NovelToon NovelToon
CEO AND ME

CEO AND ME

Status: tamat
Genre:Perjodohan
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Mutia

Seorang wanita bernama Tania dijodohkan dengan teman masa kecilnya bernama Ikrar Abraham. Mereka berdua sama - sama saling mencintai. Namun, mereka mulai terpisah saat Ikrar melanjutkan pendidikannya di luar negri.

Saudara tiri Tania yang menginginkan semua milik Tania termasuk Ikrar, lelaki yang dijodohkan Tania, berusaha memisahkan mereka berdua. Bahkan demi melancarkan niat jahatnya itu. Ia dan ibunya mengusir Tania dari Rumah besarnya.

Saat Ikrar kembali untuk menikahi Tania, ia sudah tidak mendapatkan Tania di rumah besar keluarga Tania. Demi perjodohan antar keluarga, Ikrar harus bertunangan dengan Belinda, saudara tiri Tania.

Sementara Tania kini hidup sebagai wanita miskin yang tidak punya apa - apa.

Untuk mendapatkan uang biaya hidupnya, ia harus bekerja apa saja bahkan ia rela mengubah penampilannya menjadi wanita culun saat mulai bekerja sebagai asisten Ikrar. Tidak sampai disitu saja, Ikrar bahkan sering menghina dirinya sebagai wanita bodoh, pengganggu dan wanita penggoda.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Tania sampai ia harus menyembunyikan jati dirinya dari semua orang?

Apa yang akan dilakukan Ikrar saat ia tahu kalau wanita yang sering ia hina adalah wanita yang sangat ia cintai?

Simak yuk.

IG: @dewimutiawitular922

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17 Kemarahan Ikrar pada Tania

Pukul 7:00 pagi

Tania baru saja turun dari motor Galang, tepat di depan Gedung Penthouse milik Ikrar. Galang berpamitan pada Tania sambil memegang atas kepala Tania dengan lembut, dan Tania membalas Galang dengan senyuman manja yang di tunjukkan Tania pada Galang. Setelah pamitan pada Tania, Galang pun melajukan kembali motornya meninggalkan tempat itu, sedangkan Tania berdiri di sana melihat kepergian kakak angkatnya.

Tanpa sengaja, Ikrar lagi – lagi melihat itu. Ia baru saja keluar dari liftnya bersama Manda, sekertaris pribadinya. Pemandangan itu semakin menambah kejelekan Tania dimata Ikrar.

Ia berjalan keluar bersama Manda dengan pandangan dingin pada Tania yang kini berdiri di samping mobil pribadi Ikrar.

Saat Ikrar sudah berada di luar Gedung Penthousenya, ia berdiri sejenak, kemudian menoleh melihat Tania yang berdiri menundukkan kepalanya, memberikan hormat padanya.

“Huh ... benar – benar wanita penggoda!” kata Ikrar dengan dingin menatap Tania.

Tania terkejut mendengar ucapan Ikrar, namun ia bingung tidak mengerti maksud ucapan Ikrar, apalagi Ikrar bicara tanpa alasan yang jelas.

Setelah mengatakan itu, Ikrar langsung masuk ke dalam mobilnya, sedangkan Tania masih berdiri kaku di sana melihat Manda dengan bingung.

“Ada apa sih?” tanya Tania menggunakan bahasa bibir pada Manda. Itu karena ia tidak mau kalau suaranya terdengar oleh Ikrar yang akan menambah kekesalan Ikrar padanya.

“Aku tidak tahu,” balas Manda yang ikut menggunakan bahasa bibirnya pada Tania. Ia menjawab Tania sambil menaikkan kedua bahunya, memberikan kode pada Tania kalau ia sama sekali tidak tahu kenapa Ikrar mengatakan hal itu?

Sementara Ikrar yang sudah duduk di dalam mobilnya, mulai menurunkan kaca mobilnya, kemudian berkata: “Kenapa kalian berdua berdiri seperti orang bodoh? Apa yang kalian tunggu?”

Seketika Manda dan Tania kembali terkejut mendengar ucapan Ikrar yang membuatnya langsung diam kaku.

“Ayo cepat pergi!” lanjut Ikrar kembali menatap mereka dengan serius.

Ikrar kembali menutup kaca mobilnya saat ia selesai bicara pada Manda dan Tania, kemudian menyuruh supir pribadinya melajukan mobilnya meninggalkan tempatnya itu.

Sementara Manda mulai berjalan menuju mobilnya, dan Tania hanya berdiri seperti orang bodoh di sana. Manda pun menghentikan langkahnya, kemudian menoleh melihat Tania.

“Tania, ayo jalan!” ajak Manda

“Aku mau naik taksi saja mbak,” jawab Tania.

“Kenapa harus naik taksi? Kita pergi bersama saja. Kan, searah. Ayo cepat ... kita harus buru – buru pergi menyusul Tuan Muda!” kata Manda mengajak Tania.

