NovelToon NovelToon
SISA RASA NAYLA

SISA RASA NAYLA

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter Genius / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: Emily

Bertahun-tahun Nayla Larasati menyimpan rasa pada Nathan Anderson Decland, teman masa kecil sekaligus kakak angkat Nayla.

Namun.. hingga Nayla menamatkan pendidikan sebagai dokter, Nay masih memendam perasaan itu sendiri pada Nathan yang sudah menyelesaikan pendidikan sebagai dokter spesialis jantung di London.

Saat kembali ke Indonesia, Nathan telah memilih gadis lain sebagai pendamping hidupnya.

Perasaan Nayla hancur, gadis itu memilih kembali ke kampung halamannya, mengabdikan diri sebagai dokter umum di kota terpencil.

Apakah Nayla mampu menghapus Nathan dalam hidupnya?
Sementara Nathan tidak mengetahui perasaan Nayla untuknya yang sangat mendalam.

Ikuti terus kelanjutan kisah Nayla-Nathan. Semoga kalian suka 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LEMBUR

Nayla menempati janjinya untuk membantu Nathan menyeleksi data pelamar di klinik. Pekerjaannya baru selesai di lantai empat. Kini ia baru akan kembali ke ruangannya di lantai sepuluh.

Nayla bersama temannya dokter Desi yang bertugas di ruang rawat inap khusus poli penyakit jantung dan pembuluh darah. Keduanya menjadi akrab sejak pertama Nayla mulai bekerja.

Nayla hendak masuk lift. Ketika pintu lift terbuka dan ternyata Nathan hendak keluar lift itu bersama kepala poli jantung. Keduanya bertukar padang sesaat. Nayla tersenyum dan sedikit menganggukkan kepalanya memberi hormat.

Nayla hendak melangkahkan kakinya masuk kedalam lift. "dokter Nayla, ikut saya", tegas Nathan menghentikan langkah Nayla yang segera menganggukkan kepalanya.

Kepala poli pamit pada Nathan untuk kembali ke meja kerjanya. Kini Nathan dan Nayla.

"Ikut aku memeriksa pasien. Nanti kita sama-sama ke atas", ujar Nathan.

"Iya", jawab Nayla mengikuti langkah Nathan.

"Bagaimana hari kedua bekerja, apa ada yang menyulitkan mu Nay", tanya Nathan.

"Tidak ada", jawab Nayla.

Nathan tersenyum mendengarnya. Saat hanya berdua, baik Nayla maupun Nathan tidak akan bersikap formal.

 Nathan ke meja mengisi data pasien yang akan ia periksa. Seorang perawat membawa map berisi riwayat kesehatan pasien.

"Berikan saja map itu pada dokter Nayla", perintah Nathan.

"Baik dok", jawab perawat tersebut.

Ketiganya masuk ke ruang VIP rawat inap.

"Selamat sore oma Grace. Bagaimana keadaan pasien tercantik hari ini?", ujar Nathan begitu ramah pada pasiennya yang sudah di penuhi rambut berwarna putih itu.

Melihat Nathan yang masuk, tawa sumringah wanita tua terpatri di wajahnya. "Dokter tampan akhirnya datang juga", ucap wanita yang sudah berumur lanjut itu. Sebagian giginya sudah tidak ada lagi.

Nathan langsung memeriksa kondisi pasien. Dan menyebut istilah medis. Nayla fokus mendengar dan mencatat di kertas yang ada di dalam map. Sementara perawat mengikuti perintah Nathan menyuntikkan obat cair ke dalam infus.

Oma Grace tak henti bicara saat di periksa. Sepertinya ia sangat menyukai dokternya. Nathan pun begitu ramah pada pasiennya tersebut. Membuat suasana hidup tidak menegangkan walau sebenarnya penyakit yang di derita pasiennya sudah menggerogoti tubuh renta nya.

"Kalian berdua sangat serasi, dokter tampan dan dokter cantik. Aku melihat kalian pasti berjodoh". Tiba-tiba wanita tua itu berseloroh.

Nathan dan Nayla kompak tertawa mendengar celotehan Oma Grace.

"Doakan saja agar kami berjodoh, oma Grace". Nathan balas berseloroh juga sambil tertawa. Nayla menatap Nathan sesaat, jantungnya berdegup lebih cepat. Tentu saja Nayla menutupi debaran itu dengan senyuman di bibirnya.

"Oma Grace sudah berusia lanjut, hampir satu bulan pasien di rawat. Memiliki kelainan jantung sejak remaja. Namun ia mampu bertahan hingga selama ini. Bukankah itu mukjizat?", ujar Nathan saat ia dan Nayla kembali ke ruangan mereka.

