NovelToon NovelToon
Rahasia Antara Kita

Rahasia Antara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Arip

"Rahasia di Antara Kita" mengisahkan tentang seorang suami yang merasa bahagia dengan pernikahannya, namun kedatangan sahabat masa kecilnya yang masih memiliki ikatan emosional kuat membuat situasi menjadi rumit. Sahabat masa kecilnya itu mulai mendekatinya dengan cara yang tidak biasa, membuat suami tersebut merasa tidak nyaman. Sementara itu, istrinya yang selalu menuntut uang dan perhatian membuatnya merasa terjebak dalam pernikahannya. Bagaimana suami tersebut akan menghadapi situasi ini? Dan apa yang akan terjadi jika rahasia sahabat masa kecilnya dan perasaannya terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Rendy pulang ke rumah dengan senyum yang masih terukir di wajahnya setelah berjalan-jalan dengan Lidya. Ia tidak bisa berhenti memikirkan tentang Lidya dan percakapan mereka di taman. Ia merasa bahwa Lidya adalah teman yang sangat baik dan ia semakin kagum dengan kecerdasan dan kecantikan Lidya.

Ketika Rendy tiba di rumah, ia langsung menuju ke kamarnya dan mulai memikirkan tentang apa yang telah terjadi hari ini. Ia merasa bahwa ia telah menemukan teman yang baik dalam Lidya dan ia tidak sabar untuk bertemu dengan Lidya lagi.

Sementara itu, Sarah sedang memasak di dapur, tapi pikirannya tidak bisa lepas dari Rendy dan Lidya. Ia semakin khawatir dengan Rendy yang semakin dekat dengan Lidya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, namun ia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Setelah selesai memasak, Sarah mencari Rendy di rumah dan menemukannya di kamarnya. "Rendy, aku ingin bicara sama kamu tentang Lidya," kata Sarah dengan nada yang serius, sambil duduk di samping Rendy.

Rendy tersenyum dan memandang Sarah dengan mata yang bahagia. "Apa tentang Lidya?" kata Rendy dengan nada yang polos, sambil memeluk Sarah.

Sarah memandang Rendy dengan mata yang khawatir. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kamu semakin dekat dengan Lidya. Aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres," kata Sarah dengan nada yang serius, sambil memandang Rendy dengan mata yang tajam.

Rendy tersenyum dan memandang Sarah dengan mata yang tidak mengerti. "Apa yang kamu maksud? Lidya adalah teman yang baik, kok," kata Rendy dengan nada yang polos, sambil membela Lidya.

Sarah memandang Rendy dengan mata yang khawatir. "Aku tidak tahu, Rendy. Aku hanya merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres," kata Sarah dengan nada yang serius, sambil memegang tangan Rendy.

Rendy memandang Sarah dengan mata yang tidak mengerti. "Kamu tidak perlu khawatir, sayang. Lidya adalah teman yang baik dan aku hanya ingin berteman dengannya," kata Rendy dengan nada yang santai.

Sarah memandang Rendy dengan mata yang khawatir. "Aku tidak ingin kamu salah paham atau terlalu dekat dengan Lidya, Rendy. Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres," kata Sarah dengan nada yang serius.

Rendy tersenyum dan memeluk Sarah. "Jangan khawatir, sayang. Aku hanya ingin berteman dengan Lidya, tidak ada yang lain," kata Rendy dengan nada yang santai.

Rendy dan Sarah terus berbicara tentang Lidya, dengan Rendy tidak menyadari motif Lidya yang sebenarnya. Sementara itu, Lidya terus memantau situasi Rendy dan Sarah dari jauh, dengan senyum yang terukir di wajahnya.

Suatu hari, Lidya mengajak Rendy untuk bertemu di sebuah kafe. Rendy setuju, dan mereka berdua bertemu di kafe tersebut. Lidya terlihat sangat cantik dan menarik, dengan senyum yang manis dan mata yang berkilauan.

Rendy tidak menyadari bahwa Lidya memiliki rencana untuk membuatnya semakin dekat dengannya. Ia hanya menikmati waktu bersama Lidya, tanpa menyadari bahaya yang mungkin mengintai.

"Rendy, aku senang sekali bisa bertemu denganmu," kata Lidya dengan nada yang lembut.

Rendy tersenyum dan membalas senyum Lidya. "Aku juga senang, Lidya. Apa yang ingin kamu bicarakan?" kata Rendy dengan nada yang santai.

Lidya tersenyum dan memandang Rendy dengan mata yang berkilauan. "Aku hanya ingin berbicara tentang kehidupan kita, Rendy. Aku merasa bahwa kita memiliki banyak kesamaan," kata Lidya dengan nada yang lembut.

Rendy tidak menyadari bahwa Lidya sedang memainkan permainan yang berbahaya, dengan tujuan untuk membuatnya semakin dekat dengannya. Ia hanya menikmati waktu bersama Lidya, tanpa menyadari bahaya yang mungkin mengintai.

Rendy dan Lidya terus berbicara dan tertawa bersama, dengan Rendy tidak menyadari motif Lidya yang sebenarnya. Sementara itu, Sarah semakin khawatir tentang Rendy dan Lidya, dan memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Lidya.

