5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.
Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.
pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.
akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDTA 008
"kamel,gak seharusnya lu bertindak keras gini ke dia, dia cewe lu pengecut sialan"kata aldo sambil mendorong tubuh boman menjauh dari caramel
"gw gak sengaja,ara sorry"kata boman membuat caramel menatapnya kecewa dan mengajak aldo pergi dari area yang membuatnya muak.
Aldo membawa pergi caramel dengan di ikuti oleh boman dari belakang membuat aldo berdecak kesal dan menambahkan gas motornya melebihi 60km/jam membuat caramel memegang erat tubuh aldo
"do stop kita bisa mati biarin ajah dia ngikutin kita"kata caramel sambil berteriak ketakutan membuat aldo mengurangi kecepatannya dan mencari tempat untuk mereka duduk
Pinggiran kota bekasi menjadi tempat pilihan mereka,caramel turun dari motor dan segera duduk di tempat yang sudah di sediakan sedangkan aldo pergi memesan minum dan obat untuk membersihkan wajah caramel yang di sudut bibirnya masih mengeluarkan darah dan biru di pipinya. Cukup keras tinjuan yang di berikan boman hingga membuat luka di wajah caramel.
"es Milo kesukaan kamu"kata aldo dengan manis dan memberikan es kepada caramel
"thanks"ucap caramel sambil mengambil es yang di berikan oleh aldo
"biar aku bersihin dulu sini masih keluar darah kan itu"kata aldo sambil menggerakkan sedikit wajah caramel,caramel hanya terdiam dan pasrah ya sepertinya yang dia lakukan salah karena menghadang boman yang ingin meninju wajah aldo,ada rasa menyesal tapi ada juga rasa tenang tapi tidak bisa di pungkiri rasa sakit yang di rasakan akibat tinjuan boman membuat caramel menahan perih di sudut bibirnya
"ini mungkin sedikit perih di bibir besok pagi kita ke rumah sakit ajah yaa bibir lu pecah ini takut nanti kenapa kenapa buat penolong pertama pake obat ini sama pipi lu ada luka kayaknya kena cincin dia biru berdarah juga gak tega,kalo sakit cubit atau cakar gw ajah"kata aldo membuat caramel mengangguk perlahan aldo mengobati luka di wajah caramel caramel yang tak kuat menahan perih efek dari obat membuatnya mengeraskan pegangannya di lengan aldo dan meneteskan air matanya.
"cup cup cup,udahh kok gakk sakit lagi sabar nanti juga sembuh"kata aldo menenangkan caremel dan membuatnya mengingat kembali kejadian dimana dulu caramel sempat terjatuh dari sepeda dan menangis setelah di obati oleh aldo
FLASHBACK
"dodo sakit hiks hiks hiks"tangis caramel sambil memegang lututnya yang berdarah
"bentar aku beliin hansaplas dulu sama obat merah sabar ya"kata aldo berlari ke warung dan membeli yang dia butuhkan
Tak lama aldo segera kembali dan membersihkan luka di dengkul caramel perlahan menuangkan air mineral pada kaki caramel dan mengelapnya dengan tisu setelah itu dirinya menuangkan obat merah ke kapas sambil pelan² di taruh di luka caramel membuat caramel mencengkram erat lengan aldo dan menangis
"udah kok udah sembuh jangan nangis lagi besok juga sembuh"kata aldo sambil memeluk tubuh caramel yang masih menangis sesenggukan.
----------------
"dah jangan nangis mau makan apa?"tanya aldo sambil melihat sekelilingnya dan menatap ke arah caramel
"tahu tadi aja"kata caramel dengan nada yang sesenggukan membuat aldo tersenyum sekilas dan mengambil tahu gejrot yang sempat dia beli.
Caramel langsung memakannya dengan perlahan meskipun sebenernya dia sudah tak ada lagi rasanya ingin menelan tahu itu tapi mau tak mau caramel harus menghabiskannya perih sudah pasti. Cara makan caramel membuat aldo tersenyum di buatnya hingga handphone caramel yang ada di kantong celana milik aldo bergetar membuatnya segera memberikannya kepada caramel
"kenapa lama banget si angkatnya kamu tau gak perasaan aku tuh dah gak tenang tau gak mana mukanya"kata bita dengan nada yang marah dan membuat caramel memperlihatkan wajahnya yang sudah bonyok
"kamu di siksa sama si lako itu?? Heh aldo lu apaain sahabat gw sama gitu mukanya lu ya"
"bukan sama gw tapi sama mantanya"jawab aldo sambil memakan tahunya membuat caramel melotot ke arah aldo
"boman?? Gila yaa tuh orang liat ajah besok abis dia sama gw, udah mokondo bisa bisanya dia begitu sumpah gak habis pikir gw"kata bita dengan emosi dan menghembuskan nafasnya sambil menatap wajah caramel.
