Sepasang kekasih yang bernama Arabella dan barra. sepasang kekasih yang sudah menjalin cinta dari masa sekolah harus kandas karena restu sang orang tua.
orang tua barra yang tak mau anak nya menjalin hubungan dengan seorang wanita miskin, meminta sang gadis itu pergi meninggalkan putra nya, dengan embel-embel akan memberikan nya uang sebesar 100milyar.
"Pergi,dan tinggal kan putra ku, aku akan memberimu uang 100milyar tapi jangan memanggangu putra ku lagi. kau hanya lah wanita miskin yang tak pantas bersanding dengan putra ku," ucap seorang wanita tua.
yukk mampir jika ingin tau kelanjutannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
undangan makan malam.
"Paman, kita mau ke mana,"ucap key.
"Kalian mau nya ke mana,"ucap Brian.
"Ke kebun binatang,"ucap mereka bertiga kompak.
"Siap laksanakan,"ucap Brian.
"Yeahhh, let's go,"ucap ketika Bocah itu lagi, yang membuat Ara tersenyum bahagia melihat kekompakan mereka.
"Ya Allah, terima kasih sudah mempertemukan ku dengan keluarga tuan Brian, mereka sudah begitu baik padaku, dia selalu memperhatikan Bilal saat masih bayi hingga sampai saat ini,"batin Ara.
di pertengahan perjalanan Brian menghentikan mobil nya di depan minimarket, sebelum melanjutkan perjalanan nya, Brian ingin membeli beberapa cemilan dan minuman dulu untuk ketiga bocah itu.
"Ini untuk mu,"ucap Brian.
"Terimakasih tuan,"
Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan nya menuju ke kebun Binatang, sesampai nya di sana, ketiga bocah itu benar benar girang melihat begitu banyak hewan hewan dari yang kecil hingga yang besar.
"Key liat lah jerapah itu, leher nya sangat panjang,"ucap Bilal.
"Hahah iya,"ucap key tertawa.
"Aaaa, tuan,"teriak Ara memeluk tubuh Brian.
Brian yang mendapat kan pelukan dari Ara segera membalas pelukannya itu.
"Tidak usah takut, orang utang itu tidak akan memakan mu kok,"ucap Brian.
"eh tuan, maaf kan saya, saya hanya terkejut,"lirih Ara.
Setelah itu mereka kembali mengelilingi kebun binatang itu, Brian terus menjalan kan mobil nya Dengan kecepatan rendah, agar anak anak bisa melihat semua hewan yang ada dengan puas.
Bahkan sesekali mereka memberikan makanan pada hewan itu.
(makan khusus yah,)
Sekitar 2 jam di sana mereka bertiga pun tertidur di jok belakang.
Sedangkan Ara, wanita itu juga tertidur di kursi depan sambil memeluk tubuh Kiara yang ikut tertidur dalam pelukan Ara.
Brian yang melihat nya hanya tersenyum, dia membayangkan keluarga kecil nya nanti bersama Ara.
Memiliki anak yang banyak.
"Ara,"panggil Brian.
Ara perlahan membuka mata nya dan menoleh ke arah Brian.
"Ini sudah jam makan siang, kita makan siang dulu yah, kamu bangun kan anak anak, "ucap Brian.
Ara hanya mengangguk, karena saat ini nyawang masih belum terkumpul sepenuh nya.
Setelah membangun kan semua bocah bocah itu mereka pun masuk ke dalam restoran itu.
Mereka pun memesan makanan mereka masing-masing, hingga makanan itu datang mereka pun mulai menikmati nya hingga habis.
Setelah perut nya terasa kenyang, mereka pun memutuskan untuk pulang ke mansion.
.......
...----------------...
"Ibu harus telfon bibi Kinan lagi, pokok nya aku tidak mau tau, malam ini dia harus datang ke sini bersama semua keluarga nya, termaksud dengan Ara,"ucap barra.
"Barra, kenapa kamu terobsesi sekali ingin mengundang mereka makan malam di sini,"ucap nyonya Melia.
"Aku ingin membuat Ara cemburu, aku ingin membuat dia mengakui bahwa dia masih mencintai ku,"ucap barra.
"Barra, apa kau sudah gila hah? Sebentar lagi kamu akan menikah dengan Isabel, tidak perlu memikirkan wanita murahan itu lagi,"ucap nyonya Melia.
"sudah lah ibu, apa susah nya ibu mengikuti kemauan ku, atau ibu ingin aku membatalkan pernikahan ini,"ucap barra.
