Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Pesta pun di mulai,semua para tamu undangan sudah berdatangan,Handoko dan Nathan dia menyambut tamu-tamunya sedangkan Kenzo dia masih berada di kamarnya.
Kenzo berdiri di balkon kamarnya sambil menatap ke sebrang yaitu kamar Melodi,pikirannya masih diisi oleh perjodohan Melodi,karena malam ini mereka sudah merencanakan pertemuan Melodi dan calon suaminya,sampai saat ini dia belum mendapatkan informasinya karena kakek menutupnya dengan rapat-rapat.
Kembali ke pesta,Handoko sudah berada di podium,dia memberikan sambutan terlebih dahulu dan pada akhirnya dia mempersilahkan Nathan untuk berbicara di depan para tamu undangan.
Dengan senang hati Nathan pun naik ke atas podium,sebelumnya dia menyapa para tamu undangan dan memberikan sambutannya.
Pada saat itu pula Nathan melihat sosok orang yang selalu mengisi pikirannya akhir-akhir ini.
Wanita itu tampak cantik dan elegan,banyak sekali pria yang meliriknya,di atas sana Nathan bisa melihat dengan jelas kalo para pria tengah mendekatinya.
Pandangannya tak teralihkan,walaupun dia berbicara tapi matanya tetap melihat kearah Melodi,"Melodi...dia berbeda",ucap Nathan dalam hati.
Seketika jantung Nathan berdebar saat matanya dan mata Melodi saling bertemu,namun dengan seketika Melodi mengalihkan pandangannya karena Kenzo datang menghampirinya lalu membawanya pergi.
Nathan yang melihat hal itu langsung menutup sambutannya dan segera turun dari podium,"Nat...kamu mau kemana?",tanya Haris yang ikut hadir bersama Clarissa.
"maaf paman aku harus menemui seseorang",ucap Nathan lalu pergi.
Saat ini Kenzo dan Melodi berada di dekat kolam,mereka asyik mengobrol.
"kenapa kamu tidak bilang padaku akan pulang kemarin?,kalau aku tahu mungkin aku akan menjemputmu",ucap Kenzo.
"maaf aku tidak mau merepotkan mu,lagian aku kan datang bersama kakek",ujar Melodi.
"ya harus bagaimana lagi,kan kamu juga sudah disini,ehm...ngomong-ngomong kapan akan mulai bekerja dikantor?",tanya Kenzo karena dia tahu kalo kedatangan Melodi pasti karena wanita ini ingin bekerja di perusahaan ayahnya.
"aku sedang menunggu instruksi dari kakek,katanya antara besok atau lusa",jawab Melodi.
Kenzo menganggukkan kepalanya,"semoga lancar..."
Dari arah pintu,Nathan melihat kedekatan mereka namum dia masih ragu untuk menemui Melodi.
"Nathan...",tiba-tiba terdengar suara Clarissa memanggilnya.
"ada apa?",tanya Nathan datar.
"kamu sedang apa di sini?,katanya mau menemui seseorang".
Nathan memalingkan wajahnya,"apa urusan mu ingin mengetahui orang yang ingin aku temui,lagian bukankah kamu harus mendampingi suami mu di dalam".
Clarissa tersenyum,"jangan marah seperti itu,justru aku kesini atas perintahnya,katanya mereka ingin membahas sesuatu dengan mu".
Nathan terdiam lalu dia menoleh kearah Melodi dan Kenzo namun mereka sudah tidak ada,"kamu sedang mencari adikmu?,tadi dia pergi dengan seorang wanita saat kita bicara barusan",kata Clarissa.
Nathan merasa kesal dia menatap Clarissa tajam lalu dia masuk tanpa sepatah kata pun.
Di meja yang di sediakan Handoko,Rumi,kakek dan Haris mereka sedang berkumpul dan membicarakan sesuatu.
Di meja yang berbeda Melodi duduk bersama Kenzo,terlihat Melodi yang tak bersemangat,bagaimana tidak dia baru saja melihat Nathan berbincang dengan wanita yang pernah dia lihat saat berciuman dengan Nathan di kamar.
Hal itu membuat Melodi kembali lagi mengingat kejadian itu,namun dia berusaha untuk melupakannya.
"Mel...apa kamu baik-baik saja?",tanya Kenzo.
Melodi tersadar,"ah...ya...aku baik"
"sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan?",
Melodi menggelengkan kepalanya,"tidak ada...aku hanya lelah".
"sebaiknya kamu pulang biar aku yang antar".
"tidak usah aku akan menunggu kakek".
Di sebrang sana Nathan memperhatikan Melodi yang tengah duduk bersama Kenzo,lelaki itu merasa tidak suka dengan kedekatan mereka sampai akhirnya Nathan memalingkan wajahnya kearah lain.
Handoko mendekati putranya dia berbisik,"ada yang ingin ayah bicarakan,ikut ayah ke ruangan kerja",setelah mengucapkan itu Handoko beranjak pergi dan diikuti oleh Nathan.
Sesampainya di ruangan kerja Handoko segera mengatakan perjodohannya dengan seorang wanita.