"ya udah lakoee gw titip sahabat gw awas ya lu apa apain gw tampol"kata bita sebelum mematikan handphonenya caramel hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya
"seakrab itu ya?"tanya aldo dan di anggukan oleh Caramel
"aku tuh sama bita mulai akrab dari awal aku ke jakarta lagi bisa di bilang 3 tahunan lah aku akrab sama dia"kata caramel membuat aldo mengangguk
"bukanya dulu dia musuh kamu?"tanya aldo sambil melirik ke arah caramel
"lebih tepatnya musuh temen aku, aku kan dulu anaknya ikut ikut ajah jadi ya udah deh"jawab caramel sambil menyelipkan tahu di pipi kirinya
"tadi itu siapa?"kata aldo membuat caramel tersenyum sekilas
"sorry ya kalo kamu tadi harus berantem sama dia, dia itu mantan aku dia orang yang baik kok cuman kita putus karena ada something yang buat kita bener bener harus udahan,tapi ya dia belom bisa nerimanya mungkin cuman waktu yang bisa buat dia sadar kalo kita bukan lagi kita"jelas caramel sambil tersenyum
"maaf karena mamah kamu harus ketemu sama dia"kata aldo dan di gelengkan oleh caramel
"enggak kok kita pulang ajah yo,mama pasti udah nungguin"kata caramel sambil bangkit dan mengangkat tangan aldo
Tanpa mereka sadari sepasang mata menatapnya dengan tatapan benci dan emosi. Aldo dan caramel memutuskan untuk kembali ke rumah sandra takut bila lily sudah menunggunya mereka mengemudi dengan pelan dan sambil menikmati setiap angin yang menghembuskan meskipun rasa di wajahnya sakit dsn keram membuat keduanya tetap menikmati suasana malam itu.
Tak terasa mereka sudah sampai di kediaman sandra caramel yang tak mau masuk terlebih dahulu takut jika nanti akan membuat lily khawatir caramel memilih untuk berjalan di belakang aldo dan menundukan wajahnya.
"kamel? Kenapa sama kamu? Cape ya udah ayo kita pulang"ajak lily sambil menatap ke arah sandra
"kita pamit ya ndra makasih loh yaa ayo pamit anak anak"kata lily membuat ketiga remaja itu berjalan ke arah sandra dan menyalaminya
Setelah mereka pamit pulang lily terlebih dahulu bersama oleh dara sedangkan aldo bersama caramel di belakangnya. Sempat mampir untuk membeli donat dan martabak telur dan manis membuat aldo menggelengkan kepalanya. Setelah itu barulah mereka sampai di rumah dan segera membersihkan kaki dan tanganya sedangkan aldo memasuki motor ke dalam rumah.
"akhirnya sampe juga"kata lily dan duduk di sofa dan di ikuti caramel yang duduk di sampingnya yang tetap menunduk
"kak kamel"panggil dara dan merapihkan rambut caramel membuat lily melotot terkejut
"ALDO KAMU APAIN ANAK MAMA"teriak lily membuat caramel menggelengkan kepalanya dan menatap ke arah lily
"its oke ma,ini bukan salah aldo ini salah aku sendiri"kata caramel sambil meneteskan airmatanya
"sakit ya, mau ke dokter ajah sayang?"tanya lily dan di gelengkan oleh caramel
"gak mah ini udah di obati sama aldo kok besok juga udah mendingan"kata caramel sambil tersenyum membuat lily ikut meteskan airmatanya.
"kenapa kamu?"tanya lily membuat caramel menceritakan semua kejadiannya dan membuat memeluk caramel ikut merasakan sakit yang di rasakan caramel sedangkan dara dan aldo sibuk memakan donat yang di belikan oleh lily
"iya udah kamu istirahat ajah besok kamu kerja biar di antar sama aldo,kamu tidur sama aldo ya mamah sama dara soalnya kalo kamu tidur sama mamah sama dara mamah takut kamu jatoh jatohan"kata lily membuat kedua orang itu terkejut dan membulatkan matanya
"jangan ngapa ngapain"kata lily menatap tajam ke arah aldo
"makan dulu tapi ini makanan yang mama beli baru tidur"kata lily membuat caramel mengambil martabak manis kacang dan memakannya.
Bersambung