NovelToon NovelToon
Iblis Yang Merindukan Cahaya

Iblis Yang Merindukan Cahaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Iblis
Popularitas:339
Nilai: 5
Nama Author: Sofiatun anjani

Kevin terbangun dari komanya ketika seorang iblis merasuki tubuhnya dan melenyapkan jiwanya.

bersikap layaknya iblis yang hendak menghancurkan dunia, namun tidak bisa membunuh satu manusia pun.

Ria masih belum sanggup kehilangan satu-satunya orang yang menjadi alasan untuknya bertahan sampai detik ini juga. Tidak, Ria tidak bisa, setelah orang tuanya meninggal 5 tahun yang lalu, Kevin lah satu-satunya orang yang terus mendampingi dan menyemangatinya untuk terus bertahan. dan kehilangannya adalah sebuah mimpi buruk paling mengerikan yang pernah Ria alami.

Sanggupkah Ria bertahan dengan kepingan dihatinya? lalu apa sebenarnya motif sang iblis? akankah Kevin bisa hidup kembali dalam raganya yang perlahan hancur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sofiatun anjani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Hai Ria! udah siap buat sibuk lagi hari ini?" sapa Linda dan memastikan kesiapan Ria, karena memang hari ini mereka kedatangan pelanggan yang tengah merayakan ulang tahun anaknya.

"Ya! siap!!" jawab Ria dengan lantang.

Belajar dari pengalaman kemarin Ria mulai bisa terbiasa dengan keramaian ini, dengan gesit Ria berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain sambil menulis pesanan para pelanggan dan mengantarnya ke meja dapur.

Karena tempat ini adalah tempat wisata, jadi rumah makan ini juga selalu buka siang hari sampai malam hari. Maka dari itu tempat ini sangat cocok untuk para pelajar yang mencari kerja sambilan sehabis pulang sekolah.

"Selamat datang di rumah makan istimewa! apa yang ingin anda pesan?" Ria menyapa pelanggan dengan ramah dan senyum di wajahnya yang tak pernah luntur seperti biasa.

"Gue mau pesanan kayak biasanya" pelanggan wanita itu menjawab sambil membuka topi yang menutupi wajahnya menatap Ria yang juga terkejut melihat siapa yang ada di depannya itu.

"Lily?"

"Gue nggak kaget sih lo ternyata kerja disini. Kalo lo mau gue punya tawaran kerja di toilet umum dekat sini, gajinya lebih gede loh dari pada disini. Cuman bersih-bersih doang juga" ucap Lily menawari sambil memanas-manasi suasana.

Ria pun berusaha untuk tidak meluapkan emosinya di depan pelanggan, ia tidak mau mempermalukan tempat ini yang sudah menerimanya dengan senang hati.

"Pesanan anda akan kami layani dengan baik" ucap Ria mengalihkan topik, karena ia adalah pegawai dan pegawai harus melayani pelanggan dengan baik.

"Ck!" Lily pun dibuat kesal oleh Ria yang tidak menghiraukan hinaannya. "Heh! lo pegawai baru kan disini, emang lo tau pesanan biasa gue disini? cuman pegawai lama yang tau pesanan gue_"

"Satu porsi seafood ukuran sedang dengan irisan tipis dan kuah pedas yang dicampur dengan perasan jeruk nipis yang dipisah dalam piring lain, ditambah dengan minuman kelapa muda yang baru diparut dengan es batu yang sudah dicetak dengan sempurna, dan terakhir selalu hidangkan pesanan dengan tepat waktu" ucap Ria menyebutkan pesanan Lily dengan cepat.

"Apa ada yang kurang?" tanya Ria memastikan dengan senyum puasnya melihat Lily yang tengah ternganga dengan apa yang barusan ia dengar, ia tidak percaya Ria bisa tahu semua pesanan yang seharusnya hanya pegawai lama yang yang tahu.

"Ck!" Lily berdecak kesal "oh, ya walaupun lo tau pesanan gue rasanya lo pasti nggak tau kan tentang_"

“Garam, madu, tisu kering dan tisu basah, dan jangan lupakan dengan sapu tangan yang baru dikeluarkan dari bungkusnya, karena anda punya alergi dengan debu meja ini juga sudah dibersihkan dengan cairan antiseptik yang membunuh kuman dan bakteri" ucap Ria memotong ucapan Lily yang semakin dibuat kesal olehnya.

"Kalau begitu saya permisi masih banyak pelanggan yang lain, mohon ditunggu pesanannya dalam lima menit lagi" ucap Ria yang kemudian berlalu pergi ke meja lainnya dan menyapa pelanggan dengan ramah seakan tidak terjadi apa-apa. Sebenarnya Ria juga tahu tentang pesanan Lily karena Linda, karena Lily adalah anak pemilik tempat wisata ini yang selalu datang hanya untuk mencemooh tempat ini, makanya Linda pikir ia bisa memberitahu pesanan Lily yang biasanya ia pesan.

