NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:594.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah baru

Setelah tadi malam Bisma berakhir dengan di seret pulang oleh Ferry, kini pagi-pagi sekali Bisma sudah sampai di dekat rumah Mesya.

Kali ini dia sendirian, dengan menggunakan mobil yang baru di belinya itu. Bisma juga sudah siap dengan baju kantornya, namun dia memang sengaja ingin melihat Mesya terlebih dahulu.

Sudah sekitar tiga puluh menit menunggu akhirnya Mesya keluar juga dari rumah yang kini lebih terlihat manusiawi setelah di tinggali Mesya itu.

Bisma melihat wanita yang jauh berbeda dengan Mesya yang dulu. Saat ini Mesya terlihat sangat sederhana, bahkan bisa di bilang apa adanya. Dengan baju daster yang sederhana, tanpa polesan make up, juga rambutnya yang hitam panjang itu di ikat seadanya ke belakang. Namun kesederhanaan itu tak bisa menutupi wajahnya yang cantik. Kulit putih bersihnya juga tidak berubah meski sudah berada di jalanan beberapa hari.

Mata Bisma terus tertuju pada Mesya yang tampak kesusahan membawa kantung plastik besar.

Tak ada niatan sama sekali bagi Bisma untuk turun dan membantu Mesya meski tadi malam sudah mendapat ceramah dari Ferry. Entah, dirinya masih tetap saja tidak tau dengan apa yang harus dia lakukan saat ini.

Bisma memacu mobilnya dengan sangat pelan sembari mengikuti Mesya dari kejauhan. Melihat bagaimana wanita hamil itu berkali-kali berhenti karena barang yang di bawanya terlalu berat.

Sampai saat ini pun Bisma masih tak menyangka jika Mesya bisa bertahan sampai detik ini. Bisma kira, wanita manja seperti Mesya tidak akan mampu bertahan tanpa uang sedikitpun di tangannya. Tapi yang Bisma lihat waktu itu, Mesya bahkan rela meminta makanan bekas untuk bertahan hidup.

Bisma berhenti ketika melihat Mesya mengetuk pintu sebuah rumah.

"Permisi. Bu, saya mau antar baju!!" Ucap Mesya setelah mengetuk pintu beberapa kali.

Tak berselang lama, wanita pemilik rumah keluar dengan pakaian yang sudah rapi seperti kemarin.

"Sudah selesai??"

"Sudah Bu" Mesya menyerahkan hasil kerjanya dari kemarin itu.

"Wah, cepat juga ya kamu. Tapi bersih nggak nih??"

"Coba di cek dulu Bu. Kalau misalnya sesuai dengan keinginan Ibu, janji ya mulai hari ini Ibu haris langganan sama saya"

Wanita itu langsung membuka baju-bajunya yang sudah di bungkus rapi oleh Mesya. Semuanya juga sudah harum dan di setrika dengan rapi.

"Bagus juga kerjaan kamu. Ya udah deh, kalau gitu mulai besok, kamu ambil baju kotor di rumah saya. Saya juga akan bantu kamu promosikan ke tetangga-tetangga sini "

"Yang benar Bu??" Tanya Mesya dengan berbinar.

"Benar, jadi semuanya berapa??"

"Ini notanya Bu, tapi karena Ibu udah mau bantuin saya promosi, jadi Ibu saya kasih diskon dua puluh persen"

Mesya sangat bersyukur hari ini, karena pelanggan pertamanya puas dengan pekerjaannya. Mesya akan bekerja dengan sungguh-sungguh agar hasilnya tidak mengecewakan pelanggan nantinya.

Waktu mulai berjalan sebagai mana mestinya, hingga kini tiga bulan berlalu sejak Mesya tinggal di sana. Usaha laundry Mesya juga sudah mulai berjalan dengan lancar. Para tetangga mulai mempercayakan cuciannya kepada Mesya.

Meski pendapatannya tidak seberapa, namun saat ini tak ada lagi yang namanya kelaparan seperti saat pertama kali Mesya keluar dari rumah. Uang yang ia dapat cukup untuk makan sehari-hari juga menabung demi persiapan melahirkan nantinya.

