NovelToon NovelToon
Pernikahan Bocah SMA

Pernikahan Bocah SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah remaja SMA yang bernama Zo Paksa, putra bungsu dari pasangan Victor dan Sera Paksa. Dia dijodohkan dengan anak sahabat Papanya yang bernama Bintang Armada hanya demi sebuah nilai.

lucu, bukan?


Nah, ini hanya cerita karangan belaka untuk sekedar menghibur di waktu luang. semoga bermanfaaat. penasaran? baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBS 17

Gisel menatap Farel kesal. Gisel melipat kedua tangan didada. "Ada apa kau membawaku kemari, hn? Aku ini lapar," kedua matanya melirik Farel.

"Kau tahu jika Bintang akan dijodohkan?"

Gisel mendelik, dia menatap Farel cukup serius. "Jangan membual ya, Rel. Aku tahu kau masih mengharapkannya. Lagi pula Bintang juga tidak bercerita apapun padaku," Gisel tak percaya.

"Terserah kau ingin percaya atau tidak. Yang jelas kau harus membantu Bintang agar perjodohan itu dibatalkan,"

Gisel mendelik mendengar ucapan Farel. Gisel menatap Farel lekat-lekat. "Mengapa harus batal?" Gisel yang tadinya sangat tidak tertarik, kini ingin tahu lebih detail.

"Bintang dijodohkan dengan si muka dua itu, ck menyebalkan!" Farel tak suka.

Rey dan Gisel mengerutkan kening, muka dua? Siapa? Batin mereka berdua.

"Tugasmu harus mendekati si muka dua itu dan membuat dia buruk didepan om Johan dan tante Talita."

Gisel mendelik, menuding tepat didepan wajah Farel. "Kau pembohong ulung. Untuk apa aku membantumu, dih aku tidak sudi!" Gisel melengos dan berbalik badan keluar dari gudang sekolah.

Melihat Gisel yang memilih pergi Farel mengepalkan tangan. Dadanya naik turun menahan amarah. "Arghhh!" Farel menendang kaki meja hingga mejanya bergeser, menubruk kursi, dan kaki kursi tersebut patah lalu kursinya terjengkang, rusak. Karena memang kursinya sudah rapuh.

Rey yang menyaksikan bagaimana kaki kursi itu patah, merinding. "Tragis," Rey membatin.

...----------------...

Sementara didalam gedung perusahaan Arm Electronic, Johan bersama Talita baru saja meninggalkan ruang rapat. Baru saja Johan dan Talita membahas tentang peluncuran barang elektronic baru untuk bulan depan. Dan baru saja klien dari Amerika yang ikut bergabung diruang rapat setuju untuk menambah dana hingga tiga milyar.

Tentu rapat kali ini membuat Johan beserta Talita merasa bangga dan puas. Baru membahas barang baru saja sudah ada yang berminat. Johan dan Talita tentu membayangkan jika barang itu sudah benar-benar ada, pastinya akan mendapat keuntungan yang begitu fantastis.

Perusahaan pasti akan berkembang pesat. Dan bisa kembali membuka cabang baru didaerah lain. Selain itu Johan dan Talita juga berencana menaikan gaji para karyawan dan pekerja lainnya diperusahaan Arm Electronic ini.

"Dad, jangan lupa sukuran ya. Tidak perlu mewah cukup mentraktir seluruh pekerja saja, bagaimana?" kata Talita setelah dia dan suami sampai diruang kerjanya.

Talita menaruh map kuning gigi emas diatas meja kerja suami lalu mendudukan pantat disofa yang tersedia dengan mengambil ponsel disaku.

Johan melepas jaz mahalnya lalu menyampirkannya dipunggung kursi kebanggaannya. Johan menatap Talita sejenak sebelum dia membuka laptop diatas meja kerja.

"Ide yang bagus. Kapan baiknya kita mengadakan acara tersebut, Mom?" tanya Johan.

Talita terdiam, dia berpikir, sekiranya dihari apa yang tepat untuk mengadakan acara sukuran kecil-kecilan perusahaan. "Jika tidak hari ini mungkin minggu depan," katanya.

"Jika tidak minggu ini mungkin bulan depan," kata Johan.

Talita mendelik mendengar sahutan dari bibir suami. "Itu lagu, ish!"

Johan tergelak karena memang sengaja ingin menghangatkan suasana. Dan ya, Johan memilih bangkit dari kursi kebanggaan dan menghampiri sang istri.

"Kita adakan sukuran sore ini saja, bagaimana? Kita booking restoran Victor," kata Johan, dia mendudukan pantat disisi Talita yang tengah memainkan ponsel.

Talita mengalihkan pandangan, dia menatap suaminya, tersenyum cantik. "Aku rasa itu ide bagus," Talita setuju. Lebih cepat lebih baik.

Johan mengecup pipi Talita sekilas lalu mengambil ponsel dan menghubungi Victor.

...----------------...

Diruangan Mawar sini, Victor baru saja mendudukan bo.kong diatas sofa Merasakan ponselnya bergetar Victor segera merogoh dan melihat siapakah yang menghubunginya.

"Johan?" lirihnya, kemudian menerima panggilan tersebut dan menempelkan ponsel ditelinga. "Hallo, Jo. Ada apa?"

"Aku dan Talita ada acara kecil-kecilan untuk perusahaan, nanti sore. Aku ingin booking resto milikmu, bagaimana?" suara Johan disambungan.

