NovelToon NovelToon
Love And Revenge

Love And Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Evelyn, melihat kekasihnya, Jack, tengah bercumbu dengan wanita lain, saat ia ingin menunjukkan gaun pengantin yang ia pakai. Namun, Evelyn mengabaikannya, karena ia begitu mencintai kekasihnya. Tapi, bukan berarti tidak muncul keraguan di hatinya.

Sampai, hari itu tiba, saat mereka berdiri di altar pernikahan dan siap mengucapkan janji suci, tiba-tiba tempat mereka di serang oleh orang yang dulu pernah menjadi target mereka. Dia adalah Jacob.

Dia datang untuk balas dendam atas apa yang sudah Jack lakukan padanya. Namun, Jacob justru mencari sosok berinisial L.V, sosok yang sudah mengalahkan nya beberapa tahun yang lalu.

Dan, di sinilah Evelyn menyadari, jika Jack tidak pernah mencintainya dan muncul dendam di hatinya.


Bijaklah dalam berkomentar.
Happy Reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Evelyn sampai di depan Perusahaan dan di sambut oleh Dean yang sudah menunggunya sejak tadi.

"Selamat siang, Nona Evelyn," sapanya singkat.

Evelyn hanya mengangguk tanpa banyak bicara. Ia masih berusaha menjaga sikap agar tetap tenang.

"Silahkan, nona. Saya akan mengantar anda ke ruangan tuan." Dean mempersilakannya masuk, kemudian membawanya masuk ke dalam lift.

Tidak ada percakapan di antara mereka. Bahkan, saat keduanya berjalan melewati lorong kantor hingga berhenti di depan pintu bertuliskan ruang CEO.

"Ini ruangan tuan, nona." Dean membuka pintu, mempersilakan Evelyn masuk, lalu menutupnya kembali dengan sopan.

Evelyn masuk begitu saja, langkahnya sedikit di hentakkan, menunjukkan kekesalan yang sejak tadi ia tahan. Ia langsung meletakkan tas berisi makanan di meja kerja Jacob, agak keras, hingga pria itu mendongak kaget.

"Hei, ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat kesal begitu?" tanya Jacob, bingung.

"Aku kesal pada sopir mu!" gerutu Evelyn kesal.

"Sopirku?" alis Jacob terangkat. "Kenapa memangnya?"

"Dia membuatku salah paham!" seru Evelyn sambil menatapnya tajam.

Jacob bersandar di kursinya, tampak heran. "Salah paham?"

"Ya!" Evelyn menghela napas panjang, lalu mulai mengeluarkan tiga kotak makan dari tasnya dan menatanya di atas meja sambil terus mengomel. "Tadi, sopir mu berhenti di depan gedung tinggi di seberang sana. Aku pikir itu perusahaanmu. Ternyata bukan! Aku sudah turun, dan hampir saja masuk ke sana. Aku terlihat seperti orang bodoh!"

Jacob terdiam beberapa detik, sedikit terkejut, tapi, berusaha menahan senyum. Beruntung, Evelyn tidak curiga.

"Sudahlah, jangan marah terus," ujarnya lembut. "Mungkin, dia hanya lupa posisi gedung kita. Lagipula, kau tahu sendiri, kita baru saja melewati masa sulit. Aku jelas tidak mungkin mempunyai perusahaan sebesar itu."

Evelyn melipat tangan di dada, menatapnya tajam. "Masa sulit, ya? Tapi, kenapa kau justru menambah penjaga dan memasang lebih banyak CCTV di rumah? Semua itu pasti menghabiskan biaya besar, kan?"

Jacob tersenyum kikuk, sedikit terpojok. Namun, alih-alih menjawab, ia menarik tangan Evelyn perlahan hingga wanita itu terduduk di pangkuannya.

"Sayang," ucap Jacob pelan, menatap mata Evelyn dalam-dalam. "Aku melakukan semua itu demi keselamatanmu. Kau hampir celaka waktu itu. Aku tidak ingin hal itu terulang lagi."

Evelyn terdiam, lalu menunduk. Suaranya lirih, hampir tidak terdengar. "Maaf."

Jacob mengernyit. "Kenapa kau meminta maaf, hm?"

"Semua ini terjadi karena aku," lirihnya.

