NovelToon NovelToon
Roller Coaster Kehidupan Jennifer

Roller Coaster Kehidupan Jennifer

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Mafia / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:530
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Roda kehidupan yang kejam bagi seorang anak perempuan bernama Jennifer. Lara dan Kemalangan yang bertubi-tubi menimpanya. Akhirnya dia menemukan suatu kebahagiaan dari cinta pertama dan cinta sejatinya melalui perjalanan roda kehidupan yang penuh dengan lika-liku dan intrik di dalam lingkungan yang toxic.

Seperti apakah Roller Coaster kehidupan milik Jennifer? Seperti apakah ruang lingkup dirinya sehingga dia menjadi seorang wanita yang mandiri?

Mari baca cerita novel ini ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Tadi Aku Lihat

Menatap sang malam yang dihiasi ribuan bintang dan yang diterangi indahnya rembulan. Bintang bertaburan dengan kilauan cahaya sungguh mempesona dan rembulan hadir membawa cahaya di malam yang gelap dan sunyi sepi. Liona menghembuskan nafas panjangnya sambil menutup tirai jendela kamarnya Jennifer. Membalikkan badannya, melihat Jennifer yang sudah terlelap.

Krek

Sebuah pintu penghubung antara kamarnya Jennifer dan ruang kerjanya Ricardo terbuka. Liona mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dia melihat sosoknya Ricardo dengan raut wajah yang tegang. Liona tersenyum manis supaya bisa meluluhkan hatinya Ricardo. Ricardo berjalan tergesa-gesa menghampiri Liona. Menarik pergelangan tangan kanannya Liona, lalu membawa Liona masuk ke dalam ruang kerjanya Ricardo.

Ricardo menutup pintu penghubung itu dengan asal setelah masuk ke dalam ruang kerjanya Ricardo. Ricardo menghentikan langkah kakinya di depan sebuah sofa besar. Menghempaskan tubuhnya Liona di atas sofa besar itu. Membungkukan tubuhnya sehingga mengungkung tubuhnya Liona. Mencengkeram wajahnya Liona sambil menatap tajam ke Liona. Liona menatap menggoda ke Ricardo agar cengkeraman tangannya Ricardo terlepas.

"Sudah aku bilang jangan terlalu intim berhubungan dengan Tristan lagi! Kenapa kamu suka tidak patuh dengan apa yang aku ucapkan, bitch!!" sarkas Ricardo sambil melepaskan cengkeraman tangannya di wajahnya Liona.

"Tuan kan sudah tahu sendiri bahwa aku menginginkan sebuah hubungan asmara dengan status yang jelas. Seharusnya Tuan mengerti dengan keinginan diriku karena aku selalu mengerti dengan keinginan Tuan yang tidak ingin bercerai dengan istri Tuan!" ucap Liona ketus.

"Jangan kamu bawa-bawa istriku!! Kamu itu hanya sebagai pelampiasan nafsu biologisku bicth!! Karena itu aku tidak mau berhubungan yang sangat intim dengan Tristan!!"

"Dasar egois!! Memangnya kenapa aku tidak boleh berhubungan sangat intim dengan Tristan!?"

"Itu bisa menularkan penyakit!! Kamu suka berhubungan intim dengan dia, apakah dia aman? Sedangkan dia sering tugas keluar? Kamu kan sudah tahu sendiri bahwa aku hanya berhubungan intim dengan dirimu saja! Kenapa kamu tidak cukup untuk berhubungan intim denganku saja!!"

"Tidak, aku juga perlu hubungan asmara yang jelas Tuan! Bukan hanya sebagai tempat untuk kebutuhan biologis Tuan!! Aku sudah melayani kebutuhan batin dan biologis Tuan selama lima tahun Tuan, sejak aku berusia tujuh belas tahun!! Sekarang apa balasan Tuan setelah Tuan ambil keperawananku!! Harta benda yang semua Tuan beri itu tidak cukup untuk batinku Tuan!! Sebenarnya aku sudah muak dengan hubungan kita yang seperti ini terus!!"

"Beri aku waktu lima tahun untuk menikahimu," ujar Ricardo melunak.

"Apakah Tuan akan menceriakan istri Tuan?"

"Tidak, kita akan menikah di luar negeri, nikah secara keagamaan," ucap Ricardo sambil menegakkan tubuhnya.

"Aku tidak mau Tuan," ucap Liona manja.

"Baiklah, kita menikah di sini secara sipil dan keagamaan, tapi tunggu lima tahun lagi ya Cantik, tapi kamu harus putus dengan Tristan," ucap Ricardo dengan nada suara yang menggoda.

"Ok, deal," ucap Liona senang karena dia bisa menguasai Ricardo untuk selamanya.

Sedetik kemudian, Liona melorotkan celana piyama yang dikenakan oleh Ricardo dengan sentuhan yang sensual. Memuaskan hasrat biologis Ricardo dengan sentuhan yang lembut namun sensual. Kegiatan itu memanas sehingga mereka berdua saling memuaskan hasrat birahi mereka. Desahan demi desahan dari mulut mereka menggema sampai hampir kedengaran ke kamar sebelah yang di dalamnya ada Jennifer.

