NovelToon NovelToon
A Quiet Resurrection

A Quiet Resurrection

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Pengkhianatan itu bukan datang dari musuh, tapi dari orang yang paling dia percaya.
Vilya Ariestha Elora — dihancurkan secara perlahan oleh pacarnya sendiri, dan sahabat yang selama ini ia anggap rumah. Luka-luka itu bukan sekadar fisik, tapi juga jiwa yang dipaksa hancur dalam diam.

Saat kematian nyaris menjemputnya, Vilya menyeret ke duanya untuk ikut bersamanya.

Di saat semua orang tidak peduli padanya, ada satu sosok yang tak pernah ia lupakan—pria asing yang sempat menyelamatkannya, tapi menghilang begitu saja.
Saat takdir memberinya kesempatan kedua, Vilya tahu… ia tak boleh kehilangan siapa pun lagi.

Terutama dia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Vera?

Calestine menatap tajam ke arah putranya. “Aku melakukan ini demi kebaikanmu dan juga demi nama baik keluarga!”

Vilya hanya bisa terdiam. Ia bahkan tak tahu-menahu soal Vera, apalagi mereka memaksa pria itu datang ke perjamuan ini.

"Aku sudah datang ke perjamuannya. Saat aku kembali, Vera harus ada di rumah dalam keadaan selamat."

Gevan menatap Calestine sejenak, lalu berbalik. “Jangan pikir aku nggak tahu apa yang Mama sembunyikan.”

Setelah itu, ia pergi tanpa menoleh.

Calestine menghela napas, lalu menoleh ke Vilya. “Maaf ya, dia memang keras kepala dari dulu.”

“Tidak apa-apa,” jawabnya pelan. Ia juga merasa tidak berada di pihak siapapun.

“Aku hanya ingin kalian bisa saling mengerti.” Calestine menggenggam pelan tangannya. “Setidaknya, itu bisa membuatku sedikit tenang.”

Ia hanya mengangguk pelan.

Calestine melirik jam, lalu berkata lembut, “Aku harus segera menemui Ayahnya Gevan dan pulang bersamanya.”

“Baik, hati-hati, Bibi,” ucapnya sambil tersenyum tipis.

Calestine membalas senyumnya sebelum berbalik dan pergi.

Ia menatap punggung wanita itu sambil menarik napas panjang, perasaannya mendadak kacau.

Gevan jelas punya hubungan yang rumit dengan ibunya. Dan siapa sebenarnya Vera? Di kehidupan sebelumnya, nama itu bahkan tidak pernah muncul.

Bisa jadi alasan Gevan tak mempermasalahkan batalnya pertunangan adalah karena dia juga ingin mengakhirinya.

Mungkin... karena perempuan itu.

Ia menggeleng pelan, mencoba menepis semua pikiran yang ada di benaknya. Ia menghela napas pelan dan berniat kembali ke kamarnya.

Namun, baru saja berbalik. tubuhnya terhenti. Di depannya, dua sosok wanita berdiri menghadang jalannya.

"Jangan kira kamu bisa terus merasa di atas," desis Elena dengan nada penuh ancaman.

"Iya. Begitu mereka tahu siapa kamu sebenarnya, mereka pasti akan membatalkan pertunangan itu," timpal Arabelle tajam.

Vilya hanya menatap keduanya tanpa emosi.

Lalu ia melangkah maju, melewati mereka begitu saja.

“Berhenti! Aku belum selesai bicara!” ujar Elena yang tak terima diabaikan.

Ia menghentikan langkahnya. Lalu menoleh perlahan, senyum tipis tersungging di bibirnya. “Tiga kata ini cukup untuk menggambarkan kalian: iri, dengki, benci.”

Wajah gadis itu terlihat kesal, tapi ia masih menyangkalnya, “Lucu, siapa juga yang iri sama kamu!”

“Masih berani bicara rupanya? Punggungmu sudah gak sakit lagi, Elena?” Suaranya terdengar tenang, tapi menusuk.

Elena refleks mundur selangkah, tadi ia begitu marah sampai lupa luka di punggungnya. Tapi setelah ia menyebutkannya, rasa nyeri itu langsung terasa lagi.

Arabelle menggeram pelan, “Jangan terlalu puas dulu, kamu—”

Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dari arah lain.

“Kamu pandai sekali berbicara,” ucap Aveline sambil melangkah mendekat dengan senyum yang sulit ditebak.

Saat melihat sang Kakak mendekat, Arabelle tampak lega, seolah baru saja menemukan penyelamatnya.

Vilya menoleh dan menatapnya dengan tenang, lalu ia berkata seolah memberi isyarat, “Langit sudah gelap, kalau berjalan tanpa arah, bisa-bisa menabrak sesuatu di tengah malam.”

Aveline hanya tersenyum sinis. “Terima kasih atas peringatannya, tapi aku justru menantikan hal-hal tak terduga. Hidup terlalu membosankan kalau hanya bertemu orang biasa.”

Aveline menggenggam tangan sang adik, lalu berkata, “Ayo, kita pergi. papi dan mami pasti sedang menunggu.”

Arabelle hanya mengangguk, keduanya pun pergi sambil bergandengan tangan, meninggalkan taman dengan tenang.

Sedangkan Vilya tak menghiraukan tatapan kesal Elena di belakangnya. Ia berbalik dan berjalan kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar, ia merenung sejenak. Kalau ia bertemu mereka lagi, ia harus tahu isi hati mereka. Rasanya, masalah antara Gevan dan Calestine tidak sesederhana itu.