Jacob tertawa pelan, lalu tanpa sadar menunduk dan mengecup bibir Evelyn sekilas. Refleks yang bahkan mengejutkan dirinya sendiri.

"Dasar bodoh," ucapnya dengan senyum samar. "Apa pun akan aku lakukan demi dirimu, sayang."

Evelyn membeku sejenak. Dadanya berdebar tidak karuan. Tapi, ia buru-buru menutupi rasa gugupnya dengan bersikap manja.

"Apa yang kau lakukan, Jac? Ini di kantor," protesnya pelan sambil memukul dada Jacob dengan gemas.

Jacob sempat tertawa, namun wajahnya langsung berubah kaku ketika sadar akan tindakannya.

"A-apa yang ... Maksudku, aku … " Jacob tergagap , ucapannya terhenti di tengah kalimat.

Evelyn memutar bola matanya dan berdiri, mencoba menutupi rasa canggung. "Sudahlah. Sekarang makan, ya. Aku mau ke toilet sebentar." Tanpa menunggu jawaban, ia melangkah pergi meninggalkan Jacob yang masih terdiam kaku.

Begitu pintu tertutup rapat dan Evelyn menghilang dari pandangan, Jacob langsung mengusap wajahnya frustasi.

"Bodoh! Apa yang baru saja aku lakukan?" geramnya pelan. Ia mengangkat tangan, menyentuh bibirnya yang masih terasa hangat. "Aku tidak seharusnya melakukan itu," bisiknya. " Tapi, kenapa dia terlihat biasa saja? Apa karena dia sudah terbiasa, atau karena dia amnesia dan benar-benar mengira aku suaminya?"

Sementara itu, Evelyn tidak kalah frustasi. Dia berdiri di depan cermin toilet, menatap pantulan dirinya yang tampak sedikit berantakan. Wajahnya masih memerah, dan dadanya naik turun tidak beraturan.

Ia menggigit bibir pelan, mencoba menenangkan degup jantungnya yang belum juga mereda.

"Kenapa jantungku berdebar seperti ini?" bisiknya, menyentuh bibirnya sendiri.

Sentuhan lembut Jacob tadi masih terasa di sana, membuat pikirannya kacau. Ia menggeleng cepat, menepis perasaan itu sejauh mungkin.

"Tidak, Evelyn. Jangan bodoh. Kau di sini bukan untuk merasakan hal seperti itu." Ia menarik napas dalam-dalam, menatap dirinya dengan tatapan yang lebih tegas. "Fokus pada rencanamu, oke?"

Perlahan, Evelyn membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah flashdisk berwarna hitam kecil, lalu menggenggamnya erat.

Setelah dirinya merasa tenang, ia keluar dari toilet dan memutuskan untuk berkeliling. Hari ini, ia bertekad untuk mencari celah, menjalankan rencananya. Rencana besar untuk menipu lawan.

Di ruang kerja Jacob, suasana berubah lebih tenang. Jacob menikmati makan siang yang dibawakan Evelyn, sementara Dean berdiri tidak jauh darinya, memperhatikan tablet yang berisi agenda harian tuannya.

"Di mana dia sekarang?" tanya Jacob sambil menikmati makanannya.

"Nona sedang berkeliling, Tuan," jawab Dean singkat.

Jacob hanya mengangguk pelan. "Oh." Ia tidak lagi berkomentar. Ia terlihat tenang, tanpa rasa khawatir Evelyn akan curiga jika tempat itu bukan perusahaan nya, karena ia sudah mengaturnya.

Justru, sekarang ia mencoba mengalihkan pikirannya dengan menghabiskan makan siangnya. Membuang jauh-jauh bayangan Evelyn yang terus muncul di benaknya, cara wanita itu tersenyum, nada suaranya yang lembut, dan ... ciuman singkat yang baru saja terjadi.

"Tuan, siang ini ada pertemuan dengan Tuan Marvel, " seru Dean, sesaat setelah Jacob selesai makan.

"Aku mengerti. Nanti, aku akan ... " Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, pintu ruangannya terbuka perlahan. Evelyn masuk dengan langkah anggun.

"Apa aku mengganggu?" tanyanya lembut.