“Baik mbak,” balas Tania.

Manda kembali jalan menuju mobilnya disusul Tania dari belakang. Mereka berdua naik mobil dan meninggalkan Gedung Penthouse Ikrar.

Dan Manda buru – buru melajukan mobilnya menuju Perusahaan Abraham. Hanya beberapa menit, mobil Manda pun sampai di depan Gedung Perusahaan Abraham. Tania dan Manda segera turun dari mobil, kemudian berjalan masuk ke dalam Gedung Perusahaan Abraham.

Saat itu, Tania berlari menghampiri Ikrar yang kini berjalan masuk ke dalam Perusahaan, sedangkan Manda hanya berjalan biasa dengan beberapa dokumen yang ia pegang.

Seperti biasa, Tania mengikuti Ikrar menuju lantai atas Ruangan CEO menggunakan lift khusus untuk CEO.

Mereka sama sekali tidak pernah bicara di dalam lift, namun Ikrar sesekali melirik Tania yang berdiri di belakangnya. Ia merasa ilfil sendiri dengan Tania yang sudah ia anggap sebagai wanita penggoda.

Pintu lift pun terbuka, Ikrar segera keluar dari sana disusul Tania yang berjalan di belakangnya. Semua karyawan yang ada di sana, berdiri menyapa bosnya itu, dan Ikrar hanya melihat mereka sekilas tanpa membalas mereka dengan senyuman.

Sementara Tania yang berjalan di belakangnya membalas para karyawannya itu dengan senyuman sapaan. Saat itu, Ikrar semakin tak suka mengetahui Tania yang menurutnya sok ramah pada karyawannya di sana.

Ikrar menghentikan langkahnya ketika ia berada di depan meja Tania. Ia menoleh ke belakang melihat Tania, kemudian berkata: “Bawakan berkas proyek kemarin!”

“Baik tuan,” balas Tania sambil membungkukkan setengah badannya di depan Ikrar.

Ikrar kembali jalan menuju ruangannya, sedangkan Tania buru – buru mencari berkas yang di minta Ikrar di mejanya. Setelah menemukannya, ia kembali berjalan menuju ruangan CEO. Dan saat itu, Manda baru saja sampai di ruangannya. Ia baru saja mau menyapa Tania, namun Tania sudah jalan menuju Ruangan CEO sampai Manda lebih memilih duduk diam di meja kerjanya.

Tania masuk ke dalam Ruangan CEO setelah ia mendengar suara tegas Ikrar yang menyuruhnya untuk masuk. Ia pun berjalan menghampiri Ikrar yang kini disibukkan dengan banyak dokumen yang ada di atas mejanya.

“Ini berkas yang Anda minta, Tuan!” kata Tania sambil meletakkan dokumennya itu di atas meja Ikrar.

Ikrar langsung mengangkat bola matanya melihat Tania, kemudian meraih berkas yang di letakkan Tania tadi.

Ikrar memeriksa berkasnya, dan seketika ia mengerutkan keningnya saat ia membuka beberapa lembar. Ia menemukan kesalahan dalam berkasnya itu yang membuat Ikrar langsung melemparkan berkasnya di depan Tania, tepatnya di atas meja kerjanya sendiri.

“Apa kau bisa bekerja dengan benar?” tanya Ikrar dengan suaranya yang terdengar keras.

Tania langsung meraih berkasnya, kemudian melihat apa yang salah pada berkasnya itu?

“Maaf tuan, saya benar – benar tidak lihat. Saya pikir sudah benar. Ini adalah kecerobohan saya. Saya akan perbaiki lagi!” kata Tania saat ia menyadari ada kesalahan dalam penulisan jumlah angka di berkasnya.

“Aku paling tidak suka orang yang tidak bisa bekerja dengan baik. Kau tahu ...  kalau berkas itu sampai di tandangani, kau akan membuat perusahaan ini rugi besar sampai milyaran rupiah!” kata Ikrar marah.

“Sekali lagi saya minta maaf. Saya akan perbaiki lagi!” balas Tania sambil menundukkan kepalanya dengan sopan.

“Itu akibat karena kerjamu hanya menggoda pria. Kalau kau masih mau bekerja disini. Perbaiki sikapmu itu. Aku paling tidak suka melihat wanita yang setiap hari tebar senyum untuk menggoda pria, tapi tidak becus bekerja. Setiap hari diantar pria yang berbeda – beda. Kalau kau mau mendapatkan uang, jual saja tubuhmu itu, jangan bekerja di perusahaanku!” tegas Ikrar melampiaskan semua yang ada dalam hatinya.

Seketika Tania terkejut mendengar ucapan Ikrar, namun ia tidak bisa mengatakan apapun kecuali diam seperti orang bodoh. Tak bisa dipungkiri dibalik diamnya itu, ia merasa tersinggung dan sakit hati mendengar kata – kata Ikrar.