"Ah tidak tidak, baiklah aku akan menghubungi Kinan lagi,"ucap nyonya Melia.
Di kediaman Brian.
"Katakan pada nya, kalau kita akan datang,"ucap Brian.
"tapi Brian, bagaimana dengan perasaan Ara, apa kau tidak memikirkan nya,"ucap nyonya Kinan.
"Soal Ara biar aku yang mengatur nya, "ucap Brian.
"Aku ingin liat siapa yang akan kalah di sini," ucap Brian.
Nyonya Kinan pun akhirnya mengangguk dan kembali menghubungi Melia, dan mengatakan bahwa mereka akan datang.
Sedangkan Ara, wanita itu benar benar pusing memilih pakaian yang harus dia kenakan.
"aku harus kuat, aku tidak boleh lemah, aku pasti bisa melupakan nya,"ucap Ara.
Setelah memilih gaun yang dia akan pakai, dia pun segera mandi.
Sekitar 30 menit semua nya kembali berkumpul di ruang keluarga.
"Brian, di mana ara, dia jadikan ikut bersama kita,"ucap nyonya Kinan.
"Jadi kok, mungkin sebentar lagi akan turun,"ucap Brian.
"Waahhh, ibu. Kau sangat cantik sekali malam ini,"ucap Bilal.
Semua orang yang mendengarnya pun segera menoleh menatap Ara, yang baru saja turun dari tangga.
semua orang benar-benar terkejut melihat perubahan wajah Ara, sungguh wanita itu benar-benar cantik, walaupun hanya menggunakan make-up tipis, tapi kecantikan nya sungguh sangat luar biasa.
Brian yang menatap nya tak mengedipkan mata nya sedikit pun, dia juga benar benar terpesona akan kecantikan yang di miliki oleh ara.
"Ekkkhm, seperti nya sebentar lagi akan ada yang posesif nih"ucap Albert.
Nyonya Kinan yang mengerti maksud putra pertama nya hanya tersenyum saja.
"Sudah Brian. Nanti, matamu bisa keluar loh kalau menatap Ara terus,"ucap nyonya Kinan.
Brian pun tersadar dan segera memalingkan pandangannya, dia benar-benar malu karena tertangkap basah oleh keluarga karena menatap Ara begitu dalam.
"Ayo berangkat sekarang,"ucap nyonya Kinan, yang di angguki oleh semua orang.
Di perjalanan menuju kediaman barra, Brian hanya diam saja.
Entah apa yang ada di dalam isi pikiran nya saat ini.
"Rasa nya aku ingin pulang saja, lebih baik kita tidak usah ke sana,"ucap Brian tiba-tiba.
"Loh, kenapa tuan,"ucap Ara.
"Apa pakaian ku jelek, make-up ku juga,"ucap Ara bertanya.
"Tidak Ara, kamu malam ini sungguh sangat berbeda, kau sangat cantik, dan aku tidak mau sampai barra menatap mu,"ucap Brian.
"Tuan, bukan nya kita sudah mengatur rencana kita dengan baik, masa iya harus di batal kan sih,"ucap Ara.
"Aku juga sedari tadi sudah menguatkan diri ku,"ucap Ara.
"hahhh Baiklah kita akan tetap ke sana, tapi dengan satu syarat,"ucap Brian.
"Apa itu,"ucap Ara.
"Saat tiba di sana, kau sama sekali tidak boleh jauh dariku, kau harus tetap berada di samping ku,"ucap Brian.
"Hmm iya tuan,"ucap Ara.
Sekitar 30 menit mereka semua pun tiba, keluarga barra sudah menyambut kedatangan mereka semua.
Sedangkan barra, pria itu sama sekali tak mempedulikan kedatangan nyonya Kinan dan Albert berserta istri nya. pria itu hanya sibuk mencari-cari seseorang yang seperti nya belum terlihat.
"Di mana Brian,"ucap barra tiba tiba.
"sebentar lagi pasti datang, soal nya tadi, dia dan ara sedang liburan, dan pulang sedikit terlambat,"ucap nyonya Kinan mulai memanas manasi barra.
"jalan jalan. Ke mana,"ucap barra lagi.
"Kami tadi ke kebun binatang paman, dan kami pergi berlima,"ucap key.
"kalian bertiga?, Brian dan Ara,"ucap barra, yang di angguki ketiga anak itu.
"Sialll,"batin barra kesal.