Kedua mata Victor berbinar. "Boleh, memangnya ada acara apa, jika boleh tahu?" penasaran dong.

"Nanti kau harus datang kita bertemu disana, aku akan menceritakannya disana saja."

Victor mengangguk seolah Johan melihatnya. "Baiklah,"

"Baiklah, sudah dulu. Oh iya aku titip Bintang Vic, aku akan pulang dari kantor sebentar lagi. Tadi aku pergi Bintang belum bangun jadi takut saja dia mencariku dan Talita."

Victor tersenyum. "Dengan senang hati."

"Terima kasih, Vic. Kau yang terbaik." kata Johan, lalu mengakhiri sambungan.

Diatas brankarrr sini, Zo yang mendengarkan percakapan Papa perlahan turun dan mendekati Papa dengan kaki yang pincang karena masih sakit dan belum sembuh. Diminta untuk memakai alat bantu jalan namun Zo menolak, jadi ya sudahlah terserah Zo saja.

"Pa, tadi om Johan?" tanya Zo sudah duduk disamping Papa, dia meringis ketika kaki yang sakit menyenggol kaki meja. Rasanya nyut-nyut.tan.

"Hm,"

"Bintang sepertinya demam Pa, tadi pagi om Johan sudah memintaku menemani Bintang tapi Bintang mengusirku. Ya aku tidak marah sih karena sebelumnya Bintang tidak menginginkan perjodohan ini. Wajar,"

Victor menoleh mendengar kata demam. Tanpa mengucapkan apa-apa Victor segera menuju ruangan Melati.

Zo menghela melihat Papa yang terlihat begitu peduli pada Bintang. "Ck, Papa peduli sekali dengan anak orang! Apa Papa tidak berpikir bahwa Bintang yang telah membuatku tidak bisa mengikuti lomba, menyebalkan!" Zo ngedumel. "Pokoknya aku harus membalas perbuatan Bintang!" kesalnya.

...----------------...

Diruangan Melati.

Bintang tengah meminum air putih yang dari rumah sakit. Dia menoleh begitu mendengar pintu terbuka dari luar. Bintang berharap itu adalah Daddy atau Mommy. Namun Bintang kecewa begitu bukan kedua orangtuanya yang datang melainkan, om Victor.

"Apa Daddy dan Mommy marah padaku?" kata Bintang dalam hati. Seketika sedih menggerogoti hati.

"Bintang, kau demam?" tanya Victor begitu berada disisi brankarrr Bintang.

Bintang menggeleng. "Aku tida..."

"Kau demam, jangan mencoba berbohong ya, karena kau tidak pandai menyembunyikan sesuatu." Victor menyela, sambil menyentuh kening Bintang dengan punggung tangannya.

Bintang tersenyum kikuk. Karena ketahuan berbohong. Bukan apa-apa hanya saja Bintang tidak ingin merepotkan orang lain. Bintang masih terlalu asing dengan om Victor Zo ataupun tante Sera.

"Daddy Mommymu akan pulang sebentar lagi, baru saja Daddymu menelepon om. Dia juga meminta om untuk menjagamu. Sebentar, om akan meminta obat demam pada perawat." Victor menghubungi perawat melalui telepon rumahsakit yang tersedia diatas nakas.

Dan hanya sekitar lima menit perawat datang dan memberinya obat demam. Setelah dipastikan Bintang meminun obatnya. Victor pamit ingin menemani Zo. Namun begitu sampai diluar ruangan melati Victor mendapat telepon dari nomor asing. Victor menerima panggilan tersebut.

Prakkk

Ponsel Victor lolos dari genggaman ketika mendapat kabar dari rumahsakit.

"A-apa? Johan dan Talita meninggal ditempat?"

1
anggita
iklan, like👆👍
Puspita.D
yg sbr y bintang..smoga bisa juga nguatin adek nya
Puspita.D
sdh pst hncur hati bintang dab adik nya, satu ortu aj hncur apa lgi dua²nya
Miu Nih.
kok kamu sebel banget gitu to Zo,, aura pria idaman kamu menurun hlo dan bakal dicoret dari ahli waris 🤭🤭
Miu Nih.
udah jadi suami istri belum sih Zo dan bintang 🥺😔
R 💤
/Sob//Sob//Sob//Sob/ menantiii padahal /Sob/
R 💤
/Sob/ ga bisa bayangin gimana nanti perasaanmu bintang,
Mommy Ana
Karya yang luar biasa, aku sampai di buat nangis 😭😭
Mommy Ana
jangan gitu zo
Mommy Ana
nangis 😭😭😭😭 tega banget author buat aku nangis
Mommy Ana
Aku hanya bisa nangis 😭😭😭
Mommy Ana
mommy dan Daddy kamu sudah tiada bintang
Mommy Ana
pasti Bintang dan adiknya sangat hancur mengetahui jika orang tuanya meninggal.Aku saja membayangkannya tidak mampu apalagi mereka.
Mommy Ana
kok tiba-tiba meninggal?
Mommy Ana
seperti lagu aja, kalau bukan Minggu ini.... mungkin minggu depan... 😄
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍🥰
Miu Nih.
jangan gitu to Zo... sabar dikit napa,, perhatian dikit napa... aku aj msh nyesek 😔
Miu Nih.
ouch~ kejer aku thor 😭😭
,, beldelai beldelai ail matanieee...
Aksara_Dee
TDK BS terbayangkan rasanya
Miu Nih.
ikut deg2an 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!