Apa jadinya, jika gadis yang lembut dan baik hati serta memiliki rasa empati yang tinggi berubah menjadi gadis yang cuek dan dingin. Luka yang begitu menyakitkan bahkan mampu mengubah karakter seorang Agatha Lorenzo, bisakah ia melewati masa sulit itu? Apakah ia sanggup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XVII
\~ La Beauty \~
“Daddy aku mau costume gaun aja, disini gak ada yang aku suka” ucap Dita
“Boleh” jawab Jhon
“Mbak panggil managernya” ucap Dita
“Baik tunggu sebentar yah” pramuniaga itu pun pergi
Setelah menunggu beberapa menit, sang manager pun menemui mereka.
“Ada yang bisa saya bantu Tuan” ucap manager
“Saya mau costume gaun, bisa hubungi Miss Rosa?” Ucap angkuh Dita
Manager itu mengerutkan keningnya, ia berfikir siapa wanita itu berani meminta costume gaun seenak jidatnya”
“Maaf Nona, untuk costume gaun itu tidak bisa sembarangan”
Mendengar jawaban manager itu, Wanda dan Dita meradang.
“Apa kamu bilang, kamu tidak tau kami siapa?” Tanya Wanda
“Lancang sekali kamu cuma seorang manager saja berbicara pada kami seperti itu” ucap Dita
“Maaf Nyonya, Nona tapi memang ketentuannya seperti itu” ucap manager sambil menundukkan kepala
“Cepat panggil Miss Rosa”
Mau tidak mau manager itu pun menghubungi Rosa.
Tuut..
Bunyi nada tersambung dari telepon resepsionis ke telepon ruangan Rose.
“Halo Miss”
“Iya, Ada apa?” Jawab Rosa
“Ada yang memaksa untuk bertemu Miss”
“Baiklah”
Setelah 10 menit Rosa pun menemui mereka.
“Halo Tuan, Nyonya dan Nona ada yang bisa saya bantu?” Tanya Rose sopan
“Anak saya mau costume gaun untuk pesta ulang tahunnya” ucap Wanda
“Kalau untuk costume saat ini sudah full” balas Rosa
“Saya bayar 10 kali lipat untuk minggu depan”balas Wanda dengan angkuh merasa bahwa ia mampu
Rosa pun tersenyum sinis mendengar ucapan Wanda.
“Kalau Nyonya memaksa mari saya hitungkan harga sewa saya dari pelanggan lain”
Mereka pun berjalan bersama ke arah kasir lalu mulai menghitung biaya.
“Ini harga sewa yang pelanggan sebelumnya berikan pada saya diluar costume gaunnya” ucap Rosa sambil memberikan sebuah tab yang menampilkan biaya.
“Apa..” Wanda yang kaget melihat nominal yang tertera pada tab itu.
“Ada apa bun?” Tanya Jhon
Jhon pun melihat tab tersebut juga ikut melotot melihat angka 8 miliar. Jika Wanda meminta 10 kali dari harga itu jadi totalnya 80 miliar hanya untuk menyewa sang desainer dan belum untuk gaunnya.
“Siapa yang membayar 80 miliar hanya untuk menyewa desainer, itu tidak masuk akal” ucap Wanda marah
“Jika Nyonya tidak sanggup katakan saja jangan mengeluarkan omong kosong” ucap pramuniaga yang merasa jengkel
Ya Rosa adalah salah satu desainer yang profesional dan sudah di akui keahlian dan kemampuannya. Namun masih ada orang yang menganggap remeh dan menganggap Rosa memeras pelanggan.
Wajar jika orang-orang saling mematok harga tinggi untuk seorang desainer yang profesional. Semua yang berani memasang harga tinggi ialah orang-orang yang sudah tau kemampuan Rosa dan juga mampu mengeluarkan uang.
“Bun, kita cari gaun yang ada saja” ucap Jhon
“Huh.. yasudah” sungut Wanda
“Kami memiliki gaun yang baru saja selesai dirancang mari saya antar” ucap Rosa
Mereka pun memasuki ruangan yang khusus gaun-gaun yang masih fresh.
Dita pun mengedarkan pandangannya dan melihat satu buah gaun yang begitu cantik dalam sebuah lemari kaca berbentuk tabung.
Gaun itu berwarna biru gelap dengan kilauan berlian sebesar 1 karat yang menyebar di seluruh gaun membentuk bintang juga bunga mawar berwarna biru gelap serta beberapa berlian yang disusun membentuk bintang berukuran sedang dan besar di beberapa sisinya membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama.
