Sebelas tahun lalu, seorang gadis kecil bernama Anya menyelamatkan remaja laki-laki dari kejaran penculik. Sebelum berpisah, remaja itu memberinya kalung berbentuk bintang dan janji akan bertemu lagi.
Kini, Anya tumbuh menjadi gadis cantik, ceria, dan blak-blakan yang mengelola toko roti warisan orang tuanya. Rotinya laris, pelanggannya setia, dan hidupnya sederhana tapi penuh tawa.
Sementara itu, Adrian Aurelius, CEO dingin dan misterius, telah menghabiskan bertahun-tahun mencari gadis penolongnya. Ketika akhirnya menemukan petunjuk, ia memilih menyamar menjadi pegawai toko roti itu untuk mengetahui ketulusan Anya.
Namun, bekerja di bawah gadis yang cerewet, penuh kejutan, dan selalu membuatnya kewalahan, membuat misi Adrian jadi penuh keseruan… dan perlahan, kenangan masa lalu mulai kembali.
Apakah Anya akan menyadari bahwa “pegawai barunya” adalah remaja yang pernah ia selamatkan?
---
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Malam itu, di balkon vila, Anya duduk bersama Adrian. Angin malam berhembus lembut.
“Mas, aku sadar… perjalanan ini tidak akan pernah mudah. Selalu ada serangan, selalu ada gosip. Tapi aku tidak takut lagi. Aku sudah menemukan diriku.”
Adrian meraih tangannya erat. “Dan aku menemukanmu, Sayang. Kita akan hadapi semua bersama.”
Mereka berdua menatap langit malam. Bintang-bintang bersinar terang, seolah memberi restu pada perjalanan panjang mereka.
Sejak saat itu, nama Anya semakin bersinar. Ia tidak hanya dikenal sebagai istri Adrian Aurelius, tapi sebagai sosok yang melawan stigma, berdiri tegak melindungi keluarga dan kehormatannya.
Namun di balik itu semua, bayangan Dimas Pratama semakin gelap. Ia menunggu saat yang tepat untuk melancarkan serangan terbesar.
Dan Anya tahu, pertempuran sesungguhnya baru saja dimulai.
----
Sudah hampir dua minggu setelah gosip terakhir berhasil dipatahkan. Anya mulai kembali ke rutinitasnya mengurus kafe, mendampingi Adrian di beberapa acara, dan tetap aktif membangun citra positif di media sosial. Namun, dalam diam, tubuhnya mulai memberi tanda-tanda aneh.
Pagi itu, aroma kopi yang biasanya menenangkan justru membuatnya mual. Ia buru-buru menutup mulut dan berlari ke kamar mandi. Adrian yang baru turun dari lantai atas langsung panik.
“Sayang? Kau baik-baik saja?” Adrian mengetuk pintu dengan cemas.
Beberapa menit kemudian Anya keluar, wajahnya pucat tapi tersenyum.
“Aku hanya… mungkin masuk angin, Mas.” ujar Anya memberi alasan agar dapat menenangkan sang suami
Namun Adrian bukan pria yang mudah percaya. Ia menggandeng tangan istrinya. “Kau kelihatan tidak baik. Kita periksa ke dokter hari ini.”
Anya sempat menolak," tidak mas, aku baik baik saja,"
"Tidak sayang ayo ke rumah sakit sekarang" ujar Adrian dengan tatapan penuh khawatir dan itu membuat Anya luluh.
Di rumah sakit, dokter kandungan menyambut mereka dengan ramah. Setelah pemeriksaan singkat, dokter tersenyum sambil menatap layar USG.
“Selamat, Bu Anya… usia kandungan Ibu baru sekitar enam minggu. Jantung janin sudah mulai berdetak.”
Anya membeku. Air matanya jatuh begitu saja, tangannya refleks menggenggam kuat jemari Adrian. Adrian sendiri terdiam, matanya berkaca-kaca melihat titik kecil di layar monitor yang berdenyut pelan.
“Mas…” suara Anya bergetar. “Kita… kita akan jadi orangtua.”
Adrian menarik istrinya ke pelukan, menahan isak bahagia. “Terima kasih, Tuhan… ini hadiah terbesar yang pernah kuminta.”
Mereka berdua keluar dari ruang dokter dengan hati penuh sukacita. Seolah semua badai gosip dan fitnah sebelumnya tak ada artinya dibandingkan kabar ini.
-----
Sore itu, mereka mengumpulkan Mommy Amara, Andara, dan beberapa kerabat dekat di vila. Anya sempat gugup saat harus menyampaikan kabar itu, tapi Adrian merangkulnya dari belakang, memberi kekuatan.
“Mom, Dara… ada yang ingin kami bagikan,” ucap Adrian.
Anya menatap semua mata yang tertuju padanya, lalu dengan senyum haru berkata, “Aku… sedang mengandung.”
Sekejap ruang tamu meledak oleh teriakan bahagia. Andara langsung memeluk Anya erat, hampir membuatnya terengah. “Kak! Aku akan jadi tante! Ya Tuhan, ini luar biasa!”
Mommy Amara meneteskan air mata sambil menggenggam pipi Anya. “Nak, kau membawa kebahagiaan besar untuk keluarga ini. Jaga dirimu baik-baik. Mulai sekarang, kau bukan hanya Anya, tapi juga rumah bagi cucuku.”
"Terima kasih nak Daddy juga bahagia akan mendapatkan cucu dari kalian, jaga kesehatan dan jangan pedulikan omongan orang yang tidak penting yang akan membuat kesepakatan mu terganggu" ujar Daddy dengan haru
"Dan kau Adrian jaga istri dan anak mu dengan baik" pesan Daddy
"Tentu Daddy apa lagi anakku bukan satu" ujar Adrian enteng
Dan itu membuat mommy Daddy dan Andara bingung, "Maksudnya apa? Tanya mereka
Dengan senyuman kebahagiaan serta bangga, Anya dan Adrian menjawab, "Karena Anya hamil anak kembar"
"AAPAAA....!!!"
Suasana penuh kehangatan itu tak tergantikan. Untuk pertama kalinya setelah serangkaian fitnah, Anya merasa benar-benar dilindungi oleh keluarga besar Aurelius.
Bersambung
lgian,ngpn msti tkut sm tu nnek shir....
kcuali kl ada rhsia d antara klian....🤔🤔🤔