"Apa kemungkinan pasien masih ada peluang untuk sembuh, melihat kondisinya sekarang sudah kronis seperti itu, kak?", tanya Nayla begitu antusias mempelajari ilmu baru.

Nathan meneguk air mineral. Keduanya kini telah duduk di sofa panjang yang ada di ruang kerja.

Nathan menyandarkan kepala, sambil memejamkan matanya. Terlihat kelelahan di wajah tampan itu, padahal beberapa saat yang lalu laki-laki itu tidak menunjukkan gurat lelah di wajahnya. Kini adalah pemandangan yang sangat berbeda.

 "Sekecil apapun kemungkinan itu tetap ada. Oma Grace memiliki keinginan kuat untuk sembuh meskipun fraksi ejeksi yang ia miliki sangat rendah, sekitar sepertiga dari nilai normal. Itu kondisi sangat buruk, menandakan fungsi jantung yang sangat terganggu. Ini berarti jantung tidak memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya", ucap Nathan masih dengan posisi yang sama.

"Kasihan sekali oma Grace. Meskipun sakit parah namun ia tetap semangat dengan keceriaan yang ia pancarkan dari wajahnya", ucap Nayla terlihat sedih.

Tanpa Nayla sadari, Nathan yang sejak tadi telah membuka kedua mata tanpa merubah posisinya, menatap intens wajah cantik Nayla yang memiliki mata bulat bening, berkulit putih bersih dengan rambut di bawah bahu menampilkan sosok sempurna di mata laki-laki manapun. Nayla memiliki wajah polos, cantik alami walau tanpa make-up tebal.

"Ehem". Suara deheman keluar dari mulut Nathan.

Tok..

Tok..

Ketukan di pintu menyadarkan Nathan. Laki-laki itu menghela nafas dan mengerjapkan kedua matanya. Segera merubah posisi duduknya.

 "Pasti Deri dan Maudy mengantar berkas yang akan kita periksa".

"Masuk!", perintahnya.

Benar saja yang datang Deri yang membawa berkas di tangannya.

"Dok, saya membawa yang dokter minta", ujar Maudy sambil meletakan tatakan beisi cemilan, teh herbal dan susu hangat untuk Nayla.

"Hm. Kalian berdua pulang saja duluan. Aku dan dokter Nayla yang akan menyeleksi semua berkas ini", ucap Nathan mulai membuka lembar kertas di hadapannya kini.

"Baik dok", jawab Maudy permisi keluar untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Tapi dok–"

"Kamu keluar juga, Deri. Pulanglah", ujar Nathan memotong pembicara asistennya.

Deri menganggukkan kepalanya, sambil menggaruk-garuk kepalanya. "Permisi dokter Nayla", ucapnya.

"Iya Deri", jawab Nayla tersenyum ramah.

*

Sudah lima jam lebih Nayla dan Nathan memeriksa satu persatu tumpukan berkas di hadapan keduanya. Sejauh ini baru dua pelamar yang memenuhi kriteria yang di cari. Sedangkan yang di butuhkan sekitar dua puluh orang. Masih banyak sekali.

Langit di luar telah gelap gulita, jam di dinding menyentuh angka sepuluh malam.

Nathan menguap berulang kali sambil merentangkan kedua tangannya.

"Kakak tidur saja kalau sudah mengantuk", ucap Nayla lembut tanpa mengalihkan perhatiannya pada lembaran kertas.

"Kalau aku tidur, kamu sendirian yang akan memeriksa berkas itu".

"Iya tidak apa-apa kak Nathan tidur saja. Aku janji akan menyelesaikan pekerjaan dan menyeleksi yang terbaik", jawab Nay tersenyum manis, sekilas menatap Nathan yang duduk di sofa panjang.

Netra biru Nathan pun sedang tertuju pada Nayla yang nampak masih begitu bersemangat. "Kamu tidak perlu menyelesaikannya malam ini, Nay. Kita bisa melanjutkannya besok lagi", jawabnya sambil merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang. Bantal kursi menjadi penopang kepalanya.

"Aku memejamkan mata sebentar, tiga puluh nanti bangunkan aku. Aku akan mengantarmu pulang", ujar Nathan sambil menutupi mata dari cahaya lampu dengan lengannya.

Nayla tersenyum melihat Nathan seperti itu. Ternyata kebiasaannya tetap sama, tidak bisa tidur jika lampu masih menyala.

Nayla melanjutkan pekerjaannya. Fokus bekerja, sesekali melihat ke arah Nathan yang nampak tidur pulas sekali. Meskipun tadi Nathan meminta Nayla supaya membangunkannya, namun Nay tidak mau melakukannya. Ia tahu Nathan sangat lelah.

Kini sudah hampir jam dua belas malam. Tak terasa Nayla sudah menyelesaikan pekerjaan mereka.