“Daddy, bunda aku mau ini” ucap Dita berseri
Wanda dan Jhon pun menghampiri Dita dan melihat gaun yang ditunjuk oleh Dita. Wanda pun tersenyum karena pilihan anaknya ternyata sangat bagus.
“Maaf Nona, gaun itu adalah pesanan salah satu costumer kami”
Kekecewaan nampak di wajah Dita karena ia berfikir sudah menemukan yang menurutnya cocok.
“Kita cari gaun yang lainnya saja” ucap Jhon
“Gaun ini harganya berapa?” Tanya Wanda
“Untuk gaun ini total keseluruhannya itu 100 miliar” dengan tersenyum Rosa menjawab
Wajah ketiganya langsung pucat untuk sebuah gaun semahal itu siapa orang yang memesan gaun itu.
Keluarga Lorenzo memang salah satu orang kaya di negara X tapi untuk membeli sebuah gaun seharga itu Jhon juga masih perlu berfikir untuk membelinya.
“Gaun ini kenapa mahal begitu?” Ucap Wanda sinis
“Gaun ini memiliki berlian terbaik yaitu D IF” ucap Rosa
Berlian D IF adalah berlian kualitas terbaik di mana harga 1 karat mencapai 300 juta lebih.
“Pantas saja harganya mahal” gumam Jhon
“Tidak bisakah daddy membelikan ku gaun itu” mohon Dita
“Walaupun Nona membayar mahal untuk gaun ini, saya tidak akan memberikannya karna gaun ini adalah desain dari klien saya sendiri” ucap Rosa
“Kamu cari gaun yang lain saja” ucap Jhon
Dengan hati yang jengkel Dita pun mulai mencari kembali gaun lain walaupun di hatinya menginginkan gaun itu. Ia kembali melihat gaun dengan warna yg tidak jauh berbeda dari sebelumnya dan yang ini terlihat lebih mewah.
“Miss yang ini saja” ucap Dita berbinar
“Maaf sekali lagi Nona ini sama dengan sebelumnya dengan orang yang sama” ucap Rosa tenang
“Kenapa semua yang aku suka orang lain miliki” Dita tak bisa lagi menahan amarahnya
“Saya akan merekomendasikan gaun sesuai yang Nona inginkan” balas Rosa
Namun belum Rosa menunjukkan gaun yang dimaksud tiba-tiba Dita sudah memilih kembali.
“Aku mau yang ini, apakah ini juga milik orang lain?” Tanya Dita jutek
“Belum Nona, anda bisa memilikinya” jawab Rosa
Mata Dita pun merasa bahagia akhirnya pilihan ketiganya bisa ia miliki.
“Kamu yakin Dita, pilih yang ini di acara kamu?” Tanya Wanda ragu
“Aku suka bun, ini saja” ucap Dita
“Pasti aku akan jadi wanita paling cantik di acara nanti” batinnya
“Yah sudah itu saja” ucap Jhon
Mereka pun ke kasir dan membayar gaun yang dipilih oleh Dita juga gaun yang Wanda pilih. Setelah itu mereka pun kembali pulang.
\~ Restoran \~
“Kamu suka makanannya?”
“Suka” jawab Agatha sambil mengangguk
Mereka menikmati makanan dengan sambil sesekali berbicara setelah Arslan mengobati lengan Agatha.
“Apakah kita perna ketemu”
“…” Arslan hanya diam sambil memandang wajah Agatha dan mengingat pertemuan pertama mereka
#Flashback
“Hikss..”
Suara tangisan anak perempuan membuat Arslan kaget ketika berlari mengambil bola di dekat semak. Arslan yang penasaran pun mencari asal suara.
“Hikss.. mommy”
Arslan kaget melihat anak perempuan usia 5 tahun yang menurutnya lucu menangis terseduh. Ini sudah kesekian kali ia melihat anak itu di taman menangis.
“Kamu kenapa?”
“Hikss..” anak perempuan itu tetap menangis
“Kamu jatuh?” Tanya Arslan kembali
Setelah beberapa saat melihat anak itu menangis ia pun menoleh pada Arslan dengan mata bengkak yang terlihat lucu. Arslan pun tersenyum menampilkan lesung pipi yang sangat manis.
“Kakak siapa?”
“Aku Arslan, nama kamu siapa?”