Sarah mencari informasi tentang Lidya di internet dan berbicara dengan teman-temannya yang mungkin mengenal Lidya. Namun, ia tidak menemukan apa-apa yang mencurigakan tentang Lidya.

Suatu hari, Sarah memutuskan untuk mengikuti Rendy dan Lidya dari jauh, untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi antara mereka berdua. Ia melihat Rendy dan Lidya bertemu di kafe, dan memperhatikan bahwa Lidya terlihat sangat dekat dengan Rendy.

Sarah merasa semakin khawatir dan tidak yakin apa yang harus dilakukan. Ia tidak ingin mengganggu hubungan Rendy dan Lidya, tapi ia juga tidak ingin Rendy terluka.

Sementara itu, Rendy dan Lidya terus berbicara dan tertawa bersama, dengan Lidya semakin dekat dengan Rendy. Lidya tersenyum dan memandang Rendy dengan mata yang berkilauan, dan Rendy tidak menyadari bahwa ia sedang berada dalam bahaya.

Rendy dan Lidya terus berbicara dan tertawa bersama di kafe. Lidya dengan santai mengambil tempat duduk di sebelah Rendy, sambil memesan minuman untuk mereka berdua. Ketika Rendy tidak memperhatikan, Lidya dengan cepat mencampurkan serbuk ke dalam minuman Rendy.

Rendy tidak menyadari apa yang telah terjadi dan terus menikmati waktu bersama Lidya. Namun, Sarah yang mengikuti mereka dari jauh, memperhatikan gerakan Lidya yang mencurigakan.

Sarah merasa semakin khawatir dan memutuskan untuk segera bertindak. Ia tidak ingin Rendy terluka dan ingin memastikan bahwa Rendy aman. Sarah memikirkan rencana untuk menyelamatkan Rendy tanpa membuat Lidya curiga.

Sementara itu, Rendy terus menikmati minumannya, tidak menyadari bahwa ia telah menjadi korban dari rencana Lidya. Lidya tersenyum dan memandang Rendy dengan mata yang berkilauan, menunggu efek dari serbuk yang telah ia campurkan.

Sarah tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ia memutuskan untuk segera mendekati Rendy dan Lidya, dengan alasan untuk meminta Rendy kembali ke rumah. Ketika Sarah mendekati meja mereka, ia melihat Rendy yang mulai terlihat lelah dan tidak stabil.

"Aku rasa aku harus kembali ke rumah, Lidya," kata Rendy dengan suara yang lemah.

Lidya tersenyum dan memandang Rendy dengan mata yang berkilauan. "Tentu saja, Rendy. Aku akan mengantarmu ke rumah," kata Lidya dengan nada yang lembut.

Sarah tidak ingin Lidya mengantar Rendy ke rumah. Ia khawatir bahwa Lidya memiliki rencana lain untuk Rendy. "Tidak perlu, Lidya. Aku akan mengantar Rendy ke rumah," kata Sarah dengan nada yang tegas.

Lidya tersenyum dan memandang Sarah dengan mata yang dingin. "Tentu saja, Sarah. Aku tidak ingin mengganggu," kata Lidya dengan nada yang sarkastis.

Rendy yang tidak menyadari apa yang sedang terjadi, hanya ingin kembali ke rumah dan beristirahat. Ia memandang Sarah dan Lidya dengan mata yang lelah, dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti Sarah ke rumah.

Setelah pulang ke rumah.

******

Setelah Rendy sadar, Sarah langsung menjelaskan apa yang telah terjadi di kafe. "Rendy, aku harus memberitahu kamu sesuatu. Lidya telah mencampurkan serbuk ke dalam minumanmu di kafe. Aku melihatnya dan aku khawatir tentang kamu," kata Sarah dengan nada yang serius.

Namun, Rendy tidak mempercayai Sarah. "Apa? Tidak mungkin. Lidya adalah teman baikku. Ia tidak akan melakukan hal seperti itu," kata Rendy dengan nada yang skeptis.

Sarah merasa frustrasi karena Rendy tidak mempercayai dirinya. "Rendy, aku melihatnya dengan mata kepala sendiri. Lidya memiliki motif tersembunyi dan aku khawatir tentang kamu," kata Sarah dengan nada yang tegas.

Rendy tetap tidak percaya. "Aku tidak tahu apa yang kamu lihat, tapi aku yakin Lidya tidak akan melakukan hal seperti itu. Kamu hanya terlalu khawatir tentang aku," kata Rendy dengan nada yang santai.

Sarah merasa sedih karena Rendy tidak mempercayai dirinya. Ia tahu bahwa Rendy berada dalam bahaya, tapi ia tidak tahu bagaimana cara untuk membuatnya percaya. "Rendy, aku hanya ingin melindungi kamu. Tolong percaya padaku," kata Sarah dengan nada yang lembut.

Namun, Rendy tetap tidak percaya. Ia merasa bahwa Sarah hanya terlalu khawatir tentang dirinya dan tidak memiliki alasan untuk tidak mempercayai Lidya. "Aku tidak perlu dilindungi, Sarah. Aku bisa menjaga diri sendiri," kata Rendy dengan nada yang dingin.

1
Amilawati
jelek ceritanya, dialog di ulang2 terus bikin pusing bacahya.. penulis pengen banyak bab tpw ndk materi mnkin jadinya dialog ya di ulang2 tetus
Amilawati
dialog yg jelk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!