Nayla meluruskan tangannya dan memutar lehernya, terdengar gemeretak tulang berbunyi menandakan pemilik tubuh pegal-pegal setelah berjam-jam terduduk terus menerus seperti itu. Sesekali saja ke toilet seketika membasuh muka dan buang air kecil.

Nay menyandarkan kepala ke punggung sofa empuk, sedikit memiringkan badannya untuk mencari posisi yang nyaman sekedar memejamkan matanya. "Hm... Sekarang aku juga mengantuk", gumannya.

Waktu berlalu, Nayla juga terlelap.

Nathan yang terbangun, tersadar saat melihat Nayla tertidur di kursi sofa tepat di hadapannya. Nayla tertidur dengan posisi duduk. Wajahnya menyamping.

Nathan tak bergeming, sorot matanya yang telah mendapatkan kesadaran sepenuhnya itu menelisik Nayla sesukanya tanpa harus menghentikan. Toh pemilik wajah itu kini tengah tidur nyenyak.

Nathan berdiri dan perlahan mendekati Nayla. Laki-laki itu duduk di atas meja dengan sorot mata tertuju pada Nay.

Entah apa yang laki-laki itu pikirkan, jemari tangannya terulur menyibak pelan rambut indah Nayla yang terjuntai menutup separuh wajah Nayla.

"Kenapa aku baru menyadarinya malam ini. Kamu sangat cantik Nay. Bahkan aku tidak menyadari bahwa kamu sudah sedewasa ini Nay", ucap Nathan pelan.

...***...

To be continue

Kasih komen dong, biar semangat lanjut up lagi 😄

1
Aninda
lanjut
Eleanor
happy endinh kak yhor/Pray/
Emily
Novel baru Emily udah up, baca ya 🙏
Dinda Wei: Meluncur
total 1 replies
ys ljsy
tamat ya thor.... smg ada bochap ya
Emily: oke nantikan. Novel baru udah up, baca ya kak /Pray/
total 1 replies
Dinda Wei
Panas weiii padahal nggak Deket kompor 😂💦🔥
Emily: Novel baru Emily uda up, baca juga ya kak Wei 🙏
Emily: Novel baru Emily uda up, baca juga ya kak Wei 🙏
total 2 replies
Emily
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA "SISA RASA NAYLA", HINGGA TAMAT. Terimakasih buat pembaca setia yang selalu meninggalkan jejaknya di setiap bab 🙏
Nantikan novel baru Emily ya 🙏
Eleanor: horeeee up segera/Ok//Ok//Ok/
Dinda Wei: Duh udah nggak sabar baca novel baru Emily. Jangan lama-lama netasnya thor, ditunggu banget loh
total 2 replies
Nurfarida Odie
kg sabar buat bacanya,karya bru
Emily: Udah up. BACA ya 🙏
total 1 replies
Emily
Kalian sering² intip profil Emily ya atau follow aku Emily biar ada notice NT kalau novel baru udah up /Pray/
Amelia
Semoga Keira g bikin onar di pernikahan nayla Nathan. Msh hrs waspada Nathan.
Btw horeyyyy bakal ada novel baru ini. Sepertinya bagus kayak novel lama author Emily, yg selalu nagih buat baca. /Ok//Good/
Amelia
/Heart/
Delyana.P
Alhamdulillah di restui
Delyana.P
Nathan nay semoga lancar pernikahannya. Hm...ada bab honeymoon nggak nih? berharap ada dong /Facepalm//Grin/
Dinda Wei
Duh karya baru sepertinya bagus, nggak sabar bacanya thor. Emily back to basic nih ceritanya. Alur western yang sat set, joss pokoknya. Selalu suka kalau latar crt di luar. apalagi author byk pengetahuannya ttg KK luar jd serasa masuk ke dalam crt kita yg baca.
Sukses selalu Emily, semoga cepat luncur novel baru /Pray//Rose//Heart/
Dinda Wei
Nayla Nathan dan Karin Rangga happy ending ❤️👍
Dinda Wei
Akhirnya Yulia merestui mereka. Tapi tetap harus di buka kedok keira thor. Biar ngenes si Keira
Eleanor
jgn ada lg ganvguan keira ya yfor
Aninda
akhirnya dpat restu. Syukurlah /Heart/
sri hastuti
lha akhirnya, Yulia menyetujui, untung blm smp strook kl tau kelakuan Keira, siippp thor, suka, akhirnya cinta mereka boleh bersatu.
jangan ada pelakor lho thor, paling benci kl ada pelakor segala,
segera buka kelakuan Keira thor, biar tau semua, dan Keira biar mati kutu 🙏👍👍👍
Aninda
keira nggak yau diri
Aninda
keira ini yernyata bwnran liar yak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!