Genre : Fantasi, Sistem, Harem
Update Setiap Hari
Harap kasih like atau komen agar author semangat 😍
Zeref secara tidak sengaja mati terkena peluru nyasar dan dia reinkarnasi di dunia yang memiliki kemiripan game yang dia mainkan saat SMA.
Dan Zeref memiliki misi dari sistem untuk menaklukkan semua heroine di dunia itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATAN_666, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Erina Bevallig
Aku segera meninggalkan asap dan melihat beberapa humanoid menyerang penghalang yang melindungi kedua saudara perempuanku.
'Yah, percuma saja, penghalang itu bisa menahan serangan dari tingkat Grandmaster'
Baru saja aku menyombongkan penghalang pemberian guruku, dan aku melihat beberapa retakan muncul di penghalang itu.
'Bagaimana mungkin!!'
Bukankah guruku mengatakan kalau penghalang itu bisa bertahan dari serangan tingkat Grandmaster selama 2 jam, kenapa bisa rusak?
'Mungkinkah?'
'Sistem, apakah semua yang ada di sini ditekan di tingkat Perak Tahap Rendah'
[Benar]
Aku benar-benar memiliki keinginan untuk mengutuk para leluhur generasi masa lalu karena menerapkan peraturan seperti ini di dunia kekacauan.
Tanpa menunda waktu, aku segera mengambil jarak dari medan perang dan menghilangkan efek alat ajaib Disparaître.
Kemudian aku mengambil anak panah kekacauan, kekosongan dan anak panah api, lalu menembakkannya sambil menggunakan mantra (Multiply).
Panah kekacauan mengenai para penyihir dan para pendekar pedang yang menyebabkan mereka dengan cepat berbalik bertarung satu sama lain, sementara panah api menciptakan dinding api di antara para pemanah, panah kekosongan dengan cepat menghancurkan beberapa humanoid pembawa perisai.
Aku tidak menggunakan (Star Rain Technique) karena mungkin akan mengenai penghalang yang melindungi kedua saudara perempuanku, lalu aku dengan cepat mengeluarkan anak panahku yang biasa, dan menambahkan mantra (Acceleration), (Penetration),(Target Lock) dan (Multiply).
Sebagian besar Mana'ku terkuras karena hal itu, tepat saat aku mengambil napas dalam-dalam karena rasa lelah, sebuah belati datang di lokasiku berada, saat melihat bahwa aku tidak bisa menghindari serangan tersebut, aku dengan cepat menggerakkan tubuhku untuk menghindari titik fatal.
Beberapa belati menancap di lengan, paha, dan bahuku, dengan cepat aku mengaktifkan mantra sihir (Puncture), sebelum para humanoid tersebut bisa bereaksi, beberapa paku batu muncul dari tanah menusuk para humanoid yang dekat denganku.
Sementara itu pada saat Zeref diserang dengan beberapa belati, Shopia hampir pingsan saat melihat kejadian tersebut.
Tepat saat aku berhasil membunuh mereka semua, aku memaksakan diriku untuk mengambil belati yang menusuk tubuhku.
'Hah…akhirnya berakhir'
Tepat saat aku hendak beristirahat sebuah belati dengan cepat muncul dan bergerak ke arah dadaku, karena aku terlalu lelah dan tidak bisa bergerak, aku tidak dapat menghindari serangan tersebut, aku hanya bisa melihat dengan tidak berdaya saat belati itu menusuk ke jantungku, kejadian itu membuat semua orang yang menonton pertarungan Zeref ketakutan.
Saat belati itu hendak bergerak mendekati hatiku, beberapa rune berwarna ungu dan perak dengan cepat aktif di tubuhku yang menyebabkan cahaya yang kuat memaksaku untuk menutup mataku, setelah beberapa saat aku kembali membuka mataku, dan melihat dua wanita cantik berdiri di depanku.
'Guru dan siapa wanita di sampingnya?'
Sebelum aku sempat bisa bertanya, aku melihat humanoid didepanku meledak dan mati, setelah itu kedua wanita tersebut menoleh padaku, aku akan berbicara, namun saat melihat tatapan mata dari mereka berdua aku terdiam.
Aku bisa melihat tatapan mereka dingin, penuh amarah, amarah yang sangat membara, namun tak lama setelah itu sebuah tangan raksasa melilit tubuh mereka memaksa mereka keluar dari dunia kekacauan.
Di ruang sistem pengawasan semua orang menahan nafas mereka saat mereka melihat belati ditusukkan ke jantung Zeref, jantung Shopia hampir melompat keluar dari dadanya.
