NovelToon NovelToon
DARAH SOKA

DARAH SOKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Penyelamat
Popularitas:464
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Shinkai. Sosok lelaki berusia 25 tahun. Ia tinggal di sebuah rumah sewa yang terletak tepat di sebelah toko bunga tempat ia berada saat ini. Toko bunga itu sendiri merupakan milik dari seorang wanita single parent yang biasa dipanggil bu Dyn dan memiliki seorang anak laki-laki berusia 12 tahun. Adapun keponakannya, tinggal bersamanya yang seringkali diganggu oleh Shinkai itu bernama Aimee. Ia setahun lebih tua dibanding Shinkai. Karena bertetangga dan sering membantu bu Dyn. Shinkai sangat dekat dengan keluarga itu. Bahkan sudah seperti keluarga sendiri.

Novel ini memiliki genre action komedi yang memadukan adegan lucu yang bikin tertawa lepas, serta adegan seru yang menegangkan dari aksi para tokoh. Adapun part tertentu yang membuat air mata mengalir deras. Novel ini akan mengaduk perasaan pembaca karena ceritanya yang menarik.

Yuk, baca kisah lengkap Shinkai dengan aksi kerennya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Misi penyelidikan dimulai. Hari libur. May izin kepada bu Dyn untuk pergi jalan-jalan dan akan kembali sore harinya. Waktu yang tepat untuk mengetahui kegiatan May jika tidak di toko bunga.

Shinkai dan Taza menyamar dengan masing-masing memakai wig yang bentuknya jauh dari rambut asli mereka. Berserta masker dan kacamata hitam.

Tepat ketika May melangkah ke tepi jalan utama, mereka memantau dari balik pohon.

“Dia ke arah kanan. Ada beberapa kemungkinan tempat yang dikunjungi. Tempat penambangan,” urai Taza.

“Sekarang ayo ikuti dia!”

Dari jarak belasan meter, tampak bahwa May berjalan santai tanpa menunjukkan sisi mencurigakan. Beberapa kali ia tampak menyapa pejalan kaki yang berpapasan dengannya. Ternyata, May sudah kenal dengan banyak orang. Padahal, ia belum lama ini tinggal di toko bunga bu Dyn.

Tampak samping, May tersenyum lebar setiap kali bertemu orang-orang. Ia sangat ramah dan terlihat disukai banyak orang. Sedangkan dua pemuda yang bersemangat itu teruk mencari-cari sisi mencurigakan dari May.

Tiba-tiba May berlari.

“Hei, cepat susul dia. Jangan melamun!” seru Shinkai.

Shinkai dan Taza berlari. Sekadar menjaga punggung May agar tetap terlihat. Sialnya, wig Taza malah terbang ke belakang dan spontan menarik wig Shinkai yang berlari. Wig milik Taza tersangkut di semak-semak berduri. Sedangkan milik Shinkai terjatuh di kubangan.

Belum sempat Shinkai puas melototi Taza, Taza sudah lebih dahulu menariknya agar melanjutkan misi karena punggung May sudah tidak terlihat.

Mereka berlari dan terus berlari sambil melayangkan pandang ke segala arah. Tepat di ujung simpang empat, Taza menghentikan langkah Shinkai.

“Kita sudah terlalu jauh. Ke mana lagi kita akn mencarinya?”

“Ah, ini semua salahmu. Kenapa kau menarik wig-ku.”

“Karena wig-ku jatuh.”

“Sudahlah. Kembali saja dulu.”

Mereka memutar balik dan melangkah dengan rasa kecewa. Terutama Shinkai.

“Hei, Tuan Shinkai sedang apa?”

Tubuh Shinkai seolah membeku. Ia menoleh. Terlihat May sedang berdiri di depan teras sebuah toko.

“Siapa dia?” bisik Taza.

PLAKKK.

Shinkai memukul Taza.

“Eh, kami sedang jogging.” Shinkai menjawab seadanya. “Bukankah kita sudah membagi tugas bahwa aku melihat ke kiri rofess melihat ke kanan,” bisik Shinkai kepada Taza.

“Aku lupa jika ini anak yang kita cari.”

“Bodoh!”

May melihat Shinkai dan Taza dari atas ke bawah, “Kenapa kalian memakai kacamata hitam dan masker? Lalu rambut kalian kusut sekali.”

Tentu saja kusut bekas memakai wig.

Shinkai pamit untuk pulang duluan. Setidaknya, mereka tidak kehilangan jejak May.

Ketika May selesai berbelanja di toko, ternyata gadis itu melanjutkan perjalan dan bulan memutar balik.

“Dia membeli banyak es potong,” ujar Taza.

“Jangan tertipu. Mungkin dia berpikir dengan seperti itu maka kita akan menganggapnya orang baik.”

Sekilas, mereka melihat May melirik waspada pada sekitar. Seperti memastikan bahwa tidak ada yang mengikutinya. Itu membuat Shinkai dan Taza terperangah. Namun, bagaimanapun. Ini bukan kali pertama mereka melakukan misi pengintaian seperti ini. Bahkan, yang jauh lebih membahayakan. Mereka hanya terkadang berotak geser sedikit.

