Alreni Kirana adalah seorang yatim piatu yang tinggal di sebuah apartemen bersama sahabat nya, kedua orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan pesawat saat akan pulang untuk menemui Reni yang habis memenangkan pertandingan taekwondo. paman dan bibi nya ingin Reni tinggal bersama mereka, karna mereka ingin merasakan mempunyai anak perempuan karna anak mereka dua dua nya laki laki, tapi Reni menolak karna alasan ingin hidup mandiri.
"Sial kenapa harus masuk ke novel yang itu sih"
......
"aduh gue harus kabur kemana ini" gumam nya berkata
"ketemu lo gak bisa kabur lagi" ucap seseorang dari belakang memegang pundakku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ati Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengantar pulang
"aku yang kakak, tapi Gema malah selalu memanggil nama ku tanpa embel embel kakak, berbeda lagi jika bersama kak Gery, pasti Gema memanggil Gery dengan kak" ucap Gama yang ngambek melihat Gema, Gema hanya tersenyum tanpa rasa bersalah.
"tapi kan kita lahir kembar, itu pun cuma beberapa menit doang" ucap Gema yang juga tidak mau kalah dari Gama.
"tapi tetap aja aku yang duluan lahir daripada kau" ucap Gama yang juga tidak ingin mengalah dari Gema.
"kan cuma beberapa menit" ucap Gema yang cemberut karna melihat Gama yang juga tidak ingin mengalah dari nya.
"astaga sudah ya, kalian saudara jangan sering bertengkar" ucap Reni yang menghentikan Gama dan Gema yang bertengkar, Reni menghentikan mereka dengan nada lembut.
mendengar suara Reni, Gema dan Gama langsung berhenti bertengkar, mereka merasa bersalah ketika bertengkar di hadapan Reni, seketika mereka menundukkan kepala nya.
Reni hanya bisa menghela nafas di buat nya, Reni agak pusing melihat kedua nya bertengkar.
"Gema harus nya kamu memanggil Gama ya kakak, karna Gama yang duluan lahir daripada Gema, dan juga walaupun kalian saudara kembar berapa menit, jangan lah selalu bertengkar, bertengkar sewajarnya saja, jangan berlebihan" ucap Reni dengan lembut dan mencoba sabar, Gema dan Gama yang mendengar itu seketika menganggukkan kepala nya seolah sudah mengerti.
"baik kak" ucap Gema dan Gama secara bersamaan.
"ayo, saling minta maaf" ucap Reni yang ingin masalah cepat terselesaikan.
"aku minta maaf kak" ucap Gema yang merasa aneh jika memanggil Gama dengan embel embel kak, tapi mau gimana lagi. Gema harus membiasakan nya.
"aku juga minta maaf, karna selalu bertengkar dengan mu" ucap Gama yang tersenyum kecil tapi nyebelin ketika Gema memanggil nya kakak, yang mau gimana, karna selama ini mana pernah Gema memanggil nya kakak, dan seperti nya Gama ingin mengabadikan hal itu.
Gema menyadari senyum di wajah Gama, hal itu membuat nya kesal saja, andai bukan karna Reni mana mau Gema memanggil Gama kakak.
"nah bagus, kita harus saling memaafkan satu sama lain" ucap Reni yang sudah merasa senang ketika Gama dan Gema sudah saling minta maaf.
tidak lama bungkus makanan nya telah selesai, Reni pun mengambil nya dan pergi ke kasir untuk membayar, selesai membayar Reni segera menghampiri ketiga anak kecil itu yang berada di luar.
"kakak udah selesai" tanya Gema dengan nada senang.
"iya, kakak udah selesai" ucap Reni yang menjawab pertanyaan dari Gema.
"Terima kasih banyak ya kak, sudah mentraktir kami hari ini" ucap Gery yang sangat berterima kasih kepada Reni.
"sama sama Gery" ucap Reni yang sambil mengelus kepala dari Gery
"iya kak, kami juga berterima kasih karna membuat kami kenyang sampai susah jalan" ucap Gema yang masih bisa bercanda, ya walau memang apa yang dikatakan nya benar sih. Lihat saja perut mereka bertiga yang sudah buncit karna merasa kenyang.
perkataan dari Gema membuat Gama mengangguk kan kepala nya, karna memang dia juga merasa sangat kenyang baru ini.
"kamu ini bisa aja" ucap Reni yang juga mencubit pipi Gema yang tembem, Reni sungguh gemas dibuat nya. Gema hanya tersenyum ketika pipi nya dicubit.
"kakak kok selalu cubit pipi Gema" ucap Gema yang cemberut ketika pipi nya dicubit terus.