"Cih! lo percaya diri banget ya, dasar pelakor, gue pastiin lo nggak bakal bisa senyum kayak gitu lagi" gumam Lily menatap tajam Ria sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan nanti.

"Maaf sudah menunggu ini pesanan anda" ucap pegawai yang bertugas mengantarkan pesanan ke pelanggan.

Dengan angkuhnya Lily memperhatikan makanannya, lalu mencelupkan jarinya ke kuah seafood nya dan mencicipinya. Pegawai yang mengantarkan pesanannya pun masih berdiri disana dengan gemetaran takut jika ia melakukan kesalahan.

"Lo yakin ini masih panas?" tanya Lily saat mencicipinya.

"I i iya, itu masih panas, baru diangkat dari kompor" pegawai itu menjawab dengan gugup.

"Kalo gitu gimana kalo kita uji apa ini masih panas atau belum?" ucap Lily yang kemudian menyiram kuah seafoodnya ke tangan pegawai itu dengan sengaja.

"Ups, sorry... nggak sengaja" ucap Lily dengan wajah puasnya melihat pegawai itu menjerit kesakitan dengan tangan yang melepuh terkena kuah yang masih panas dan langsung dikerumuni pegawai lain, mereka pun langsung membawa pegawai yang terkena kuah panas itu ke belakang untuk pertolongan pertama.

Ria yang melihat hal itu pun tidak bisa diam saja, ia berniat menegur Lily tapi langsung dihadang oleh Linda yang juga tidak ingin Ria membuat masalah dengan Lily yang bisa saja mencabut izin tempat ini dengan mudah.

Setelah memikirkannya dengan matang akhirnya Ria menyerah dan mengurungkan niatnya itu, ia pun hanya bisa pasrah dan kembali ke pekerjaannya lagi dengan rasa kesal dan marah di dadanya.

***

Ria akhirnya bisa beristirahat sejenak ia pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya yang terlihat cukup lelah.

"Padahal gue niatnya mau nyiram ke lo sih, tapi ya… pegawai tadi juga sebenarnya sedikit punya masalah sama gue, liat mukanya aja gue udah jijik" ucap Lily yang juga ada di toilet yang sama tepat di belakang Ria yang kemudian balik badan menghadap Lily.

"Lo paham kan kalo lo berani lawan gue? air panas tadi belum ada apa-apanya, jadi lo nggak usah cari masalah sama gue" ucap Lily menatap tajam ke Ria.

"Dari awal emang gue nggak pernah nyari masalah sama lo" ucap Ria balik menatap Lily.

Lily pun mendekati Ria lalu mengangkat tangannya dan menjambak rambut Ria dengan kencang.

"Lo masih berani ya, setelah ngambil Rama dari gue!! Dasar cewek kurang ajar!!" ucap Lily masih dengan cengkraman di rambut Ria.

"Gue nggak pernah ngambil Rama dari lo!" ucap Ria sambil menahan perih di kepalanya.

"Bonceng bareng tiap hari, lo bilang itu bukan apa-apa!?" ucap Lily penuh emosi.

"Asal lo tau ya Rama itu segalanya buat gue, hidup gue udah berantakan sejak kecil nggak ada yang mau temenan sama orang kasar kayak gue, tapi Rama, dia satu-satunya orang yang mau nerima gue apa adanya!" tidak bisa menahan emosinya lagi Lily pun sampai mencekik leher Ria.

"Nggak ada, nggak ada satupun orang yang mau nerima gue, nggak ada! cuman Rama, cuman dia yang gue miliki! dan gue nggak segan lakuin segala cara buat nyingkirin orang yang ngrebut Rama dari gue!!" ucapnya penuh penekanan di kalimatnya, lalu dengan kasar ia menghempaskan Ria ke belakang sampai membentur dinding wastafel.

Lily pun pergi tanpa merasa bersalah sedikitpun, meninggalkan Ria yang tengah meringis kesakitan karena kepalanya terbentur dengan keras sampai mengeluarkan darah dari dahinya.

Tapi Ria tidak langsung panik dan keluar dari kamar mandi, ia tengah termenung sambil memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut. Ia berpikir mungkin yang Lily lakukan tidak semuanya salah, hanya saja sikapnya itu yang membuatnya dibenci banyak orang dan bahkan mungkin ia tahu betul perasaan Lily.

Walaupun sikapnya kasar tapi Lily juga sepertinya tidak ingin melukai siapapun, itu terlihat jelas di matanya yang menyimpan banyak tekanan. Sama seperti dirinya, ia hanya ingin teman dan ia tidak mau kehilangannya, apapun caranya ia tidak mau kehilangan satu-satunya orang yang paling berharga di hidupnya.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!