NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia Sang CEO

Cinta Rahasia Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:46.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Laura jatuh cinta, menyerahkan segalanya, lalu dikhianati oleh pria yang seharusnya menjadi masa depannya—Jordan, sahabat kecil sekaligus tunangannya. Dia pergi dalam diam, menyembunyikan kehamilan dan membesarkan anak mereka sendiri. Tujuh tahun berlalu, Jordan kembali hadir sebagai bosnya … tanpa tahu bahwa dia punya seorang putra. Saat masa lalu datang menuntut jawaban dan cinta lama kembali menyala, mampukah Laura bertahan dengan luka yang belum sembuh, atau justru menyerah pada cinta yang tak pernah benar-benar hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Rahasia di Balik Bilik

"Yeeeeeeay!" Sorak sorai rekan kerja Noah mengakhiri penampilannya malam itu.

Tepuk tangan dan tawa memeriahkan ruangan dengan perayaan sederhana tersebut. Kini Noah mengembalikan mikrofon kepada salah seorang rekan kerjanya. Dia meneliti kursi tempat Laura duduk.

Lelaki itu berjalan dan mendapati dua orang yang sudah tidak ada dalam ruangan. Ya, Laura dan Jordan sama-sama tidak berada di sana. Noah bertanya kepada seorang teman yang sejak tadi duduk di sofa yang sama.

"Laura tadi keluar duluan. Dia bilang mual, mungkin ke kamar mandi. Pak Jordan juga keluar barusan, katanya mau pulang."

"Oh, makasih," ucap Noah, lalu keluar dari ruangan tersebut.

Saat keluar, Noah melihat sekelebat tubuh Jordan mengarah ke toilet. Dia mengerutkan dahi dan mengikutinya. Entah mengapa dia merasa aneh, karena kata temannya tadi Jordan berpamitan pulang.

Sebenarnya bisa saja lelaki itu sengaja buang air kecil dulu sebelum pulang. Namun, entah mengapa daripada menunggu Laura di depan toilet perempuan, Noah justru memilih masuk mengikuti Jordan. Saat membuka pintu toilet, dia mendapati salah satu bilik tertutup dan terkunci.

Noah berdiri di depan wastafel yang berhadapan dengan bilik tersebut. Dia menyalakan air dan berpura-pura mencuci tangan. Lelaki itu berada di tempat itu cukup lama, sampai akhirnya dia terbelalak.

"Laura?" gumam Noah saat melihat pantulan sepatu wanita tampak dari cermin.

Sontak Noah menoleh ke arah bilik yang tertutup. Dia sangat mengenali sepatu canvas yang dipakai perempuan dalam toilet. Sepatu itu dibuat khusus untuk Laura sebagai hadiah ulang tahun.

Noah masih mematung di depan toilet dengan membiarkan air tetap mengalir. Hatinya hancur mendapati sang calon istri ada di sebuah ruangan sempit, berduaan dengan lelaki lain. Noah tak bisa lagi berpikir positif dalam situasi ini.

Namun, dia memilih bungkam dan pergi dari sana. Noah terlatih sejak kecil untuk menyembunyikan perasaannya dengan senyuman. Ia pun kembali ke ruangan dan memilih untuk tetap tersenyum seakan tidak terjadi apa pun.

---

"Jangan terlalu dekat ...." Laura yang mengigau ketika dibangunkan oleh Noah membuat lelaki itu tersenyum tipis, seakan melupakan kekecewaannya beberapa menit lalu.

Noah mundur sedikit agar tidak terlalu dekat dengan wajah perempuan itu. Dia kembali mengangkat tangan. Kali ini bukan untuk membangunkan, melainkan ingin membelai wajah cantiknya.

"Jordan, aku bilang jangan terlalu dekat! Jangan mendekat!" ujar Laura sambil menggerakkan lengannya dan mendorong tubuh Noah menjauh.

Sontak Laura membuka mata. Dia langsung terbangun dari mimpi. Perempuan itu terbelalak ketika menyadari telah membuat satu kesalahan lagi.

"Jordan?" tanya Noah sambil menautkan kedua alisnya.

"Noah, a-aku ...."

Noah terkekeh sehingga membuat Laura tak melanjutkan ucapannya. Perempuan itu menggigit bibir bawah. Noah tersenyum tipis dan mendaratkan jemari pada pipi Laura.

"Nggak masalah, Laura. Aku juga mau membangunkanmu karena kita sudah sampai."

Laura mengedarkan pandangannya ke luar kaca mobil. Ternyata Noah benar. Mereka sudah ada di parkiran bawah tanah apartemen Laura.

"Baiklah, kalau begitu aku masuk dulu. Kamu cepat pulang, besok kita harus kembali bekerja sebelum ambil cuti menikah." Laura tersenyum tipis dan bersiap memegang gagang pintu.

Namun, panggilan dari Noah membuat Laura menghentikan gerakan. Dia kembali memutar tubuh dan menatap Noah. Lelaki itu terdiam seakan ragu hendak mengatakan isi hati.

"Apa ... tidak ada yang ingin kamu katakan kepadaku?"

"Ya?" Laura mengangkat kedua alis.

Noah masih bungkam. Laura mencoba memutar otak, berusaha mencerna maksudnya. Namun, tak menemukan apa pun. Akhirnya dia menggeleng.

"Masuklah, pasti Leon sudah menunggumu."

"Ehm, baiklah. Hati-hati di jalan." Laura tersenyum tipis.

Kali ini Noah tak menahan Laura. Sejak Laura menerima lamarannya, tak ada ciuman perpisahan saat pulang ke rumah masing-masing. Tak ada panggilan sayang.

