkatnya.
Hingga suatu ketika anak angkatnya mengajaknya pergi ke hotel untuk merayakan ulang tahun temannya. Ternyata dirinya di jebak agar tidur dengan pria paruh baya.
Kasandra yang tidak ingin ternoda berusaha kabur namun seorang pria tampan yang bernama Alvonso menariknya hingga akhirnya Kasandra kehilangan apa yang dijaganya selama ini.
Alvonso yang merasa bersalah mengajaknya menikah dan Kasandra setuju agar bisa keluar dari keluarga besarnya yang tidak menginginkannya.
Apakah pernikahan mereka berakhir bahagia mengingat keluarga besarnya Kasandra berusaha memisahkan mereka? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ide
"Janji apapun yang Aku minta Kak Alvonso mau mengabulkan permintaanku?" Tanya Kasandra memastikan.
"Ya." Jawab Alvonso dengan singkat sambil menatap ke arah Kasandra yang sedang menatap dirinya.
"Aku ingin melanjutkan kuliahku. Apakah boleh?" Tanya Kasandra penuh harap.
"Kamu ingin melanjutkan kuliah?" Tanya Alvonso mengulangi perkataannya dengan wajah terkejut.
Dirinya sama sekali tidak mengira kalau Kasandra hanya meminta kuliah. Karena Alvonso mengira kalau Kasandra akan meminta villa atau saham atau properti miliknya.
"Maaf. Mungkin permintaanku agak keterlaluan, tapi Aku benar-benar ingin melanjutkan kuliah lagi." Jawab Kasandra.
"Kak Avonso jangan kuatir. Aku bisa menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga setiap hari tanpa banyak mengeluh. Selain itu dipastikan Aku tidak akan mengganggu istirahat Kak Alvonso." Sambung Kasandra.
Alvonso yang mendengarkan perkataan Kasandra hanya tersenyum karena Kasandra salah paham dengan perkataannya.
"Kamu salah paham dengan apa yang Aku katakan, tentu saja kamu boleh kuliah lagi. Selain itu kamu tidak perlu melakukan pekerjaan rumah tangga." Ucap Alvonso.
"Baguslah kalau begitu. Kak Alvonso, Aku mengucapkan banyak terima kasih karena sudah mengijinkan Aku kuliah lagi." Ucap Kasandra sambil menundukkan tubuhnya.
Alvonso hanya tersenyum kemudian Alvonso pergi meninggalkan Kasandra sendirian. Karena bagaimana pun dirinya adalah pria normal jika mereka berada di kamar hanya berduan saja.
Sedangkan di tempat yang berbeda lebih tepatnya di rumah sakit. Di mana Bela berbaring di ranjang dengan tubuh yang berangsur membaik.
Bela di temani dua kakak angkatnya yang bernama Bima dan Bowo karena saat ini keluarganya sedang sibuk menawarkan kerja sama di semua perusahaan yang mereka kenal.
Tanpa sepengetahuan mereka kalau Alvonso memberikan perintah ke semua perusahan yang bekerja sama dengan Alvonso.
Di mana Alvonso memberikan perintah untuk tidak melakukan kerja sama dengan Keluarga Alexander. Jika nekat maka semua kerja sama selama ini akan dibatalkan secara sepihak.
Alvonso sama sekali tidak peduli jika dirinya rugi miliaran dollar asalkan bisa membalas perbuatan Keluarga Alexander.
Selain itu bidang usaha yang dimiliki Alvonso sangat banyak karena itu Alvonso sama sekali tidak takut akan kekurangan uang.
"Bela, kenapa kamu diam saja?" Tanya Bima yang melihat Bela sedang melamun.
"Kak Bima dan Kak Bowo, Aku masih cemas dengan keadaan Kakak Kasandra. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Kakak Kasandra jika pertunangannya dibatalkan." Jawab Bela.
"Bela, Kasandra itu sudah sangat jahat karena sudah membuatmu menjadi seperti ini." Ucap Bima.
"Apa yang dikatakan Kak Bima memang benar jadi kamu tidak perlu memperdulikan perasaan Kasandra." Sambung Bowo.
"Tapi bagaimana pun Kakak Kasandra adalah adik kandung kalian jadi Aku tidak ingin gara-gara Aku membuat Kak Bima dan Kak Bowo membencinya." Ucap Bela sambil menampilkan ekspresi sedih.
"Walau kamu Adik angkatku tapi kamu lebih pengertian dari pada Kasandra jadi kamu jangan pernah memikirkan perasan Kasandra." Ucap Bowo.
"Betul sekali. Lebih baik kamu jangan pedulikan Dia." Ucap Bima.
"Baiklah." Ucap Bela sambil tersenyum penuh kemenangan.
("Aku sangat pintar memfitnah Kasandra di depan keluarga kandungnya jadi Aku sangat yakin kalau Kak Alvonso akan percaya dengan apa yang Aku katakan." Sambung Bela yang berniat ingin memfitnah Kasandra).
"Oh ya, Kak. Aku ada sebuah ide dan di jamin tidak akan mungkin gagal." Ucap Bela tiba-tiba yang mempunyai jutaan ide jahat untuk mencelakai Kasandra.
anak Buan mu jg ga di hukum
Kasandra tunggu hasilnya dr Bella yg songong dan tdk tahu malu itu.