Tapi lama-lama perut Mesya mulai membesar. Kehamilannya tak mungkin bisa ia tutupi selamanya. Ketakutan mukai melanda Mesya. Dia takut jika semua orang mulai menghakiminya.

Meskipun begitu, Mesya sangat menyayangi anaknya. Beruntungnya Mesya karena anak dalam kandungannya itu tidaklah rewel dan menyerahkannya. Mesya sama sekali tidak merasakan mula dan muntah secara berlebihan.

"Heh, Mesya!!" Mesya berhenti di depan warung tempat beberapa ibu-ibu berkumpul di sana.

"Iya Bu, ada apa ya??"

"Kok perut kamu besar gitu, kamu hamil ya??" Tanya salah satunya.

Deg...

Yang mesya takutkan terjadi juga. Mesya saat ini bingung harus menjawab apa.

"Iya, pasti dia hamil tuh. Lihat aja bentuk badannya" Ucap yang lainnya.

"Tapi dimana suami kamu?? Kata Bu Wati kamu kesini ngga punya KTP ya?? Atau jangan-jangan kamu sengaja bohong sama Bu Wati biar nggak ketahuan kalau kamu sebenarnya kamu hamil di luar nikah kan??" Tuduh mereka.

"Maaf Bu, saya permisi dulu" Mesya lebih memilih pergi daripada membenarkan atau menyangkal. Jelas dia belum siap sama sekali menerima hujatan dari mereka.

"Hey mau mau kemana kamu!! Kalau kamu beneran hamil, pergi saja dari sini. Kita nggak mau ikut-ikutan kena azab gara-gara perempuan pez**a kaya kamu!!"

Mesya terus berjalan dengan mencoba menutup telinganya. Mesya kira masalahnya sudah selesai setelah tiga bulan ini merasa tenang dengan mencoba menerima semua yang terjadi kepadanya, nyatanya dia salah.

Mesya mengunci pintunya dengan rapat. Tubuhnya luruh ke bawah. Mesya kembali mengeluarkan air matanya yang beberapa bulan ini berhasil ia tahan.

Tangannya memeluk erat perutnya, seakan melindungi telinga anaknya agar tidak mendengar apa yang orang katakan tentang dirinya.

"Apa yang harus Mama lakukan sayang. Bagaimana kalau mereka tidak menerima kita lagi di sini?? Mama takut sayang"

"Kak Bisma, apa kamu melihat semua yang aku alami disini?? Apa kamu tau kalau aku sedang mengandung anak kamu??"

"Atau kamu sudah tau semuanya tapi kamu tidak peduli sama sekali??"

Mesya begitu merindukan Bisma sebagai pria yang ia cintai. Apalagi adanya darah daging Bisma di rahimnya, tentu sana semakin membuat perasaan Mesya begitu besar kepada Bisma.

"Bolehkah aku berharap kalau suatu saat nanti kamu memaafkan semua kesalahanku kemudian dagang ke sini menjemput kita Kak"

Mesya menangis sesenggukan menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.

"Mesya!!"

"Mesya, keluar kamu!!"

"Mesya!!"

Mesya di kagetan dengan suara beberapa orang di luar rumahnya yang memanggil namanya.

"Mesya, keluar!!"

Badan Masya mulai bergetar ketakutan. Dia takut jika apa yang dia khawatirkan akan terjadi saat ini.

"Bagaimana ini??"

"Keluar sekarang juga atau kami dobrak!!"

Mesya yang sudah sangat ketakutan masih terdiam di dalam. Dia bingung harus menghadapi mereka seperti apa. Meski belum tau apa yang akan mereka lakukan pada Mesya, tapi Mesya bisa menebak kalau mereka pasti ingin mengusir Mesya dari dana karena kabar kehamilannya itu.

"Mesya, kami hitung sampai tiga. Satu.. Dua.. Ti.."

"Ada apa ya Bu, Pak??"

Mesya mencoba bersikap biasa saja menghadapi mereka, meski tangannya sudah berkeringat dingin.

