Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"Hihihihi... Bayi beluang atan matan semuanya ndak mau tinggalin Marsya." Sambil memegang boneka beruang kecil Meca bergerak mengambil semua mainan buah buahan yang tergeletak memenuhi kasurnya.
"Kenapa makanan sudah habis? Ini pasti ulah bayi beruang!! Aku akan memukul pantat nakalnya." Calo yang memegang boneka Marsha bergerak menuju boneka milik Meca.
"Tolong!!!" Gadis itu bergerak kesana kemari dengan bonekanya. Dia mencoba menghindar dari boneka Marsha.
"Hihihihi.. atu ndak mau... atu ndak mau." Ucapnya seraya terkikik.
"Siapa yang melakukan ini semua?! aku pasti akan memakan perut besarnya nanti." Calo menggerakkan bonekanya menuju perut gembul milik Meca.
"Hihihihi geli... geli... hihihihi." Gadis mini itu tak henti hentinya tertawa.
Setelah bangun tidur siang Meca dimandikan oleh Calo dan setelah itu mereka main boneka hingga lupa waktu.
Calo yang biasa tidak pernah berinteraksi dengan anak kecil pun tampak nyaman dengan Meca. Dia merasa sedikit kasihan ketika mengingat gadis itu hanya tinggal berdua dengan ayahnya.
Hidup dari bayi tanpa seorang ibu, Calo saja merasa tidak sanggup.
"Tolong... Ada Olang ahat disini. Hihihii."
Ceklek
Pintu kamar terbuka dan tampaklah Darren berdiri dengan pakaian santai yaitu celana pendek dan kaos rumahan. Dia tampak tersenyum memandang kearah sang anak dan juga Calo yang tampan senang bermain.
"Sudah waktunya makan para tuan putri." Ucap Darren yang berhasil mengambil atensi keduanya.
Mendengar hal itu Calo langsung melihat kearah jendela dan benar saja di luar sana langit sudah gelap. Mereka benar benar lupa waktu, padahal rasanya baru sebentar mereka bermain.
"Ayo makan dulu, peri mini." Ah Calo rindu memanggil gadis ini dengan sebutan yang ia berikan saat awal awal bertemu dengan Meca. Pertemuan pertama memang tidak pernah sempurna tapi paling diingat.
"Ayokkkk!!" Gadis itu melompat kedalam pelukan Calo.
Saat mendekati pintu Darren mengambil alih gendongan dan kini Meca berada di tangan kekar sang ayah. Darren sempat mengecek dahi Meca, untung saja demamnya sudah reda. Padahal kemarin malam Darren panik karena Meca yang rewel tapi sekarang sang anak sudah sembuh karena bermain dengan Calo.
Apakah dia demam karena ingin bermain dengan Calo?
Entahlah Darren pun tidak mengerti.
Calo tidak bisa untuk tidak berdecak kagum melihat meja besar itu terisi penuh makanan. Apakah seperti ini kehidupan orang kaya? Makan cuman tiga orang tapi masakan dibuat kayak untuk se RT.
Semua tampak menggugah selera. Tanpa tau mau perut Calo berbunyi. Aisss... plis lah kenapa orang pemalu itu selalu mendapatkan peristiwa memalukan?
"Hihihi...Pelut ante ahat bunyi." Ucap Meca sambil terkikik geli.
Meskipun Darren tidak mengatakan apa apa tapi Meca bisa melihat pria itu tertawa lirih memandangnya. Mau dimana diletakkan wajah cantiknya.
"Ayo makan, ambil aja apapun yang kamu suka. Aku tidak suka dengan orang yang terlalu jaga image." Ucapan itu diucapkan agar Calo tidak malu malu untuk makan. Darren hanya ingin Calo nyaman dirumahnya.
"Mas Darren tenang aja." Tentu saja akan Calo makan semua makanan ini sambil tersenyum jahat.
Darren yang melihat itu hanya geleng geleng. Kenapa tuhan bisa mengirimkan gadis aneh ini di dekatnya? Tapi Darren sangat berterima kasih atas anugrah ini.
.
.
.
bersambung
jangan lupa baca cerita Author yang lain juga sambil nunggu update cerita ini
salam hangat dari author
good job kak 🤗