"apa...aku sudah punya calon istri?",Nathan menggelengkan kepalanya,"tidak...ayah...aku tidak bisa menerima ini,aku ingin wanita pilihan ku sendiri",ucap Nathan.
"tenangkan dirimu nak,dia bukan wanita sembarangan,dia wanita baik-baik ayah yakin kau juga akan menyukainya",ucap Handoko.
Nathan menggelengkan kepalanya,dia bersi keras menolak perjodohan itu,"ini bukan jamannya siti nurbaya ayah,aku berhak dengan kebahagiaan ku sendiri",ujar Nathan.
Handoko mencoba meyakinkan putranya,"Nathan...ini bukan perjodohan biasa,ini menyatukan dua keluarga menjadi satu,jika kalian menikah maka kau akan melindungi seseorang dari segala bahaya",jelas Handoko.
"aku tidak mengerti ayah"
Handoko menarik nafasnya,"baiklah dengarkan ini,perjodohan ini sudah tertulis sejak kamu masih kecil dan tidak bisa di ganggu gugat,jadi mau tidak mau kamu harus menerimanya".
Nathan terdiam lalu berkata,"oh....jadi aku harus mengorbankan diri ku sendiri begitu?",
"tidak gitu juga nak,ya tuhan kenapa kamu tidak mengerti juga nak...",ucap Handoko frustasi menghadapi Nathan.
"maaf ayah kalo soal jodoh aku punya pilihan sendiri",ucap Nathan lalu dia pergi.
Di podium kakek sudah berdiri bersama Melodi,dia akan segera mengumumkan perjodohan Melodi dengan seseorang yaitu Nathan.
Kakek sudah percaya diri namun saat melihat Nathan pergi dia menjadi ragu,kakek segera melihat kearah Handoko yang kebingungan untuk meyakinkan putranya.
Kakek menatap para tamu undangan,lalu menatap sang cucu,"kek...apa kakek baik-baik saja?",bisik Melodi.
Kakek tak langsung menjawab dia malah berkata,"malam ini cucuku akan bertunangan dengan seorang lelaki pilihan ku,dia adalah...",kakek terus melihat Nathan yang tengah berjalan menuju pintu luar.
"dia adalah putra dari tuan Handoko",lanjut kakek.
Seketika Nathan menghentikan langkahnya,dia diam mematung di tempat.
Melodi yang berada di samping kakeknya pun terkejut,jadi calon suaminya itu berasal dari keluarga Handoko keluarga yang dia kenal bahkan sudah dianggap seperti saudara,namun Melodi tidak tahu siapa yang akan menikahinya Nathan atau Kenzo.
Kenzo yang mendengar hal itu pun sama terkejutnya dengan Melodi dan Nathan,lelaki itu penasaran siapa yang akan menikahi Melodi,dirinya atau kakaknya Nathan.
Nathan menatap kearah podium,kakek belum melanjutkan ucapannya.
Handoko pun segera mendekati podium,dia berdiri di sisi kakek,"maaf...sepertinya putraku..."
Kakek sudah menduganya kalo Nathan akan keberatan,"kakek sebenarnya siapa calon suamiku ini?",tanya Melodi.
Handoko menatap kearah Melodi,"Nathan..."
Deg...
Dunia Melodi seakan berputar,tidak mungkin Nathan menikahinya karena lelaki itu memang tidak mencintainya apalagi pikirnya Nathan sudah memiliki kekasih.
"maaf kek,om sepertinya kalian harus membatalkan perjodohan ini karena kami..."
"perjodohan ini akan berlanjut",ucap Nathan tiba-tiba yang sudah ada di dekat mereka.
Melodi kaget dengan kedatangan Nathan,"kakek...sebaiknya lanjutkan saja pengumuman ini",ujar Nathan.
Kakek tersenyum dan Handoko merasa lega,"baiklah karena calon sudah ada maka dari itu malam ini juga mereka akan bertunangan",ucap kakek.
Kaki Melodi terasa lemas,sepertinya dia ingin sudah tidak bisa berdiri lagi,namun tangan Nathan memegang pinggangnya,"sebentar saja Melodi,kau harus bertahan",bisik Nathan.
"Melodi,Nathan maaf kalo ini mendadak namun asal kalian tahu kalo perjodohan ini sudah sangat lama sekali",ucap Kakek.
Tidak berselang lama Handoko mengeluarkan sebuah kota yang berisi dua cincin,satu di berikan pada Nathan dan satu lagi pada Melodi.
"kalian boleh memasangkan cincin itu secara bergantian",ucap Handoko.
Nathan pun menarik nafasnya dalam-dalam lalu dia meraih tangan Melodi dengan perlahan dan memasangkan cincin itu di jari manisnya.
Sekarang giliran Melodi mau tidak mau dia harus memasangkan cincin itu,walaupun dengan rasa gugup namun Melodi berhasil memasangkannya.
Terdengar tepuk tangan dari para tamu undangan,"wah...mereka pasangan yang serasi,cantik dan tampan",puji salah satu undangan.
Kenzo yang mendengar hal itu langsung pergi begitu saja,sedangkan Clarissa dia menahan emosinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...