Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?
Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bimbangnya Aisy
Sari didalam rumahnya termenung setelah menidurkan kembali putrinya, pandangannya kebawah dan air mata mengucur, seketika itu Wahid masuk dan duduk di sampingnya keduanya diam suasana beberapa saat hening, mereka bergulat dengan pikirannya masing-masing.
Sari yang memang membutuhkan Wahid seorang pria yang melindungi dan bertanggung jawab terhadapnya anak-anaknya juga membutuhkan sosok seorang Ayah yang baik yang menyayanginya, bila harus berpisah ia merasa enggan dan akan sangat kehilangan Ia juga tahu hubungan yang ia jalani sekarang ini merupakan sebuah kesalahan, mengingat ia dan Wahid juga sudah pernah berbagi peluh
bersama walaupun sekali di sebuah Hotel.
"Aku harus bagaimana ini Ya ALLAAAH...!dosaku berat, tapi aku membutuhkan sosok laki-laki ini untuk hidupku dan membiayai anak-anakku,nuang yang aku dapatkan selalu kurang untuk mereka." Keluh Sari didalam hati dengan air mata yang bercucuran.
"Dee.." Ucap Wahid.
"ha..oh iya mas??"
"Mas pulang dulu,mas sayang sama kamu dan anak-anakmu de, kalian sudah cukup menderita selama ini tapi untuk sepenuh nya bertahan dengan hubungan ini sulit, perasaan mas lebih berat untuk keluarga mas dan tidak mungkin menyakiti dan meninggalkannya,nuntuk beberapa saat ini mungkin kita tidak bisa bertemu kembali, bila sudah saat nya nanti jika ALLAH akan mengizinkan kita membangun rumah tangga bersama-sama kita pasti akan bersama, biar nanti waktu yang menjawab ya De, niatku baik tidak ingin menyakitimu atau menyakitinya." Wahid berkata dengan mata yang berkaca-kaca di kecupnya kening Sari dan kemudian berpamitan.
"Assalamu'alaikum.."
"Waalaikumsalam.." Jawab Sari.
************
Sementara itu didalam kamar Aisya termenung ia sendiri karena Kirana sore itu berangkat ngaji, dirinya yang masih mengenakan mukena setelah selesai sholat ashar itu diam berkutat dengan pikirannya sendiri, dengan air mata yang terus menetes. Aisy menyerahkan semua yang terjadi padanya kepada ALLAH sang pencipta, meminta agar di berikan jalan yang terbaik.
Jam Lima Kinara pulang dari tempat ngaji,baru sampai dalam rumah sudah teriak mencari Ayahnya ia melihat sekeliling rumah dan hanya mendapati ibunya dikamar.
"Assalamualaikum, Yaaaahhh-Aaaayaahhhh?" Suara Kinara terdengar nyaring sambil clingak clinguk KK.
"Waalaikumsalam, Ayah belum pulang sayang kenapa??."
"Huftt....kirain dah pulang buk, pengen beli eskrim sama Ayahh trus nanti pengen dibantuin ngerjain PR nya!!" Kata Kinara dengan bibir yang manyun.
"dren,,dren."
"ciiiiittt..."
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam, Ayaaahhhh." Kinara langsung berlari memeluknya."
Aisy diam dengan mata yang berkaca-kaca melihat Ayah dan anak ini Ia masih bersalaman dan mencium punggung tangan suaminya akan tetapi tanpa bersuara sedikit pun.
Setelah sholat magrib berjamaah,Kinara dan Wahid pergi untuk membeli eskrim dan kemudian membantu Kinara bikin PRny. Aisy terdiam melihat kedekatan Ayah dan anak ini Ia berfikir jika nanti berbisah bagaimana dengan Kinara ia pasti sangat menderita, tetapi kalau mengizinkan man Wahid menikah lagi ia tidak kuat jika batinnya yang tersiksa, Aisy terisak-isak menangis memikirkan semuanya itu air mata deras mengucurrrrr.
"huhuhhuhu, aaa...Ya ALLAHHH!!!" Kata Aisy dengan lirih
"Hiks...hikss."
Di sepertiga malam Aisy selalu terbangun ia menunaikan sholat malam memohon untuk diberikan jalan dan diluaskan hatinya Ia belum mengambil keputusan apa-apa saat ini hanya Kirana yang dia prioritaskan Aisy sering tidak sengaja melihat Wahid yang setelah menerima telfon atau membalas pesan dengan senyum yang merekah Aisy tidak menegur atau memarahinya ia diamkan saja.
******
Pada Hari Minggu Aisy dan Kinara pergi kerumah Pak Didi mereka kangen dan menghabiskan satu hari saja. Pak Didi tahu semua yang terjadi di dalam rumah tangga Aisy, Pak Didi juga tidak memarahi Wahid ataupun menyuruh Aisy untuk bercerai sebisa mungkin ia menjadi penengah biarkan Aisy mengambil keputusanya sendiri.
"Kakek-kakek lihat kucing ini mengikuti kemana Kinara pergi." Kinara berkata sambil berlari kesana kemari dan di buntuti seekor kucing kecil.
"Dia pengen maen sama kamu nak? ini kasih makanan." Kata pak Didi sambil memberikan ikan asin.
"Kinara, beli eskrim yuuk, ajak Aji."
"Ayuuuk om, Kinara beli banyak yaa?? sama nanti beli sosis." Ucapnya sambil naik kemotor."
"Mau kemana?!" Teriak Aisy berjalan keluar rumah.
"Beli eskrim!" Teriak Kinara yang motornya sudah hampir jauhh .
"Aisy.. boleh Bapak bicara sebentar?"
"em..boleh Pak?!"
"Bagaimana dengan Wahid?? Dan perempuan itu? Kalau dibiarkan terus yang ada hanya dosa Aisy." Ucap Pak Didi dengan mata yang berkaca.
"Lalu Aisy harus bagaimana?? melihat Kinara yang dekat dengan Ayahnya Aku tidak tega dengan Kirana Pakk tapi hatiku tidak sanggup bila melihat mas Wahid bersanding dengannya, Hikss..hikss..Huhuhu...aaa.''
Sambil memeluk Bapak ya Aisy menangis, air mata mengalir deraaaasssss, terisak-isak dalam pelukan Pak Didi.
"cup..cup..cup," pasrahkan semua pada ALLAH Aisy, mungkin ini tambahan pahala bagimu jalan syurga dari ALLAH lewat suamimu mencobalah ikhlas menjalaninya, fikirkan dengan matang dan demi pertumbuhan Kinara. Apapun keputusan yang kamu ambil Bapak akan mendukung.