"kakak gemes loh, sama pipi kamu ini apalagi sama orang nya" ucap Reni yang masih saja mencubit pipi Gema sambil menggoda nya juga.
Gema hanya bisa tersenyum mendengar nya dan juga terlihat jika pipi nya sudah sangat memerah saat digoda.
"wah pipi nya merah tuh" ucap Reni yang tersenyum kecil melihat Gema yang pipi nya memerah.
"mana ada ya kak" ucap Gema yang tidak ingin mengaku jika pipi nya merah, padahal udah terlihat jelas.
"heleh jangan boong, itu apa yang merah di pipi kamu" ucap Gama yang malas melihat adik nya ketika tidak ingin mengakui.
"ih, kak Gama kok ikut campur sih hump" ucap Gema yang tanpa sadar mengucapkan kata Kak saat berbicara menyebut nama Gama, Reni hanya tersenyum ketika Gema menyebutkan kata kak.
"udah deh jangan ngambek, aku minta maaf karna ikut campur" ucap Gama yang hanya bisa mengalah kali ini, Gema yang mendengar kalimat dari Gama yang membuat nya merasa menang.
"oh iya, kakak ingin mengantar kalian, kebetulan kakak juga ingin kesana" ucap Reni yang tujuan sebenar nya ialah mengantar mereka bertiga sampai rumah.
"wah, kita bisa pergi bersama kalau gitu" ucap Gema yang sangat senang ketika Reni akan mengantar nya.
"iya" ucap Reni yang mengelus rambut Gema.
"baiklah, ayo kita pergi" ucap Reni sambil menggandeng tangan Gema dan mulai berjalan untuk mengantar mereka pulang, Gama dan Gery hanya bisa ikut di belakang karna tidak ingin mengganggu keseruan dari Reni dan Gema.
"ok kak" ucap Gema yang memegang juga tangan dari Reni.
beberapa saat kemudian, karna asik bercerita Reni tidak menyadari jika mereka sudah sampai di rumah ketiga nya.
"kak, kita sudah sampai" ucap Gema yang menyadarkan Reni karna sudah sampai, Reni yang sadar seketika melihat sekeliling rumah itu, walau rumah itu terbuat dari dan seperti ingin roboh, tapi di sekeliling rumah itu sungguh indah banyak bunga yang bermekaran.
"wah rumah kalian tampak indah ya" ucap Reni yang salfok dengan bunga yang ada di sekeliling.
"tapi rumah kami tak seindah itu" ucap Gema yang agak sedih melihat kondisi rumah nya yang bisa dibilang ingin roboh tapi masih bisa di tempati.
"hei jangan bilang begitu, pasti di masa depan nanti, jika kalian sudah bekerja pasti kalian bisa memperbaiki rumah kalian atau membeli rumah baru untuk orang tua kalian dan membantu nya ok" ucap Reni yang memberi semangat kepada Gema yang terlihat sedih.
"kakak benar, nanti kalau aku besar aku akan membahagiakan Ibu dan ayah" ucap Gema yang yang ingin membantu orang tua nya.
"iya deh, kakak berdoa semoga kalian sukses di masa depan dan bisa melebihi orang tua kalian untuk sukses" ucap Reni yang juga memberi semangat juga kepada Gery dan Gama yang terlihat diam tadi.
"makasih kak" ucap Ketiga nya ketika Reni memberi mereka semangat, agar mereka bisa terus belajar dan membahagiakan orang tua nya.
"rumah kalian tampak bagus apalagi di sekeliling rumah kalian terdapat bunga bunga yang indah" ucap Reni yang memuji rumah itu yang terlihat keren.
"makasih kak, ibu memang suka menanam dan menyiram bunga nya setiap pagi" ucap Gema yang menceritakan tentang ibu nya.
"iya deh, eh kakak seperti nya akan pulang kalian bisa masuk ke rumah kalian" ucap Reni yang takut dicari abang nya.
"loh, kakak tidak singgah" ucap Gery yang melihat Reni seperti terburu buru.
"tidak kakak ingin pulang karna abang kakak nyariin, jika kakak ada waktu senggang kakak akan singgah kerumah kalian" ucap Reni ketika melihat wajah sedih mereka.
"kakak pergi dulu ya, bye" ucap Reni yang pergi dari sana dan memesan taksi.
mereka bertiga pun masuk kerumah dengan keadaan kenyang dan bahagia.
melihat taksi nya sudah datang Reni langsung naik dan menunjukkan alamat nya.
so ..... cari aman ajae ....😂