"Halah, kamu nggak usah pura-pura nggak tau deh!! Kamu pasti sudah bisa menebak kan maksud dari kita semua berkumpul di sini??" Ucap Ibu-ibu yang berada di warung tadi.

"Iya benar!!" Sahut yang lain.

"Sa-saya benar-benar nggak tau apa maksud Ibu-ibu semua" Jawab Mesya dengan gugup.

"Mbak Mesya, apa benar kalau Mbak Mesya sedang hamil saat ini?? Lalu di mana suami Mbak Mesya??" Kini giliran Bapak-bapak yang bertanya pada Mesya.

Mesya juga heran kenapa ada Bapak-bapak yang ikut terprovokasi oleh omongan wanita.

"Su-suami saya..."

"Dia nggak punya suami Pak. Dia itu perempuan nggak bener. Dia pasti hamil di luar nikah, terus dia kabur ke kampung kita ini"

"Benar itu kata Bu Yanti, sebaiknya kita usir dia saja dari sini!! Bisa-bisa kita kena azab kalau terus membiarkan dia ada di sini" Seru yang lain.

"Benar itu"

"Iya usir aja dia!!"

"Bu, Pak. Saya mohon jangan usir saya dari sini. Saya tidak tau lagi haris tinggal di mana kalau saya di usir dari sini" Mesya menangis memohon kepada mereka.

"Kami tidak peduli sama sekali. Ayo kita seret saja dia keluar dari sini!!"

Mesya berusaha menghindar saat warga ingin mencoba menarik tangannya.

"Ayo pergi!!"

Namun seberapa kuat Mesya mencoba, julah mereka lebih banyak. Tentunya Mesya tidak akan bisa menghindar lagi.

"Bu saya mohon, biarkan saya tinggal di sini"

"Ayo bawa saja dia, jangan dengarkan dia lagi!!" Mereka terus menarik Mesya keluar dari rumahnya.

"HENTIKAN!!"

1
Kg Mughni Siddiq
kemarin nangis2 sampe pusing kepalaku, sekarang dibikin meleleh 😁
Kg Mughni Siddiq
aku masih nangis terusss 😭😭😭
karissa 🧘🧘😑ditama
bgus tpi.knpa.ujung2 ny jdi kek orang oon gini sini muter2 disini2 lagi🙄🙄
karissa 🧘🧘😑ditama
tak pernah ku sangkah thor,,ternyata yg slma ini trjdi hanyalah mimpi belaka,
Kg Mughni Siddiq
dadaku sampe sesak
Kg Mughni Siddiq
terusno thoooor, q nanges terus setiap baca😭😭😭
santi.santi: mantap,
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
ya Allah thoooor, mataku sampe sembab 😭😭😭😭😭😭
Kg Mughni Siddiq
Bisma terlalu kejam, bahkan lebih kejam dari Mesya dulu
karissa 🧘🧘😑ditama
parah gila sih nih bisma😂😂
santi.santi: siap siap banjur air mata yah, novel ini mengandung bawang
total 1 replies
karissa 🧘🧘😑ditama
mantap bisma,nyawa dibayar nyawa
dikira sinetron ikan terbang tersakiti hanya bisa merintih trus maafin aja,weekk
🌺Ulie
Luar biasa
rinny
KARMA sudah ku baca kak outhor. dan tentunya sangat luar biasa dan pastinya banyak banget bawangnya.
santi.santi: bawangnya lagi murah waktu itu
total 1 replies
rinny
kenapa di KARMA bawang banget bawangnya kak outhor 😭😭😭
santi.santi: waktu otor buat ini bawang lagi murah
total 1 replies
rinny
hadir di karya yg satu ini
Bunga
mimpi kook panjang bangeet
Kg Mughni Siddiq: la iya itu
Ismi Anah: namanya juga novel
total 2 replies
Titien Prawiro
pembalasannys sadis banget
Eza Henza
Kecewa
Eza Henza
Buruk
Firgi Septia
karyamu hebat Thor dari awal sampai akhir bikin mewek senang pas akhirnya masing2 memiliki kebahagiannya
mbak mimin
loh itu mimpi nyata bisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!