Pada saat menyayat hati sebuah perubahan terjadi, sebuah cahaya terang muncul di sekitar Zeref, dan seketika dua wanita berdiri di depannya, salah satu wanita tersebut berambut ungu dan wanita lainnya berambut perak, wanita berambut perak memiliki telinga panjang dan runcing yang menjadi ciri khas dari ras elf, masing-masing wanita tersebut memegang wajah humanoid dan menghancurkannya.
Saat kedua wanita tersebut berbalik ke arah Zeref, sebuah tangan raksasa melilit tubuh mereka memaksa mereka keluar dari dunia kekacauan, dan kemudian mereka muncul di ruang sistem pengawasan, orang-orang di ruangan itu menjadi tegang, dan Shopia bertindak untuk meredakan suasana tegang tersebut.
“Mereka bukan musuh, dia adalah Saint Busur"
"Dan anda?"
Shopia bertanya dengan nada bingung, karena tidak mengenal wanita tersebut.
"Saya Erina Bevallig, kalian biasa mengenalku sebagai Saint Tombak, ngomong-ngomong Zeref juga muridku"
"Erina, ini bukan waktunya untuk bercanda" Terdengar perkataan Aprilia mengandung amarah.
"" Ara-ara-ara....Aku tidak bercanda, Zeref juga muridku meskipun aku belum mewariskan teknik tombakku, paling tidak dia sudah mewarisi teknik memasakku"
Mendengar perkataan Erina, semua orang di ruangan itu terkejut, Aprilia dan Shopia yang paling terkejut.
Shopia tahu bahwa dua tahun yang lalu Zeref belajar memasak dari seseorang, namun setahu dia yang mengajari Zeref seorang pria tua bernama Alevi yang memiliki restoran sederhana yang berada di wilayah kekuasaannya.
Dan Aprilia menatap Erina dengan tatapan marah, perasaan kehilangan muncul di hatinya, seolah-olah cinta muridnya direbut oleh Erina.
Yang lainnya tidak menyadari apa yang di pikirkan oleh Shopia dan Aprilia, dan mereka mulai menatap Aprilia dan Erina dari atas ke bawah dengan penuh minat, bahkan Theresia pun tertarik.
Aprilia dan Erina memang wanita langka yang berhasil menjadi seorang Saint, bahkan mereka berdua menjadi inspirasi sebagian besar gadis muda yang bercita-cita ingin menjadi seperti mereka.
Namun Aprilia dan Erina tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya, mereka berdua fokus melihat ke layar, lebih tepatnya gambar Zeref yang saat ini sedang berdarah, aura niat membunuh mulai bocor dari tubuh mereka yang mulai menyebar, hal ini menyebabkan semua orang di ruangan itu selain Lidya menjadi kaku.
“Hentikan niat membunuh kalian berdua"
Lidya mengingatkan mereka berdua untuk menghentikan aura niat membunuh, tak lama aura niat membunuh menghilang, terjadi keheningan di ruangan itu selama satu menit, dan Aprilia memecahkan keheningan.
"Apa yang terjadi? "
Tiga kata dia ucapkan, namun setiap kata bernada dingin tanpa emosi, saat itulah Shopia berjalan maju untuk menjelaskan situasinya.
Saat Aprilia mendengar penjelasan tersebut, aura niat membunuhnya kembali muncul, ketika penjelasan Shopia selesai, Aprilia mengambil napas dalam-dalam untuk mengendalikan amarahnya.
“Kenapa kalian membiarkan ini terjadi?”
Saat ini Erina lah yang berbicara, kekuatan tingkat Saint keluar darinya dan menyebabkan orang-orang di ruangan itu mundur menjauh dari tekanan tersebut.
“Cukup”
Lidya berteriak dan melepaskan kekuatannya untuk menekan kekuatan Erina.
"Hmm"
Aprilia juga tidak mau kalah, dia juga melepaskan kekuatannya untuk menekan Lidya.
“Apa kalian berdua ingin menjadi musuh Kerajaan Helios"
Lidya dengan marah mengeluarkan pedangnya.
Saat ini situasi menjadi tegang, namun perkelahian belum terjadi, Aprilia dan Erina menarik kekuatan mereka dan mengalihkan fokusnya ke layar.
Saat ini babak ketujuh telah dimulai dan Zeref tampaknya belum siap.
POV : Zeref
Aku masih kepikiran dengan wanita berambut perak yang tiba-tiba muncul bersama guruku, tak lama setelah itu aku terjatuh di lantai karena kelelahan, aku berdarah di beberapa bagian dan aku hampir mati, jika sekarang aku tidak mengobati diriku sendiri, aku yakin akan mati karena pendarahan, telingaku berdengung karena jeritan dari kedua saudara perempuanku, dan kepalaku dipenuhi dengan banyak pikiran yang tidak berguna.
'Si-sistem ce-cepat berikan aku pil regenerasi untuk ku minum'
[Item berhasil dibeli, sedang diproses]