Jacob sontak terdiam. Untuk sesaat, jantungnya berdegup lebih cepat dari sebelumnya. Ia berdehem pelan, berusaha memulihkan ketenangan yang sempat hilang.

"Tidak," jawabnya cepat. "Apa kau sudah puas berkeliling?"

"Iya." Evelyn tersenyum tipis, lalu duduk di kursi seberang Jacob. "Walaupun tidak sebesar gedung seberang sana, tapi tempat ini sangat nyaman."

Jacob ikut tersenyum, menatapnya dengan lembut. "Syukurlah kalau kau senang. Tapi, aku harus pergi, sayang. Ada pertemuan penting dengan klien."

"Tidak masalah," sahut Evelyn santai. "Aku akan menunggu di sini saja. Boleh, kan? Aku bosan di rumah, Jac."

Jacob sempat melirik Dean sekilas, seolah meminta pendapat, namun Dean hanya menunduk tanpa berkomentar. Akhirnya Jacob menghela napas kecil, lalu menatap Evelyn dengan senyum menyerah.

"Baiklah. Tapi, jangan pergi ke mana-mana sampai aku kembali, oke?"

Evelyn menegakkan badan dan memberi hormat dengan senyum menggoda. "Siap, Bos."

Jacob terkekeh kecil, lalu berdiri dan mengambil jasnya. Sebelum pergi, ia sempat menatap Evelyn sekali lagi lebih lama, seolah ada sesuatu yang ingin ia katakan, tapi, ia justru mencoba menahannya.

Begitu pintu tertutup, Ekspresi Jacob berubah. Dia berjalan dengan langkah tegap, dengan tatapan yang tajam. "Awasi dia. Jangan biarkan dia keluar dari tempat ini," perintah Jacob.

"Baik, tuan."

Tidak berbeda dengan Jacob, senyum di wajah Evelyn perlahan memudar. Ia menatap meja Jacob, lalu menurunkan pandangan pada flashdisk kecil yang disembunyikan di genggaman tangannya.

Evelyn melihat sekeliling, dan tersenyum miring. Dari awal, tempat ini bukanlah perusahaan Jacob. Tentu, keamanannya pun berbeda. Sekali lihat, ia tahu jika di ruangan ini tidak ada cctv. Jadi, ia bisa bergerak bebas.

Dan, yang akan ia lakukan adalah menggunakan laptop yang ada di atas meja.

"Sekarang saatnya," gumamnya.

1
cholifah 22
ceritanya seru
indriyanii
wah apa yang menyerang Evelyn waktu itu rose ya
@pry😛
mog brhsl main kuda
@pry😛
kren
@pry😛
lv ni cp
mery harwati
Manager butik yang selingkuh dengan Jack gak ada kabar beritanya lagi? Status kelanjutan perselingkuhan Jack masih terus atw berhenti gegara batal nikah dengan Evelyn🤔
mery harwati
Oh Jacob klo kau mafia teliti & jeli pasti telingamu gak salah dengar sewaktu Evelyn memanggilmu Jac Jacob, padahal selama ini dia selalu memanggilmu Jack 😄
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣keren akting ny
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 evelyn... kau ketebak dgn prmainan mu sndr bukn
mery harwati
Jacob juga bukan mafia bodoh, pasti kecurigaan pada Evelyn pasti ada
Akankah Evelyn memberi minuman pada Jacob seperti pada Deby 🤔
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Hohoho, mungkin, lebih baik sebaliknya 🤭
total 1 replies
mery harwati
Evelyn kau cerita di dalam taxi disebelah Deby 🤔 tidak takutkah kau Evelyn klo Deby sudah sadar dari obat tidur & mungkin pura² pingsan agar tau tujuanmu hidup dengan Jacob 🫣
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Aman terkendali 🤭
total 1 replies
@pry😛
iktin kt ht mu z
@pry😛
cp lg
@pry😛
aduuhh cp kh dy.... bs slmt gk ya
@pry😛
next yg byk
@pry😛
pa mkst mu... kau di phak mn ny... bkn aq kesel
@pry😛
utk pa lg sm mu
septiana
enak bener kamu Jack,udah ninggalin Evelyn dalam keadaan terluka masih mau ngrebut Evelyn dari Jacob.
@pry😛
cp dy
@pry😛
pura" kau ya
@pry😛: ok next lh kk🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!