Semua berjalan sama seperti ketika mereka hanyalah rekan kerja dan sahabat. Noah merasa Laura hanya nyaman bersamanya sebagai sahabat, tidak lebih. Tak ada kisah romansa di antara mereka.

"Semua sudah berjalan sejauh ini. Mana mungkin aku berhenti?" gumam Noah, mengendarai mobilnya menjauh dari apartemen.

Pikirannya kacau. Terlebih bayangan Laura dan Jordan berduaan di bilik toilet membuat pikirannya semakin runyam.

Tiba-tiba terbersit pikiran Noah untuk menemui Jordan. Dia langsung banting setir. Tujuannya bukan untuk kembali ke apartemen Laura, apalagi ke rumah ibunya.

Noah melajukan mobil menuju apartemen Jordan. Mobil seharga ratusan juta itu mulai membelah jalanan ibukota. Sesekali dia melirik ponselnya usai mengirim pesan kepada atasannya.

"Aku harus menyelesaikan semuanya malam ini sebelum melangkah lebih jauh bersama Laura. Jika tidak bisa memaksa Laura menghentikan perasaan, aku akan memukul mundur Jordan!" gumamnya dengan rahang mengeras.

Sesampainya di depan apartemen sang atasan, Noah mencoba menghubungi Jordan. Jordan membaca pesannya, tapi tidak membalas. Saat Noah menelepon, Jordan pun tak mengangkat.

"Aku harus bertemu dengannya malam ini juga. Apa pun yang terjadi!" Noah bersiap melangkah masuk ke apartemen.

Namun, sebuah dehaman menghentikan langkahnya. Dalam kegelapan, terlihat siluet pria lain yang menyulut sebatang rokok. Langkah Jordan keluar dari bayangan gelap, menghampiri Noah.

"Untuk apa kamu mencariku?" tanya Jordan sambil meniupkan asap rokok ke wajah Noah.

Noah, yang tak pernah mengisap nikotin, langsung terbatuk-batuk. Dia mengibaskan tangan menghalau asap tembakau itu. Jordan tersenyum miring, lalu membuang puntung rokok ke lantai dan menginjak bara apinya.

"Sepuluh menit, silakan bicara dengan bahasa yang mudah dimengerti dan sesingkat mungkin. Kamu tahu aku orang sibuk. Jadi ...." Jordan menatap arlojinya.

Namun tanpa diduga, sebuah pukulan mendarat tepat di pipi Jordan. Lelaki itu tersungkur ke lantai karena tak siap dengan serangan Noah. Jordan tersenyum miring lalu bangkit.

Dia mengusap sudut bibirnya yang berdarah, menatap cairan merah kental itu sambil terkekeh. Sebenarnya dia bisa membalas pukulan itu, tapi enggan.

"Aku tidak melayanimu berkelahi denganku. Kalau tidak ada hal lain, sebaiknya kamu pergi!"

"Jangan tahan Laura! Jangan paksa dia berkubang dalam masa lalu! Kamu hanya sebagian kecil dari masa lalunya! Mundurlah!" ujar Noah dengan jemari mengepal kuat di samping badan.

1
Zenun
nanti lah😁
Bisa Pesan Cover di Saya: otw aja ga sih?/Grin/
total 1 replies
Zenun
Yang penting kamu jangan kabur lagi Lau😁
Jeng Ining
kokya ga mikir apakah ada hubungannya dg Leysha to Joo😮‍💨
Jeng Ining: hooh gemeshh aq..😩😮‍💨... dikasih apa dia sm Leysha, smpe ga mampu berpikir buruk ttg Leysha, udh tau kelicikannya aja masih ga mampu balaskan kesakitan Laura🙄
Bisa Pesan Cover di Saya: Paijo pikirammya lagi buntet kak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Jeng Ining
huhhhh Jordan masih ga mampu melepaskan diri dr Leysha, ya wes terima resikonya dijauhi Laura, pdhl udh berkali² bgini, tp tetep ga mau tegas sm Leysha😩
Bisa Pesan Cover di Saya: Ulet bulu yang menggatal ini susah disingkirkan /Grimace/
total 1 replies
Wiwit Widiarti
lanjut thor semangat💪💪💪
Wiwit Widiarti: ok kk author trimakasih di tunggu bab selanjutnya pasti tambah seru
Bisa Pesan Cover di Saya: Update besok lagi yaaaa Kakkk❤❤❤
total 2 replies
Wiwit Widiarti
semangat jo fokuslah sekarang ada laura yg medukungmu
n4th4n14e4
hayoh
tiara
Leon atau Noah tuh yang membuka pintu, lanjuut thor
Zenun
Jangan mau kalah kali ini Lau
Zenun
Yah Noah, kamu gak. diajak
Zenun
Kai?
Zenun
wory sama keadaan Leon
Bukhori Muslim
menarik
tiara
ayo Lau bantu Jo yang sedang bermasalah biar kembali sukses
Esther Lestari
ayo Jo cerita sama Laura, siapa tahu dia bisa memberi solusi dan biar kamu gak pusing sendiri
Esther Lestari
Jo seharusnya kamu menjauh dari Leysha, sejak kamu tahu apa yang sudah dilakukannya terhadap Laura.
tiara
waduuh Noah salah mengira dia kira Jordan setuju ternyata tidak.waduuh tambah marah tuh pa Jo
Esther Lestari
dering telpon menganggu pelukan kerinduan mereka berdua😁
tiara
siapa tuh yang telpon semoga bukan kabar buruk tentunya
Teh Yen
huffft kuatlah Noah mungkin Laura bukan jodoh mu lagian hubungan kalian kan tidak d restui orang tuamu smoga kamu menemukan wanita yg lebih baik dari Laura d mencintaimu juga yah Noah smngat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!