Siapa yang akan menyangka, bahwa seorang gadis cupu yang telah mengubah pandangan seorang ceo yang super misterius dan arogan.
Pria itu adalah Son yan, pria muda yang usianya hampir 30 tahun dan belum menikah, dimana dia terpaksa menerima perjodohan yang telah dibuat oleh kakeknya.
Dimana jodoh son yan, adalah Nania seorang gadis belia yang baru saja menginjak usia ke -17 tahun, dan dia seorang siswi SMA di sekolah swasta milik keluarga son yan.
Sampai pernikahan itu benar-benar terjadi, dan membuat nania merasakan betapa menyakitkan sebuah ikatan pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
keesokan harinya, nania tidak sengaja bertemu dengan putra dan juga via yang sedang mencari sarapan di pinggir pantai.
" kalian ... "nania mulai terkejut.
" sudahlah ... sepertinya, aku sudah capek put bermain petak umpet ... sekarang aku mau jujur saja " via mulai marah.
" maksudnya apa ?" sahut son yan turut berkomentar.
" begini ... pak sebelumnya "putra mencoba mendahului via, akan tetapi via malah mendorong putra, sehingga kini via berada dihadapan son yan.
" bukankah ... gilang itu keponakan anda ... apa anda tidak punya perasaan ... kenapa anda membawa tunangan keponakan anda untuk bermalam di villa " via sudah tidak kuasa membendung emosinya lagi.
" anda sepertinya ... orang terpelajar dan sangat sukses ... apa anda tidak bisa mencari seorang penghibur selain teman kami " via mulai membuat son yan marah, dan ingin menampar via akan tetapi nania segera mencegahnya.
" dia ini bukan teman yang baik ... mana ada seorang teman menuduh temannya seperti itu " tegas son yan.
" mas ... saya mohon jangan" pinta nania.
" apa nia ... kamu panggil dia mas " via terkejut.
" nia ... kamu itu sahabat aku ... dan gilang itu juga ... " via mencoba mengingatkan nania.
" maaf ... sepertinya aku harus jujur pada kalian ... tapi sebaiknya kita bicara di villa saja" kata nania kemudian mengajak kedua sahabatnya untuk kembali ke villa milik suaminya.
Sesampainya di villa yang estetik itu, baik via maupun putra hanya bisa menggelengkan kepala mereka berdua, saat melihat foto pernikahan son yan dan nania saat nania masih remaja.
" kami dulu pernah menikah saat aku masih SMA, akan tetapi kami setelah itu bercerai karena suatu hal ... sampai akhirnya, beberapa bulan yang lalu ... kami terpaksa rujuk tanpa sepengetahuan mas gilang" jelas nania.
" jadi ... " via mulai linglung.
" jadi kamu yang sok tahu ... dan satu lagi ... saya tidak pernah memakai jasa wanita penghibur ... jadi jangan menjatuhkan harga diri saya di depan istri saya " bentak son yan.
" mas ... "nania mencoba meredakan emosi suaminya.
" sudahlah ... sepertinya kalian sudah bosan untuk hidup "son yan kemudian mengambil ponselnya dan sepertinya ia mulai mencari kontak seseorang.
***
Hanya dalam hitungan menit saja, son yan sudah berhasil menghubungi pemilik Rumah sakit tempat mereke bertiga bekerja, dimana son yan mulai mengancam untuk mencabut seluruh donasi perusahaannya, jika tidak memecat putra dan juga via.
" terserah kalau kalian mau mengadukan hal ini pada gilang, karena saya juga sudah siap ... dengan segala resikonya, bahkan jika memang nania akan memilih gilang dari pada saya ... tidak masalah " emosi son yan memuncak.
" mas ... " nania mencoba mendekati son yan.
" bukankah seperti ini yang kamu inginkan ... " son yan mulai membentak nania.
" mas ... kamu jangan keterlaluan ... via itu punya anak dan dia seorang janda ... kamu tidak bisa seenaknya saja memecat mereka "nania mulai membela kedua sahabatnya.
" sudahlah ... kita pulang sekarang "son yan terlihat sangat marah.
