NovelToon NovelToon
Kau Hancurkan Hatiku, Ku Hancurkan Keluarga Mu

Kau Hancurkan Hatiku, Ku Hancurkan Keluarga Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Pernikahan rahasia
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

Kau Hancurkan Hatiku, Jangan Salahkan aku kalau aku menghancurkan Keluargamu lewat ayahmu....

Itulah janji yang diucapkan seorang gadis cantik bernama Joana Alexandra saat dirinya diselingkuhi oleh kekasihnya dan adik tirinya sendiri.

Penasaran ceritanya???? Yuk kepo-in.....

Happy reading....😍😍😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Honey Moon

“Apa? Elo serius, Jo? Elo dah married?” mata Lilian membelalak kaget begitu mendengar semua cerita Joanna dari A sampai Z.

“Iya, gue serius. Gue emang dah married. Dan suami gue, bokapnya Kevin."

"APA?' kaget Lilian, membelalakkan matanya, "Bokapnya Kevin?"

Jo menganggukkan kepalanya, "Tadi malem gue emang nggak tidur di kamar. Gue pindah ke kamar suami gue. Dia lagi ada disini?” Jelas Joanna.

“Di hotel ini?” gagap Lilian.

“Iya,” angguk Joanna.

“Kalian janjian….?”

“Nggak,” sahut Joanna cepat, “Kami nggak janjian. Kebetulan aja dia ada urusan pekerjaan disini. Gue aja kaget pas tau dia disini?” jelas Joanna.

“Sumpah gue terkejut banget denger cerita elo, Jo. Gue nggak nyangka elo bisa kejebak dengan papa mantan elo sendiri? Kok bisa sih?” heran Lilian, ekspresinya terkejut dan kaget luar biasa.

“Gue juga nggak tau. Takdir benar-benar sedang mempermainkan gue. Diputus pacar, malah gue dipertemukan langsung sama bapaknya. Bapaknya dah memerawani gue lagi. Selain tanggung jawab yang gue minta, apa lagi, Li. Gue nggak mau rugi dong. Dia sudah renggut mahkota gue. Masa dia nggak mau tanggung jawab? Enak aja….!” cerocos Joanna panjang lebar.

“Tapi kalau Kevin tau gimana? Kalau istri sah suami elo tau gimana?” kata Lilian.

“Jelas mereka akan marah. Tapi itu bukan urusan gue?” Joanna berusaha untuk tidak perduli.

“Dia sudah renggut sesuatu yang berharga yang gue miliki. Nggak salah kan, gue minta pertanggungjawaban dari dia….?”

“Ya iya sih. Elo nggak salah. Tapi Jo….. Gimana kalau istri sah nya tau? Elo bisa dicap sebagai pelakor, Jo. Perebut suami orang….!”

Joanna nampak menghela nafasnya panjang.

“Gue tau. Gue udah jauh melangkah, Li. Tapi please, liat dari sisi gue? Jika ini terjadi sama elo, apa yang kudu elo lakuin? Hal pertama yang ada di pikiran elo pasti pertanggungjawaban kan?”

Lilian mengangguk setuju.

“Nah, saat kejadian, itulah yang ada di pikiran gue, Li. Tanggung jawab!” Joanna tersenyum miris, “Dan dia akhirnya mau tanggung jawab?”

“Gue nggak tau, tapi gue merasa, dia beda dengan anaknya. Saat gue minta pertanggungjawaban, dia langsung bersedia. Meski ada kendala kecil sih. Tapi dia mau juga bertanggung jawab. Gue seneng banget waktu itu. Dan gue nggak mikir apa-apa. Nggak mikir perasaan istri sah dan Kevin juga. Justru saat gue sah jadi bininya, gue ingat dengan pengkhianatan Kevin. Lantas tiba-tiba muncul aja ide gue balas dendam?”

“Gila elo, Jo? Elo parah banget? Tapi gue bener-bener khawatir sama lo, Jo? Tindakan elo udah jauh banget?” Lilian menatap sahabatnya penuh kecemasan.

“Terus reaksi suami elo saat tau elo mantan anaknya, gimana?”

“Ya jelas dia marah lah. Dia murka. Terus gue berusaha jelasin. Yah walau kami bertengkar waktu itu.” Kata Joanna.

“Tapi setelah pertengkaran itu, gue demam. Gue sakit, Li. Dia yang kelimpungan sendiri?” Joanna tergelak mengingat kejadian itu.

“Sejak saat itu, sikapnya sedikit mencair, Li. Dia tidak kasar lagi? Bahkan sekarang lebih hangat,” kata Joanna, pipinya merona.

“Elo cinta sama dia?” tanya Lilian penuh selidik.

“Cinta?” gumam Joanna, “Entahlah. Ini cinta apa bukan. Gue masih takut untuk jatuh cinta lagi. Gue cuma nyaman saat berada di sisinya? Apalagi dia menjerat gue dengan pesonanya? Gairah gue tiba-tiba menggebu-gebu!” Joanna tersenyum samar, membayangkan pergumulan panas tadi malam.

“Gue nggak bisa berkata apa-apa. Tapi gue cuma khawatirin elo aja, Jo. Elo udah gue anggep saudari sendiri?”

Joanna tersenyum tipis. Matanya berkaca-kaca. Dia pun langsung memeluk tubuh sahabat Lilian erat.

“Gue masih punya keluarga. Tapi gue merasa idup sebatang kara. Cuman elo yang perduli dan ngertiin gue. Cuman elo yang ada buat gue. Thank you, Li. Elo emang sahabat gue yang paling baik. Thanks banget…..!”

“It's okey?Gue siap jadi tempat curhat lo….?”