“Keluar sana. Kerjakan dengan benar pekerjaanmu!” perintah Ikrar dengan suara kerasnya di depan Tania.

Tania langsung membalikkan tubuhnya, kemudian berjalan keluar dari ruangan Ikrar. Ia berjalan menuju meja kerjanya dan langsung duduk di kursinya dengan wajahnya yang terlihat serius, namun sebenarnya ia sedih.

Ia menghela nafasnya perlahan – lahan untuk mengusir rasa sedihnya itu, kemudian kembali bekerja lagi. Ia tidak akan bertanya lagi pada dirinya sendiri kenapa Ikrar memperlakukannya begitu, karena bagaimana pun ia memikirkannya, ia sama sekali tidak mendapatkan jawaban apapun dalam hatinya. Ia harus terbiasa dengan perlakukan Ikrar yang menurutnya tidak masuk akal, apalagi batas waktu kerjanya tinggal dua minggu lagi, yang artinya ia akan segera meninggalkan tempat itu, dan tidak akan pernah menunjukkan wajahnya di depan orang – orang yang ia hindari.

Sementara Ikrar, ia menghentikan kesibukannya, dan hanya duduk diam di kursi kerjanya sambil memegang kepalanya. Ia merasa stress sendiri jika berhadapan dengan Tania. Rasanya ia tidak bisa mengendalikan amarahnya.

Masalah kecil seperti tadi saja membuat ia sangat marah jika menyangkut dengan Tania. Padahal kesalahan Tania itu hanyalah sebuah kesalahan kecil yang bisa di perbaiki tanpa harus marah seperti tadi, namun karena Ikrar memang membenci Tania yang seakan Tania sengaja menggoda pria sana sini, membuatnya semakin marah dan ilfil pada wanita culun itu.

.

.

Bersambung.

.

Hai sayang2ku...episode selanjutnya Tuan Reqy dan Adelia ya. Ada Yang masih kangen dengan mereka nih pasti, tapi masih ada Tania kok. Kita tunggu Tania masuk ke Rumah Besar Abraham ya. Apa yang akan terjadi? hehehehe.....

.

.

Bambang: Nggak usah dikasih tahu thor, up date ajah sekarang. Banyak omong sih. Tinggal up date ajah susah banget. Bikin pala mumet ajah kalau kasih tahu tapi ngga up date.

.

Jamila: Sabar menunggu bambang. Orang sabar itu di sayang istri.

.

1
iren thezer
alur cerita bagus
Sundari Sekariputi
bgs ceritanya apalagi ada visual gambarnya tambah mantap aj thor 👍👍👍
DewMutt: mampir ya ke novel baruku. istriku Pelayanku 🤗
total 1 replies
Imronah Iim
saya suka karna cerita langsung ke intinya
Sany harum
Kecewa
Bzaa
kerennnnn cerita nya,
Mega Zeen
dasar lemot
Sumarni
ihhhhhh dasar ibu tiri gila harta
anong
ceritanya👍
Siti Fatimah
Makanya elu ceritain apa yg terjadi Oneng biar kesalahpahaman bisa selesai... elu menutupi terus apa yg terjadi gmn c ikrar nggak salah paham hadeuuhhh ribet amat...
Siti Fatimah
Hadeuuhhh gimana mslh mau selesai elunya aja diem Bae...Lo pikir ikrar paranormal yg bisa baca pikiran Lo..
Siti Fatimah
Karena elo Oneng 🤣🤣🤣
Siti Fatimah
Selain lembek cowoknya Oneng 🤣🤣🤣 gampang banget di bodohi ...dia kan CEO ya punya banyak uang kenapa bisa percaya gitu aja dengan semua cerita c Mak Lampir wkwkwk...
Siti Fatimah
Teman tapi saat Tania di hina Lo cuma diem aja wkwkwk...jadi temen macam apa 😅😅
Siti Fatimah
Terkadang kita harus menjadi wanita yg kuat dan berani jangan lembek karena kita tidak bisa terus mengandalkan orang lain apalagi saat yg membela kita nggak ada di sisi kita..jadilah wanita yg strong dan berani jangan menya menye ya jelas harga diri Lo di injak2 terus klo Lo lembek..
Siti Fatimah
Payaahh karakter ceweknya lembek banget dan cowoknya lagi cuma bisa bengong aja 😅😅,,,klo gue dah gue gampar tuch c Mak Lampir...
Hilman damara
bagus banget ceritanya aku suka
Yoga Yoga
aq mampir ngge
Elmiah
cinta memang aneh tahu mencari pasangan yg kita cintai walaupun wajah berubah tapi hati tetap saling rindu
Juan Sastra
mendrama terus...hadeeehh
Sky Blue
Masih mnunggu klanjutn sterusnya😔😔😔👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!