“Aku Agatha ” dengan suara yang masih terisak
“Oh..kamu kenapa nangis” tanya Arslan
“Mommy jahat, mommy ke surga dengan adek, mereka tidak ajak Agatha ikut” kembali menangis
Arslan yang memang lebih tua 4 tahun dari Agatha pun sudah mengerti apa yang dimaksud Agatha. Matanya membulat seketika namun kembali menormalkan ekspresinya.
“Gak usah nangis, mommy kamu pasti sedih liat kamu nangis terus”
“Emang mommy masih bisa liat aku?” Tanya polos Agatha
“Masih, dia ada di antara bintang” ucap Arslan
“Beneran kak?” Tanya Agatha
“Iya coba aja kamu liat kalau malam banyak bintang bersinar pasti salah satunya itu mommy kamu” ucap Arslan
Agatha kembali tersenyum melihat Arslan, ia merasa Arslan sangat baik.
“Aku pulang dulu yah kak..” dengan tersenyum Agatha berbicara.
“Iya hati-hati”
Agatha pun berdiri dan Arslan mengikutinya, lalu tanpa diduga Agatha memeluk Arslan. Namun ia tak membalas.
“Kak ars..” panggil Agatha
“Ya?” Merasa lucu dengan panggilan baru itu
“Mau kah kakak menikah dengan ku jika sudah besar?”
Arslan tiba-tiba tersedak mendengar pertanyaan absurd dari anak kecil itu.
“Kenapa menikah?” Tanya Arslan
“Karena kita teman” senyum Agatha semakin melebar menampilkan deretan gigi putihnya.
Arslan pun tertawa mendengar kalimat yang semakin tidak jelas maksudnya itu.
“Aku suka sama kakak” ucap Agatha kembali
Ya anak kecil cenderung menyukai atau menempel pada orang yang bisa membuat mereka nyaman karena itu Agatha mengatakan apa yang ada di hatinya.
Setelah mengatakan itu tiba-tiba Agatha di panggil oleh seseorang.
“Non Agatha..”
Setelah mendengar panggilan itu Agatha pun berlari namun baru beberapa langkah ia kembali berbalik lalu melambaikan tangannya pada Arslan dan ia pun membalas lambaian Agatha.
Mereka pun jadi teman bermain ketika bertemu di taman itu. Tiap minggu mereka akan janjian untuk kembali bertemu. Hingga suatu saat Arslan tak lagi datang namun Agatha selalu menunggunya.
Yang tidak Agatha ketahui bahwa Arslan selalu datang namun ia tak muncul dihadapan Agatha. Ia sendiri malu dengan ucapannya pada Agatha dulu tentang mommynya dan ketika dia yang mengalami ia tak bisa menerimanya. Lambat laun Arslan hanya melihat dan memandang Agatha dari jauh.
#Flashback off
“Ya.. kamu melamarku 12 tahun yang lalu”
Mendengar ucapan Arslan, Agatha langsung tersedak, pikir Agatha bagaimana mungkin anak 5 tahun melamar seorang laki-laki.
“Minum dulu” Arslan memberinya minum
“Makasih” ia pun menyesap minuman itu
“Wajar jika kamu sudah lupa” ucap Arslan lagi
Agatha belum mengingat siapa Arslan, ia hanya menganggap Arslan lagi bercanda.
“Kamu bisa juga melucu” Agatha merasa mereka baru pertama kali bertemu.
“Apa kamu tidak mengingat ku?” Tanya Arslan sekali lagi
Kening Agatha mengkerut menandakan ia sedang berfikir keras mengingat siapa pria yang ada didepannya itu. Lalu Agatha menutup mulutnya ketika mengingat ia pernah bermain dengan seorang anak laki-laki dan tiba-tiba menghilang.
“Kamu..” sambil menunjuk ke arah Arslan
Arslan pun tersenyum menampilkan lesung pipinya yang manis. Agatha kembali terpesona melihat ketampanan Arslan.
“Kakak kemana saja” tanya Agatha
“Aku ada” ucap Arslan
“Kakak sekarang tinggal di mana?” Tanya Agatha
“Aku tinggal di Negara Q”
Mereka mulai berbincang dan mengenang tentang masa lalu, Agatha pun sudah mulai relax berbicara karena ternyata Arslan adalah teman kecilnya.
To be continued..
Hay hay semua
Terimakasih sudah mampir yah
Jangan lupa like dan komennya 🫰🏻