Lagi. May berlari kencang. Gadis itu sangat lincah dengan tubuh mungilnya. Tak akan mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya, mereka akan melakukannya dengan serius. Serius dan benar-benar serius. Seperti ketika Tevy masih bertualang menemani mereka, juga Hoshi.

Benar saja. May menuju ke arah pemambangan berlian yang biasa menjadi tempat Shikai bekerja. Tempat itu masih rata. Belum kembali seperti semula. Sehingga, yang terlihat hanya gundukan tanah biasa.

Ada pos Gloine di sana. Dengan beberapa pasukan yang berjaga. Kebanyakan tidur. Sejak kejadian penyerangan tempo hari, tak ada penambangan yang dibiarkan kosong tanpa pos Gloine.

Sampai sana, May mengendap agar tidak dilihat oleh pasukan Gloine. Mudah saja baginya, dengan penjaga yang sebagian besar tidur itu. Jumlah totalnya adalah 6 orang.

“Apanya yang berjaga. Mereka hanya ke sini untuk ngorok. Lagipula, ini masih pagi. Bocah cebol saja ia tak mampu untuk menjaganya,” ujar Shinkai.

Ternyata, May berjalan menuju hutan. Itu membuat Shinkai teringat, ia pertama kali bertemu May saat berada di hutan usai bertarung dengan Hoshi.

“Hei, Shin. Ayo cepat. Kenapa kau malah melamun?”

“Tunggu beberapa saat. Aku tahu ia akan ke mana.”

Lima menit kemudian, Shinkai dan Taza bergerak dan menyelinap seperti yang May lakukan.

Rumah pohon. Tentu saja itu yang Shinkai maksud. Ia masih ingat tempat itu. sebab benar saja. mereka melihat May naik ke rumah pohon itu.

Sedangkan dua pemuda itu akan mengintai lewat pohon di sebelahnya. Sambil membawa ranting dengan dedaunan untuk menutup diri.

Tiba-tiba, seperti anak kecil yang baru diturutkan kemauannya. May menyantap es potong yang dibelinya itu dengan lahap. Ia membeli 10 potong dan langsung ludes dalam waktu kurang dari 3 menit.

“Ah, inilah surga dunia. Tidak akan berikan kepada siapapun,” gumam May.

Napas berat berembus dari Shinkai. Lantas menengok pada Taza di sebelahnya.

“Ia hanya penggila es potong,” ujar Taza.

“Ia pasti takut dimarahi bu Dyn jika memakan es potong pagi-pagi.“

Setelah es potong habis, May mengeluarkan sesuatu dari kotak yang ada di dalam rumah pohon itu.

Tampak sebuah botol kecil dengan bentuk yang tidak biasa dilihat Shinkai pada May. Biasanya, May menggunakan botol yang bentuknya lebih lebar dan pendek. Namun, yang ia ambil dari kotak itu adalah botol lebih ramping dan tinggi. Di dalamnya, adalah cairan berwarna bening. Seperti air biasa. Namun, Shinkai cukup trauma dengan botol kecil yang dibawa May. Aroma jeruk mematikan.

“Kau hanya membuang-buang waktuku, Shin.”

“Aku tidak mau mendengar itu dari seorang gelandangan.”

“Seharusnya aku sedang bersama Ilse sekarang.”

“Pulang saja kau.”

May memeluk lutut. setelah mengembalikan sebotol cairan bening dalam wadah. Tubuhnya bergetar. Sehingga perdebatan kedua pemuda itu terhenti.

“Ayah.” Demikian yang dicapkan May.

Hening. Tubuh May masih tampak bergetar.

“Di mana ayahnya?” tanya Taza.

“Husstttt.”

“Andai saja aku tidak membangkang apa yang kau perintahkan. Maka sampai saat ini, kau masih dalam pelukanku. Ayah, aku hanya gadis kecil kesepian yang haus akan kasih sayangmu. Kembalilah. Aku akan selalu menunggu. Selamanya. Aku menyadari, bahwa tak ada seorang pun di dunia ini yang melebihi rasa cintamu padaku. Selebihnya, hanya cinta palsu yang penuh ilusi. Kau benar, ia adalah lelaki hidung belang dan tidak tahu belas kasih.” May bekata sambil masih dalam posisi memeluk lutut.

Air matanya mengalir.

“Dramatis sekali.” Taza berkata.

“Husstttt.”

Lengang. May terdiam. Kemudian duduk tegak. Lantas menarik napas panjang sembari mengelap air matanya.

Di sisi lain, Shinkai prihatin dengan ekspresi May yang baru pertama kali ia lihat. Apakah May sedang patah hati?

Secarik kertas dikeluakan May dari sakunya, “Baiklah. Aku sudah hafal dengan puisi tentang ayah ini.”

“Gadis cebol sialan!”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!