******

Keesokan harinya, Lilian dan rombongan pramugari yang lain pulang ke Indonesia. Kecuali, Joanna, dia tidak ikut pulang. Dia memberi alasan pada timnya bahwa dirinya ada urusan di Jepang. Hanya Lilian yang tau tujuan Joanna kemana.

“Dad, kita mau kemana?” tanya Joanna menenteng tas koper mininya, lalu memasukkan ke taksi yang sudah dipesan oleh suaminya.

“Kita ke Tokyo,” kata Bram sambil memasukkan kopernya di bagasi taksi.

“Apa Daddy mau ketemu seseorang di sana?” tanya Joanna lagi penasaran.

“Iya,” sahut Bram singkat, tanpa banyak kata.

“Oh, Okey?”

Taksi yang membawa mereka pun mulai melaju ke tempat yang Bram maksud. Bram sibuk dengan tabletnya, memeriksa pekerjaan. Sementara Joanna tengah asyik menikmati keindahan alam selama perjalanan menuju hotel Hilton Tokyo yang terletak di Shinjuku.

Sekitar 45 menit lebih perjalanan, akhirnya taksi yang mereka tumpangi sampai di depan hotel mewah. Hotel yang lebih mewah dari hotel sebelumnya.

Joanna sampai tak berkedip menatap hotel mewah tersebut, dimana hotel itu memiliki interior yang modern dan fasilitas yang lengkap seperti kolam renang indoor . Desain interiornya sangat indah dengan perabotan yang mewah, menciptakan suasana yang hangat dan ramah.

Lokasi yang strategis di Shinjuku, hotel tersebut menawarkan akses mudah ke tempat wisata, Tokyo metropolitan government building, Shinjuku gyoen national garden, Shinjuku golden gai, pusat perbelanjaan, dan restoran.

Dengan lokasi yang strategis di Shinjuku, Hilton Tokyo menawarkan akses mudah ke berbagai atraksi dan fasilitas di Tokyo. Tamu dapat menikmati keindahan kota, makanan lezat, dan fasilitas mewah yang ditawarkan oleh hotel.

"Ini luar biasa, Dad?” Pekik Joanna senang.

“Kamu suka?” tanya Bram menatap Joanna yang sedari tadi mondar-mandir mengakses setiap sudut kamar.

“Suka,” sahutnya.

“Syukurlah kalau kamu suka,” kata Bram mengulum senyum, “Selain urusan pekerjaan, kita bisa sedikit jalan-jalan di sini?”

“Oh, no. Bukan hanya jalan-jalan, aku juga menginginkan bulan madu disini? Sejak DADDY menikahiku, Daddy sama sekali tidak pernah mengajakku berbulan madu. Aku tau, aku banyak mau nya. Tapi impian setiap wanita setelah dinikahi seorang pria adalah bulan madu,” ucap Joanna sambil menundukkan kepalanya.

Tak tahan karena gemas, Bram menarik pinggang ramping istri kecilnya, hingga tubuh mungil itu terjatuh tepat di pangkuan Bram.

Joanna dan Bram saling beradu pandang, tatapan mata mereka berdua begitu lekat. Posisi Joanna yang masih berada di pangkuan suaminya, membuat Bram begitu leluasa menatap Joanna sambil memeluk pinggangnya.

Suasana di antara mereka begitu menghangat, Bram sedikit demi sedikit menangkis jarak muka diantara mereka berdua membuat hembusan nafas keduanya saling bertemu.

“Dad?” bisik Joanna lirih.

Joanna melumat bibir Bram dengan kelembutan yang penuh keinginan, lidahnya menari-nari liar di dalam rongga mulut Bram, seraya tangannya yang halus mengerat di tengkuk sang suami.

Setelah detik-detik yang terasa berabad, mereka berdua terpisah, napas mereka berkejaran dalam kesenjangan waktu. Manik mata Bram menembus ke dalam jiwa Joanna, mencari esensi cinta yang mendalam di sana. Dengan senyum yang mengandung sejuta rasa, Joanna mendekati lagi, dan bibir mereka sekali lagi bersatu dalam tautan yang penuh semangat.

Bram, dengan dorongan yang kuat dan sedikit liar, menggenggam Joanna, tarikan bibirnya terdengar mendesis di udara.

Bram menarik Joanna, merengkuhnya ke dalam pelukan yang memadukan cinta dan hasrat, sementara tangan mereka menjelajah, menimbulkan desahan kepuasan yang terbungkus dalam pelukan hangat mereka.

Karena terbawa nafsu yang membutakan membuat akal sehat dan hati Bram tertutup. Pikirannya hanya tertuju pada nafsu hingga tak lagi memikirkan wanita yang sedang menunggunya dengan setia di rumah.

“Bagaimana? Kau menyukainya?”

“Yes, aku menyukainya, Dad?” lenguhnya.

“Kau memang liar, Honey?”

“Yes, a wild woman!”

Dengan mata terpejam, Joanna menikmati setiap usapan jemari suaminya yang lembut di tangannya, membangkitkan rasa menggelegar dalam dirinya. Setiap sentuhan itu seperti aliran listrik yang membuat kulitnya bergetar. Tubuhnya membungkuk dengan gemulai di atas pangkuan Bram, mereka berdua terperangkap dalam gairah yang membara.

Bram menatap wajah istrinya, yang meski berantakan, tetap memancarkan keindahan yang luar biasa, membuatnya semakin tenggelam dalam lautan hasrat. Kedua pasangan itu larut dalam ikatan cinta yang membara, tak mampu dan tak mau membebaskan diri dari tawanannya.

“Kamu memang harus dihukum karena keliaran kamu? Hmmmm?”

TBC.....

Komen, komen, komen

1
US
bagus alurnya thor /Drool/
Cahyaning Fitri: Terima kasih 😘😘😘
total 1 replies
Fang
Kisah yang menyentuh hati.....😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!