......................

Semetara itu, di rumah Gevan…

Begitu sampai, pintu depan terbuka. Seorang wanita cantik masuk dengan langkah pelan.

Wanita cantik itu bernama Vera.

“Kamu kenapa hem?” tanya Gevan, nada suaranya terdengar khawatir.

Wanita itu menghindari tatapannya. “Aku gapapa."

Gevan mendekat, matanya menelusuri wajah wanita itu. Lalu, tangannya terangkat dan menyentuh dagunya yang memar.

“Ini yang kamu maksud nggak kenapa-kenapa?”

“Aku hanya terjatuh saat kabur,” ujarnya sambil memaksa tersenyum. “Aku udah sering ngalamin yang lebih parah dari ini, kamu gak perlu khawatir.”

Gevan menghela napas berat, tapi sorot matanya tajam. Ia berbalik dan hendak keluar.

“Jangan!” wanita itu berdiri dan menghalangi jalannya.

“Belum waktunya Gevan, bukti yang kamu punya itu... harus disimpan dulu. Kalau kamu bergerak sekarang, semuanya bisa gagal. Kamu masih ingin membalas dendam, kan?”

Begitu mendengar ucapannya, langkah Gevan terhenti. Sorot matanya masih tajam, tapi ia tahu—ini bukan waktunya untuk gegabah.

“Aku baik-baik saja,” bisiknya sambil menyandarkan kepala di bahunya. Suaranya tenang dan lembut. “Fokus kita bukan di sini, masih ada hal yang lebih penting.”

Gevan tak menjawab, tapi diamnya menyimpan amarah yang belum reda.

......................

Disisi lain.

Calestine sedang menerima sebuah panggilan. Suaranya pelan tapi tegas, “Aku gak mau tahu! Bereskan semuanya.”

“Baik, Nyonya,” sahut suara berat dari seberang.

Lelaki itu itu bernama Jack, ia tahu persis ini bukan sekadar perintah biasa.

Begitu panggilan ditutup, Calestine menoleh ke arah kamar mandi. Suara air masih mengalir pelan dari dalam. Ia membuka satu per satu kancing bajunya, lalu melangkah pelan sambil berkata dengan nada menggoda, “Mandi bareng, ya.”

Leon hanya bisa tersenyum kecil menanggapi tingkah laku istrinya.

Calestine pun tersenyum pelan. Ia mencintai suaminya—dan tak akan membiarkan siapa pun merebut kebahagiaannya.

Bagi Calestine, cinta dan kekuasaan—dua hal yang paling ia jaga. Dan siapa pun yang coba merusaknya...

Ia tak kan membiarkannya begitu saja.

1
vanyla.
bagus smgt thor
Ayudya
seru dan untuk tokoh utamanya tegas.aku suka dengan alurnya rekomded banget deh
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih atas dukungan nya ka 🥰🥰
total 1 replies
Ayudya
vilya kamu jangan takut ma aveline tunjukan kalau kamu lebih kuat dan licik dari avrline
Ayudya
seneng banget dengan sikap tegas lirya
Ayudya
ayo vilya kamu jangan mau di tindas ma bibi dan anaknya/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayudya
sangat licik dan harus di balas dengan kelicikan biar tau
Ayudya
tu pelayan minta di karung terus di hanyutkan ke laut
Ayudya: jadi ketahuan deh ma aothor.sama sama mak/Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: nanti author yang buang ka 🤣
terimakasih ka udh mampir 🤍🤍
total 2 replies
Elsiya
eh, bukannya rambut Arabelle ya? atau aku lupa
Elsiya: okee kakk👍🏻
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: sory ya ka, nnt aku revisi ulang😊🤍
total 2 replies
ˢ⍣⃟ₛ 🟡𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜🅼ιяα🅷㊍㊍🔰
tetaplah jadi gadis baik yang kuat dan mampu melindungi diri
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅
cerita nya seru banget
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎мαмι𝐀⃝🥀§͜¢ ᴳᴿ🐅: sama sama
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih ka 🤍
total 2 replies
ᯓ★ֶָ֢⭑🥑⃟ꪱ꯱ꫀυᥣׁׅ֪༊· ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
yaampun sungguh mengenaskan
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
owh kakeknya Vilya menghilang?
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ: sama2 kak syg
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: iya bnr ka, makasih udh mampir 🤍
total 2 replies
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
maaf jadi lompat baca nya kak
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
hm luar biasa baru bab pertama dah meledak!
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
untung org itu mengenal nya
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
kau kali yg bo*doh
⍣⃝𝖕𝖎🅿ᵉʳ🅸ᵏˢᵃᵈᵒᵐ🅿ᵉᵗᵈ🆄ˡᵘJin
ish mirisnya
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
gak baik itu balas dendam.. tp smoga karyanya meroket ya Thor, semangat
🅿ᵉˡ🅸ʰᵃʳᵃˢᵃ🅿ᶦᵏ🆄ʳᵇᵃⁿ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ: hehe sama2 kak🤗🙏
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: makasih ya ka 🤍
total 2 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᴘᵃˡⁱⁿᵍɪᵐᵘᵗᴘᵃˡⁱⁿᵍˡᵘᶜᴜ
lalu pernikahannya cumn sandiwara utk memancing kehadiran 2 org itu?
Reni
weeeee jadi bom bundir 🤔😲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!