Mendadak putra berlutut di kaki son yan, dia seakan ingin berkorban untuk via agar tidak di pecat, bahkan jika mau son yan bisa melampiaskan amarahnya pada putra.
tanpa berpikir panjang son yan segera menarik kerah baju putra dan memukuli putra hingga babak belur, tentu saja hal ini membuat via dan nania ketakutan.
" mas ... " nania mulai memeluk son yan dari belakang, ia berharap apa yang ia lakukan bisa meredakan emosi son yan.
" tuan ... saya minta maaf ... tolong hentikan ... jangan pukul putra lagi ... saya siap dipecat "via mulai menangis.
" jangan cari gara-gara sama saya "son yan mulai berdalih.
" dan kamu ... cepat rapikan koper kamu ... saat ini juga ... kita akan "son yan tak bisa melanjutkan bicaranya lagi.
ia tidak kuasa menahan nania yang tengah menangis sembari menatap wajahnya, badannya mulai gemetar.
" beri saya waktu 15 menit untuk bicara sama kamu mas "nania memohon.
" 5 menit ... " kata son yan sembari berjalan kekamar utama.
sebelum menemui son yan, nania meminta via untuk mengajak putra istirahat dikamar tamu, nania juga memberikan kotak obat untuk merawat luka putra.
Tak lama kemudian saat son yan merapikan seluruh bajunya kedalam koper di kamar, nania datang dan ia langsung memeluk son yan dari belakang.
" mengapa ... meski saya sudah bertunangan dengan mas gilang ... saya tidak bisa membuka hati saya untuk mas gilang, dan mengapa ... meskipun tuan sangat kasar ... bahkan menyakiti saya berulang kali ... perasaan ini semakin dalam "nania sepertinya tengah jujur dengan perasaannya sendiri.
Son yan tidak bisa berkata apa-apa, ia mendadak luluh dan memberi kesempatan nania untuk berbicara.
" dulu tuan sendiri yang mengatakan jijik jika harus menyentuh saya ... namun dengan mudahnya tuan juga terburu-buru ingin menyentuh saya ... apakah karena saya yang dulu berbeda dengan yang sekarang ... apa hanya karena wajah ini anda mudah mengatakan jatuh cinta " isak nania.
son yan berusaha untuk menahan diri, dan saat ia akan membalikkan wajahnya.
" apakah ... perasaan tuan yang sekarang akan berlaku, jika penampilan saya sama seperti dulu " kata nania membuat son yan tersenyum.
***
Son yan tidak mengatakan apapun, akan tetapi ia menunjukkan sebuah foto kontrak pernikahan yang dulu ditanda tangani nania dan son yan.
" saat itu ... saya belum punya uang sebanyak itu, bahkan kamu juga masih abg ... apakah kamu mau saya menyentuh kamu seperti sekarang " jelas son yan sembari tersenyum.
"maksud tuan ... " nania mulai memandang wajah lugu son yan.
" saya sudah jatuh cinta sama kamu ... saat kamu mengigit telinga saya untuk yang pertama kalinya "tegas son yan.
mendengar penjelasan son yan nania sangat terkejut, ia langsung melepaskan pinggang son yan dan ia mendadak gugup saat son yan menatapnya sangat dalam.
***
Malam harinya, via dan putra menemui son yan yang sedang menunggu mereka bersama nania di meja makan.
" pak ... " via menyapa son yan.
" saya sudah mencabut laporan saya pada atasan kalian berdua, hanya saja ... kalian harus membayar perbuatan kalian pada saya "kata son yan sembari menatap kearah via dan putra.
" biar saya yang ganti rugi pak " sahut putra.
" saya tidak butuh uang ... hanya saja ... saya butuh orang yang mengajari saya dan istri saya untuk belajar romantis " kata son yan membuat via dan putra terkejut, bahkan nania sampai menghela nafas panjang.
" maksud bapak apa ?" tanya putra.
" bukankah ... setelah melakukan operasi ibu jihan waktu itu ... kalian hanya berdua di ruang ganti ?" pernyataan son yan membuat kedua sahabatnya menunduk.
"maksudnya apa mas ?" tanya nania.
" tanya saja pada mereka ... saya tunggu jawabannya di kamar " jawab son yan sembari melangkah pergi.