Jennifer menggeliatkan tubuhnya karena ingin bangun dari tidurnya dan karena dia ingin minum. Jennifer membuka kedua matanya secara perlahan. Mengerjapkan kedua matanya berulang kali untuk menerima bias cahaya remang-remang dari ruang kerjanya Ricardo. Menepikan tubuhnya ke pinggir tempat tidur setelah dia membuka kedua matanya secara sempurna.

Beranjak berdiri sambil mendengar suara Liona dan Ricardo yang mendesah dengan samar-samar. Liona mengerutkan dahinya karena bingung ada suara yang tidak aneh lagi bagi dirinya dan ada sedikit cahaya di hadapannya. Dia mengedarkan pandangannya untuk mencari Liona, tapi dia tidak menemukan Liona. Kebingungan dan penasaran menimpa Jennifer.

"Apakah Kak Liona berada di dalam ruangan itu?" tanya Jennifer bermonolog.

Karena itu, Jennifer melangkahkan kakinya menuju ke ruang kerjanya Ricardo dengan langkah kaki yang perlahan. Jennifer melebarkan kedua matanya melihat adegan yang sering dia lihat. Sebuah adegan yang sering dilakukan boleh ibunya dan Lucas. Jiwanya Jennifer bertambah bingung ketika dengan jelas dia melihat sosoknya Ricardo yang sedang berada di atas tubuhnya Liona.

"Kok mereka melakukan hal sama seperti yang telah dilakukan oleh Mommy dan Daddy? Apakah mereka suami istri? Tapi kata Ibu Luna, Tuan Ricardo adalah suaminya Mommy Ros," gumam Jennifer bingung.

Jennifer mendorong pintu penghubung yang sedikit terbuka hingga terbuka lebar. Dia melihat mereka bergantian posisi. Tak sengaja Ricardo melihat Jennifer yang sedang berdiri di ambang pintu dengan raut wajah yang bingung. Sontak Ricardo mendorong tubuhnya Liona dengan pelan sambil menatap kesal ke Jennifer. Liona mengikuti arah pandangannya Ricardo. Liona tersenyum smirk melihat sosoknya Jennifer.

Liona beranjak berdiri dari tubuhnya Ricardo. Ricardo langsung beranjak berdiri, lalu berjalan menghampiri Jennifer tanpa sehelai benang pun dengan raut wajah yang marah. Liona segera menyusul Ricardo. Ricardo menghentikan langkah kakinya di hadapan Jennifer dengan raut wajah yang ketakutan. Ricardo menjongkokkan tubuhnya sehingga dia bisa melihat wajahnya Jennifer dari dekat.

"Apa yang telah kamu lakukan tidak pantas anak kecil! Kamu telah melanggar hak privasi orang! Kamu mau dihukum atau mau patuh denganku?" ucap Ricardo pelan tapi tegas.

"A — ku, ma — u pa — tuh," ucap Jennifer terbata-bata.

"Baiklah, kamu jangan bilang ke siapa pun termasuk Mommy tentang apa yang tadi kamu lihat malam ini dan seterusnya jika kami sedang melakukan seperti itu lagi lain waktu. Kamu harus ingat itu!! Jika tidak aku akan menghukummu," ucap Ricardo pelan tapi tegas.

Jennifer hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon dari ucapan Ricardo. Ricardo tersenyum senang karena Jennifer nurut sama perintahnya. Ricardo menutup pintu penghubung itu, lalu menguncinya. Jennifer membalikkan tubuhnya, lalu melangkahkan kakinya menuju pintu kamar. Menekan handle pintu pintu kamar ke bawah, lalu menariknya hingga pintu terbuka. Keluar dari dalam kamar, lalu menutup pintu kamar.

Berjalan menyusuri lorong lantai dua mansion dengan langkah yang lemas. Menapaki langkah kaki di atas undakan anak tangga. Melanjutkan langkah kakinya menuju dapur. Tiba-tiba Jennifer menghentikan langkah kakinya ketika melihat Ronald sedang bercinta dengan Bella. Tubuhnya Jennifer mematung dan nafasnya sesak karena hatinya terluka dan bingung. Buru-buru dia melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju lantai dua.

Berlari sekuat tenaga menyusuri lorong lantai dua. Menghentikan langkah kakinya dengan nafas terengah-engah. Menekan handle pintu ke bawah, lalu mendorongnya sehingga pintu itu kebuka. Masuk ke dalam kamar, lalu menutup pintu. Melanjutkan langkah kakinya dengan cepat mendekati ranjang. Merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur setelah menghentikan langkah kakinya di ujung tempat tidur.

"Kenapa mereka lakukan hal seperti itu, padahal mereka bukan suami istri? Lalu bagaimana dengan Mommy dan Kak Rachel? Apakah mereka tahu itu? Sebaiknya aku tidur dan melupakan semua yang tadi aku lihat," ucap Jennifer sendu.

1
Inge Gustiyanti
Sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!